7 Negara dengan Lahan Tersubur di Dunia, 2 di Antaranya Saling Bunuh

7 Negara dengan Lahan Tersubur di Dunia, 2 di Antaranya Saling Bunuh



loading…

Amerika Serikat termasuk di antara tujuh negara dengan lahan tersubur di dunia. Foto/Mississippi Valley Conservancy

JAKARTA – Setidaknya tercatat ada tujuh negara dengan lahan paling subur di dunia. Dua di antaranya adalah Rusia dan Ukraina, yang terlibat perang mematikan sejak Februari 2022.

Di era krisis pangan dan perubahan iklim, kesuburan lahan bukan hanya soal warna tanah hijau—tapi tentang produktivitas, potensi ketahanan pangan global, dan kekuatan geopolitik.

Mengutip dari Macrotrends, indikator yang paling relevan untuk menentukan negara-negara paling subur adalah luas lahan untuk berocok tanam (arable land) dan kualitas tanah seperti chernozem atau tanah hitam kaya humus.

Baca Juga: Ini 7 Negara Tertua: Lahir sebelum Dunia Punya Peta, Apalagi Google Maps

Daftar 7 Negara Paling Subur Berdasarkan Arable Land dan Kualitas Tanah

China vs Jepang Saling Jegal di Babak Grup

China vs Jepang Saling Jegal di Babak Grup



loading…

Raksasa bulu tangkis junior China dan Jepang akan saling jegal lebih awal di Piala Suhandinata (Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Junior BWF 2025), setelah diundi masuk ke Grup E. Pengundian babak penyisihan grup untuk Piala Suhandinata, yang akan diselenggarakan pada 6-10 Oktober di Guwahati, India, berlangsung pada Jumat, 8 Agustus.

Juara bertahan dan unggulan ketiga Indonesia ditempatkan di Grup C bersama Turki, Rumania, dan Belanda. Unggulan teratas Thailand akan menjadi pemimpin Grup A, yang juga menampilkan Denmark, Slovenia, dan Kepulauan Cook. Unggulan kedua dan tuan rumah India akan bertanding di Grup H bersama Hong Kong, China, Nepal, dan Ghana.

Baca Juga: Hasil Drawing Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Beregu Junior 2025: Indonesia Masuk Grup C

Kejuaraan Beregu Campuran tahun ini akan kembali menggunakan sistem estafet beregu, yang pertama kali diperkenalkan pada edisi 2024 di Nanchang, Tiongkok, setelah menerima tanggapan positif dari para pemain dan ofisial. Dengan sistem yang diperbarui, pertandingan akan dimainkan dalam format best of three set hingga 45 poin, dengan setiap set terdiri dari lima pertandingan – satu dari setiap nomor: tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Setelah babak penyisihan grup, tim akan dipasangkan dengan tim lain dengan peringkat serupa dari grup yang berbeda, berlanjut hingga babak sistem gugur hingga semua posisi akhir ditentukan.

Di nomor individu, BWF juga akan menguji coba sistem penilaian 3×15 sebagai bagian dari program pengujian dan analisis yang lebih luas. Kedua inisiatif tersebut telah disetujui pada bulan April oleh Dewan BWF dalam Rapat Umum Tahunan di Xiamen, China.

(aww)

Saling Serang antara Trump dan Pejabat Rusia Picu Ketegangan Baru


Saling Serang antara Trump dan Pejabat Rusia Picu Ketegangan Baru
Presiden AS Donald Trump.(Anadolu)

KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial. 

Perselisihan yang semula hanya berupa perang kata-kata itu berubah menjadi konfrontasi serius setelah Trump memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir sebagai respons atas pernyataan Medvedev yang dianggap provokatif.

Selama beberapa hari terakhir, kedua tokoh tersebut terlibat adu sindiran tajam secara daring. Ketegangan personal antara pemimpin politik dari kedua negara kini menambah kompleksitas krisis geopolitik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Medvedev mengecam ancaman Trump terkait sanksi baru terhadap Rusia serta menyindir kondisi ekonomi yang disebut Trump sebagai mati di Rusia dan India.

Dalam salah satu unggahannya di platform X, Medvedev menulis Trump kerap memainkan jurus ultimatum dan memperingatkan Rusia sebagai kekuatan besar yang tidak bisa dianggap enteng.

Trump merespons dengan menyebut Medvedev sebagai mantan presiden gagal Rusia yang merasa dirinya masih menjabat.

“Dia sebaiknya jaga ucapannya. Dia sedang memasuki wilayah yang sangat berbahaya,” kata Trump.

Medvedev bahkan menyebut sistem Dead Hand dalam unggahan di Telegram. Yang diucapkannya ialah sebuah sistem peluncuran otomatis senjata nuklir era Perang Dingin.

Hal itu ditanggapi sebagai ancaman terselubung. Merespons hal tersebut, Trump menuturkan dalam wawancaranya dengan Newsmax soal referensi Medvedev terhadap senjata nuklir membuatnya bertindak cepat.

“Ketika kamu menyebut kata nuklir, mata saya langsung terbuka dan saya berpikir, kita harus berhati-hati, karena ini adalah ancaman paling mematikan,” ujar Trump. 

Ia pun mengaku telah menginstruksikan penempatan dua kapal selam nuklir lebih dekat ke Rusia meski tanpa menjelaskan apakah kapal tersebut membawa senjata nuklir atau hanya berteknologi nuklir.

Washington dikenal menjaga kapal selam bersenjata nuklir sebagai bagian dari sistem pertahanan strategis nuclear triad, yang mencakup peluncuran dari darat, laut, dan udara. (AFP/I-1)