Perbedaan PNS dan PPPK Pilihan Jabatan ASN yang Perlu Diketahui

Perbedaan PNS dan PPPK Pilihan Jabatan ASN yang Perlu Diketahui


Perbedaan PNS dan PPPK: Pilihan Jabatan ASN yang Perlu Diketahui
Perbedaan PPPK dan PNS.(Dok. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)

Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah impian banyak orang di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena pekerjaan sebagai ASN menawarkan kestabilan dan rasa aman dalam berkarir.

Berbeda dengan sektor swasta atau startup yang sering menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ASN dapat memberikan pekerjaan yang stabil hingga masa pensiun, bahkan dengan tunjangan pensiun.


Namun, penting untuk diketahui bahwa terdapat dua jenis jabatan dalam ASN, yaitu PNS dan PPPK, yang memiliki perbedaan signifikan dari berbagai aspek. Oleh karena itu, memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda tidak salah memilih.


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara PNS dan PPPK, mari kita bahas apa itu PNS dan PPPK.


Apa itu PNS dan PPPK?


Menurut Peraturan Pemerintah No. 94 tahun 2021, Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu dan diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.


Sementara itu, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), berdasarkan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2020, adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu dan diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas jabatan pemerintahan.


Secara umum, PNS adalah pegawai tetap yang bekerja di instansi pemerintahan dan memperoleh berbagai hak, termasuk tunjangan pensiun. Sedangkan PPPK adalah pegawai kontrak yang bekerja di instansi pemerintahan berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.


Perbedaan PNS dan PPPK


Berikut adalah perbedaan mendasar antara PNS dan PPPK:


  • Status Jabatan

    PNS: Pegawai tetap ASN.

    PPPK: Pegawai kontrak ASN.
  • Gaji

    PNS: Gaji pokok lebih bervariasi sesuai golongan.

    PPPK: Gaji pokok cenderung lebih tetap dan terbatas.
  • Tunjangan yang Diterima

    PNS: Menerima berbagai tunjangan, termasuk tunjangan pensiun.

    PPPK: Tunjangan terbatas dan tidak termasuk tunjangan pensiun.
  • Tahapan Seleksi

    PNS: Menghadapi seleksi administrasi, tes kemampuan dasar (SKD), dan tes kemampuan bidang (SKB).

    PPPK: Hanya melalui seleksi administrasi dan tes kompetensi (manajerial, teknis, sosial kultural).
  • Batas Usia Melamar

    PNS: Pelamar harus berusia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun.

    PPPK: Pelamar harus berusia minimal 20 tahun, dengan batas usia satu tahun sebelum batas usia jabatan yang dilamar.
  • Batas Usia Pensiun

    PNS: Batas usia pensiun adalah 58 tahun untuk pejabat administrasi dan 60 tahun untuk pejabat pimpinan tinggi.

    PPPK:

    • Pejabat Fungsional Ahli Muda, Ahli Pratama, dan Kategori Keterampilan: 58 tahun.
    • Pejabat Tinggi dan Pejabat Fungsional Madya: 60 tahun.
    • Pemangku Jabatan Fungsional Ahli Utama: 65 tahun.


Kesimpulan


Setiap jenis jabatan, baik PNS maupun PPPK, memiliki kelebihan dan peraturan yang berbeda, mulai dari proses seleksi hingga masa pensiun. Dengan pemahaman yang jelas mengenai perbedaan keduanya, Anda bisa membuat keputusan yang bijak dalam mempersiapkan diri menjadi ASN.


Apa Itu Upgrade Perbedaan dengan Update Dijelaskan Lengkap

Apa Itu Upgrade Perbedaan dengan Update Dijelaskan Lengkap


Apa Itu Upgrade? Perbedaan dengan Update Dijelaskan Lengkap!
Ilustrasi(freepik)

Saat menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone, komputer, atau aplikasi, Anda pasti sering mendengar istilah upgrade dan update. Meski keduanya terdengar mirip, ternyata memiliki makna yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian upgrade, perbedaan dengan update, serta manfaatnya. Yuk, simak penjelasan lengkap berikut!

Pengertian Upgrade

Upgrade adalah proses peralihan ke versi baru dari suatu perangkat, sistem, atau aplikasi yang lebih canggih. Biasanya, upgrade dilakukan untuk mendapatkan fitur yang lebih baik, performa yang lebih cepat, atau teknologi yang lebih modern. Misalnya, mengganti smartphone lama dengan model terbaru atau beralih dari Windows 10 ke Windows 11.

Upgrade sering kali melibatkan perubahan besar, baik dari segi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Tujuannya adalah meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.

Contoh Upgrade dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Mengganti laptop dengan prosesor lama ke model dengan prosesor yang lebih cepat.
  • Meningkatkan kapasitas RAM komputer dari 4GB ke 16GB.
  • Beralih dari aplikasi versi gratis ke versi premium dengan fitur tambahan.

Pengertian Update

Berbeda dengan upgrade, update adalah proses pembaruan pada sistem atau aplikasi yang sudah ada tanpa mengganti versi utamanya. Update biasanya bertujuan untuk memperbaiki bug, meningkatkan keamanan, atau menambahkan fitur kecil. Contohnya, ketika Anda memperbarui aplikasi WhatsApp di ponsel untuk mendapatkan emoji baru atau perbaikan kecil.

Update cenderung lebih sering dilakukan dan biasanya gratis, asalkan Anda masih menggunakan versi yang didukung oleh pengembang.

Contoh Update yang Umum

  • Mengunduh pembaruan sistem operasi seperti iOS 16.1 ke iOS 16.2.
  • Memasang patch keamanan pada perangkat lunak antivirus.
  • Memperbarui browser seperti Google Chrome untuk performa lebih baik.

Perbedaan Utama Antara Upgrade dan Update

Agar lebih jelas, berikut adalah perbedaan utama antara upgrade dan update dalam tabel sederhana:








Aspek Upgrade Update
Tujuan Meningkatkan ke versi baru yang lebih canggih Memperbaiki atau menyempurnakan versi saat ini
Skala Perubahan Besar (bisa melibatkan hardware/software) Kecil (biasanya hanya software)
Biaya Bisa berbayar (misalnya beli perangkat baru) Biasanya gratis
Frekuensi Jarang dilakukan Sering dilakukan

Kapan Harus Memilih Upgrade atau Update?

Pilihan antara upgrade dan update tergantung pada kebutuhan Anda. Jika perangkat atau aplikasi Anda sudah sangat ketinggalan zaman dan tidak mendukung kebutuhan modern, maka upgrade adalah solusi terbaik. Namun, jika perangkat Anda masih relevan tetapi perlu perbaikan kecil atau peningkatan keamanan, cukup lakukan update.

Contoh: Jika laptop Anda sangat lambat karena hardware-nya sudah tua, upgrade ke laptop baru lebih baik daripada hanya update software.

Manfaat Melakukan Upgrade

Mengapa upgrade penting? Berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan:

  1. Performa Lebih Baik: Perangkat atau aplikasi baru biasanya lebih cepat dan efisien.
  2. Fitur Modern: Upgrade membawa teknologi terbaru, seperti kamera lebih baik pada smartphone.
  3. Keamanan Lebih Terjamin: Versi baru sering kali memiliki perlindungan yang lebih kuat dari ancaman siber.
  4. Kompatibilitas: Upgrade memastikan perangkat Anda tetap kompatibel dengan aplikasi atau sistem terbaru.

Kesimpulan

Upgrade adalah langkah besar untuk beralih ke versi baru yang lebih canggih, sementara update hanya memperbaiki atau menyempurnakan versi yang sudah ada. Keduanya penting untuk menjaga perangkat dan aplikasi tetap optimal. Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa membuat keputusan yang tepat untuk kebutuhan teknologi Anda. (Z-2)

Perbedaan Dapat dan Bisa Pengertian, Penggunaan, dan Contoh Kalimat


Perbedaan Dapat dan Bisa: Pengertian, Penggunaan, dan Contoh Kalimat
Ilustrasi(Medcom)

BANYAK orang bingung dengan penggunaan kata dapat dan bisa dalam bahasa Indonesia. Meski sekilas terlihat sama, kedua kata ini memiliki makna dan konteks penggunaan yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap perbedaan dapat dan bisa, kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya, serta contoh kalimat agar mudah dipahami. Dengan memahami perbedaan ini, Anda akan lebih percaya diri dalam berbahasa Indonesia yang benar dan sesuai konteks.

Pengertian Kata Dapat dan Bisa

Untuk memahami perbedaan dapat dan bisa, kita perlu tahu makna dasar kedua kata ini berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

1. Pengertian Kata Dapat

Kata dapat merujuk pada kemampuan, kesempatan, atau hasil yang diperoleh. Kata ini sering digunakan dalam situasi formal atau ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu karena usaha atau kondisi tertentu. Misalnya, dapat sering digunakan untuk menyatakan pencapaian atau izin resmi.

  • Makna utama: Memperoleh, berhasil, atau memiliki kemampuan.
  • Konteks: Formal, menunjukkan hasil atau izin.
  • Contoh kalimat: Dia dapat hadiah karena memenangkan lomba.

2. Pengertian Kata Bisa

Kata bisa lebih menekankan pada kemampuan alami, potensi, atau izin dalam konteks yang lebih santai. Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan cenderung informal.

  • Makna utama: Mampu atau memiliki potensi untuk melakukan sesuatu.
  • Konteks: Informal, menunjukkan kemampuan alami atau izin kasual.
  • Contoh kalimat: Saya bisa berenang sejak kecil.

Kapan Menggunakan Dapat dan Bisa?

Pemilihan antara dapat dan bisa bergantung pada tingkat formalitas dan konteks kalimat. Berikut panduan praktis untuk menggunakan kedua kata ini dengan tepat:

1. Gunakan Dapat dalam Situasi Formal

Kata dapat lebih cocok digunakan dalam dokumen resmi, pidato, atau situasi yang membutuhkan bahasa baku. Kata ini juga sering digunakan untuk menyatakan hasil atau keberhasilan.

  • Contoh: Siswa yang berprestasi dapat beasiswa dari pemerintah.
  • Contoh: Anda dapat menghubungi kami melalui email resmi.

2. Gunakan Bisa dalam Percakapan Santai

Kata bisa lebih sering muncul dalam percakapan sehari-hari atau situasi informal. Kata ini menunjukkan kemampuan alami atau izin yang tidak terlalu resmi.

  • Contoh: Kamu bisa main gitar, kan?
  • Contoh: Aku bisa datang ke pesta kalau tidak ada tugas.

Perbedaan Lain antara Dapat dan Bisa

Selain formalitas, ada beberapa perbedaan lain yang perlu diperhatikan:

  1. Nuansa Makna: Dapat sering menunjukkan hasil atau keberhasilan, sedangkan bisa lebih menekankan potensi atau kemampuan.
  2. Penggunaan dalam Kalimat Negatif: Dalam kalimat negatif, tidak dapat terdengar lebih formal dibandingkan tidak bisa.
  3. Contoh kalimat negatif:

    • Formal: Saya tidak dapat menghadiri rapat karena ada urusan mendesak.
    • Informal: Aku tidak bisa ikut main karena capek.

Contoh Kalimat untuk Memahami Dapat dan Bisa

Berikut beberapa contoh kalimat yang memperlihatkan penggunaan dapat dan bisa dalam konteks berbeda:








Kata Contoh Kalimat Konteks
Dapat Dia dapat nilai A karena belajar dengan giat. Formal, menunjukkan hasil
Bisa Dia bisa menyanyi dengan sangat merdu. Informal, menunjukkan kemampuan
Dapat Kami dapat izin untuk mengadakan acara di aula. Formal, menunjukkan izin resmi
Bisa Kamu bisa pinjam bukuku kalau mau. Informal, menunjukkan izin santai

Tips Menggunakan Dapat dan Bisa agar Tepat

Agar tidak salah menggunakan dapat dan bisa, ikuti tips berikut:

  1. Perhatikan audiens: Gunakan dapat saat menulis surat resmi atau berbicara dengan atasan. Gunakan bisa saat mengobrol dengan teman.
  2. Pahami konteks: Jika berbicara tentang hasil atau pencapaian, pilih dapat. Jika membahas kemampuan alami, gunakan bisa.
  3. Latihan: Coba buat kalimat sendiri menggunakan kedua kata ini untuk membiasakan diri.

Kesimpulan

Perbedaan antara dapat dan bisa terletak pada tingkat formalitas, makna, dan konteks penggunaannya. Kata dapat lebih formal dan sering digunakan untuk menyatakan hasil atau izin resmi, sedangkan bisa lebih santai dan menunjukkan kemampuan alami atau izin kasual. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menggunakan kedua kata ini dengan tepat sesuai situasi. Mulailah berlatih dengan membuat kalimat sendiri agar semakin mahir!

Perbedaan Sudut CCTV yang Menyorot ke Kamar Arya Daru, Ini Penjelasan Polisi

Perbedaan Sudut CCTV yang Menyorot ke Kamar Arya Daru, Ini Penjelasan Polisi



loading…

Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya perbedaan sudut sorotan rekaman CCTV menghadap ke kamar Diplomat Muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas. Foto./Ist

JAKARTAPolda Metro Jaya mengungkapkan adanya perbedaan sudut sorotan rekaman CCTV yang menghadap ke kamar Diplomat Muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan. Perbedaan tersebut berupa potongan video yang menampilkan ADP membuang sampah pada malam hari.

Di mana, sorot CCTV tidak memuat penuh pintu kamar kos ADP. Sementara itu, pada potongan video yang menampilkan penjaga kos mencongkel jendela kamar ADP, terjadi pergeseran sorot CCTV.

Baca juga: Polisi Simpulkan Diplomat Kemlu Arya Daru Bunuh Diri

Sehingga memuat pintu secara utuh hingga jendela yang pada saat korban membuang sampah tidak terlihat.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menyatakan, pihaknya telah mengonfirmasi hal yang sempat menjadi perhatian di publik tersebut kepada istri korban.

Hasilnya, istri ADP benar meminta penjaga kos mendobrak kamar korban. Namun, kondisi kunci slot yang hanya bisa diakses dari dalam pada posisi terkunci, sehingga diambil tindakan mencongkel jendela.