Tolak Israel Raya, Menlu Mesir Kunjungi Perbatasan Gaza

Tolak Israel Raya, Menlu Mesir Kunjungi Perbatasan Gaza



loading…

Mesir tolak Israel Raya. Foto/X/@MustafaBarghou1

GAZA – Menteri Luar Negeri Mesir pada hari Senin menolak pernyataan resmi Israel tentang apa yang disebut “Israel Raya”. Itu ditegaskan dengan mengunjungi perlintasan perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza yang diblokade.

“Kami menolak setiap pengusiran warga Palestina dari Gaza,” kata Badr Abdelatty dalam konferensi pers saat ia mengunjungi perlintasan Rafah bersama Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa, dilansir Anadolu.

Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada sebuah saluran berita bahwa ia merasa “sangat terikat” dengan visi “Israel Raya.” Ia mengatakan ia menganggap dirinya “dalam misi historis dan spiritual” bersama “generasi-generasi Yahudi yang bermimpi datang ke sini dan generasi-generasi Yahudi yang akan datang setelah kita.”

“Israel Raya” adalah istilah Alkitab yang digunakan dalam politik Israel untuk merujuk pada perluasan wilayah Israel yang mencakup Tepi Barat, Gaza, Dataran Tinggi Golan di Suriah, Semenanjung Sinai di Mesir, dan sebagian Yordania.

Abdelatty juga mencatat bahwa Israel membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Didemo Massa, Bupati Pati Sudewo Tolak Mundur

Didemo Massa, Bupati Pati Sudewo Tolak Mundur



loading…

Bupati Pati Sudewo dilempari botol air mineral saat akan beraudiensi dengan massa demonstran di Kantor Pemkab Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Foto: Sindonews TV

PATIBupati Pati Sudewo menolak mundur dari jabatannya. Pernyataan tersebut merespons aksi demo besar-besaran yang digelar di Kantor Pemkab Pati, Jawa Tengah, hari ini, Rabu (13/8/2025).

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Sudewo menyatakan duduk di kursi bupati atas pilihan rakyat. “Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis,” ujar Sudewo dalam unggahan akun Instagram @tegalterkini.id.

Baca juga: Detik-detik Bupati Pati Sudewo Dilempari Botol saat Muncul di Hadapan Pengunjuk Rasa

Dia menegaskan enggan mundur dari jabatannya meski ada aksi yang memintanya hengkang dari posisinya. “Jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya,” ucapnya.

Nasib Sudewo sebagai Bupati Pati kini di ujung tanduk. Setelah muncul gelombang protes besar-besar dari warga, kini DPRD Kabupaten Pati sepakat membentuk Panitia Khusus (Pansus) dan menggunakan hak angket untuk memproses pemakzulan Sudewo.

Langkah ini diambil setelah sejumlah kebijakan Sudewo dinilai tidak prorakyat dan memicu kegaduhan di tengah masyarakat, salah satunya kenaikan PBB sebesar 250 persen. Meski Sudewo telah membatalkan kenaikan PBB, namun masyarakat tetap ngotot melengserkan Bupati Pati.

(jon)

RS Militer Diduga Tolak Otopsi Prada Lucky, TNI AD: Karena Keterbatasan

RS Militer Diduga Tolak Otopsi Prada Lucky, TNI AD: Karena Keterbatasan



loading…

Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan soal keterbatasan rumah sakit militer dalam menyediakan layanan otopsi. Foto/SindoNews

JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana buka suara terkait adanya dugaan penolakan dari Rumah Sakit Militer untuk melakukan otopsi terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Wahyu menyebut hal tersebut merupakan kendala teknis, karena tak semua RS memiliki alat yang memadai.

“Berkaitan dengan visum rumah sakit. Itu dasarnya adalah teknis. Jadi rumah sakit militer di sekitar tempat kejadian itu tentu punya keterbatasan. Jadi pada tugas-tugas yang bersifat strategis tertentu, rumah sakit tersebut tidak bisa menangani,” ucapnya, Senin (11/8/2025).

Dikarenakan RS pertama tidak bisa melakukan otopsi, Wahyu menyebut pihaknya tetap membantu mencarikan rumah sakit yang peralatannya memadai.

Baca juga: Perwira TNI Jadi Tersangka Kematian Prada Lucky, Kadispenad: Sengaja Izinkan Kekerasan

“Tetapi pada prinsipnya kita bantu, kita laksanakan langkah pada rumah sakit lain sebagai solusi untuk mengatasi autopsi yang pertama dan kedua belum bisa terjadi atau belum bisa dilaksanakan,” tuturnya.

Sekadar informasi, Prada Lucky tewas karena diduga dianiaya oleh para seniornya. Dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan 20 orang prajurit sebagai tersangka.

Baca juga: Ungkap Motif Pembunuhan Prada Lucky, Begini Penjelasan Kadispenad

Sebelum Perundingan AS dan Rusia Digelar, Ukraina Tolak Serahkan Wilayahnya ke Rusia

Sebelum Perundingan AS dan Rusia Digelar, Ukraina Tolak Serahkan Wilayahnya ke Rusia



loading…

Ukraina tolak serahkan wilayahnya ke Rusia. Foto/X/

MOSKOW – Presiden Volodymyr Zelensky mengesampingkan kemungkinan Ukraina menyerahkan wilayahnya kepada Rusia. Dia menuntut negaranya untuk ikut serta dalam negosiasi dalam komentar yang disampaikan sebelum perundingan yang direncanakan antara para pemimpin Rusia dan Amerika Serikat.

Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial pada hari Sabtu, Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk “keputusan nyata” yang dapat membawa “perdamaian yang bermartabat” tetapi menekankan bahwa tidak boleh ada pelanggaran konstitusi terkait masalah teritorial.

“Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah,” katanya, memperingatkan bahwa “keputusan tanpa Ukraina” tidak akan membawa perdamaian.

“Mereka tidak akan mencapai apa pun. Ini adalah keputusan yang lahir mati. Keputusan yang tidak bisa dilaksanakan. Dan kita semua membutuhkan perdamaian yang nyata dan sejati. Perdamaian yang akan dihormati rakyat,” tambah Zelensky, yang negaranya telah berjuang melawan invasi Rusia skala penuh sejak Februari 2022, dilansir Al Jazeera.

Komentarnya muncul beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan damai akan melibatkan “beberapa pertukaran wilayah” saat ia mengumumkan pertemuan pada hari Jumat dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, di negara bagian Alaska, AS, untuk membahas perang di Ukraina.

Puluhan ribu orang telah tewas sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, yang juga memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

Tiga putaran negosiasi antara Rusia dan Ukraina tahun ini gagal membuahkan hasil, dan masih belum jelas apakah pertemuan puncak akan membawa perdamaian lebih dekat.

Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona

Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona


Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona
Penjaga gawang Barcelona Marc-Andre ter Stegen(AFP/Cesar Manso)

BARCELONA dikabarkan siap mengambil tindakan hukum terhadap kapten mereka sendiri, Marc-Andre ter Stegen, setelah penjaga gawang itu menolak memberikan informasi medisnya. Aksi Ter Stegen itu berpotensi merepotkan Barcelona di musim La Liga mendatang.

Ter Stegen, yang mulai kehilangan posisinya di bawah mistar gawang Barcelona, sebelumnya telah diragukan statusnya sebagai pilihan utama oleh perekrutan Joan García di musim panas sebelum ia mengalami cedera punggung serius selama pramusim. Lamanya absennya Ter Stegen sangatlah penting.

Menurut aturan La Liga, masa pemulihan empat bulan atau lebih memastikan bahwa cedera tersebut diklasifikasikan sebagai “cedera jangka panjang”. 

Dalam skenario khusus ini, peraturan La Liga mengizinkan klub untuk menggunakan 80% dari gaji pemain yang cedera untuk menutupi gaji anggota skuad lainnya, meskipun mereka melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

Hal ini akan memungkinkan Barcelona untuk segera mendaftarkan García dan membuatnya bermain untuk pertandingan pembuka musim La Liga. 

Saat ini, Ter Stegen yang cedera dan Inaki Pena, yang terbuang adalah satu-satunya kiper yang bisa diandalkan Hansi Flick karena Wojciech Szcz?sny juga belum terdaftar setelah membiarkan kontrak terakhirnya berakhir sebelum menandatangani kontraknya yang sekarang pada Juli lalu.

Namun, Ter Stegen mengambil pendekatan yang tidak lazim, tidak terduga, dan tidak resmi dengan mengonfirmasi bahwa ia hanya akan absen selama tiga bulan di media sosial. Hal itu berarti penjaga gawang itu hanya mengalami cedera jangka pendek sehingga Barcelona tidak akan dapat menggunakan celah keuangan untuk mendaftarkan García.

La Liga tidak mendasarkan diagnosis mereka pada unggahan di X dan sebagai gantinya meninjau laporan medis resmi yang diajukan oleh klub. 

Di sinilah konflik muncul. Ter Stegen menjadi pemain pertama dalam sejarah kompetisi yang menolak menandatangani formulir persetujuan untuk merilis data medisnya, seperti yang diungkapkan Mundo Deportivo.

Riwayat medis setiap pemain tentu saja bersifat pribadi, sehingga Ter Stegen secara teoritis berhak menolak akses La Liga. Namun, Barcelona konon meyakini bahwa karyawan mereka memiliki “kewajiban kepada entitas yang membayar mereka dan harus mematuhi aturan yang berlaku”.

Situasi yang digambarkan semakin “pahit” ini telah menyebabkan klub menggunakan jasa hukum mereka dengan ancaman proses disipliner dan sanksi internal yang diajukan.

Belum ada tindakan dramatis yang diambil. Marca mengklaim bahwa Barcelona “tetap tenang” dan merencanakan pertemuan dengan Ter Stegen minggu ini dengan harapan ia akan berubah pikiran.

Komentar publik sang kiper mengenai topik ini terbatas dan tajam. “Bagaimana punggung saya?” jawabnya ketika ditanya di tengah bandara Barcelona. “Nah, ketika Anda perlu menjalani operasi, itu berarti kondisinya tidak sempurna.”

Mengenai hubungannya dengan klub, Ter Stegen mengecam: “Semuanya baik-baik saja, selalu berjalan lancar.” (si.com/Z-1)

Bubun dan Ferry Baku Hantam, Agus Tolak Iuran Bima Cs

Bubun dan Ferry Baku Hantam, Agus Tolak Iuran Bima Cs



loading…

Bubun, mantan Komandan, Otang dan Jack berkumpul. Foto/MNC Media

JAKARTA – Bubun, mantan Komandan, Otang dan Jack berkumpul. Mereka mencari lokasi keberadaan Debt Collector. Jack melihat salah satu Debt Collector yang menghajar dan merampas motornya.

Jack mengajak Otang untuk mengejarnya. Bubun dan Komandan menyusul. Kejar-kejaran pun terjadi, namun Otang dan Jack ketinggalan karena Ferry ngebut dan berbelok arah.

Bubun dan Komandan yang sudah pegang map Ferry langsung mengejarnya. Bubun dan Komandan berhasil mengejar Ferry. Bubun langsung memepet dan menghadang Ferry.

Baca Juga: Sinopsis Layar Drama Indonesia Preman Pensiun X Eps 31B: Bantuan Bubun untuk Jack & Kewaspadaan Bima Cs Tarik Iuran

Baku hantam pun terjadi antara Bubun dan Ferry. Agus yang bosan di rumah menunggu kabar dari Bubun dan Otang akhirnya pergi ke taman tempat biasa dia mangkal. Tak lama, di taman Agus bertemu dengan Bima, Cano dan Damon.

Tolak Wacana Pilkada Tak Langsung, Demokrat Masak Main Tunjuk Lagi

Tolak Wacana Pilkada Tak Langsung, Demokrat Masak Main Tunjuk Lagi


Tolak Wacana Pilkada Tak Langsung, Demokrat: Masak Main Tunjuk Lagi
Ilustrasi(Dok.MI)

Partai Demokrat tidak sepakat dengan usulan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pemilihan kepala daerah (pilkada) tak langsung. Skema pemilihan itu dinilai kembali ke era dulu.

“Masa main tunjuk-tunjuk lagi, balik lagi zaman dulu. Kalau balik zaman dulu lagi, rasanya enggak lah. Kita perbaiki dengan versi Indonesia lah. Itu oke lah,” kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.

Hinca mengatakan tetap menghormati usulan Cak Imin. Namun, Partai Demorkat tetap mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung.

“Pikiran Cak imin ya kita hormati sebagai pikiran Partai Kebangkitan Bangsa, tapi Partai Demokrat bersikap kami masih seperti yang dulu, belum pindah ke lain hati,” ucap Hinca.

Hinca menyinggung keputusan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika menjabat presiden, SBY membatalkan Undang-Undang Pilkada yang mengubah pemilihan kepala daerah menjadi tidak langsung.

SBY, kata Hinca, saat itu langsung mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Maka itu sikap Demokrat tidak berubah menolak pilkada tidak langsung.

“Waktu soal Pilkada langsung tidak langsung ini, waktu itu Pak SBY masih Presiden. Waktu itu dia lagi dalam penerbangan dari Amerika ke Indonesia lewat Jepang. Dan akhirnya, waktu itu kita putuskan Perppu menolak itu. Karena menurut kita, mestinya pemilu langsung,” kata Hinca.

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan Indonesia telah memilih demokrasi partisipasi masyarakat secara langsung. Maka kalau dirasa masih ada yang kurang, seharusnya yang diperbaiki penyelenggaraannya.

“Kalau ada yang kurang pas, penyelenggaraannya, penyelenggaraannya yang diperbaiki, bukan keputusan politiknya. Demokrasi tetaplah pilihan kita. Kalau ada yang kurang pelaksanannya, kita perbaiki,” kata Hinca.(P-1)