Balita Terluka Akibat Tiket Gelang di Arena Bermain Sumarecon Mall

Balita Terluka Akibat Tiket Gelang di Arena Bermain Sumarecon Mall


Balita Terluka Akibat Tiket Gelang di Arena Bermain Sumarecon Mall
Balita yang menderita cedera di pipinya akibat gelang tiket yang berbahaya.(ISTIMEWA)

PENGAMANAN anak di wahana bermain berbayar dipertanyakan. Di Bandung, seorang balita, Tegep Gibran Gumilar, menderita cedera saat bermain di wahana Play and Learn di Sumarecon Mal Bandung.

Sang balita mengalami luka di pipi, akibat terkena sabetan gelang tiket yang wajib dipakai oleh setiap pengunjung. Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (16/8).

Menurut penuturan sang ibu, Sinta, sebelum memasuki arena ia sempat meminta pihak pengelola agar anaknya tidak diwajibkan mengenakan gelang tiket. Ia menilai gelang tersebut berpotensi membahayakan, karena dari bentuk kasat mata terlihat tajam.

“Saya sudah minta agar anak saya tidak dipakaikan gelang tiket, karena kelihatan tajam dan berbahaya. Tapi pihak pengelola tetap mewajibkan semua pengunjung memakai gelang, padahal saya sudah bayar untuk masuk ke arena permainan itu,” tegas Sinta.

Kekhawatiran sang ibu terbukti. Saat bermain, pipi Tegep tersayat bagian gelang hingga mengalami luka. Insiden ini membuat Sinta kecewa. Dia khawatir kasus serupa bisa menimpa anak-anak lainnya.

Atas kejadian tersebut, Sinta meminta pihak pengelola Play and Learn untuk segera meninjau ulang dan memperbaiki sistem tiket di lokasi permainan. Ia menekankan pentingnya keselamatan anak-anak yang menjadi pengunjung utama arena tersebut.

“Saya harap pihak pengelola benar-benar mengevaluasi penggunaan gelang tiket ini, supaya tidak ada korban berikutnya,” ujarnya.

Sementara itu Avi, pihak pengelola  Play and Learn di Sumarecon Mall Bandung memastikan semua pengunjung tetap harus memakai gelang tersebut. Pihaknya berjanji akan mengobati anak yang mengalami luka di wajahnya di klinik setempat

HUT RI, Tiket Whoosh Diskon Rp45.000 untuk Jadwal Ini

HUT RI, Tiket Whoosh Diskon Rp45.000 untuk Jadwal Ini


HUT RI, Tiket Whoosh Diskon Rp45.000 untuk Jadwal Ini
Penumpang menunggu kedatangan kereta cepat Whoosh di Stasiun Whoosh Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.(Antara/ Abdan Syakura)

DALAM rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi potongan harga tiket Whoosh sebesar Rp45.000 untuk keberangkatan khusus pada 17 Agustus 2025.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengungkapkan bahwa promo Whoosh Merah Putih itu berlaku untuk 2.220 kursi kelas Premium Economy di empat jadwal keberangkatan. Dari Stasiun Halim, promo tersedia pukul 08.00 dan 17.00 WIB, sedangkan dari Stasiun Tegalluar Summarecon pada pukul 08.05 dan 17.05 WIB. Jadwal ini kami pilih karena identik dengan tanggal kemerdekaan, sebagai bentuk perayaan bersama masyarakat,” ujarnya.

 

Tiket promo dapat dibeli melalui aplikasi Whoosh, website ticket.kcic.co.id, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, Wondr by BNI, Tiket.com, Traveloka, serta langsung di loket dan mesin TVM di seluruh stasiun. Harga yang tampil di sistem sudah termasuk potongan Rp45.000 dari tarif dinamis. Tiket ini dapat direfund dan dijadwalkan ulang, namun tidak dapat dipindahtangankan.

 

“Whoosh bukan hanya moda transportasi, tetapi simbol kemajuan transportasi massal di Indonesia. Di momen kemerdekaan ini, kami ingin masyarakat merasakan pengalaman bepergian dengan moda modern yang aman, nyaman, dan membanggakan Indonesia,” kata Eva.

 

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui layanan pelanggan di stasiun, Contact Center KCIC 150909, WhatsApp 0815-1032-0909, email [email protected], atau media sosial Instagram @keretacepat_id. (M-1)

Access by KAI Catat 14,94 Juta Transaksi Tiket

Access by KAI Catat 14,94 Juta Transaksi Tiket


Access by KAI Catat 14,94 Juta Transaksi Tiket
Aplikasi Access by KAI menjadi kanal penjualan terbesar sepanjang Januari – Juli.(Dok.KAI)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat transformasi digital melalui berbagai inovasi produk dan layanan. Salah satu wujud nyatanya terlihat dari kinerja aplikasi Access by KAI yang menjadi kanal penjualan tiket terbesar sepanjang Januari–Juli 2025.

 

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan selama periode tersebut, 72,47% dari total transaksi penjualan KAI secara global dilakukan melalui Access by KAI, atau setara 14.940.840 pembelian tiket  jarak jauh dan lokal yang dikelola KAI. 

Selain penjualan tiket KA, aplikasi ini juga memfasilitasi berbagai layanan transportasi dan produk penunjang milik KAI Group, antara lain:

• Railfood (KAI Services): 564.890 transaksi

• KA Bandara: 1.169.893 transaksi

• Commuter Line Basoetta (KAI Commuter): 353.922 transaksi

• Commuter Line: 376.317 transaksi

• KA Lokal (KAI Commuter): 21.216.298 transaksi

• LRT Jabodebek: 59.097 transaksi

 

Franoto melanjutkan bahwa keberhasilan Access by KAI menjadi kanal penjualan utama, tidak terlepas dari upaya KAI memadukan teknologi, jaringan, dan inovasi layanan.

 

“Transformasi digital adalah strategi KAI untuk memperluas akses pelanggan, mempercepat proses, dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik. Access by KAI membuktikan bahwa inovasi mampu mengubah cara orang berinteraksi dengan layanan kereta api,” ujar Franoto, melalui keterangan resmi, Rabu (13/8)

 

KAI juga terus melakukan pengembangan jaringan dan infrastruktur serta inovasi produk layanan misalnya dengan menghadirkan Panoramic Train, Female Seat Map, Compartement Suite Train, modifikasi kursi Ekonomi dan pengadaan baru secara bertahap 612 kereta stainless steel new Generation, serta New Experience Resto on Train.

 

Selain itu, berbagai terobosan dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, seperti percepatan waktu tempuh (travel time acceleration), informasi jejak karbon tiket (ticket carbon footprint), hingga drinking water station di stasiun.

 

“Setiap masukan dari pelanggan yang kami terima melalui kanal digital menjadi inspirasi berharga untuk terus berbenah. Banyak perubahan yang hadir hari ini berawal dari suara yang pelanggan sampaikan langsung kepada kami,” jelas Franoto. (E-2)

 

Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana

Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana


Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana
Pesona matahari terbit di alun-alun Surya Kencana Gunung Gede, Jawa Barat(Doc MI)

ALUN-ALUN Suryakencana yang berada di Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, menjadi salah satu destinasi wisata alam terfavorit di Jawa Barat.

Indah sesuai nama dan letaknya, berada di ketinggian 2.750 MDPL (Meter di Bawah Permukaan Laut) Alun-alun Suryakencana merupakan sabana edelweis terluas di Jawa Barat dengan daratan lembah 50 hektare. 

Tak heran, banyak pendaki gunung dan pencinta alam yang menjadikan Alun-alun Suryakencana sebagai destinasi wisatanya.

Untuk menuju ke Alun-alun Suryakencana, wisatawan dapat melintasi dua akses atau jalur pendakian, yakni via Gunung Putri dan Selabintana.

Terdapat tiga jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, yakni via Cibodas dan via Gunung Putri Kabupaten Cianjur, serta via Selabintana Kabupaten Sukabumi.

Masing-masing dari ketiga jalur pendakian ini memiliki estimasi waktu dan tujuan yang berbeda. Namun untuk jalur pendakian terfavorit adalah via Gunung Putri.

Gunung Gede via Gunung Putri

Jalur pendakian ini berada di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Lokasinya yang berada di pedesaan membuat pos gerbang pendakian tersebut tampak asri.

Suasana dan udaranya pun sangat sejuk. Desa Cipendawa merupakan desa yang berada di dataran tinggi, lokasinya berada di atas perbukitan.

Sepanjang jalan di Desa Cipendawa hingga pos simaksi Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) via Gunung Putri terlihat banyak hamparan perkebunan sayuran hingga basecamp basecamp untuk para pendaki.

Pertama-tama, sebelum mendaki Gunung Gede, wisatawan perlu registrasi atau mengisi simaksi online terlebih dahulu melalui website boking.gedepangrango.

Ketentuan dan persyaratan pendaki pun tertulis jelas dalam website tersebut. Untuk harga tiket Gunung Gede pada awal pekan sebesar Rp72 ribu dan akhir pekan Rp92 ribu per orangnya. 

Lalu, harga tiket masuk Gunung Gede pelajar sebesar Rp52 ribu untuk awal pekan dan Rp62 ribu pada akhir pekan. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp435 ribu per orangnya.

Jalur Pendakian

Perjalanan dimulai dari basecamp pendakian, yang di mana akan dilakukan pengecekan berkas, seperti simaksi hingga peralatan pendaki.

Setelah semuanya lengkap, pendaki akan langsung menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 30 menit perjalanan. Pada perjalanan tersebut pendaki akan melewati hamparan kebun sayur dan hutan pinus.

Estimasi waktu untuk sampai ke Pos 1 dari basecamp simaksi kurang lebih membutuhkan waktu selama satu jam perjalanan. Jalurnya, masih terbilang tidak terlalu ekstrem. Pendaki akan melewati jalanan berbatu, tanah, hingga pohon tumbang. 

Di Pos 1, terdapat sebuah shelter dan beberapa toilet untuk pendaki. Namun, sayangnya kondisi Pos 1 tidak sebagus seperti dahulu, karena wilayah tersebut sempat diguncang gempa Cianjur.

Lalu, estimasi waktu dari Pos 1 menuju Pos 2 kurang lebih selama dua jam perjalanan. Jalurnya akan lebih ekstrem dari sebelumnya. Jalan bebatuan, pohon tumbang dan tanah masih terlihat di jalur pendakian, namun akan lebih padat dan rindang dari sebelumnya.

Selanjutnya, dari Pos 2 ke Pos 3 estimasi waktunya kurang lebih selama dua setengah jam pendakian. Jalurnya akan lebih ekstrem dari sebelumnya. Kali ini jalur pendakiannya akan terlihat berbeda dari sebelumnya.

Jalur pendakian menuju Pos 3 ini lebih curam dan ekstrem dari sebelumnya. Pendaki pasti akan melewati banyak tanjakan berbatu yang curam. Selain itu, sepanjang jalur pendakian tersebut banyak ditemukan warung yang menyediakan, minuman hingga makanan.

Lalu, estimasi waktu pendakian dari Pos 3 menuju Pos 4 kurang lebih selama dua jam setengah. Jalurnya lebih ekstrem dari sebelumnya, pendaki akan melewati banyak tanjakan curam berbatu dan tanah.

Jalur menuju Pos 4 ini adalah yang aing sulit diantara lainnya. Pohon tumbang di jalur ini jarang terlihat, namun pendaki akan banyak menemukan akar-akar pohon yang melintang di jalur pendakian. 

Di Pos 4 ini terdapat warung yang menyediakan berbagai minuman dan makanan ringan. Pendaki bisa beristirahat di Pos 4 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Alun-alun Suryakencana. 

Selanjutnya untuk estimasi waktu dari Pos 4 menuju Alun-alun Suryakencana kurang lebih selama dua jam perjalanan. Trek pendakian masih cukup sulit yang di mana terdapat beberapa tanjakan curam hingga akhirnya menemukan jalan landai.

Setelah dua jam melintasi jalanan terjal, pendaki akan melihat sebuah jalanan setapak yang landai. Jalur tersebut akan dipenuhi oleh pohon yang membentuk seperti lorong jalan.

Setelah melewati jalan tersebut, pendaki langsung disuguhkan dengan savana edelweis yang berada di Alun-alun Suryakencana. Alun-alun Suryakencana ini adalah lokasi untuk pendaki mendirikan tenda. Untuk total estimasi waktu pendakian dari pos simaksi menuju Alun-alun Suryakencana kurang lebih selama delapan jam perjalanan. 

Alun-alun Suryakencana berada di ketinggian 2.750 MDPL Gunung Gede. Tempat kemah favorit pendaki ini memiliki luas sekitar 50 hektare yang sebagiannya dipenuhi oleh bunga edelweis.

Dari Alun-alun Suryakencana, pendaki bisa melihat sunrise dan hamparan bintang di malam hari. Selain itu, di sini juga terdapat shelter yang disediakan oleh TNGGP untuk kondisi darurat pendaki. Lalu ada juga mata air yang berada di ujung Alun-alun Suryakencana, tepatnya di ujung jalur pendakian Selabintana.

Syarat Pendakian Gunung Gede Pangrango

Untuk mendaki Gunung Gede Pangrango atau hanya ke Alun-alun Suryakencana, pendaki harus memenuhi beberapa syarat dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Dalam satu kelompok, minimal diisi dengan tiga orang pendaki. Untuk biaya pendakian atau simaksi harga awal pekan dan akhir pekannya berbeda.

Untuk wisatawan lokal di awal pekan sebesar Rp72 ribu, dan Rp92 ribu pada awal pekan per orangnya.

Lalu, untuk pelajar atau mahasiswa dikenakan biaya Rp52 ribu di awal pekan dan Rp62 ribu saat akhir pekan per orangnya. Syarat lainnya untuk pelajar minimal lima orang pendaki dan memiliki kartu pelajar atau mahasiswa.

Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya simaksi sebesar Rp435 ribu untuk awal dan akhir pekan. Lalu pendaki juga wajib menyertakan surat sehat yang dibuat pada pagi hari di Klinik Edelweis TNGGP.

Biaya tiket tersebut sudah termasuk asuransi pendaki. Sebelum memulai pendakian dan saat pulang, pendaki wajib melapor kepada pos simaksi taman nasional.

Pos simaksi Gunung Gede Pangrango ini buka setial harinya dari pukul 07.30 sampai 14.00 WIB saat awal pekan dan pukul 07.00 sampai 16.00 WIB dinakhir pekan.

Untuk lapor keluar pendaki dari pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Untuk booking pendakian Gunung Gede Pangrango, wisatawan bisa mendaftarnya melalui website resmi TNGGP dengan tiga pilihan jalur pendakian, yakni Gunung Putri, Cibodas dan Selabintana. (Z-4)