10 Ribu Peserta akan Hadir di Coinfest Asia 2025 di Nuanu Creative City Tabanan Bali

10 Ribu Peserta akan Hadir di Coinfest Asia 2025 di Nuanu Creative City Tabanan Bali


10 Ribu Peserta akan Hadir di Coinfest Asia 2025 di Nuanu Creative City Tabanan Bali
Coinfest Asia 2025 siap digelar di Nuanu City, Bali.(MI/Arnoldus Dhae)

LEBIH dari 10 ribu peserta dari berbagai negara dipastikan akan menghadiri Coinfest Asia 2025 yang digelar di Nuanu Creative City, Kabupaten Tabanan, Bali. Sejumlah event akan digelar mulai dari pameran industri creative, talk show, hingga hackathon dan pertemuan investor. 

Untuk diketahui, Nuanu Creative City merupakan kawasan kreatif seluas 44 hektare di Bali yang menjadi pusat kreativitas, budaya, dan inovasi, akan menjadi lokasi resmi Coinfest Asia 2025, yang berlangsung pada 21-22 Agustus 2025. Dijuluki sebagai ajang kripto dan Web3 terbesar di dunia, festival ini siap menyambut lebih dari 10.000 peserta dari lebih dari 90 negara, termasuk para pemimpin industri, inovator, kreator, dan penggemar.

 “Yang membuat festival ini istimewa adalah keterbukaannya ke semua orang untuk belajar dan berpartisipasi, bukan hanya untuk praktisi Web3,” kata CEO of Nuanu Creative City Lev Kroll.

“Visi kami adalah menjadikan Nuanu tempat ide-ide luar biasa bertemu dengan dunia. Melalui Coinfest Asia, Nuanu menjadi panggung utama yang menghubungkan dunia teknologi dengan budaya dan komunitas, dan percakapan menghasilkan kolaborasi,” ujarnya. 

Selama dua hari, Nuanu akan bertransformasi menjadi kawasan Web3 yang ramai, tempat berkumpul para pembangun, investor, kreator, dan change makers, menampilkan ekosistem multi-venue kawasan ini yang dipadu dengan pengetahuan, budaya, dan hiburan. 

Beberapa agenda mencakup sesi Tabanan Talks di Ash, program akselerasi, termasuk kolaborasi dengan institusi besar Indonesia, di SOL Studio; pertemuan investor dan deal-making lounge, arena gaming di Block 42 yang disertai demo langsung; serta parade budaya Ogoh-Ogoh yang merayakan integrasi antara Coinfest Asia dan Nuanu dengan budaya Bali serta komunitas kreatif modernnya.

Edisi tahun ini mengusung tema ‘Full Moon‘ yang mencerminkan pergeseran besar bagi ekosistem. “Full Moon adalah simbol momentum. Saatnya berbagai ide dan inovasi muncul ke permukaan dan diperlihatkan secara nyata,” ujar Head of Events Coinfest Asia  Joditha.

Peran Nuanu sebagai tuan rumah menegaskan kemunculannya sebagai pusat kreativitas di Asia Tenggara, sebuah kawasan yang netral dan berbagai dialog dapat berlangsung dan diperkuat. Mulai dari pendidikan dan seni hingga kesehatan dan kebugaran, hiburan, serta alam, desain terintegrasi Nuanu memungkinkan festival seperti Coinfest Asia menghubungkan inovasi global dengan budaya lokal, menempatkan Bali sebagai pusat di panggung global.

Sementara itu, Coinfest Asia adalah festival tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesia Crypto Network (ICN) dan Coinvestasi. Diakui sebagai festival kripto terbesar di dunia, Coinfest Asia telah dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta, 3.000 perusahaan, dan 200 pembicara global, termasuk dari perusahaan seperti Google Cloud, VISA, ByteDance, GoTo, Coinbase, Standard Chartered, Polygon, AWS, dan Ripple. (OL/E-4)

Ribuan Peserta Meriahkan Lomba HUT Ke-80 RI di Makodam I/BB, Ini Pesan Pangdam

Ribuan Peserta Meriahkan Lomba HUT Ke-80 RI di Makodam I/BB, Ini Pesan Pangdam



loading…

Sebanyak 1.244 peserta tumpah ruah mengikuti rangkaian lomba dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI yang digelar di Makodam I/Bukit Barisan, Medan, Sumut. Foto/Ist

MEDAN – Suasana Makodam I/Bukit Barisan, Medan, Sumut pada Kamis (14/8/2025) kompak bernuansa merah putih. Sebanyak 1.244 peserta dari berbagai kalangan tumpah ruah mengikuti rangkaian lomba dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).

Pesertanya mulai dari prajurit TNI, anggota Persit, pelajar, anak-anak panti asuhan, sampai warga sekitar. Lomba juga dihadiri warga penyandang disabilitas yang membuat aneka lomba digelar begitu meriah.

Baca juga: Profil Lengkap 76 Anggota Paskibraka 2025 Siap Kibarkan Bendera Merah Putih di Istana

Lomba seperti tarik tambang, balap bakiak, merias wajah, makan kerupuk, hingga lomba masak digelar dan memberikan keseruan dalam perayaan HUT ke-80 RI.

Disdik Minta Peserta Didik Jabar Jangan Fomo Kibarkan Bendera One Piece

Disdik Minta Peserta Didik Jabar Jangan Fomo Kibarkan Bendera One Piece


Disdik Minta Peserta Didik Jabar Jangan Fomo Kibarkan Bendera One Piece
Ilustrasi(Dok Pinterest)

DINAS Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kepada peserta didik Fear of Missing Out (Fomo) dengan fenomena pengibaran bendera one piece. Disdik menilai fenomena pengibaran bendera one piece menjelang HUT ke-80 RI merupakan gejala sosial. Fomo sendiri merupakan istilah untuk perasaan takut tertinggal trend atau sesuatu yang menarik atau penting yang sedang ramai di kalangan masyarakat.

“Kita tidak tahu faktornya apa, tapi ini harus dijadikan refleksi oleh kita. Gejala sosial semacam ini harus diantisipasi. Adapun faktor-faktor yang membuat adanya fenomena ini harus diketahui lebih jauh, sebab banyak hal yang tidak nampak dari makna pengibaran bendera itu,” ungkap Kepala Disdik Jabar, Purwanto kemarin.

Purwanto berharap semua keluarga besar sekolah di wilayah Jabar melakukan hal-hal yang sesuai dan normal saja. Lagian kan juga tidak paham maksudnya atau ad apa dibaliknya, karena hanya ikut-ikutan. Ia juga meminta agar para guru dan peserta didik berpikir kritis terhadap gejala sosial ini. Jika tidak paham, sebaiknya tidak mengikuti fenomena yang kini viral di media sosial.

“Kita dituntut untuk mulai belajar kritis. Ini apa maksudnya? untuk apa tujuannya? manfaatnya untuk apa.Anak-anak kita itu harus dididik berpikir kritis, tidak hanya ikut-ikutan, latah. Murid kita saya minta ya jangan latah. berlaku lah sesuatu itu melalui sistem berpikir kita yang baik,” bebernya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi tidak melarang masyarakat memasang bendera film anime Jepang One Piece, asalkan di atasnya ada bendera merah putih dan tetap mencintai Tanah air. Hal itu diungkapkan Demul pada acara Rakerkonas Apindo pada Selasa (5/8). 

“Apapun bendera yang dipasang, posisinya tetap harus paling tinggi bendera merah putih. Yang penting siapapun harus tetap memasang bendera merah putih, bendera apapun yang penting diatasnya adalah merah putih,” tegasnya.

Menurut gubernur, aturan pemasangan bendera merah putih sudah tertuang dalam undang-undang dan setiap orang yang mencintai Indonesia pasti memasang bendera merah putih di atas bendera lain.”Yang penting adalah setiap orang itu mencintai Indonesia, memasang bendera merah putih itu paling atas tidak ada bendera lain. Di semua bendera yang paling tinggi adalah merah putih,” terangnya.

Dedi pun mempersilakan masyarakat Jabar untuk berekspresi, karena itu merupakan hak. Hanya saja, setiap ekspresi yang dilakukan tetap harus berdasarkan kecintaan terhadap Indonesia dan merah putih.