Peringatan Tsunami Dicabut di Wilayah Pasifik, Warga Kembali ke Rumah

Peringatan Tsunami Dicabut di Wilayah Pasifik, Warga Kembali ke Rumah


Peringatan Tsunami Dicabut di Wilayah Pasifik, Warga Kembali ke Rumah
Jutaan warga yang dievakuasi menyusul peringatan tsunami di wilayah Pasifik kembali ke rumah mereka usai pencabutan peringatan.(AFP)

PERINGATAN tsunami di seluruh wilayah Pasifik dicabut, Rabu (30/7), memungkinkan jutaan warga yang dievakuasi kembali ke rumah mereka. Peringatan ini dikeluarkan menyusul gempa bumi berkekuatan 8,8 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gempa ini merupakan yang terkuat di wilayah tersebut sejak 1952 dan termasuk salah satu dari 10 gempa terbesar sejak 1900, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Gempa tersebut memicu kekhawatiran akan gelombang tsunami setinggi empat meter di beberapa wilayah Pasifik. Lebih dari selusin negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat, dan Ekuador, mengeluarkan peringatan agar warga menjauh dari pantai. 

Di Jepang, sekitar dua juta orang diperintahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi, sementara di Cile, sebanyak 1,4 juta warga dievakuasi dalam operasi yang disebut sebagai “evakuasi terbesar dalam sejarah negara ini” oleh Kementerian Dalam Negeri setempat. Peru menutup 65 dari 121 pelabuhan di pantai Pasifik, dan penerbangan ke dan dari Pulau Maui, Hawaii, dibatalkan.

Namun, bencana besar yang dikhawatirkan tidak terjadi. Negara-negara di wilayah Pasifik secara bertahap mencabut atau menurunkan status peringatan tsunami. Di Cile, gelombang hanya mencapai ketinggian 60 sentimeter tanpa menyebabkan kerusakan atau korban. 

Di Kepulauan Galapagos, Ekuador, gelombang setinggi satu meter dilaporkan tanpa kerusakan signifikan. “Semuanya kembali tenang. Restoran dan tempat wisata mulai dibuka lagi,” kata Isabel Grijalva, 38, warga Santa Cruz.

Kerusakan Parah

Kerusakan terparah terjadi di Rusia, di mana gelombang tsunami menerjang pelabuhan Severo-Kurilsk, merendam fasilitas pengolahan ikan setempat. Air laut bahkan mencapai monumen Perang Dunia II yang berjarak 400 meter dari garis pantai. 

Meski begitu, gempa awal hanya menyebabkan kerusakan ringan dan luka-luka ringan di Rusia. Satu-satunya korban jiwa yang dilaporkan adalah seorang perempuan di Jepang yang tewas setelah mobilnya terperosok ke jurang saat berusaha mengungsi.

Gempa ini juga memicu erupsi Gunung Klyuchevskoy di Kamchatka, dengan lava panas mengalir di lereng barat dan ledakan terdengar di kawasan tersebut. USGS memperingatkan adanya kemungkinan 59% gempa susulan berkekuatan di atas 7,0 dalam seminggu ke depan, setelah puluhan gempa susulan, termasuk satu berkekuatan 6,9, mengguncang wilayah tersebut.

Meski sempat menimbulkan kepanikan, situasi di wilayah Pasifik kini berangsur normal, dengan warga kembali beraktivitas dan destinasi wisata mulai beroperasi kembali. (AFP/Z-2)

Perayaan HUT RI, PLN Jabar Imbau Warga Jaga Jarak Aman Dekorasi

Perayaan HUT RI, PLN Jabar Imbau Warga Jaga Jarak Aman Dekorasi


Perayaan HUT RI, PLN Jabar Imbau Warga Jaga Jarak Aman Dekorasi
Petugas PLN Jawa Barat mendatangi warga untuk menyebarkan edukasi listrik aman.(DOK/PLN JABAR)

ANTUSIASME warga Jawa Barat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia sudah mulai terasa. Berbagai dekorasi seperti umbul-umbul, bendera, hingga lampu hias telah terpasang di berbagai sudut lingkungan.

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat menyambut positif antusiasme tersebut. Perusahaan mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, khususnya terkait pemasangan dekorasi di sekitar jaringan listrik.

Langkah ini penting untuk mencegah potensi bahaya seperti sengatan listrik, kebakaran, hingga pemadaman listrik yang dapat mengganggu kemeriahan perayaan di lingkungan sekitar.

General Manager PLN UID Jawa Barat, Tonny Bellamy, menegaskan bahwa PLN mendukung penuh semangat masyarakat menyambut kemerdekaan. Namun, pihaknya juga mengingatkan pentingnya memperhatikan keselamatan kelistrikan.

“Kami di PLN sangat mengapresiasi dan mendukung penuh semangat warga dalam menyemarakkan HUT RI ke-80. Namun, kami ingin mengingatkan bahwa euforia perayaan harus selalu diiringi kewaspadaan,” jelasnya, Rabu (30/7).

Dia meminta warga memastikan pemasangan atribut kemerdekaan menjaga jarak aman minimal 3 meter dari jaringan listrik. Jangan sampai niat baik untuk merayakan justru berujung musibah atau padamnya listrik.

“Mari kita rayakan kemerdekaan tahun ini dengan meriah, penuh suka cita, namun tetap aman dan nyaman untuk semua,” ujar Tonny.

PLN UID Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk memperhatikan hal-hal berikut:

– Jaga Jarak Aman: Pastikan jarak antara hiasan, umbul-umbul, tiang bendera, atau baliho dengan kabel jaringan listrik minimal 3 meter.

– Jangan Pasang di Tiang Listrik: Hindari mengikat, memaku, atau memasang dekorasi di tiang listrik karena dapat merusak aset PLN dan membahayakan keselamatan.

– Laporkan Potensi Bahaya: Jika melihat adanya dekorasi yang terlalu dekat atau membahayakan jaringan listrik, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile agar dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas.

Selain mengedukasi masyarakat soal keselamatan, PLN UID Jawa Barat juga memastikan keandalan pasokan listrik selama rangkaian perayaan HUT RI ke-80. Petugas PLN disiagakan dan jaringan listrik diperiksa secara rutin untuk mendukung kelancaran kegiatan masyarakat.

“PLN siap mendukung berbagai kegiatan masyarakat dengan pasokan listrik yang andal. Kami secara rutin melakukan inspeksi jaringan dan menyiagakan petugas di lapangan agar perayaan kemerdekaan berlangsung meriah tanpa kendala,” tambah Tonny.

Bagi masyarakat yang membutuhkan daya listrik lebih besar untuk panggung seni, perlombaan, atau tasyakuran, PLN menyediakan layanan penambahan daya sementara. Selain itu, bagi yang ingin menambah semarak rumah dengan lampu hias atau menambah perangkat elektronik, dapat mengajukan permohonan tambah daya permanen dengan mudah dan cepat melalui aplikasi PLN Mobile.

Bahkan, untuk berbagai kebutuhan perayaan, mulai dari konsumsi hingga peralatan elektronik, masyarakat kini dapat membelinya melalui fitur Marketplace yang terintegrasi di dalam aplikasi PLN Mobile.

PLN mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan perayaan HUT RI yang tidak hanya meriah, tetapi juga aman dan penuh makna.

Pesisir Talaud Aman Usai Gempa Rusia, Warga Tetap Diminta Waspada

Pesisir Talaud Aman Usai Gempa Rusia, Warga Tetap Diminta Waspada


Pesisir Talaud Aman Usai Gempa Rusia, Warga Tetap Diminta Waspada
Peta Kepulauan Talaud.(Dok. Google Maps)

KONDISI air laut di sekitar Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, saat ini nampak tenang dan tidak ada gelombang yang cukup besar usai terjadinya gempa Rusia.

Tim Basarnas Manado menuturkan bahwa situasi di Kabupaten Kepulauan Talaud dalam kondisi aman setelah BMKG memprediksi wilayah tersebut diterjang Tsunami akibat dampak gempa Rusia bermagnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rabu, (30/7) pagi waktu setempat.

“Hasil koordinasi dengan BPBD Kepulauan Talaud barusan situasi kondusif aman terkendali,” kata Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumeleng, Rabu (30/7).

Terpisah, Bupati Kepulauan Talaud, Welly Titah mengatakan bahwa pihaknya telah meminta warga yang berada di daerah pesisir pantai untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Masyarakat saya yang berada di pinggiran pantai, untuk segera menjauh, kemudian sekolah-sekolah sudah saya kasih libur dulu,” kata Welly.

Menurutnya, aktivitas masyarakat di Talaud saat ini tetap berjalan normal dan lancar serta tidak ada gejolak yang terjadi. “Saat sekarang bagus semua, lancar. Aman-amanlah,” ujar Welly.

Sebelumnya, Kepala BPBD Talaud, Ordik Rampah menyebutkan, jika aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah di Kabupaten Kepulauan Talaud, diliburkan menyusul peringatan dini adanya potensi tsunami gempa Rusia tersebut.

Langkah cepat tersebut diambil oleh BPBD Kepulauan Talaud sebagai bentuk kewaspadaan. “Kebijakan libur sekolah diambil untuk menghindari kepanikan serta memastikan keselamatan anak-anak yang berada di wilayah pesisir,” tukas Ordik. (H-3)

Wilayah Pesisir Terdampak Tsunami Gempa Rusia, Warga Jepang Diimbau Waspada sampai Peringatan Dicabut

Wilayah Pesisir Terdampak Tsunami Gempa Rusia, Warga Jepang Diimbau Waspada sampai Peringatan Dicabut


Wilayah Pesisir Terdampak Tsunami Gempa Rusia, Warga Jepang Diimbau Waspada sampai Peringatan Dicabut
Tangkapan layar peta gempa di pantai timur Rusia, Rabu (30/7/2025).(Dok USGS)

PERINGATAN tsunami diberlakukan di Jepang setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah Rusia pada Rabu (30/7). Pemerintah setempat segera mengeluarkan perintah evakuasi untuk warga yang tinggal di pesisir Samudra Pasifik.

Menurut laporan penyiaran publik Jepang, NHK, gelombang tsunami sudah sampai di negara tersebut. Gelombang pertama setinggi 30 cm pertama kali tercatat di wilayah utara Prefektur Hokkaido sekitar pukul 10.40 waktu setempat.

Sementara itu, gelombang setinggi 40 cm juga terpantau di Tokachi, yang masih berada di kawasan Hokkaido. Pemerintah Jepang segera menginstruksikan evakuasi kepada masyarakat di sepanjang pantai Pasifik.

“Kerusakan akibat gelombang tsunami diperkirakan akan terjadi. Segera mengungsi dari wilayah pesisir dan daerah aliran sungai ke tempat yang lebih aman seperti dataran tinggi atau gedung evakuasi,” bunyi pernyataan resmi pemerintah.

“Gelombang tsunami diperkirakan akan datang berulang kali. Jangan meninggalkan tempat aman sampai peringatan dicabut,” tambah peringatan pemerintah Jepang.

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan pihak berwenang sedang menilai situasi yang terjadi. Upaya bantuan akan mengutamakan keselamatan warganya. Dia menambahkan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan para ahli seismologi dari cabang Kamchatka Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mendeteksi gempa kuat tersebut dari kota Petropavlovsk-Kamchatsky.

Berdasarkan data yang dirilis, pusat gempa berada sekitar 149 kilometer tenggara ibu kota regional, dengan kedalaman 17 kilometer. (E-4)

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Warga Kampung Bayam Bisa Tempati Hunian KSB Pekan Depan

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Warga Kampung Bayam Bisa Tempati Hunian KSB Pekan Depan



loading…

Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh proses penghunian Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memenuhi aspek legal. Foto/SindoNews

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan seluruh proses penghunian Kampung Bayam , Tanjung Priok, Jakarta Utara, memenuhi aspek legal. Diperkirakan warga akan menempati hunian Kampung Susun Bayam (KSB) pada pekan depan.

Hal ini ditegaskan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah, menanggapi Kelompok Tani Kampung Bayam yang belum menghuni Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS).

“Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menyelesaikan masalah hunian Kelompok Tani Kampung Bayam sesuai dengan tata kelola pemerintahan dan alas hukum yang berlaku. Sejak seremonial penyerahan kunci dilaksanakan, sejumlah proses secara simultan terus dilakukan, antara lain penyiapan administratif terkait pemanfaatan lahan hingga penerbitan kontrak hunian, yang didampingi langsung oleh aparat penegak hukum, dalam hal ini Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk memenuhi aspek legal,” kata Afan di Jakarta, Minggu (27/7/2025).

Baca juga: Pramono: Tim Transisi Bakal Selesaikan Belanja Masalah dari KJP hingga Kampung Bayam

Afan menjelaskan, selama proses persiapan administratif kontrak hunian, Kelompok Tani Kampung Bayam memperoleh pelatihan dan melaksanakan pembangunan urban farming yang dibiayai oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD DKI Jakarta dalam mendukung program pemerintah.