BRI Peduli Tingkatkan Minat Baca Siswa dengan Pendekatan Berbasis Sains

BRI Peduli Tingkatkan Minat Baca Siswa dengan Pendekatan Berbasis Sains



loading…

BRI Peduli menyelenggarakan Program Literasi Anak Negeri di SD Negeri 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). FOTO/BRI

LOMBOK – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BRI Peduli kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu wujudnya diwujudkan melalui Program Literasi Anak Negeri yang kali ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Program yang digelar menghadirkan berbagai kegiatan seperti pelatihan bagi guru, kelas tambahan interaktif bagi siswa, hingga penyediaan modul pembelajaran khusus untuk meningkatkan keterampilan membaca.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan Program Literasi Anak Negeri dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami bacaan, menumbuhkan kemandirian belajar, memperkuat rasa percaya diri, serta membangun ekosistem literasi berkelanjutan.

“Dengan metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program ini tidak hanya fokus pada siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru agar manfaatnya dapat berlangsung jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/6).

Baca Juga: BRI Peduli Gaungkan Semangat Kemerdekaan Melalui Program Literasi Anak Negeri

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari MNC Peduli Diharapkan Terus Berlanjut di Sukabumi

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari MNC Peduli Diharapkan Terus Berlanjut di Sukabumi



loading…

Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan MNC Peduli menggandeng Posyandu Gagak Rimang di Kampung Babakan Kencana, Desa Benda, Sukabumi, Jabar. Foto/Dok.SindoNews

SUKABUMI – Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan MNC Peduli menggandeng Posyandu Gagak Rimang di Kampung Babakan Kencana, Desa Benda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Jumat (8/8/2025). Adapun target dari penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan merupakan balita, ibu hamil hingga ibu lanjut usia (lansia).

Bidan Puskesmas Desa Benda, Annisa Nabila menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran MNC Peduli yang langsung jemput bola ke Desa Benda. Ia berharap kegiatan CSR MNC Peduli itu terus berlanjut.

Baca juga: Partai Perindo Sulsel Konsolidasikan 24 DPD, Nurdin Abdullah Serukan Penguatan Kerja Kolektif Hadapi Agenda Strategis ke Depan

“Kami sangat mengucapkan terima kasih atas bantuannya karena memang kami berharap ke depannya bisa berlanjut untuk CSRnya di posyandu ini,” ucap Annisa.

Profil Kwik Gian Gie, Menko Ekonomi Era Gusdur yang Peduli Dunia Pendidikan

Profil Kwik Gian Gie, Menko Ekonomi Era Gusdur yang Peduli Dunia Pendidikan



loading…

Kecintaannya pada Indonesia, pria keturunan Tionghoa ini mengabdi melalui pendidikan, bisnis, dan politik. Puncaknya, Kwik Gian Gie menjabat Menteri Koordinator Ekonomi. Foto/Dok Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

JAKARTAKwik Kian Gie lahir pada tahun 1935 di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikan SMA, Ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) selama setahun untuk tingkat persiapan.

Kemudian, pada tahun 1956, Ia melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam, hingga lulus pada tahun 1963. Banyak ekonom Indonesia dan pernah menduduk posisi tinggi dalam politik nasional merupakan jebolan perguruan tinggi ini.

Termasuk di antaranya Wakil Presiden RI yang pertama Mohammad Hatta, dan beberapa mantan menteri seperti Sumitro Djojohadikusumo, Radius Prawiro dan Arifin Siregar.Sejak duduk di bangku SMA, dalam sebuah wawancara Ia merasa bahwa kehadirannya di dunia hanya berarti kalau karyanya bermanfaat bagi orang banyak. Pada tahun 1968 Kwik Kian Gie menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sampai sekarang.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Menko Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

Pada tahun 1982 bersama-sama dengan Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama di Indonesia, yaitu Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Kemudian pada tahun 1987, KKG bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI) yang kini telah bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

Sekembalinya di tanah air, Kwik Kian Gie menggeluti dunia bisnis, sambil menulis di berbagai media massa tentang ekonomi dan politik. Awalnya ia memimpin lembaga keuangan nonbank, yaitu Indonesia Financing & Investment Company selama tiga tahun.