Dampak Kerusakan Gempa Poso Meluas ke Tiga Kecamatan

Dampak Kerusakan Gempa Poso Meluas ke Tiga Kecamatan


Dampak Kerusakan Gempa Poso Meluas ke Tiga Kecamatan
Kerusakan akibat gempa poso yang terjadi pada MInggu (17/8/2025).(MI/M Taufan SP Bustan)

DAMPAK kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8/2025), terus bertambah. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mencatat kerusakan tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, dan Poso Pesisir Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus mengatakan, secara keseluruan kurang lebih 188 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Selain itu, tercatat 27 rumah ibadah mulai dari gereja, masjid, hingga pura rumahan juga rusak.  

“Termasuk satu kantor desa, satu polindes, dan dua sekolah dasar rusak ringan dan berat,” ungkapnya, Selasa (19/8). 

Akris menjelaskan, di Kecamatan Poso Pesisir, kerusakan parah terjadi di Desa Tangkura dengan 58 rumah rusak berat, 35 rumah rusak ringan, dua gereja rusak berat, satu gereja rusak ringan, dan satu gedung SD rusak berat. 

Desa Towu juga terdampak cukup serius dengan 31 rumah rusak ringan, empat rumah rusak berat, satu kantor desa, satu polindes, satu gedung SD, dan dua tempat ibadah rusak ringan.

Kerusakan lain di kecamatan yang sama meliputi satu gereja rusak berat di Desa Masani, tiga rumah rusak ringan di Desa Bega, sembilan rumah rusak ringan di Desa Masamba, satu rumah rusak berat dan sembilan rumah rusak ringan di Desa Tokorondo, delapan rumah rusak ringan di Desa Lape, dua rumah rusak berat di Desa Patiwunga, satu sekolah di Desa Ueralulu, serta empat rumah rusak berat dan delapan rumah rusak ringan di Desa Tiwaa.

Sementara itu, di Kecamatan Poso Pesisir Utara, kerusakan terdata di Desa Kilo dengan satu rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan, serta empat rumah rusak ringan di Desa Maranda.

Adapun di Kecamatan Poso Pesisir Selatan, kerusakan dilaporkan di Desa Padalembara berupa tiga rumah rusak ringan dan 21 pura keluarga rusak ringan. Sedangkan di Desa Tabalu terdapat enam rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak sedang.

“Hingga Selasa (19/8), BMKG mencatat sebanyak 65 kali gempa susulan mengguncang wilayah Poso dan sekitarnya,” tandas Akris. 

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang kemudian dimutahirkan menjadi magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso, Minggu (17/8) pukul 06.38 Wita 

Guncangan terjadi di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan episenter berada di koordinat 1,30° LS dan 120,62° BT, tepat di wilayah Poso. (TB/E-4)

 

Bursa Calon KSAL, Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Gantikan Laksamana M Ali

Bursa Calon KSAL, Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Gantikan Laksamana M Ali



loading…

Dalam bursa calon pengganti, empat nama perwira tinggi berbintang tiga mengemuka. Foto/Dok.SindoNews

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali akan segera memasuki masa pensiun. Pergantian pucuk pimpinan TNI AL ini berlangsung di tengah situasi kompleks, modernisasi armada yang belum tuntas, dinamika keamanan maritim di kawasan, serta kebutuhan memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di laut.

Dalam bursa calon pengganti, empat nama perwira tinggi berbintang tiga mengemuka, yakni Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denni Hendrata, Wakil KSAL Laksdya TNI Erwin, Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah, dan Wagub Lemhannas Laksdya TNI Edwin.

Baca juga: 3 Perwira TNI AL Ditunjuk Jadi Komandan Gugus Tempur Laut, Ini Nama-namanya

Kondisi TNI AL saat ini bisa disebut berada di persimpangan. Di satu sisi, kebutuhan modernisasi alutsista semakin mendesak. Armada kapal perang masih didominasi kapal berusia tua, sementara proyek pengadaan kapal selam, fregat, hingga sistem senjata modern berjalan bertahap.

Di sisi lain, tantangan eksternal kian nyata, terutama di Laut Natuna Utara dan kawasan Indo-Pasifik yang kian kompetitif secara geopolitik.

10 Negara Calon Resmi Anggota BRICS, Tiga dari Asia Tenggara Tetangga Indonesia

10 Negara Calon Resmi Anggota BRICS, Tiga dari Asia Tenggara Tetangga Indonesia



loading…

BRICS sedang mempertimbangkan menambah 10 negara baru sebagai anggota. FOTO/Shutterstock

JAKARTA – BRICS sedang mempertimbangkan menambah 10 negara baru sebagai anggota. Proses evaluasi ini mencakup analisis terhadap kelebihan dan kekurangan yang dapat dibawa oleh masing-masing negara ke dalam aliansi.

Negara-negara yang sedang dipertimbangkan meliputi Bahrain, Malaysia, Turki, Vietnam, Belarus, Sri Lanka, Meksiko, Kuwait, Thailand, dan Uzbekistan. Bahrain dan Kuwait, sebagai dua negara penghasil minyak utama, menawarkan potensi ekonomi yang signifikan.

Dengan bergabungnya Meksiko, BRICS dapat memperluas jangkauannya ke pasar Amerika Latin, yang dapat memberikan keuntungan strategis bagi aliansi ini. Sementara itu, Belarus dapat membuka akses ke pasar Eropa Timur, yang akan semakin memperkuat posisi BRICS di kancah global.

Baca Juga: BRICS Tolak Pembayaran Dolar AS, 50% Transaksi Gunakan Yuan China

Keberadaan negara-negara seperti Turki, Vietnam, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, dan Uzbekistan juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Bank Pembangunan Baru (NDB) yang merupakan lembaga keuangan milik BRICS. Dengan penambahan anggota baru, NDB berencana untuk memperluas penyaluran pinjaman dalam mata uang lokal, yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara tersebut untuk pengembangan infrastruktur.

Negara-negara yang berpotensi bergabung ini tidak hanya menawarkan sumber daya alam, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang pesat. Misalnya, Vietnam dan Malaysia telah menunjukkan pertumbuhan PDB yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan mereka kandidat yang menarik untuk bergabung dengan BRICS.

Berdasarkan laporan Watcher Guru, proses penerimaan anggota baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tawar BRICS di panggung internasional. Dengan memperkuat aliansi, BRICS dapat lebih efektif dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu-isu ekonomi dan politik yang kompleks.