Survei Ungkap Alasan Anak-Anak Menolak Sekolah

Survei Ungkap Alasan Anak-Anak Menolak Sekolah


Survei Ungkap Alasan Anak-Anak Menolak Sekolah
Ilustrasi(freepik)

KETIKA mendengar anak mengucapkan kalimat, “Aku tidak mau sekolah”  tentu bukanlah hal yang baru atau asing. Seringkali, anak yang lelah atau stres akan terlihat malas di pagi hari, mengingat tuntutan perilaku, pekerjaan rumah, dan interaksi sosial membuat sekolah justru terasa membebani bagi siswa dari berbagai usia. 

Jika penolakan untuk bersekolah terjadi secara konsisten dan berulang, hal ini dapat menandakan penghindaran sekolah. Hal itu menjadi masalah yang memerlukan perhatian khusus dan intervensi yang lebih terfokus. 

Survei terbaru yang dilakukan The Kids Mental Health Foundation terhadap lebih dari 1.000 orang tua menunjukkan anak-anak sering tidak bersekolah karena merasa lelah, cemas, atau mengaku sakit. Namun, para ahli menekankan gejala fisik semacam ini sering kali berkaitan dengan masalah kesehatan mental.

Apa yang ditemukan survei?

Survei menemukan 30% orangtua yang anaknya absen karena rasa takut atau cemas, melaporkan anak mereka tidak masuk sekolah selama lebih dari seminggu. Lamanya waktu yang dihabiskan di luar kelas ini membuat orangtua perlu mengambil langkah untuk menangani masalah kesehatan mental agar anak tidak tertinggal.

Selain itu, temuan dari survei tersebut menunjukkan 42% anak mengaku tidak cukup sehat secara fisik untuk hadir, sementara 20% lainnya menyatakan terlalu lelah untuk pergi ke sekolah. 

Dalam pernyataannya, Ariana Hoet, Direktur Klinis Eksekutif The Kids Mental Health Foundation sekaligus psikolog anak di Nationwide Children’s, menjelaskan anak-anak bisa enggan bersekolah karena berbagai alasan sosial dan akademis.

Mereka mungkin menghadapi masalah seperti perundungan, merasa tidak cocok dengan lingkungan, khawatir menghadapi ujian, atau cemas harus berbicara di depan kelas. Selain itu, beberapa anak yang memiliki gangguan belajar yang belum terdiagnosis dapat mengalami stres tambahan, sehingga membuat mereka enggan untuk hadir di sekolah.

Peran penting orang tua

Orangtua memiliki peran penting dalam mengamati perilaku anak-anaknya, menjaga komunikasi tetap terbuka agar mereka merasa nyaman mengungkapkan isi hatinya. Jika anak Anda merasa nyaman di rumah, ia tidak akan segan untuk terus terang kepada orang tuanya tentang masalah sebenarnya mereka tidak mau pergi sekolah.  (parents/Z-2)

Rekrutmen Guru PPPK Sekolah Rakyat Tahap 2 2025 Dibuka, Kuota 853

Rekrutmen Guru PPPK Sekolah Rakyat Tahap 2 2025 Dibuka, Kuota 853



loading…

Rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Sekolah Rakyat Kembali dibuka untuk tahap kedua. Foto/Isra Triansyah.

JAKARTA – Rekrutmen guru PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Sekolah Rakyat Kembali dibuka untuk tahap kedua. Tersedia 853 formasi untuk penempatan di 59 lokasi Sekolah Rakyat.

Sekolah Rakyat adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa bersekolah. Sekolah Rakyat saat ini telah menjangkau 8.000 anak dari keluarga miskin di Indonesia.

Baca juga: Anak Buruh Tani Siswi Sekolah Rakyat Blora Juara Lomba Menulis Surat untuk Presiden

Sekolah Rakyat yang harapannya untuk mencetak Generasi Emas 2045 pun membutuhkan guru yang berkualitas. Oleh karena itu pemerintah saat ini Kembali membuka rekrutmen guru PPPK untuk Sekolah Rakyat dengan kuota 853 formasi.

Salah satu syarat rekrutmen guru Sekolah Rakyat adalah bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting untuk menjadi perhatian karena saat ini ada 143 guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri dengan alas an jauh dari domisili.

Baca juga: Dukung Inisiatif Kemensos, Partai Perindo: Sekolah Rakyat Hadir untuk Putus Rantai Kemiskinan Ekstrem

Adapun hak dan kewajiban yang akan diterima para guru PPPK Sekolah Rakyat adalah untuk hak, akan mendapatkan gaji pokok sebagai PPPK jabatan fungsional guru yang diangkat oleh Kemensos, lalu tunjangan guru dan pelatihan.

Kemudian untuk kewajiban, guru Sekolah Rakyat harus disiplin, memberikan pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI, dan bersedia melaksanakan tugas tambahan yang ditetapkan Kemensos.

Melansir laman Kemensos, berikut ini informasi rekrutmen guru PPPK Sekolah Rakyat Tahap 2.

Persyaratan Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Tahap 2 2025

1. WNI yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Usia minimal 20 tahun dan maksimal 45 tahun pada saat ditetapkan sebagai bakal calon guru

3. IPK 3,00

Kepala BPIP Tawarkan Beasiswa Sekolah pada Anak Nelayan di Pesisir Sukabumi


Kepala BPIP Tawarkan Beasiswa Sekolah pada Anak Nelayan di Pesisir Sukabumi
Kepala BPIP Yudian Wahyudi(Dok.HO)

KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

“Iya beasiswa ini saya berikan secara pribadi untuk anak-anak nelayan yang kurang mampu atau yatim piatu” ujarnya saat membuka acara kegiatan Penguatan Relawan Kebajikan Pancasila bagi Masyarakat bersama Komisi XIII, di Sukabumi, Jum’at, (1/8).

Yudian mengatakan jika ada yang berminat untuk menghubungi stafnya dan dilakukan pendataan lebih lanjut.

“Kalau ada yang mau silahkan hubungi staf saya, untuk di data ya”, ucapnya.

Beasiswa yang akan diberikan yaitu untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yayasan Pondok Pesantren Nawasea (SMA Santri Pancasila) miliknya di Yogyakarta.

“Nanti siswa ini akan ditempatkan di pondok pesantren dan tidak ada biaya apapun”, paparnya.

Yudian mengatakan yayasan yang dirintisnya akan mencetak generasi berkarakter Pancasila sebagai upaya mewujudkan Generasi Emas Tahun 2045.

“Ibu-Ibu Bapak-Bapak, diharapkan nanti setelah lulus anak Ibu Bapak dapat memiliki karakter Pancasila yang kuat dari segala bidang ilmu”, ucapnya.

Karena selain pendidikan formal, di pondok pesantren tersebut juga para santri Pancasila akan memperdalam ilmu agama, bahasa, sains dan teknologi.

“Multi disiplin ilmu ini yang harus dimiliki oleh generasi masa depan kita”, ujarnya.

Tawaran tersebut bahkan mendapatkan respons baik dari masyarakat setempat, bahkan pihak desa akan mendatanya untuk calon siswa siswi yang ingin bersekolah secara gratis. (M-3)

Telkom Dukung Digitalisasi 5 Sekolah di Ciayumajakuning

Telkom Dukung Digitalisasi 5 Sekolah di Ciayumajakuning



loading…

Peserta Pelatihan Indonesia Digital Learning (Kiri) dan Presales Coordinator Pijar Sekolah Khervin Ratu (Kanan) saat acara Indonesia Digital Learning (IDL) 2025, beberapa waktu yang lalu.

Dalam rangkaian kegiatan Indonesia Digital Learning (IDL) 2025 yang digelar oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Regional II, lima sekolah (4 SMK dan 1 SMA) dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) resmi menjalin kerja sama dalam upaya percepatan digitalisasi pendidikan.

Kerja sama ini mencakup penguatan infrastruktur teknologi, pengadaan perangkat pembelajaran digital, serta integrasi sistem berbasis Internet of Things (IoT) dan jaringan fiber optik. Hal ini menunjukkan komitmen bersama antara dunia pendidikan dan industri untuk mendukung pembelajaran abad 21 yang berbasis teknologi. Melalui sinergi ini, Telkom berperan aktif sebagai mitra strategis dalam mendampingi sekolah dalam proses transformasi digital, baik dari sisi infrastruktur maupun peningkatan literasi teknologi di lingkungan pendidikan.

“Kerja sama ini menjadi langkah konkret untuk membentuk ekosistem pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi masa kini. Kami percaya kolaborasi seperti ini akan menjadi katalis penting dalam menciptakan talenta digital unggulan,” ujar General Manager Telkom Priangan Timur Nugroho Setio Budi.

Dengan dukungan para Account Manager Telkom yang bertugas di masing-masing sekolah, implementasi kerja sama ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak nyata dalam proses belajar mengajar yang lebih adaptif, modern, dan inklusif.

(aik)