Prabowo Beri Insentif Rp30 Juta Dokter Spesialis Daerah Tertinggal, MUI: Solusi Ketimpangan Distribusi Dokter

Prabowo Beri Insentif Rp30 Juta Dokter Spesialis Daerah Tertinggal, MUI: Solusi Ketimpangan Distribusi Dokter



loading…

Lembaga Kesehatan MUI mengapresiasi Presiden Prabowo atas pemberian insentif Rp30 juta per bulan bagi dokter spesialis dan subspesialis yang bertugas di wilayah DTPK. Foto/Dok.SindoNews

JAKARTA – Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi pemberian insentif Rp30 juta per bulan bagi dokter spesialis dan subspesialis yang bertugas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) merupakan langkah positif dan strategis. Langkah itu adalah jawaban bagi ketimpangan distribusi dokter di Indonesia.

Sebelumnya, aturan ini dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2025 tentang Tunjangan Khusus bagi Dokter Spesialis , Dokter Subspesialis, Dokter Gigi Spesialis, dan Dokter Gigi Subspesialis yang Bertugas di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).

Baca juga: Prabowo Terbitkan Perpres, Tunjangan Dokter Spesialis di Perbatasan-Tertinggal Rp30 Juta per Bulan

Melalui Perpres ini, pemerintah menetapkan besaran tunjangan sebesar Rp30.012.000 per bulan, di luar gaji pokok dan tunjangan lainnya yang berlaku sesuai ketentuan kepegawaian. Pada tahap awal, tunjangan ini akan diberikan kepada lebih dari 1.100 dokter spesialis yang saat ini berpraktik di fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah.

Klaten Gulirkan Program Layanan Spesialis Keliling, 81 Desa Jadi Sasaran

Klaten Gulirkan Program Layanan Spesialis Keliling, 81 Desa Jadi Sasaran


Klaten Gulirkan Program Layanan Spesialis Keliling, 81 Desa Jadi Sasaran
Pemeriksaan dalam program Speling (Dokter Spesialis Keliling)(MI/Djoko Sardjono)

PROGRAM Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) digulirkan di Kabupaten Klaten. Layanan ini diresmikan oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo di Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Klaten, Rabu (30/7). Program yang diinisiasi pemerintah provinsi itu menyasar 81 desa, salah satunya Desa Sukorejo.

Untuk mendukung program itu, Dinas Kesehatan Klaten menggandeng RSUD Bagas Waras dan RSJD Dr RM Soedjarwadi. “Ada 81 lokus layanan Speling di Klaten, dan Pemprov Jateng menargetkan selesai di tahun ini. Untuk layanan ini kami menggandeng RSUD Bagas Waras dan RSJD RM Soedjarwadi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto.

Layanan yang disediakan dalam program Speling, antara lain poli spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, paru, dan spesialis jiwa. Selain itu, ditunjang laboratorium keliling dan perlengkapan mobile rontgen.

“Layanan penunjang dalam program Speling, dimaksudkan untuk mengoptimalkan layanan pemeriksaan dokter spesialis terhadap masyarakat atau pasien yang datang,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anggit menambahkan bahwa Dinkes Klaten juga menggelar layanan cek kesehatan gratis (CKG) yang telah bergulir. CKG itu untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan kesehatan dan medis masyarakat.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya layanan pemeriksaan medis program Speling, yang melibatkan RSUD Bagas Waras dan RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten. “Saya berharap layanan dokter spesialis ini tidak hanya sampai lokus program, tapi juga dapat dilanjutkan hingga menjangkau 401 desa/kelurahan di Klaten. Sehingga, masyarakat semakin sehat dan meningkat kualitas hidupnya,” ungkapnya.

Di sisi lain, Bupati Hamenang menyoroti masih tingginya angka anak stunting. Karena itu, ia berharap melalui program layanan Speling juga dapat menekan kasus stunting di Kabupaten Klaten.

“Semoga dengan adanya program ini, kasus stunting dapat ditekan, selain membantu masyarakat dalam mencegah kasus stunting baru. Karena, stunting masih menjadi PR bersama yang harus segera ditangani,” tuturnya.(M-2)

Keterangan foto:

Program layanan Speling dimanfaatkan oleh warga saat peresmian program itu di Desa Sukorejo, Klaten. (Media/Djoko Sardjono)