Kemendag Dorong UMKM Masuki Pasar ASEAN

Kemendag Dorong UMKM Masuki Pasar ASEAN


Kemendag Dorong UMKM Masuki Pasar ASEAN
Dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional dan kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar Kick-Off ASEAN Online Sales Day (AOSD) di Kantor Kemendag, Kamis (7/8).(MI/Naufal Zuhdi)

DALAM upaya meningkatkan perekonomian nasional dan kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar Kick-Off ASEAN Online Sales Day (AOSD) di Kantor Kemendag, Kamis (7/8).

“Kegiatan AOSD ini sudah beberapa tahun dilaksanakan dan semuanya melibatkan UMKM nasional tapi tidak hanya di Indonesia dan juga seluruh negara-negara di ASEAN,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.

Sejak 2020, sambung Djatmiko, Kemendag telah bertindak sebagai satgas sekaligus badan pelaksana dari AOSD dan terus berperan aktif dalam meningkatkan komitmen perwujudan pemulihan ekonomi kawasan, khususnya melalui sektor perdagangan elektronik lintas batas. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan relevansi AOSD di kalangan UMKM dan masyarakat, Kemendag juga telah berhasil melaksanakan Physical Launching dari AOSD di 2023 yang bertepatan dengan pelaksanaan Keketuaan Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN.

“Melanjutkan komitmen tersebut, Kementerian Perdagangan tentunya berinisiatif untuk memberikan dukungan secara lebih baik di setiap pelaksanaan AOSD khususnya di tahun 2025 dengan menyelenggarakan kegiatan kick-off dan sharing session AOSD yang melibatkan perusahaan e-commerce dan UMKM,” terangnya.

Platform e-commerce telah menjadi salah satu pilihan yang memungkinkan UMKM untuk dapat mengurangi biaya logistik, biaya operasional, sekaligus memasarkan produknya secara lebih efisien dan menjaga pasar yang lebih luas dan konsumen yang lebih beragam. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, ia menekankan pentingnya peran e-commerce dalam meningkatkan pertumbuhan dan daya saing UMKM di Indonesia.

“Di masa yang akan datang, tentunya kami juga berharap para peserta dapat menjadikan kegiatan ini sebagai ajang untuk memperluas pangsa pasar di kawasan ASEAN dan berpartisipasi dalam meningkatkan perdagangan elektronik lintas batas,” bebernya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan saat ini sedang terjadi transformasi penjualan dari yang sebelumnya offline menjadi online.

“Karena antara offline dan online ini lagi transformasi, sebagian besar sudah belanja ke online, kemudian orang berdagang juga ke online. Tetapi kita ada solusinya yaitu dengan hybrid omnichannel,” papar Budi.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa Kemendag telah memfasilitasi sekitar 700 UMKM di program UMKM Bisa Ekspor dengan total transaksi US$90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.

Sementara itu, Director of Brand Partnership Shopee Indonesia Daniel Minardi menyebut Shopee telah memiliki program ekspor yang berjalan sejak 2019 dan telah berhasil mengekspor 60 juta produknya.

Untuk tahun ini, Shopee telah berhasil mengekspor sebanyak 10 juta produknya ke mancanagera seperti kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Latin.

“Dan kita lihat destinasi ekspornya memang beragam tapi secara yang paling populer kita lihat ada di Malaysia, Singapura, maupun juga Filipina. Kami percaya bahwa dengan semangat kolaborasi dan juga kita berjuang bersama, kita yakin pasti kita bisa mengekspor lebih dan juga bisa membantu produk-produk UMKM untuk bisa sukses di kancah global,” jelas Daniel. (Fal/E-1)

Program MBG, Koperasi Merah Putih, hingga Pemberdayaan UMKM Dorong Ketahanan Ekonomi

Program MBG, Koperasi Merah Putih, hingga Pemberdayaan UMKM Dorong Ketahanan Ekonomi



loading…

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya menjaga ketahanan ekonomi nasional. Foto/istimewa

SURABAYA – Target Pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional tumbuh di atas level 5-6% harus diiringi dengan penerapan strategi yang tepat agar bisa mengakselerasi sumber-sumber penopang pertumbuhan.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat tampil sebagai keynote speech dalam acara LPS Financial Festival di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025).

Purbaya mengatakan sumber penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan itu masih dari faktor permintaan domestik yaitu konsumsi, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). selebihnya, berasal dari ekspor.

Baca juga: UMKM Larantuka Tembus Pasar Global Berkat Semangat dan Digitalisasi

Jika melihat data per Juni 2025, konsumsi termasuk konsumsi rumah tangga dan belanja Pemerintah berkontribusi 62,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kemudian PMTB 27,83%. Dengan demikian, domestik demand sekitar 80-90%, sedangkan selebihnya adalah ekspor.

“Kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari besarnya domestik demand, sebab itu dua mesin yang menggerakkan potensi domestik itu harus dioptimalkan,” kata Purbaya.

Gelar Bazar di Wikenfes 2025, Pertamina Regional Jabar Barat Komitmen Majukan UMKM

Gelar Bazar di Wikenfes 2025, Pertamina Regional Jabar Barat Komitmen Majukan UMKM



loading…

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) komitmen mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui gelaran Wikenfes 2025. Foto/SindoNews

CIREBON – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) komitmen mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Hal itu dilakukan melalui gelaran Wikenfes 2025, festival akhir pekan yang berlangsung di Grage City Mall, Cirebon, pada 26–27 Juli 2025.

Acara ini menjadi wadah promosi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya mitra binaan Pertamina, untuk memperkenalkan produk unggulan mereka secara langsung kepada publik.

Festival ini juga dikemas dengan hiburan musik yang menghadirkan nama-nama populer seperti Kangen Band, Pertelon Koplo, serta penampilan spesial dari Oomleo Berkaraoke feat Ghea Youbi, menciptakan kombinasi antara hiburan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dorong Transisi Energi Melalui Pengembangan SAF

Lebih dari 15 UMKM mitra binaan Pertamina turut serta dalam Wikenfes 2025, menampilkan ragam produk mulai dari kuliner khas, batik, kerajinan rajut, hingga produk serat alami. Beberapa di antaranya adalah Batik Firly, Dolanan Yuk, Batik Indra, Zee Collection, Abiyyu Cake and Cookies, Merajut Asa Kita, MJ Abon Serat, Ocien Keripik Tempe, Yumana, Siliya, SyuKuri, Rinza Rajut, dan Bagore.

Selain menghadirkan bazar, Pertamina juga memanfaatkan momentum ini untuk mengedukasi masyarakat mengenai layanan digital MyPertamina, termasuk sosialisasi fitur transaksi nontunai, program loyalitas, serta pembagian e-voucher dan promo eksklusif selama acara berlangsung. Sejumlah tenant UMKM juga telah menyediakan opsi pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina, sehingga memudahkan pengunjung bertransaksi secara praktis dan aman.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dorong Koperasi Berbasis Potensi Lokal dan Keberlanjutan