Ketua Komisi VIII DPR Ungkap Peluang BP Haji Jadi Kementerian Cukup Besar

Ketua Komisi VIII DPR Ungkap Peluang BP Haji Jadi Kementerian Cukup Besar



loading…

Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengungkap peluang Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) naik tingkat menjadi kementerian cukup besar. Foto/Dok SindoNews

JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengungkap peluang Badan Penyelenggara Haji ( BP Haji ) naik tingkat menjadi kementerian cukup besar. Komisi VIII DPR RI akan membahas revisi UU Haji dalam waktu dekat.

Marwan mengatakan, Pemerintah Arab Saudi telah mendesak Indonesia untuk mengambil keputusan perihal area di Arafah. Sementara itu, ia berkata, payung hukum UU Haji masih belum rampung.

“Kita sudah dalam keadaan darurat nih, karena Saudi sudah mendesak kita segera untuk mengambil kepastian area Arafah itu di mana. Nah, sementara UU-nya nggak ada,” kata Marwan, Selasa (19/8/2025).

Baca Juga: Usulan BP Haji Naik Tingkat Jadi Kementerian Haji dan Umrah, DPR Bakal Gelar Rapim

Marwan mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) dan BP Haji tengah menyodorkan usulan. Untuk itu, Marwan menyatakan bakal membahas RUU Haji dalam waktu dekat.

Danareksa dan PPA Gelar Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Ciamis

Danareksa dan PPA Gelar Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Ciamis


Danareksa dan PPA Gelar Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Ciamis
Relawan BUMN memeriksa proses pembuatan jamur pada kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VIII.(Dok.Istimewa)


PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) kembali melaksanakan kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Program ini menjadi langkah nyata Holding BUMN Danareksa dalam memperkuat ekonomi desa melalui sektor pertanian, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan wisata berbasis kearifan lokal.

Selama empat hari, 14–17 Agustus 2025, 10 relawan dari berbagai BUMN terjun langsung mendampingi warga Desa Medanglayang melalui serangkaian kegiatan yang digelar, antara lain pelatihan pembukuan untuk UMKM, pengolahan kopi, budidaya jamur, literasi keuangan bagi siswa SD, renovasi sekolah, penghijauan, hingga beautifikasi Jembatan Karsa Mekar (Sekardana). 

Adapun kesepuluh relawan tersebut berasal dari ASDP, BTN, IFG, Kilang Pertamina Internasional, PLN Indonesia Power, PTPN1, PTPN4, Sang Hyang Seri, Sinergi Gula Nusantara, dan Wijaya Karya.

Desa Medanglayang sendiri dikenal memiliki potensi di bidang pertanian, seperti kopi, jamur, dan talas, serta destinasi wisata alam seperti Puncak Jamiaki, Puncak Puspa, dan Curug Jami. Keindahan alam ini dilengkapi kekuatan budaya lokal seperti kesenian Sisingaan dan Calung yang menjadi daya tarik wisatawan.

TRANSFER PENGETAHUAN

Direktur Manajemen Risiko merangkap Plt. Direktur Keuangan PT Danareksa (Persero) Avianto Istihardjo mengatakan, “Relawan Bakti BUMN merupakan komitmen nyata Holding BUMN Danareksa dan PPA untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan. Pogram yang digagas Kementerian BUMN ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para relawan yang terjun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui kolaborasi yang berkelanjutan”.

Dalam menjalankan rangkaian kegiatannya, Holding BUMN Danareksa dan PPA didampingi oleh Kementerian BUMN, serta menggandeng Universitas Galuh, Pemerintah Desa Medanglayang, dan komunitas lokal. Sinergi ini diwujudkan dalam konsep Medanglayang Berdaya yang mengintegrasikan sektor agrikultur, industri rumah tangga, dan pariwisata berkelanjutan di Bumi Pamijahan.

Avianto menambahkan, konsep ini diimplementasikan melalui strategi bersama untuk menjadikan Medanglayang sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing. Mulai dari penguatan kapasitas petani kopi dan jamur, pendampingan UMKM, hingga promosi potensi wisata, seluruh program dirancang untuk memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.

Sebagai contoh, desa ini memiliki perkebunan kopi arabika yang luasnya mencapai 90 hektar dan menghasilkan 16.000 kg kopi per tahun yang diekspor ke seluruh dunia. Potensi ini dapat dikemas dengan konsep agrowisata melalui wisata alam Puncak Jamiaki yang menawarkan pemandangan indah dan area perkemahan, serta menjadi tempat untuk menikmati sunset dan pemandangan dua kota, Tasikmalaya dan Ciamis.

PUNCAK KEGIATAN

Kepala Desa Medanglayang, Ada Suhada, menyambut baik hadirnya program ini. “Kami merasa bangga karena desa kecil kami dipilih sebagai tuan rumah Relawan Bakti BUMN. Kehadiran relawan memberi energi baru bagi masyarakat, bukan hanya dari sisi infrastruktur dan pelatihan, tetapi juga semangat kebersamaan. Harapan kami, program ini menjadi langkah awal menjadikan Medanglayang lebih mandiri, berdaya, dan dikenal luas sebagai desa wisata berbasis budaya,” ujarnya.

Rangkaian Relawan Bakti BUMN Batch VIII akan mencapai puncaknya pada 17 Agustus 2025. Bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, relawan bersama warga akan menggelar upacara bendera di Lapangan Pamijahan, dilanjutkan dengan pentas seni kolaborasi warga dan relawan, bazar UMKM, lomba rakyat khas 17-an, hingga penutupan resmi program.

“Momentum ini tidak hanya menjadi perayaan kemerdekaan, tetapi juga simbol kebersamaan antara BUMN, relawan, dan masyarakat dalam menghidupkan semangat gotong royong dan kemandirian desa. Dengan kolaborasi lintas pihak dan semangat masyarakat, Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Medanglayang diharapkan menjadi tonggak lahirnya desa yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing, selaras dengan Asta Cita,” tutup Avianto. (E-2)

 

NTB Sambut FORNAS VIII, e-Sports Jadi Wadah Potensi Generasi Muda

NTB Sambut FORNAS VIII, e-Sports Jadi Wadah Potensi Generasi Muda


NTB Sambut FORNAS VIII, e-Sports Jadi Wadah Potensi Generasi Muda
Pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025.(Dok.HO)

WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan rasa bangga atas ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan FORNAS yang digelar Indonesia e-Sports Association (IESPA) di Auditorium Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Sabtu (26/7).

“Bapak Gubernur menyampaikan rasa bangganya karena Nusa Tenggara Barat diberi kepercayaan menjadi tuan rumah FORNAS VIII tahun 2025 ini,” ujar Indah dalam keterangannya.

IESPA merupakan salah satu Induk Organisasi Olahraga (INORGA) yang dipertandingkan dalam FORNAS. Tahun ini, kompetisi e-sports tersebut diikuti 28 provinsi, yang menghadirkan tim-tim unggulan berpengalaman di berbagai ajang nasional maupun internasional.

Indah berharap penyelenggaraan FORNAS dapat menjadi momentum untuk membina dan memotivasi generasi muda mengembangkan potensi mereka di bidang e-sports. 

“Kita hadir di sini untuk memberi motivasi terbaik kepada anak-anak muda yang kelak akan menerima estafet perjuangan dan pembangunan bangsa. Mereka berkompetisi, belajar, dan mengasah kemampuan dalam semangat sportivitas,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada panitia pelaksana agar menjadikan NTB tuan rumah yang ramah dan meninggalkan kesan baik bagi seluruh peserta. Ia berharap kunjungan peserta ke NTB tak sekadar menjadi yang pertama dan terakhir, melainkan pengalaman menyenangkan yang membekas.

“Kepada masyarakat NTB, mari kita jaga agar kegiatan ini berjalan aman, lancar, dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua kontingen. Setiap tim tentu datang untuk menang, tapi sesuai slogan kami, kalah menang, semua senang,” pungkasnya. (Ndf/M-3)

FORNAS VIII Resmi Dibuka, NTB Catat Sejarah Baru di Kawasan Timur

FORNAS VIII Resmi Dibuka, NTB Catat Sejarah Baru di Kawasan Timur


FORNAS VIII Resmi Dibuka, NTB Catat Sejarah Baru di Kawasan Timur
Pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025.(Dok.HO)

FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 resmi dibuka di Halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/7) malam. 

Gelaran pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan seni budaya khas Sasak, Samawa, dan Mbojo yang memukau ribuan penonton serta peserta dari 38 provinsi.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada NTB sebagai tuan rumah pertama dari kawasan Indonesia Timur dalam sejarah penyelenggaraan FORNAS. 

Ia menyebut, momen ini bukan sekadar perhelatan olahraga, melainkan juga sarana menjaga kebudayaan, lingkungan, dan memperkuat persatuan bangsa.

“Malam ini menjadi catatan sejarah. FORNAS pertama kali digelar di wilayah timur Indonesia, dan lebih dari 18 ribu peserta hadir di Bumi NTB. Ini sebuah kehormatan besar bagi kami,” ujar Iqbal dalam keterangannya.

Iqbal menekankan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa sejalan dengan pelestarian budaya dan pembangunan ekonomi lokal.

Ia pun mengapresiasi dominasi kontribusi putra-putri daerah dalam penyelenggaraan FORNAS, mulai dari pembangunan panggung, koreografi tari, desain visual, hingga penciptaan lagu tema.

“Lebih dari 99 persen unsur yang terlibat merupakan anak-anak NTB sendiri. Dalam waktu tiga bulan, mereka tidak hanya belajar dari para ahli, tapi juga menghasilkan karya yang memberi dampak ekonomi langsung ke masyarakat,” tuturnya.

Iqbal berharap para peserta membawa pulang kesan mendalam dari NTB dan menjadikan pengalaman mereka sebagai alasan untuk kembali berkunjung. 

Ia juga menyebut, FORNAS VIII merupakan bagian dari strategi jangka panjang menjadikan NTB sebagai destinasi sport tourism nasional dan internasional.

“Event ini menjadi ajang pemanasan menuju PON 2028, di mana NTB dan NTT berencana menjadi tuan rumah bersama,” pungkasnya. (Ndf/M-3)