Emma Myers Tampil Memukau dalam Gaun Etro Spring 2025 di Tur Wednesday Season 2

Emma Myers Tampil Memukau dalam Gaun Etro Spring 2025 di Tur Wednesday Season 2


Emma Myers Tampil Memukau dalam Gaun Etro Spring 2025 di Tur Wednesday Season 2
Anne Myers di promosi tur Wednesday.(Netflix)

Emma Myers kian menegaskan identitas gaya pribadinya sepanjang tur promosi Wednesday Season 2, menghadirkan perpaduan pesona muda dengan sentuhan romantis gotik.

Di Pulau Cockatoo, Sydney, ia tampil bersama Jenna Ortega dan Gwendoline Christie dalam salah satu momen paling glamor sepanjang tur.

Aktris tersebut memilih gaun koleksi Etro Spring 2025, busana yang seolah tercabut langsung dari dunia Nevermore Academy.

Paduan motif bunga lembut nan artistik dengan bodice renda hitam yang rumit menghasilkan nuansa gotik yang anggun dan tegas.

Kontras antara kehalusan bunga dan ketegasan renda menciptakan tarik-ulur visual yang memikat, memberi sentuhan romantis sekaligus edgy, persis seperti roh serial Wednesday.

Penampilan ini bukan sekadar elegan, tapi juga dramatis, menjadikannya lompatan besar dibandingkan gaya Myers sebelumnya di rangkaian tur. (Z-10)

Emma Myers Curi Perhatian dengan Gaya Fesyen di Tur Wednesday

Emma Myers Curi Perhatian dengan Gaya Fesyen di Tur Wednesday


Emma Myers Curi Perhatian dengan Gaya Fesyen di Tur Wednesday
Gaya fesyen Emma Myers.(Dok. Netflix)

JIKA Jenna Ortega kerap menjadi sorotan utama dalam tur pers Wednesday berkat gaya gotiknya yang tegas, kali ini Emma Myers berhasil membuktikan bahwa ia juga pantas mendapat perhatian.

Pemeran Enid Sinclair, teman sekamar Wednesday Addams yang ceria dan penuh warna, tampil begitu memikat dengan serangkaian busana yang tidak hanya menegaskan karakternya di layar, tetapi juga menghadirkan sisi baru dari pribadinya di dunia nyata.

Myers menggandeng penata gaya Jordan Johnson Chung untuk merancang konsep penampilannya sepanjang tur global Wednesday. Dari New York City, Seoul, hingga Sydney, keduanya mengeksekusi visi fesyen yang konsisten: menggabungkan nuansa gotik romantis dengan sentuhan tomboy yang segar.

“Kami ingin menyeimbangkan antara gaya gotik romantis dan tomboy dalam penampilan Emma untuk tur ini,” ujar Chung kepada Vogue, Kamis (21/8).

“Emma adalah tipe artis yang fleksibel. Ia bisa dengan mudah mengenakan keduanya, tapi juga berani keluar dari zona nyamannya dan mencoba sesuatu yang berbeda.”

Hasilnya adalah sederet penampilan yang tidak pernah terasa repetitif. Myers dengan percaya diri mengenakan busana dari label besar seperti Louis Vuitton, hingga rumah mode independen yang lebih eksperimental seperti Shushu/tong.

Salah satu momen menonjol adalah gaun beludru hitam kustom rancangan Rodarte, yang menghadirkan nuansa misterius tanpa kehilangan kelembutan. Lalu ada interpretasi Thom Browne terhadap seragam sekolah klasik, yang memberi aura quirky sekaligus sophisticated.

Sementara slip dress karya Anna October, dengan detail blok warna yang kontras, menambahkan sisi feminin elegan yang tak berlebihan.

Puncak gaya Myers hadir ketika ia mengenakan gaun merah McQueen yang dramatis.

Terbuat dari lace Chantilly, busana ini menampilkan bodice korset yang ketat, bahu tegas, serta kerah sederhana, perpaduan detail yang menghasilkan kesan anggun sekaligus garang. Siluetnya begitu menonjol, hingga banyak penggemar berseloroh bahwa Wednesday Addams sendiri mungkin akan iri melihatnya.

Melalui kolaborasi dengan Chung, Emma Myers berhasil menegaskan posisinya sebagai salah satu ikon gaya baru generasi muda Hollywood. Bukan sekadar mengikuti tren, ia memperlihatkan kepekaan dalam memilih busana yang mampu mengomunikasikan identitas personal sekaligus menambah lapisan interpretasi pada karakternya.

Dengan setiap langkahnya di karpet merah, Myers semakin mengukuhkan diri sebagai aktris dengan visi fesyen yang tajam, berani, dan tak terlupakan. (Z-10)