Respons Ketua KPK soal Hasto Dapat Amnesti dari Prabowo: Kewenangan Presiden

Respons Ketua KPK soal Hasto Dapat Amnesti dari Prabowo: Kewenangan Presiden



loading…

Hasto Kristiyanto. Foto/Dok SindoNews

JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Setyo Budiyanto merespons singkat soal Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mendapat amnesti . Menurutnya, pemberian amnesti merupakan kewenangan dari presiden.

“Itu kewenangan Presiden sesuai UUD 1945,” kata Setyo saat dihubungi wartawan, Kamis (31/7/2025).

Sebelumnya, DPR RI menyetujui usulan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan amnesti terhadap 1.116 orang terpidana. Salah satunya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad setelah menggelar rapat konsultasi bersama pemerintah yang diwakili Menteri Hukum Supratman Andi Agtas dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

Baca Juga: DPR Setujui Usulan Presiden Berikan Amnesti terhadap Hasto Kristiyanto

Soal Kabar Sekjen Gerindra Diganti, Dasco: Tunggu Pak Muzani Besok

Soal Kabar Sekjen Gerindra Diganti, Dasco: Tunggu Pak Muzani Besok



loading…

Ketua MPR RI yang juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Foto/Dok SindoNews

JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bicara soal isu pergantian Sekjen Partai Gerindra dari Ahmad Muzani ke Sugiono. Kata Dasco, nanti Ahmad Muzani yang akan menyampaikan hal tersebut.

“Saya dari pagi itu banyak mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti itu, saya memang sengaja tidak menjawab karena pada waktunya besok Sekjen Gerindra Pak Ahmad Muzani akan menyampaikan ke publik tentang hal-hal yang ditanya,” kata Dasco di Jakarta, Kamis (31/7/2025) malam.

Dasco menekankan, terkait hal ini lebih bagus menunggu keterangan pers Muzani. Dia juga mengatakan, pihaknya sudah memasukkan SK Kepengurusan DPP Partai Gerindra ke Kementerian Hukum.

Baca Juga: Ahmad Muzani: Gerindra Bukan Partai Musiman

“Kita sudah masukin, tapi kalau memang ada mungkin pergantian kan bisa dimasukin lagi, itu mekanisme yang biasa,” ujarnya.

Ibas Tudingan Keterlibatan Demokrat soal Ijazah Jokowi Fitnah dan Sesat

Ibas Tudingan Keterlibatan Demokrat soal Ijazah Jokowi Fitnah dan Sesat


Ibas: Tudingan Keterlibatan Demokrat soal Ijazah Jokowi  Fitnah dan Sesat
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas(Dok. MPR RI)

KETUA Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menekankan partai Demokrat tidak pernah berurusan dengan polemik ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. Ia menegaskan  tudingan terhadap Demokrat  yang mendalangi isu polemik ijazah palsu itu fitnah dan berpotensi menyesatkan publik.

“Kami dari Partai Demokrat menanggapi dengan tegas tuduhan bahwa ‘partai biru’ adalah dalang di balik isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Tuduhan ini adalah fitnah keji, tidak berdasar, dan merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap institusi politik yang sah,” kata Ibas dalam keterangannya pada Selasa (29/7).

Ibas mengatakan Demokrat sejak awal tak pernah ikut campur dalam polemik tersebut. Ia juga menyebut tidak ada hubungan antara Demokrat dengan isu personal Jokowi.  

“Kami menolak keras segala bentuk politisasi kebohongan demi kepentingan sempit,” ucapnya. 

Ibas menilai upaya mengaitkan Demokrat dengan isu ijazah palsu merupakan bagian dari manuver politik yang tidak sehat. Ia menyebut narasi yang mengaitkan Demokrat dengan hal itu berpotensi memecah belah bangsa sehingga harus dihentikan.

“Upaya untuk mengaitkan Demokrat dengan isu ini adalah manuver politik kotor yang berpotensi memecah belah bangsa, menyesatkan publik, dan mencederai nilai-nilai demokrasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ibas mengungkapkan bahwa Roy Suryo sebagai pihak pelapor yang tak percaya keaslian ijazah Jokowi, tidak lagi menjadi kader Demokrat sejak 2019.

“Partai Demokrat tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan isu tersebut. Saudara Roy Suryo bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019. Pernyataannya adalah sikap pribadi dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan partai,” ucapnya. (H-4)

 

5 Fakta Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Curhat soal Ijazah di Hadapan Alumni

5 Fakta Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Curhat soal Ijazah di Hadapan Alumni



loading…

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Reuni ke-45 Tahun Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). Foto/Kuntadi

JAKARTA – Mantan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menghadiri Reuni ke-45 Tahun Angkatan ’80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ( UGM ) Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). Lima fakta kehadiran Jokowi di acara tersebut diulas di artikel ini.

Jokowi dan istrinya, Iriana Jokowi, berangkat dari Solo. Keduanya tampak keluar rumah sekitar pukul 09.00 WIB. “Mau ke Jogja, nengok saudara,” kata Jokowi saat dicegat wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Saat ditanya kabarnya mau berangkat reuni, Jokowi kembali menyebut bahwa dia akan menengok suadara. Sesaat kemudian, Iriana Jokowi yang berjalan di belakangnya langsung menimpali. “Mau reuni, ding,” kata Iriana, sembari masuk mobil.

5 Fakta Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM

1. Ditemani Iriana

Jokowi tiba di Fakultas Kehutanan UGM pada pukul 10.20 WIB. Jokowi tiba didampingi istrinya, Iriana Jokowi. Keduanya disambut oleh panitia yanag menunggu sejak pagi. Begitu tiba, Jokowi tampak berjalan santai menyapa para alumni dan teman-temannya semasa kuliah.

Baca Juga: Jokowi Berangkat ke Yogyakarta, Hadiri Reuni di Fakultas Kehutanan UGM

2. Pakaian Berbeda dengan Alumni Lainnya

Dalam kegiatan tersebut, Jokowi terlihat tidak mengenakan pakaian seperti yang dikenakan para alumni lainnya yang kompak mengenakan pakaian berwarna biru. Jokowi menjadi satu-satunya yang memakai kemeja berwarna putih, dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam.

3. Beri Sambutan, Curhat soal Ijazah

Jokowi tampak memberikan sambutan sekitar 10 menit. Dalam sambutannya, Jokowi juga sempat melontarkan candaannya dengan alumni UGM terkait ijazah palsu. Mendengar hal itu, tampak para alumni UGM yang langsung ikut tertawa.

Jokowi menegaskan bahwa persoalan ijazah sebenarnya telah selesai dan tidak perlu lagi dipersoalkan. Apalagi, Rektor UGM juga telah menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli.

Baca Juga: Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Bicara soal Ijazah Palsu

“Ya, itulah yang namanya politik. Ini politik. Mestinya yang namanya ijazah asli itu kalau Ibu Rektor sudah menyampaikan, ijazahnya sudah dikeluarkan oleh UGM, Fakultas Kehutanan sudah menyampaikan saya kuliah di sini, ya sudah. Sebetulnya sudah rampung,” ujarnya.