Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eko Hendro Purnomo memimpin upacara bendera memperingati HUT ke-80 RI di Kantor DPW PAN DKI Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Ilustrasi: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) bersama dengan Ahmad Basarah (kanan) dan Adian Napitupulu (kiri)( MI/ Moh Irfan)
WAKIL Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP, Adian Napitupulu, mengungkap alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP untuk periode 2025–2030. Menurutnya, keputusan tersebut diambil karena kinerja Hasto dinilai baik serta loyalitasnya telah teruji.
“Pertimbangan Bu Mega berarti dia dianggap mumpuni untuk menjadi Sekjen kita (PDIP) dalam lima tahun ke depan, loyalitasnya teruji, kemudian langkah dan kinerjanya bagus,” kata Adian dikutip Antara, Jumat (15/8).
Adian menegaskan, meski kembali memegang jabatan strategis, Hasto diyakini tetap bersikap kritis. Ia menyebut sikap kritis adalah bagian yang melekat pada seorang intelektual.
Baca juga : Puan Bicara soal Tugas Hasto dari Megawati setelah Kembali Jadi Sekjen PDIP
Menurut dia, daya kritis melekat pada pada semua yang mengaku dirinya intelektual. Adian menilai intelektualitas seseorang akan berhenti jika ia berhenti mempertanyakan sesuatu.
“Jadi kalau sudah ada orang yang mengaku dirinya intelektual, tapi sudah berhenti bertanya, (maka) intelektualitasnya berhenti.”
Hasto resmi dilantik sebagai Sekjen PDIP dalam rapat pleno DPP pada Kamis (14/8), menyusul penetapan susunan pengurus DPP usai Kongres ke-6 PDIP di Bali. Sebelumnya, Megawati masih merangkap posisi Sekjen.
Hasto sempat mendekam di tahanan karena kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku. Ia dijatuhi hukuman 3 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.
Pada akhir Juli 2025, Hasto menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto sehingga bebas dari seluruh hukuman tersebut. (P-4)
Sugiono resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra menggantikan Ahmad Muzani. Foto/Instagram Sugiono.
JAKARTA – Sugiono resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra menggantikan Ahmad Muzani. Sugiono saat ini juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan berikut riwayat pendidikannya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menandatangani surat keputusan penunjukkan Sugiono sebagai Sekjen Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jumat (1/8/2025).
Baca juga: Roy Suryo Lulusan Mana? Riwayat Pendidikannya Disorot setelah Kritisi Ijazah Jokowi
Adapun Ahmad Muzani telah menjabat sebagai sekjen partai berlambang burung garuda itu selama lebih dari 17 tahun. Muzani diberi Amanah baru sebagai Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra.
Foto/Instagram @sugiono_56
Sementara Sugiono di akun Instagram resminya menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada Ahmad Muzani yang menjabat sebagai Sekjen Partai Gerindra selama lebih dari 17 tahun.
“Panutan kita semua dalam perjuangan dan pengabdian. Beliau adalah guru saya di tiap langkah. Fondasi kokoh telah dibuatnya bagi kita semua untuk melangkah ke depan,” tulisnya.
Riwayat Pendidikan Sugiono
Sugiono lahir di Takengon, Aceh Tengah, 11 Februari 1979 dan masuk sekolah pertamanya di kota ini. Kemudian ia lanjut ke SMP Negeri 3 Banda Aceh.
Ketua MPR RI yang juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Foto/Dok SindoNews
JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bicara soal isu pergantian Sekjen Partai Gerindra dari Ahmad Muzani ke Sugiono. Kata Dasco, nanti Ahmad Muzani yang akan menyampaikan hal tersebut.
“Saya dari pagi itu banyak mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti itu, saya memang sengaja tidak menjawab karena pada waktunya besok Sekjen Gerindra Pak Ahmad Muzani akan menyampaikan ke publik tentang hal-hal yang ditanya,” kata Dasco di Jakarta, Kamis (31/7/2025) malam.
Dasco menekankan, terkait hal ini lebih bagus menunggu keterangan pers Muzani. Dia juga mengatakan, pihaknya sudah memasukkan SK Kepengurusan DPP Partai Gerindra ke Kementerian Hukum.
Baca Juga: Ahmad Muzani: Gerindra Bukan Partai Musiman
“Kita sudah masukin, tapi kalau memang ada mungkin pergantian kan bisa dimasukin lagi, itu mekanisme yang biasa,” ujarnya.
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.