Lulusan SMA, Krisdayanti Buktikan Bisa Jadi Anggota DPR 5 Tahun Tanpa Masalah

Lulusan SMA, Krisdayanti Buktikan Bisa Jadi Anggota DPR 5 Tahun Tanpa Masalah



loading…

Penyanyi sekaligus mantan anggota DPR, Krisdayanti, blak-blakan soal latar belakang pendidikannya. Ia mengaku hanya bermodalkan ijazah lulusan SMA. Foto/Instagram Krisdayanti

JAKARTA – Penyanyi sekaligus mantan anggota DPR, Krisdayanti , blak-blakan soal latar belakang pendidikannya ketika menjabat di parlemen. Ia mengaku hanya bermodalkan ijazah lulusan SMA saat menjadi wakil rakyat, namun menegaskan hal itu bukanlah masalah besar.

Dalam pernyataannya, istri Raul Lemos itu menilai bahwa konstitusi memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara tanpa memandang jenjang pendidikan terakhir. Menurut Krisdayanti , tidak ada aturan khusus yang mewajibkan calon anggota DPR harus berasal dari perguruan tinggi tertentu.

“Saya SMA (pas jadi DPR), dan di situ juga membuka kesempatan buat yang lain,” kata ibunda Aurel Hermansyah tersebut dikutip dari kanal YouTube Comic 8 Revolution, Senin (18/8/2025).

“Bahwa kita secara konstitusi siapa pun warga negara berhak memilih dan dipilih kan,” sambungnya.

Baca Juga: Krisdayanti Hibur Java Jazz 2025 dengan Lagu-Lagu Ikonik Titiek Puspa

Upacara HUT ke-80 RI di IKN Berlangsung Khidmat Meski Tanpa Kehadiran Pejabat Pusat

Upacara HUT ke-80 RI di IKN Berlangsung Khidmat Meski Tanpa Kehadiran Pejabat Pusat


Upacara HUT ke-80 RI di IKN Berlangsung Khidmat Meski Tanpa Kehadiran Pejabat Pusat
Upacara HUT ke-80 RI di IKN, Kalimantan Timur.(MI/Yovanda Izabella)

OTORITA Ibu Kota Nusantara (IKN) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Plasa Seremoni, Nusantara, Minggu (17/8).

Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono. Meski tidak dihadiri pejabat pemerintah pusat, jalannya prosesi tetap berlangsung khidmat dengan semangat kebangsaan yang kuat dari jajaran internal Otorita Nusantara.

Tercatat sekitar 3.000 peserta mengikuti upacara, terdiri atas unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar dari Penajam Paser Utara, serta aparat TNI dan Polri. Sejumlah peserta tampak mengenakan busana adat Nusantara, termasuk Basuki yang hadir dengan pakaian adat Dayak. Komandan upacara dipercayakan kepada Kolonel CPM Joni Kuswaryanto, sementara pembacaan teks UUD 1945 dilakukan oleh Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN, Thomas Umbu Pati.

Dalam sambutannya, Basuki menegaskan pesan kemerdekaan tahun ini adalah melanjutkan pembangunan IKN sesuai arahan Menteri Sekretaris Negara. “Kalau pesannya saya terima dari Mensesneg, lanjutkan IKN,” ujarnya penuh optimisme. Ia juga bersyukur upacara berjalan lancar dengan cuaca cerah yang menambah semangat peserta.

Thomas Umbu Pati selaku Ketua Panitia menuturkan, meski digelar internal oleh Otorita IKN, upacara ini tetap dibuka untuk publik. “Kami membuka pintu agar masyarakat bisa ikut menyaksikan peristiwa bersejarah ini,” jelasnya.

Demi kelancaran kegiatan, panitia menyiapkan pengamanan dengan melibatkan 80 personel gabungan, terdiri dari unsur internal OIKN, Satgas, Polsek, dan Koramil. Kehadiran aparat memastikan jalannya prosesi berlangsung aman dan tertib.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya menayangkan detik-detik proklamasi secara virtual dari Istana Negara, tahun ini upacara di Nusantara dilaksanakan lebih awal sesuai izin dari Panitia Sekretariat Negara. “Kami ingin menunjukkan bahwa Nusantara merupakan bagian penting dari peringatan kemerdekaan nasional,” tambah Thomas.

Sebagai rangkaian penutup, pesta rakyat turut digelar dan terbuka bagi masyarakat luas, menjadi ajang kebersamaan sekaligus perayaan kemerdekaan di IKN. (E-4)

Pahlawan Tanpa Sorotan Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945

Pahlawan Tanpa Sorotan Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945


Pahlawan Tanpa Sorotan: Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945
Ilustrasi(wikipedia)

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah puncak dari perjuangan panjang rakyat. Di balik pembacaan teks oleh Ir Soekarno, terdapat banyak sosok penting yang harus diketahui. Mereka bekerja dalam diam, tetapi memiliki peran besar dalam sejarah.

Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi

Sayuti Melik diberikan tugas untuk mengetik ulang dokumen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia ditunjuk langsung Ir Soekarno dan Moh. Hatta. 

Pengetikan dilakukan di kediaman Soekarno setelah teks ditulis dengan tangan. Sayuti melakukan beberapa perubahan pada redaksional. Ia mengubah kata “tempoh” menjadi “tempo”. Ia mengganti kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.

Penyuntingan itu dilakukan Sayuti menggunakan mesin tik milik Kepala Kantor Perwakilan Jerman. Mesin tersebut dipinjam dari Mayor Laut Dr Hermann Kandeler.

Alex Mendur dan Frans Mendur adalah dua fotografer yang merekam momen proklamasi. Keduanya bekerja di Kantor Berita Domei pada waktu itu. Tugas mereka dilakukan dalam situasi yang berisiko tinggi.

Mereka mengambil gambar di Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Salah satu foto terkenal adalah ketika Soekarno membacakan teks proklamasi. 

Mereka harus menyembunyikan film negatif agar tidak dirampas tentara Jepang. Foto-foto tersebut sekarang menjadi bagian dari arsip sejarah nasional. Tanpa kontribusi mereka, tidak akan ada dokumentasi visual resmi saat proklamasi.

Fatmawati Soekarno, Penjahit Sang Saka Merah Putih

Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi dijahit Fatmawati Soekarno. Ia menggunakan kain katun biasa dan menjahitnya secara manual. Proses menjahit dilakukan di rumahnya, beberapa hari sebelum proklamasi.

Fatmawati menggabungkan dua kain polos, merah dan putih. Ia menjahitnya dengan sederhana tetapi penuh semangat. Bendera itu lalu dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Kini, bendera tersebut dikenal sebagai Bendera Pusaka. Simbol perjuangan ini menjadi warisan bersejarah Indonesia.

Wage Rudolf Soepratman, Pencipta Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya resmi dinyanyikan untuk pertama kalinya pada 17 Agustus 1945. Lagu yang ditulis Wage Rudolf Soepratman ini dikenal sejak 1928.

Pada hari proklamasi, lagu tersebut dinyanyikan tanpa alat musik pengiring. Meskipun sederhana, lagu itu mampu membangkitkan semangat para hadirin. Suasana khidmat menyelimuti momen bersejarah tersebut. Sejak saat itu, Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan resmi Republik Indonesia.

Peristiwa proklamasi bukan hanya hasil dari perjuangan tokoh-tokoh utama. Terdapat kontribusi dari pihak-pihak yang tidak berada di pusat sorotan. Sayuti Melik, Mendur Bersaudara, dan Fatmawati Soekarno adalah bagian penting dari momen itu.

Peran mereka menunjukkan kemerdekaan dicapai melalui berbagai cara. Ada yang mengetik, menjahit, memotret, atau menyanyi. Semua berkontribusi untuk perjuangan bangsa ini dengan cara mereka masing-masing.

Generasi saat ini patut mengenal tokoh-tokoh ini. Penghormatan terhadap sejarah dimulai dengan mengetahui siapa saja yang terlibat di dalamnya. (Universitas Narotama/Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI/Pemerintah Provinsi Jawa Tengah/Wikipedia/Z-2)

 

AVS Pamerkan AVA, Kendaraan Tanpa Awak di KSTI 2025

AVS Pamerkan AVA, Kendaraan Tanpa Awak di KSTI 2025


AVS Pamerkan AVA, Kendaraan Tanpa Awak di KSTI 2025
(MI/NAVIANDRI)

Salah satu stand yang mendapat banyak perhatian dari pengunjung pada Konvensi Sains, Teknologi  dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang diadakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung adalah Inovasi kendaraan tanpa awak karya anak bangsa.

Di ajang yang mempertemukan para peneliti, akademisi, dan pelaku industri teknologi ini, prototipe kendaraan otonom listrik bernama AVA (Autonomous Vehicle AVA) menjadi salah satu sorotan utama di area pameran teknologi.

AVA adalah kendaraan otonom berbasis listrik yang dikembangkan melalui kolaborasi strategis antara PT Alam Virtual Semesta (AVS Simulator), PT Sibernetika, PT TESA (Teknologi Sahabat Alam) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dirancang sebagai solusi mobilitas cerdas berbiaya rendah, kendaraan ini menargetkan aplikasi di sektor industri, logistik, hingga pariwisata dalam area terbatas.

Head of Electronics Engineering PT AVS, Jusan Qithri Jumat (9/8) menerangkan, AVS dirancang untuk menjawab kebutuhan kendaraan otonom yang ekonomis dan bisa langsung digunakan, terutama di lingkungan bandara, kawasan industri serta perkantoran. 

“AVS ingin menunjukkan bahwa teknologi kendaraan tanpa awak bisa dikembangkan di dalam negeri, dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan teknologi berbasis lidar atau GPS mahal,” tuturnya.

Memurut Jusan, berbeda dari kendaraan otonom konvensional, AVA mengandalkan teknologi kamera adaptif dan sistem drive-by-wire, dipadukan dengan komputer vision dan kecerdasan buatan (AI). Kendaraan ini mampu menavigasi jalur menggunakan pola garis yang dibaca kamera, tanpa memerlukan GPS.

“Kendaraan bisa mengenali jalur, berhenti di titik yang telah diprogram, dan berjalan mandiri dalam lingkungan yang terkendali. AI-nya memungkinkan sistem mengenali pola visual di lintasan secara real-time,” jelasnya.

Saat ini kata Jusan, AVA telah diuji dalam lingkungan tertutup dan mampu menempuh hingga 100 kilometer dalam sekali pengisian daya. Kendaraan ini mampu mengangkut 4–6 penumpang atau hingga 300 kg, menjadikannya cocok untuk keperluan antar-jemput dalam area perkantoran besar, bandara, hingga kawasan wisata.

“AVA merupakan hasil dari integrasi berbagai keahlian. PT TESA menangani pengembangan bodi dan sistem kelistrikan kendaraan. PT AVS bertanggung jawab pada sistem kontrol dan aktuator (low-level), termasuk sistem pengereman, kemudi dan penggerak,” tuturnya.

Sementara itu, lanjut Jusan, PT Sibernetika dan ITB menangani sistem kendali tingkat tinggi (high-level), termasuk pemrosesan visual dan pengambilan keputusan berbasis AI. Kuncinya ada pada integrasi teknologi. 

“Kami yakin SDM lokal mampu. Kami tidak menciptakan dari nol, tapi merangkai dan mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi solusi baru yang aplikatif,” ungkapnya.

Jusan menambahkan, meskipun AVA masih dalam tahap prototipe, sudah ada sejumlah pihak yang menyatakan minat, termasuk dari sektor militer untuk kebutuhan logistik di wilayah berisiko tinggi.

“Memang belum masuk tahap produksi massal. Tapi minat sudah ada. Kita sedang eksplorasi pasar. Harapannya AVA bisa menjadi kendaraan tanpa awak pertama dari Indonesia yang benar-benar digunakan secara komersial,” ungkapnya.

Harga kendaraan ini lanjut Jusan, dijual dengan kisaran Rp450 hingga Rp500 juta/unit, kompetitif dengan mobil golf listrik yang saat ini digunakan di banyak kawasan tertutup. Pengunjung dapat mencoba langsung simulator AVA yang memperlihatkan bagaimana sistem kamera membaca garis jalur dan mengenali titik berhenti secara mandiri.

Dengan proyeksi pasar kendaraan otonom global yang diprediksi mencapai US$300–US$400 miliar pada 2035. (McKinsey, 2023), kehadiran AVA di KTSI 2025 menjadi penanda bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen dan inovator dalam teknologi mobilitas masa depan. (H-1)

Aktivasi Rekening Dormant, BNI Permudah Tanpa Biaya

Aktivasi Rekening Dormant, BNI Permudah Tanpa Biaya



loading…

BNI menyatakan, nasabah tidak akan dibebani biaya apapun, serta tidak ada kewajiban untuk melakukan setor tunai dengan nominal tertentu untuk melakukan aktivasi rekening dormant (tidak aktif). Foto/Dok

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BNI ) menyatakan, nasabah tidak akan dibebani biaya apapun, serta tidak ada kewajiban untuk melakukan setor tunai dengan nominal tertentu untuk melakukan aktivasi rekening dormant (tidak aktif).Pernyataan ini disampaikan untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat dan nasabah terkait kewajiban setor tunai sebesar Rp100.000 saat ingin mengaktifkan kembali rekening dormant.

BNI menegaskan, proses reaktivasi rekening dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tidak memberatkan nasabah.Nasabah cukup mendatangi kantor cabang BNI terdekat dengan membawa identitas diri asli yang masih berlaku, buku tabungan dan kartu debit rekening dormant. Kemudian nasabah hanya perlu melakukan transaksi untuk kembali mengaktifkan rekening tersebut, baik setor tunai, pemindahbukuan, maupun tarik tunai.

Baca Juga: 28 Juta Rekening Dormant Dibuka Lagi, PPATK Ungkap Ribuan Terkait Judol

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, kebijakan ini sejalan dengan komitmen BNI untuk menjaga keamanan dana dan data nasabah. Juga mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat sistem keuangan yang sehat dan terhindar dari potensi penyalahgunaan.

“BNI berkomitmen untuk patuh terhadap regulasi yang berlaku dalam menjaga integritas sistem keuangan. Kami juga ingin memastikan nasabah merasa aman dan tidak terbebani dalam proses reaktivasi rekening,” ujar Putrama dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

Peringatan Bom Atom Hiroshima, PM Jepang Minta Dunia Tanpa Senjata Nuklir

Peringatan Bom Atom Hiroshima, PM Jepang Minta Dunia Tanpa Senjata Nuklir



loading…

Jepang minta dunia tanpa senjata nuklir saat memperingati bom atom Hiroshima. Foto/X/@camelliakyoto

HIROSHIMA – Para pemimpin Jepang kembali menyerukan dunia tanpa senjata nuklir saat Jepang memperingati 80 tahun pengeboman atom AS di Hiroshima pada hari Rabu. Namun, hal itu tak mungkin terjadi.

Perdana Menteri Shigeru Ishiba menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap perlucutan senjata nuklir global dan mengatakan Jepang adalah satu-satunya negara yang mengalami pengeboman atom selama perang.

“Ketika saya mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, saya memperbarui tekad saya bahwa cobaan dan kenangan yang tak tertahankan ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja dan harus diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya kepada para peserta upacara yang diadakan di Taman Peringatan Perdamaian di Kota Hiroshima, dilansir Anadolu.

“Delapan puluh tahun telah berlalu sejak bom atom dijatuhkan di Hiroshima, mengubah kota ini menjadi gurun hangus dalam sekejap, dan saya dengan hormat menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada arwah mereka yang gugur,” ujarnya kemudian di X.

Upacara dimulai pukul 08.15 waktu setempat, tepat saat AS menjatuhkan bom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Ledakan tersebut menghancurkan kota dan menewaskan sekitar 140.000 orang pada akhir tahun itu. Ribuan orang lainnya menderita penyakit akibat radiasi pada dekade-dekade berikutnya.

Sekitar 55.000 orang menghadiri upacara tahun ini di Taman Peringatan Perdamaian.