Saya Nyanyi Lagu Sendiri Harus Bayar

Saya Nyanyi Lagu Sendiri Harus Bayar



loading…

Tompi kembali melontarkan kritik tajam soal sistem pembagian royalti musik di Indonesia. Menurutnya, aturan yang berjalan saat ini justru merugikan para musisi. Foto/Instagram Tompi

JAKARTA – Penyanyi sekaligus dokter, Tompi , kembali melontarkan kritik tajam soal sistem pembagian royalti musik di Indonesia. Menurutnya, aturan yang berjalan saat ini justru merugikan para musisi, bahkan sampai pada titik yang ia sebut mengerikan.

Dalam pernyataannya, Tompi mengungkapkan bahwa banyak musisi kini merasa terbebani dengan aturan royalti. Ia mencontohkan, bahkan penyanyi yang hanya tampil di acara pernikahan dengan bayaran kecil tetap dikenakan kewajiban membayar royalti .

“Orang sekarang banyak teman-teman nyanyi kawinan aja jadi takut. Udah nyanyi kawinan dibayar Rp750 ribu masih diminta bayar lagi,” kata Tompi dikutip dari RRI Net Official, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga: Tompi Sentil Pengelola Royalti: yang Duduk Orangnya Itu Lagi, Kapan Berubah?

Nyanyi Lagu Sendiri Tetap Kena Bayar

Lebih lanjut, Tompi menilai sistem royalti saat ini tidak masuk akal. Pasalnya, ia sendiri sebagai pemilik lagu tetap diwajibkan membayar saat ingin menyanyikan karyanya.

“Tapi yang paling mengerikan dari isu royalti ini tahu nggak apa? Saya mau nyanyi lagu sendiri, saya pun harus bayar,” jelasnya.

Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah

Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah



loading…

Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah

Evander Holyfield , legenda tinju dunia yang dikenal dengan julukan The Real Deal, membuat pengakuan mengejutkan tentang salah satu pengalaman pahit dalam kariernya. Mantan juara dunia tak terbantahkan di kelas penjelajah dan kelas berat itu mengungkap bahwa dirinya pernah “dipermalukan” oleh Andy Ruiz Jr dalam sesi sparring.

Holyfield, yang mengakhiri karier profesionalnya pada 2011 di usia 48 tahun, menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika Ruiz masih berusia 19 tahun. Ia mengaku momen itu menjadi titik balik yang membuatnya sadar bahwa waktunya di dunia tinju sudah habis.

“Saat saya sparring dengan Ruiz, ketika usianya baru 19 tahun, bocah itu mampu menghajar saya. Saat itu saya tahu sudah selesai. Tidak masuk akal lagi bagi saya untuk menerima pukulan seperti itu dari seseorang yang seharusnya bisa saya kalahkan dengan pengalaman yang saya miliki. Tapi dia punya kecepatan, sementara saya sudah kehilangan kecepatan,” ungkap Holyfield kepada Pro Boxing Fans.

Holyfield menambahkan, Ruiz saat itu tampil sangat agresif hingga membuatnya terkejut.

“Setiap hari dia melakukan hal yang sama. Dia terus menekan saya. Itu cukup membuat saya malu. Saya pikir, ‘Saya seorang juara, tapi kenapa saya justru dikejar-kejar seperti ini?’” ujarnya.

Selama Saya Jabat Presiden, Jangan Anggap yang Kaya Bisa Bertindak Seenaknya

Selama Saya Jabat Presiden, Jangan Anggap yang Kaya Bisa Bertindak Seenaknya



loading…

Presiden Prabowo Subianto memberikan ultimatum kepada pihak-pihak yang termasuk golongan kaya dan berkuasa agar tidak berbuat seenaknya selama dirinya memimpin Indonesia. Foto/Aldhi Candra Setiawan

JAKARTAPresiden Prabowo Subianto memberikan ultimatum kepada pihak-pihak yang termasuk golongan kaya dan berkuasa. Prabowo menegaskan bahwa mereka tidak akan bisa berbuat seenaknya selama dirinya masih memimpin Indonesia.

“Selama saya menjabat Presiden RI, jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya,” kata Prabowo dalam pidatonya pada sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Prabowo Curhat Perjalanan Jadi Presiden: Ikut Pemilu 5 Kali, Alhamdulillah 4 Kali Kalah

Prabowo meminta agar rakyat tidak gentar dengan kebesaran dan kekayaan orang-orang kaya di Indonesia. Pasalnya, Prabowo mengingatkan bahwa kekayaan mereka juga berasal dari rakyat Indonesia.

Raditya Dika Ingin Beli Barang, Sering Saya Bawa Tidur Dulu

Raditya Dika Ingin Beli Barang, Sering Saya Bawa Tidur Dulu


Raditya Dika: Ingin Beli Barang, Sering Saya “Bawa Tidur” Dulu
Komika dan penulis Raditya DIka.(Instagram @raditya_dika)

PENGELOLAAN keuangan yang baik semakin dibutuhkan di tengah ekonomi yang semakin tidak menentu. Komika sekaligus penulis buku Raditya Dika, membagikan beberapa tips dalam pengelolaan uang untuk para mahasiswa ditengah maraknya fenomena fear of missing out (FOMO).

 

Menurut pria yang akrab disapa Radit itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para generasi muda agar lebih bijak mengatur kemampuan finansialnya. Sebelum masuk ke strategi teknis, yang pertama setiap orang perlu menghilangkan pola pikir self-serving bias.

 

“Banyak orang terjebak di pola pikir ini. Kalau kita selalu merasa salahnya ada di luar diri kita, kita nggak akan pernah bisa berkembang,” kata dia dalam Talkshow bertajuk “Menghindari Budaya FOMO dalam Keuangan dengan Pendekatan YOLO yang Sehat dan Terencana” yang digelar oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (13/8).

 

Padahal, kalau kita mau jujur sama diri sendiri, kita bisa berpikir, pemasukan saya cuma segini, berarti kita bisa menghitung yang harus disisihkan. “Yang kedua, penting untuk memahami opportunity cost, yakni setiap pilihan yang diambil, selalu ada pilihan lain yang dilepas,” kata dia.

 

Radit mengaku menjalankan sendiri prinsip mengambil dan melepas itu. Ia memberikan contoh, uang Rp50 ribu yang dipakai untuk membeli hal yang tidak dibutuhkan, sebenarnya dapat ditabung untuk masa depan.

 

Ia pun memberikan kiat kedua untuk membiarkan keinginan mengendap semalam. “Saya pribadi, kalau ingin beli barang, sering saya “bawa tidur” dulu. Karena ketika bangun besoknya keinginan itu hilang dan akhirnya tidak jadi beli,” katanya.

 

Kiat ketiga, lanjut Radit, adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Menurutnya, kebutuhan adalah sesuatu yang jika tidak terpenuhi akan mengganggu kehidupan, sedangkan keinginan sering kali hanya didorong oleh rasa ingin memiliki.

 

Istri Buat Laporan Keuangan

Ia juga menekankan pentingnya mencatat seluruh pengeluaran setiap hari. Bahkan ia masih menerapkan hal ini di keluarganya hingga sekarang. “Setiap tanggal 28, istri saya (aktris Anissa Aziza) kirim laporan pengeluaran. Jadi kita tahu posisi keuangan dan bisa membuat rencana, termasuk untuk pensiun,” papar dia.

 

Selanjutnya, Raditya Dika mengingatkan agar generasi muda menyiapkan dana darurat dan memiliki asuransi kesehatan sebelum mulai berinvestasi. Ia juga mendorong audiens untuk berinvestasi pada keterampilan terlebih dahulu.

 

Baginya, kemampuan yang terus diasah akan meningkatkan nilai diri dan membuka peluang penghasilan yang lebih besar. “Investasi di skill itu penting. Misalnya ikut pelatihan, belajar komunikasi, atau keterampilan yang relevan dengan pekerjaan,” tutup dia. (M-1)

Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!

Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!



loading…

Sugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Jokowi menantang sejumlah pendukung untuk menunjukkan ijazah asli Jokowi. Foto/iNews TV

JAKARTASugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang sejumlah pendukung Jokowi untuk menunjukkan ijazah asli yang dipersoalkan. Tantangan dilayangkan agar para pendukung bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Tantangan itu dilontarkan Gus Nur, sapaan akrabnya dalam program Rakyat Bersuara bertajuk “Terpidana Ijazah Jokowi Diampuni Prabowo, Bagaimana Nasib Roy Suryo Cs?” yang ditayangkan oleh iNews TV, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Pitra Romadoni Sentil Kubu Roy Suryo Cs: Burung Berkicau Terus Sudah Saatnya Ditempatkan di Kandang

Mulanya, Gus Nur menyampaikan telah bebas bersyarat menjalani hukuman penyiaran berita bohong terkait ijazah Jokowi pada 25 April 2025. Gus Nur mengaku, dirinya telah bersumpah akan mencium kaki jaksa jika bisa menghadirkam ijazah Jokowi saat di pengadilan 2023 silam.

“Saya sudah di pengadilan, dan saya sudah bersumpah mencium kaki jaksa kalau nisa menghadirkan ijazah aslinya. Dan tidak bisa hadir dan tetap saya di penjara,” tutur Gus Nur.

Kendati belum melihat wujud ijazah Jokowi, Gus Nur pun menantang tiga narasumber lain yang merupakan pendukung Jokowi. Ia menantang agar bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Ke Serie A Bersama US Sassuolo, Jay Idzes Saya Senang Berada di Sini

Ke Serie A Bersama US Sassuolo, Jay Idzes Saya Senang Berada di Sini


Ke Serie A Bersama US Sassuolo, Jay Idzes: Saya Senang Berada di Sini
Bek Timnas Indonesia Jay Idzes bergabung dengan klub Serie A Italia US Sassuolo.(Instagram/@sassuolocalcio)

BEK Timnas Indonesia, Jay Idzes, resmi meninggalkan Venezia dan bergabung secara permanen dengan klub Serie A Italia, US Sassuolo. 

Kepastian transfer itu diumumkan kedua klub pada Sabtu (9/8) waktu setempat, menandai kembalinya Idzes ke kasta teratas setelah Venezia terdegradasi musim lalu.

“Saya sangat senang berada di sini. Sampai jumpa di stadion. Forza Sassuolo!,” ujar Idzes dalam unggahan video di akun resmi Instagram klub barunya, @sassuolocalcio.

Venezia dalam pernyataan resmi menyampaikan apresiasi kepada Idzes yang telah membela klub sejak musim 2023/2024. 

Dalam dua musim, pemain berusia 25 tahun itu mencatatkan 66 penampilan dan mencetak lima gol di ajang Serie B, Serie A, dan Coppa Italia. 

Tiga gol di antaranya ia sumbangkan saat membawa Venezia promosi ke Serie A pada musim 2023/2024.

“Ucapan terima kasih kami yang paling tulus kami tujukan kepada Jay atas komitmen, profesionalisme, dan semangat yang ditunjukkannya selama membela Venezia FC,” tulis pernyataan resmi Venezia. (Ndf/I-1)

 

Bacakan Pleidoi di Kasus Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya: Ini karena Perilaku Saya

Bacakan Pleidoi di Kasus Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya: Ini karena Perilaku Saya



loading…

Mantan Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono memohon maaf kepada MA karena menjadi terdakwa kasus dugaan suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Foto: Dok Sindonews

JAKARTA – Mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Rudi Suparmono memohon maaf kepada Mahkamah Agung (MA). Permintaan maaf itu dia sampaikan saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi terkait kasus dugaan suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/8/2025).

“Secara institusional, kelembagaan, saya memohon maaf kepada pimpinan Mahkamah Agung dan juga mohon maaf kepada institusi PN Surabaya sebagai pusat yang telah menimbulkan kecewa bagi mereka karena perilaku saya,” ujar Rudi.

Baca juga: Mantan Ketua PN Surabaya Jadi Tersangka Kasus Suap Ronald Tannur

“Saya sangat mencintai Mahkamah Agung dan ternyata cinta saya berakhir seperti ini karena perilaku saya,” sambungnya.

Rudi siap menerima tanggung jawab apa pun terkait perkara yang menjeratnya. Dia kemudian menyinggung masa baktinya yang mencapai 33 tahun di lembaga peradilan dan mengklaim telah mencoba melakukan yang terbaik.

Saya Tidak Pernah Berbicara Warna

Saya Tidak Pernah Berbicara Warna



loading…

Presiden ke-7 Jokowi saat memberikan keterangan pers, Kamis (31/7/2025). Foto: Ary Wahyu Wibowo.

SOLO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai isu jaket biru yang diduga menjadi dalang terkait tuduhan ijazah palsu. Jokowi mengaku tidak pernah berbicara mengenai warna.

“Nggak ada, saya nggak pernah berbicara warna,” kata Jokowi saat dijumpai di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (31/7/2025).

Saat ditanya mengenai sosok orang besar yang pernah disebut, Jokowi enggan membeberkan. “Bukan tidak mengetahui, saya sampaikan ada orang besar yang memback up,” ucapnya.

Baca juga: Mulyono Dikabarkan Calo Terminal Tirtonadi Solo, Jokowi: Semua Kok Diragukan

Jokowi meminta agar jangan sampai ada yang merasa tertuduh. Jokowi juga menegaskan sosok orang besar yang dimaksud bukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Beliau adalah negarawan yang baik,” tuturnya.

Jokowi juga membeberkan sosok Mulyono yang belakangan dikabarkan sebagai calo di Terminal Tirtonadi Solo.

“Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan,” kata Jokowi saat dijumpai di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (31/7/2025).