Profil Zhao Weiguo, Mantan Komisaris Tsinghua Group yang Dihukum Mati Pemerintah China karena Korupsi

Profil Zhao Weiguo, Mantan Komisaris Tsinghua Group yang Dihukum Mati Pemerintah China karena Korupsi



loading…

Zhao Weiguo divonis hukuman mati korupsi di perusahaan cip. Foto/LinkedIn

BEIJING – Badan pengawas anti-penipuan China menuduh taipan cip Zhao Weiguo melakukan korupsi, sebuah indikasi terbaru dari masalah yang dihadapi industri semikonduktor negara tersebut. Zhao adalah mantan ketua produsen cip komputer, Tsinghua Unigroup.

Para pelaku kunci di sektor ini diselidiki atas kasus korupsi tahun lalu setelah pemerintah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam proyek-proyek yang mandek atau gagal.

Zhao dan Tsinghua Unigroup tidak menanggapi permintaan komentar dari BBC.

Dalam sebuah pernyataan, Komisi Inspeksi Disiplin Pusat menuduh bahwa Zhao “mengambil alih perusahaan milik negara yang dikelolanya sebagai wilayah kekuasaan pribadinya.”

Profil Zhao Weiguo, Mantan Komisaris Tsinghua Group yang Dihukum Mati Pemerintah China karena Korupsi

1. Menguntungkan Kerabat dan Koleganya

Regulator mengatakan ia mewariskan bisnis yang menguntungkan kepada kerabat dan teman-temannya, dan membeli barang dan jasa dari perusahaan yang dikelola oleh rekan-rekannya dengan “harga yang jauh lebih tinggi daripada harga pasar”.

Kasus Zhao, tambahnya, telah diserahkan kepada jaksa penuntut yang akan mengajukan tuntutan terhadapnya.

Profil Marzuki Ali Basyah, Lulusan Akpol 1991 yang Ditunjuk Menjadi Kapolda Aceh

Profil Marzuki Ali Basyah, Lulusan Akpol 1991 yang Ditunjuk Menjadi Kapolda Aceh



loading…

Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah ditunjuk menjadi kapolda Aceh. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini menggantikan Irjen Pol Achmad Kartiko yang dimutasikan sebagai Pati Bareskrim Polri untuk penugasan di luar struktur. Foto/Istimewa

JAKARTA – Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah ditunjuk menjadi kapolda Aceh . Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini menggantikan Irjen Pol Achmad Kartiko yang dimutasikan sebagai Pati Bareskrim Polri untuk penugasan di luar struktur.

Diketahui, pada 5 Agustus 2025, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi perwira Polri. Dalam mutasi tersebut, sebanyak 7 kapolda diganti.

Total ada 61 personel yang dimutasi dalam Surat Telegram bernomor: ST/1764/V/KEP./2025, tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani Asisten SDM Polri Irjen Pol Anwar.

Baca Juga: Daftar Lengkap 4 Kapolda Pensiun setelah Mutasi Polri 5 Agustus 2025

Dalam surat telegram tersebut, terdapat mutasi di PJU Mabes Polri sebanyak 8 personel, jabatan Kapolda 7 personel, jabatan IB/Irjen Pol sebanyak 3 personel, jabatan IIA/Brigjen Pol sebanyak 13 personel, jabatan IIB1/Kombes Pol sebanyak 3 personel, Gassus 4 personel, dan perwira yang memasuki pensiun sebanyak 23 personel.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho membenarkan mutasi tersebut. Menurutnya, mutasi jabatan tersebut bentuk penyegaran dan pengembangan karier.

“Mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam organisasi sebagai bentuk penyegaran, pengembangan karier, serta pemenuhan kebutuhan organisasi,” kata Sandi dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

Profil Marzuki Ali Basyah

Marzuki Ali Basyah lahir pada 20 Juni 1968. Lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Manusia dan Auditor.

Profil Kwik Gian Gie, Menko Ekonomi Era Gusdur yang Peduli Dunia Pendidikan

Profil Kwik Gian Gie, Menko Ekonomi Era Gusdur yang Peduli Dunia Pendidikan



loading…

Kecintaannya pada Indonesia, pria keturunan Tionghoa ini mengabdi melalui pendidikan, bisnis, dan politik. Puncaknya, Kwik Gian Gie menjabat Menteri Koordinator Ekonomi. Foto/Dok Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

JAKARTAKwik Kian Gie lahir pada tahun 1935 di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikan SMA, Ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) selama setahun untuk tingkat persiapan.

Kemudian, pada tahun 1956, Ia melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam, hingga lulus pada tahun 1963. Banyak ekonom Indonesia dan pernah menduduk posisi tinggi dalam politik nasional merupakan jebolan perguruan tinggi ini.

Termasuk di antaranya Wakil Presiden RI yang pertama Mohammad Hatta, dan beberapa mantan menteri seperti Sumitro Djojohadikusumo, Radius Prawiro dan Arifin Siregar.Sejak duduk di bangku SMA, dalam sebuah wawancara Ia merasa bahwa kehadirannya di dunia hanya berarti kalau karyanya bermanfaat bagi orang banyak. Pada tahun 1968 Kwik Kian Gie menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sampai sekarang.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Menko Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

Pada tahun 1982 bersama-sama dengan Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama di Indonesia, yaitu Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Kemudian pada tahun 1987, KKG bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI) yang kini telah bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

Sekembalinya di tanah air, Kwik Kian Gie menggeluti dunia bisnis, sambil menulis di berbagai media massa tentang ekonomi dan politik. Awalnya ia memimpin lembaga keuangan nonbank, yaitu Indonesia Financing & Investment Company selama tiga tahun.