Usai Riset Selama 1,5 Tahun, Brand Lokal Ini Luncurkan Suncreen Khusus untuk Kulit Sensitif

Usai Riset Selama 1,5 Tahun, Brand Lokal Ini Luncurkan Suncreen Khusus untuk Kulit Sensitif


Usai Riset Selama 1,5 Tahun, Brand Lokal Ini Luncurkan Suncreen Khusus untuk Kulit Sensitif
Peluncuran produk sun barrier sunscreen dari Tanskin(MI/HO)

SEBUAH inovasi diluncurkan brand skincare lokal, Tanskin, yakni sun barrier sunscreen, produk tabir surya yang memiliki kandungan aman untuk kulit sensitif dan berminyak. Inovasi itu dirilis usai melewati riset yang dijalankannya selama 1,5 tahun. 

Dengan perlindungan SPF 49.5 PA++++, sun barrier sunscreen ini mampu melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB tanpa meninggalkan rasa lengket, berminyak, maupun whitecast.

Mereka memformulasikan bahan aktif seperti niacinamide, ceramide, green tea extract, dan aloe vera yang dikenal dapat mencerahkan, lembut dan aman untuk semua jenis kulit, termasuk untuk kulit sensitif yang mudah berjerawat dalam produknya.

“Berdasarkan pengalaman pribadi, sebagai pengguna sunscreen setiap hari, terutama yang waterproof, sering kali membuat pori-pori saya tersumbat dan memicu beruntusan. Karena itu, kami merumuskan formula yang aman untuk kulit sensitif,” ujar Founder Tanskin Ricky Tan melalui siaran pers yang diterima Rabu (20/8).

Dia menambahkan produk ini telah melalui berbagai uji stabilitas. 

”Setelah melalui perjalanan riset panjang, akhirnya kami mampu menghadirkan sunscreen yang aman untuk kulit sensitif. Produk ini hadir sebagai jawaban atas adanya kebutuhan tersebut, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang khawatir kulit sensitifnya akan bermasalah saat menggunakan sunscreen” tegas Ricky.

Dengan tekstur ringan dan mudah meresap, produk ini cocok digunakan sehari-hari sebelum ber-make up. Kandungan bahan-bahan lembut menjadikannya aman digunakan oleh pemilik kulit berjerawat maupun sensitif. (Z-1)

Kemendiktisaintek Percepat Hilirisasi Riset, Gandeng Kampus, Industri, dan Pemda

Kemendiktisaintek Percepat Hilirisasi Riset, Gandeng Kampus, Industri, dan Pemda



loading…

Mendiktisaintek Brian Yuliarto (kiri) dalam taklimat media Penguatan Riset untuk Percepatan Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi. Foto/Diktisaintek.

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ( Kemendiktisaintek ) berkomitmen menguatkan riset yang berdampak dan menjawab permasalahan masyarakat melalui program-programnya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam taklimat media “Penguatan Riset untuk Percepatan Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi” di kantor Kemdiktisaintek, Kamis (31/7/2025).

“Kami dorong riset-riset agar mampu menjawab tantangan riil masyarakat, dan hasilnya dapat dihilirisasi menjadi produk yang siap dimanfaatkan atau dikomersialisasikan,” tegasnya, melalui siaran pers, dikutip Jumat (1/8/2025).

Baca juga: Jawa Terlalu Padat Dokter, Pemerintah Gerak Cepat Sebar Ribuan Spesialis ke Daerah

Hal ini senada dengan arahan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya terobosan di bidang sains dan teknologi untuk menjawab kebutuhan bangsa dan menjaga daya saing Indonesia di tengah perkembangan global.

Untuk dapat mencapai hal tersebut, riset dasar atau fundamental perlu dikuasai bersama dengan riset terapan yang akan memiliki hasil yang dibutuhkan masyarakat. Penguasaan ini dimulai dari pengembangan ekosistem riset yang diawali di perguruan tinggi, yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif.