Sempat Dihapus pada Era Gus Dur, Ini Daftar Wakil Panglima TNI dari Masa ke Masa

Sempat Dihapus pada Era Gus Dur, Ini Daftar Wakil Panglima TNI dari Masa ke Masa


Sempat Dihapus pada Era Gus Dur, Ini Daftar Wakil Panglima TNI dari Masa ke Masa
Ilustrasi: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melalukan inspeksi pasukan saat gladi bersih upacara HUT ke-79 TNI di Silang Monas, Jakarta, Kamis (03/10/2024)(MI/Usman Iskandar)

SETELAH 25 tahun kosong, jabatan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan kembali terisi. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik pejabat baru untuk posisi tersebut pada Minggu (10/8). Pelantikan akan berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Bandung, Jawa Barat, bersamaan dengan pengangkatan sejumlah perwira tinggi TNI lainnya.

Jabatan Wakil Panglima TNI sempat dihapus pada era Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid melalui Keputusan Presiden Nomor 65/TNI/2000 yang terbit pada 20 September 2000.

Namun pada 2019, Presiden ke-7 RI Joko Widodo menghidupkan kembali posisi ini melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.

Terakhir kali, jabatan Wakil Panglima TNI dipegang oleh Jenderal TNI Fachrul Razi pada 2000 sebelum akhirnya dihapus.

1. Kolonel Inf Abdul Haris Nasution (Wakil Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat/TKR)

Menjabat sebagai Wakil Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dari 1948 hingga 1953. Saat itu, Nasution masih berpangkat kolonel.

2. Jenderal TNI Maraden Panggabean (Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI)

Jabatan Wakil Panglima TNI juga sempat mengalami kekosongan hingga 18 tahun. Jabatan ini kemudian dihidupkan kembali pada 9 September 1971 ketika TKR berubah menjadi ABRI. Panggabean menjabat Wakil Panglima ABRI pertama sejak 1971 hingga 28 Maret 1973.

3. Jenderal TNI Sumitro (Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI)

Jenderal TNI Sumitro menjabat pada April 1973 dan menjabat hingga 2 Maret 1974.

4. Jenderal TNI Surono Reksodimedjo (Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI)

Jenderal TNI Surono Reksodimedjo meenjabat sejak 2 Maret 1974 hingga 17 April 1978. 

5. Laksamana TNI Sudomo (Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI)

Laksamana TNI Sudomo menjabat sejak 17 April 1978 hingga 29 Maret 1983.

6. Laksamana TNI Widodo (Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI)

Jabatan ini kembali kosong selama 16 tahun. Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto kemudian ditunjuk pada 17 Juli 1999 hingga 26 Oktober 1999.

7. Jenderal TNI Fachrul Razi (Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia/TNI)

Setelah Reformasi, ABRI dilebur dengan mengeluarkan kepolisian sebagai institusi sendiri. Jabatan Wakil Panglima TNI dijabat oleh Jenderal Fachrul Razi sejak 26 Oktober 1999 hingga 20 September 2000. Itu menjadi Wakil Panglima TNI terakhir sebelum posisi ini dihapus.

(P-4)

 

11 Mayjen Dimutasi Panglima TNI, Ini Daftar Penugasan Barunya

11 Mayjen Dimutasi Panglima TNI, Ini Daftar Penugasan Barunya



loading…

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi dan memberi penugasan baru kepada 11 Pati TNI AD berpangkat Mayjen. Mereka termasuk bagian dari total 44 Pati dari tiga matra TNI yang dimutasi. Foto/Dok.SindoNews

JAKARTA – Sebanyak 11 perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) dimutasi, dirotasi, mendapat promosi jabatan dan penugasan baru dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Mereka termasuk bagian dari total 44 Pati dari tiga matra TNI yang dimutasi.

Para Pati ini bakal dikukuhkan pada upacara Gelar Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer (Gepaopshormil) di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, pada Minggu (10/8/2025) besok.

Baca juga: 44 Pati TNI Dimutasi dan Dikukuhkan saat Upacara Kehormatan Militer, Ini Nama-namanya

Berdasarkan informasi yang diperoleh SindoNews, kebijakan mutasi para Pati TNI tersebut tercantum dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1033/VIII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Keputusan yang ditetapkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini ditandatangani Kepala Setum TNI Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Baca juga: Mutasi TNI Agustus 2025, Jenderal Agus Subiyanto Tunjuk 3 Pati TNI Bintang Tiga Dalam Jabatan Baru

Daftar 11 Mayjen TNI Dapat Penugasan Baru:

1. Mayjen TNI Djon Afriandi

Jabatan lama: Danjen Kopassus
Jabatan baru: Pangkopassus

2. Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi

Jabatan lama: Dankormar
Jabatan baru: Pangkormar

3. Mayjen TNI Gabriel Lema

Jabatan lama: Asops panglima TNI
Jabatan baru: Kabacadnas Kemhan

4. Mayjen TNI Candra Wijaya

Jabatan lama: Aslog Panglima TNI
Jabatan baru: Asrenum Panglima TNI

5. Mayjen TNI Harvin Kidingallo

Jabatan lama: Asrenum Panglima TNI
Jabatan baru: Waasrenum Panglima TNI

6. Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo

Jabatan lama: Danpussenarmed
Jabatan baru: Pangdam XIX/Tuanku Tambusai

7. Mayjen TNI Arief Gajah Mada

Jabatan lama: Aspers KSAD
Jabatan baru: Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol

8. Mayjen TNI Kristomei Sianturi

Jabatan lama: Kapuspen TNI
Jabatan baru: Pangdam XXI/Radin Inten

9. Mayjen TNI Zainul Arifin

Jabatan lama: Warek Bid. Kerjasama Kelembagaan Inovasi dan Teknologi Unhan
Jabatan baru: Pangdam XXII/Tambun Bungai

10. Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar

Jabatan lama: Aslat KSAD
Jabatan baru: Pangdam XXIII/Palaka Wira

11. Mayjen TNI Lucky Avianto

Jabatan lama: Pa Sahli TK III Bid Hubint Panglima TNI
Jabatan baru: Pangdam XXIV/Mandala Trikora

(shf)

Minta TNI Usut Tuntas Kematian Prada Lucky, Komisi I DPR: Hukum Berat Pelakunya

Minta TNI Usut Tuntas Kematian Prada Lucky, Komisi I DPR: Hukum Berat Pelakunya



loading…

Prajurit TNI AD Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas akibat dianiaya seniornya di asrama. Foto/SindoNews

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Oleh Soleh mendesak TNI mengusut tuntas kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo akibat dianiaya seniornya. Korban dianiaya di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga, Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia meminta kasus ini diusut secara transparan dan berikan hukuman berat kepada pelaku. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi dan penyelidikan harus dilakukan secara transparan.

“Peristiwa ini sangat memprihatinkan. Tidak boleh ada pembiaran. Pelakunya harus diadili dan dihukum setimpal. Kekerasan di tubuh TNI tidak boleh lagi terjadi,” katanya, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Polisi Militer Periksa Terduga Pelaku Penganiyaan Prada Lucky hingga Tewas

Menurut dia, kejadian semacam ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak citra dan kehormatan institusi TNI. Kematian Prada Lucky betul-betul mencoreng nama baik TNI AD.

Ada 2 Panser Anoa di Kejagung, Mabes TNI: Pengamanan Rutin

Ada 2 Panser Anoa di Kejagung, Mabes TNI: Pengamanan Rutin



loading…

Mabes TNI buka suara mengenai kehadiran kendaraan taktis (Rantis) Panser Anoa yang berada di Kejaksaan Agung (Kejagung). Foto/Ari Sandita

JAKARTA – Mabes TNI buka suara mengenai kehadiran kendaraan taktis (Rantis) Panser Anoa yang berada di Kejaksaan Agung (Kejagung). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyatakan bahwa penempatan Panser Anoa itu adalah bentuk pengamanan rutin.

“Itu kan dalam rangka pengamanan rutin yang memang diminta oleh Kejagung,” kata Kristomei saat dihubungi wartawan, Selasa (5/8/2025).

Dia mengungkapkan, kegiatan pengamanan Kejagung oleh TNI juga sudah memiliki landasan aturannya. “Sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Negara Terhadap Jaksa dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Kejaksaan RI, serta Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI dan Kejagung Nomor NK/6/IV/2023,” jelas dia.

Baca juga: Penampakan Panser Anoa TNI Parkir di Pelataran Kejagung, Ada Apa?

Beredar Video Rantis TNI Parkir di Kantor, Kejagung Operasi Rutin

Beredar Video Rantis TNI Parkir di Kantor, Kejagung Operasi Rutin


Beredar Video Rantis TNI Parkir di Kantor, Kejagung: Operasi Rutin
Kendaraan Rantis P6 dari kesatuan TNI Angkatan Darat, Aangkatan Udara dan Aangkatan Laut di Sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (4/10).(MI/Moh Irfan.)

KEPALA Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna buka suara soal video masuknya dua kendaraan taktis (rantis) TNI di kantong parkir kantor Kejaksaan Agung. Anang membenarkan adanya video tersebut. 

Menurut Agung, kendaraan taktis tersebut untuk mengamankan Sekretariat Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

“Pengamanan sekretariat PKH, kan di dalam satgas PKH ada unsur TNI juga,” kata Anang, ketika dihubungi, Selasa (5/8).

Anang menjelaskan kendaraan taktis tersebut merupakan permintaan PKH. Ia menegaskan tidak ada kondisi yang genting hingga menerjunkan kendaraan taktis.

“Operasi rutin saja,” ungkapnya. 

Sebelumnya, beredar video tentang masuknya dua kendaraan taktis TNI di kantong parkir kantor Kejaksaan Agung. 

“Persiapan masuk kantong parkir, sudah di area Kejaksaan dua rantis,” ujar perekam video. (H-4)

Presiden Beri Arahan ke Kemhan, TNI dan BIN Antisipasi Gejolak Global


Presiden Beri Arahan ke Kemhan, TNI dan BIN Antisipasi Gejolak Global
Presiden Prabowo Subianto(Dok.Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo Subianto memanggil petinggi di lingkungan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Badan Intelijen Negara untuk memberikan arahan-arahan secara langsung mengenai gejolak global dan langkah-langkah antisipasinya.

“Masalah pertahanan adalah masalah yang vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara,” kata Seskab Teddy dalam siaran resmi Sekretariat Kabinet yang dikonfirmasi di Jakarta, hari ini, membagikan salah satu isi arahan Presiden dalam rapat terbatas soal pertahanan dan keamanan di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hari ini.

Dalam rapat terbatas itu, Presiden Prabowo berbicara langsung dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, yang tepat duduk di sebelah kanan Presiden, kemudian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, yang duduk tepat di sebelah kiri Presiden.

Panglima TNI, sebagaimana ditunjukkan dalam foto-foto yang dibagikan oleh Sekretariat Presiden, terlihat mencatat poin-poin arahan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.

Kemudian, rapat itu juga dihadiri oleh pimpinan TNI dan petinggi Kementerian Pertahanan lainnya, yang duduk bersama-sama dalam format meja bundar. Di samping Panglima TNI, ada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Wakil KSAD Letjen TNI Tandyo Budi Revita.

Di sebelah Menhan Sjafrie, ada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, kemudian ada Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen TNI Yudi Abrimantyo, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari.

Di seberang kursi Presiden, ada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang juga mengikuti rapat dan mendengar langsung arahan-arahan Presiden Prabowo kepada jajaran pimpinan TNI, Kemhan, dan BIN.

Seskab Teddy melanjutkan Presiden Prabowo dalam rapat tersebut juga menjelaskan arti kemerdekaan sejati, khususnya menjelang peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di hadapan pimpinan Kemhan, TNI, dan BIN itu. Presiden menekankan kekuatan pertahanan tidak hanya menjadi simbol kedaulatan, tetapi juga kunci untuk melindungi kekayaan alam bangsa.

“Jika sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya, jika sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, termasuk untuk melindungi semua kekayaan alam yang ada,” kata Seskab Teddy membagikan pesan Presiden Prabowo kepada pejabat negara bidang pertahanan dan keamanan saat rapat di Hambalang.(Ant/P-1)

Praktisi Hukum Sarankan Polda Metro Gandeng POM TNI Ungkap Kematian Diplomat Arya Daru

Praktisi Hukum Sarankan Polda Metro Gandeng POM TNI Ungkap Kematian Diplomat Arya Daru



loading…

Praktisi hukum dan HAM Nicholay Aprilindo menyarankan penyidik Polda Metro Jaya menggandeng POM TNI dalam mengungkap kasus kematian Arya Daru Pangayunan. Foto/SindoNews

JAKARTA – Kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) masih meninggalkan misteri. Pernyataan Polda Metro Jaya terkait dengan penyebab kematian korban dinilai prematur.

Praktisi hukum dan HAM Nicholay Aprilindo menyarankan penyidik Polda Metro Jaya menggandeng POM TNI dalam mengungkap kasus ini. Nicholay menduga ada keterlibatan oknum tertentu.

“Ini feeling saya , bahwa ini ada keterlibatan oknum tertentu. Oleh karena itu, pihak penyidik Polda harus menggandeng pihak POM TNI, PM TNI harus menggandeng, harus bekerja sama untuk mengungkap ini. Harus menggandeng POM TNI, itu kata kuncinya,” katanya saat diwawancara SindoNews TV, dikutip Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Dugaan Cinta Segitiga di Balik Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

Nicholay menyebut, kasus pembunuhan ini bukan kasus biasa tetap ada latar belakang tertentu. “Dari berbagai kabar selain masalah pekerjaan, ada masalah cinta segitiga yang melibatkan seorang istri dari seorang oknum tertentu, makanya ini harus didalami dulu jangan tiba-tiba dibilang mati bunuh diri. Dicek dulu HP istrinya, dicek dulu alur transaksi, dicek dulu record dari HP yang bersangkutan dan isterinya,” ucapnya.

Nicholay juga menganalisis terduga pelaku dalam kematian ADP tak ingin meninggalkan jejak dengan menggunakan sarung tangan. Tujuannya agar sidik jari tidak tergambar. “Kemudian, si terduga pelaku membekap korban ADP. Lalu, melakban wajah ADP,” ucapnya.

Baca juga: Heroik! Prajurit Kopassus Serda Edi Sutono Selamatkan Nyawa Prajurit Filipina di Udara

Peringatan Hari Bakti ke-78, TNI AU Tetapkan 5 Prioritas

Peringatan Hari Bakti ke-78, TNI AU Tetapkan 5 Prioritas



loading…

TNI AU menggelar Upacara Peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU di Lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Selasa (29/7/2025). Upacara dipimpin langsung KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Foto/Yohanes Demo

YOGYAKARTA – ‎Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menggelar Upacara Peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU di Lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Selasa (29/7/2025). Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono .

‎Dalam kesempatan itu, M. Tonny Harjono menyampaikan lima prioritas strategis dalam rangka menghadapi tantangan dimasa depan. ‎Lewat amanatnya, Tonny Harjono menyampaikan bahwa tanggal 29 Juli merupakan momen penting TNI AU dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.

‎”Pada hari ini, 78 tahun yang lalu para pelopor TNI Angkatan Udara melaksanakan serangan udara ke markas Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa. Ini adalah sebuah tonggak kebangkitan kekuatan udara nasional,” ujarnya.

Baca Juga: Riwayat Jabatan Marsma TNI Abdul Haris, Ajudan Presiden Jokowi hingga Danlanud Roesmin Nurjadin

‎Di momen ini pula, TNI AU turut mengenang para pahlawan yang gugur dalam serangan tersebut. Ada tiga perwira gugur saat bertugas mengantarkan bantuan kemanusiaan.

‎Mereka adalah Komodor Muda Udara Abdul Rachman Saleh, Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo.

‎”Mereka gugur sebagai pahlawan dan hidup abadi sebagai teladan yang terpatri dalam prasasti dan mengalir dalam semangat juang setiap insan Dirgantara. Inilah yang menjadi makna mendalam dari hari bakti TNI Angkatan Udara,” ujarnya.

‎Namun, seiring berjalannya waktu, dirinya menyadari bahwa tantangan yang dihadapi telah berubah begitu siginifikan. Dunia, khususnya Indonesia bukan lagi menghadapi penjajahan bersenjata.

‎Kini, tantangan lain yang harus dihadapi seperti ketidakpastian politik dunia, perubahan teknologi, serta kompleksitas ancaman yang multidimensi, seperti ancaman siber, krisis kemanusiaan, hingga ancaman hidrometeorologi.

‎Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, Tonny Harjono menyampaikan bahwa TNI AU telah menetapkan lima prioritas dalam menghadapi tantangan tersebut.

‎Pertama, modernisasi peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhamkam). Ini merupakan langkah untuk memastikan kesiapan TNI AU dalam menghadapi ancaman berbasis teknologi mutakhir.

‎”Kedua adalah pengembangan piranti lunak untuk menjamin efektivitas dan efisiensi operasi multi domain yang terintegrasi,” katanya.

‎Ketiga, validasi organisasi agar struktur kesatuan semakin adaptif dan selaras dengan tuntutan tugas kedepan. Keempat, peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai kunci utama dari kekuatan angkatan udara yang profesional dan unggul.

‎”Terakhir, berpatisipasi aktif dalam mendukung kebijakan nasional demi memperkuat sinergi pertahanan dalam pembangunan bangsa secara menyeluruh,” ucapnya.

Ia mengatakan, selain pelaksanaan upacara, dalam rangka peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU ini juga menggelar kegiatan bakti masyarakat, seperti melakukan renovasi rumah dan beberapa fasilitas umum, serta memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat di Kabupaten Pandeglang, Banten.

(zik)