Cuaca Buruk, BPBD Cianjur Terus Pantau Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan


Cuaca Buruk, BPBD Cianjur Terus Pantau Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan
Nelayan di Pantai Jayanti Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur mengevakuasi perahu yang terdampak cuaca buruk.(MI/Benny Bastiandy)

KONDISI di perairan pantai selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih cenderung buruk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun terus mengimbau masyarakat, terutama nelayan, agar tak melaut pada kondisi cuaca buruk seperti sekarang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cianjur, Wangwang Kuswaya, menuturkan BPBD terus memantau perkembangan kondisi di perairan pantai selatan. Hasilnya, sampai Jumat (1/8), gelombang laut terpantau masih cukup tinggi disertai angin kencang.

“Informasi yang kami terima, sampai Jumat ini gelombang atau ombak masih cukup tinggi,” kata Wangwang ditemui di kantor BPBD Kabupaten Cianjur, Jumat (1/8). 

Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7). Wangwang mengaku sudah mengimbau nelayan untuk menghentikan aktivitas melaut sebagai upaya mengantisipasi potensi kecelakaan laut yang mengancam keselamatan jiwa.

“Mengingat kondisi cuaca saat ini, ya kami mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat di pesisir selatan untuk sementara tidak melaut,” tutur dia.

Berdasarkan informasi BMKG, sebut dia, kondisi cuaca buruk di perairan pantai selatan berakhir pada Jumat (1/8). Wangwang berharap, kondisi gelombang bisa kembali normal, sehingga masyarakat nelayan pun bisa beraktivitas seperti biasa. 

“Mudah-mudahan tidak berkepanjangan kondisi cuaca buruk di perairan selatan,” tegasnya.

Bertambah

Dampak kondisi cuaca buruk di perairan pantai selatan Kabupaten Cianjur mengakibatkan puluhan perahu nelayan rusak terhempas gelombang tinggi di Pantai Jayanti Desa Cidamar Kecamatan Cidaun. Sebagian besar perahu tenggelam sehingga perlu dievakuasi. 

Semula, jumlah perahu yang rusak dilaporkan terdata sebanyak 46 unit. Namun laporan perkembangan terakhir hingga Jumat (1/8), jumlah perahu yang rusak sebanyak 60 unit.

“Dari 46 perahu, tiga belum ditemukan dan 43 perahu lainnya karam. Namun update berita terkini berdasarkan laporan dari relawan tangguh bencana (retana) kecamatan dan desa, jumlah perahu yang terdampak sebanyak 60 unit.

“Dari korcam retana Kecamatan Cidaun, data terbaru ada 60 perahu yang karam,” pungkasnya. (H-2)

Tragis! 2 Bocah Tewas di Pantai Sigandu Batang, Ibu Coba Bunuh Diri

Tragis! 2 Bocah Tewas di Pantai Sigandu Batang, Ibu Coba Bunuh Diri



loading…

Petugas mengevakuasi 2 bocah tewas mengenaskan di Pantai Sigandu, Batang, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2025). Foto: iNews/Suryono Sukarno

BATANG – Dua bocah ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Sigandu, Batang, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2025). Sang ibu, Vivit Margiasih alias Pipit (31) diamankan polisi karena diduga hendak bunuh diri.

Satreskrim Polres Batang bakal membawa Pipit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Polisi tengah mendalami motif di balik tragedi memilukan ini.

Baca juga: Tragis! 2 Bocah Tewas Terseret Banjir Kali Lamong

Dua bocah tewas yakni Hafiza Lathifatus Zahra (6) dan Hana Hasina (3) yang merupakan putri Pipit. Pipit bekerja sebagai staf di sebuah rumah sakit di Pekajangan, Pekalongan.

Ibu korban ditemukan dalam kondisi linglung di sebuah toilet portabel di sekitar pantai. Polisi langsung membawanya untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kakek korban, Tuhri mengaku terkejut dan syok atas kejadian ini. Sepengetahuan dia, tidak ada masalah dalam rumah tangga anaknya.

“Pipit dikenal sebagai pribadi pendiam dan tidak pernah bepergian sendiri membawa anak-anaknya,” ujar Tuhri di rumahnya Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.

Gempa Dahsyat Magnitudo 8,7 Guncang Lepas Pantai Timur Jauh Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

Gempa Dahsyat Magnitudo 8,7 Guncang Lepas Pantai Timur Jauh Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan


Gempa Dahsyat Magnitudo 8,7 Guncang Lepas Pantai Timur Jauh Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Gempa magnitudo 8,7 guncang Kamchatka, Rusia, picu peringatan tsunami untuk Rusia, Jepang, dan Alaska. Warga diminta menjauhi pesisir dan waspada.(USGS)

GEMPA bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang wilayah lepas pantai timur jauh Rusia, menurut laporan US Geological Survey (USGS). Guncangan kuat ini memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik.

USGS memperingatkan gelombang tsunami berbahaya berpotensi mencapai wilayah pesisir Rusia dan Jepang dalam waktu tiga jam setelah gempa terjadi.

Pusat gempa dilaporkan berada sekitar 136 kilometer sebelah timur kota Petropavlovsk, di Semenanjung Kamchatka, dengan kedalaman 19 kilometer.

Selain Rusia dan Jepang, otoritas Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan tsunami untuk sebagian wilayah pesisir Alaska.

Badan Meteorologi Jepang turut mengeluarkan peringatan tsunami dengan potensi gelombang hingga satu meter di sepanjang pesisir Samudra Pasifik.

USGS awalnya mencatat gempa berkekuatan 8,0, namun kemudian memperbarui magnitudo menjadi 8,7. Warga di wilayah pesisir yang berpotensi terdampak diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. (AFP/Z-2)