Batik UMK Diharapkan Tampil di Ajang Nasional hingga Global

Batik UMK Diharapkan Tampil di Ajang Nasional hingga Global


Batik UMK Diharapkan Tampil di Ajang Nasional hingga Global
Gelar Batik Nusantara 2025(Dok.HO)

TUJUH usaha mikro dan kecil (UMK) batik binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membukukan transaksi lebih dari Rp250 juta di ajang Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025. Selama lima hari pameran, lebih dari 300 lembar batik eksklusif berbagai bentuk laku terjual. 

Gelar Batik Nusantara berlangsung pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. Tahun ini, acara dua tahunan tersebut mengangkat tema “Bangga Berbatik”, dengan menekankan batik sebagai identitas nasional sekaligus produk industri kreatif yang memiliki potensi pasar global.

Pameran diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, serta melibatkan lebih dari 200 pelaku UMK batik dan kuliner Nusantara dari berbagai daerah.

“Capaian ini menunjukkan potensi besar UMK batik lokal jika mendapat akses pasar yang tepat. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo dirancang berbasis Creating Shared Value, dengan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, melalui keterangannya, Selasa (5/8).

Menurut Ali, Pelindo tidak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan usaha, tetapi juga memastikan UMK binaannya memiliki kesempatan tampil di ajang nasional maupun global, dan bersaing secara komersial. Di ajang ini, tujuh UMK binaan Pelindo yang hadir antara lain Zhafran Batik, Guesbaesakung, Batik Saputri, Batik Koja, Batik Lavega, Batik Dewi Arum, dan Reffa Galery

GBN 2025 dibuka oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Hadir pula Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Selvi Gibran Rakabuming, Menteri Investasi, Menteri Pariwisata, Gubernur DKI Jakarta, serta Ketua Yayasan Batik Indonesia Gita Ratna Gilangkencana. Keterlibatan para pejabat dan pemangku kepentingan memperlihatkan dukungan terhadap penguatan industri batik sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif.

Salah satu yang menjadi perhatian di GBN 2025 adalah kehadiran Batik Merawit asal Cirebon. Produk ini telah memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis, yang memperkuat daya saing dari sisi legalitas, orisinalitas, dan potensi ekspor. (M-3)

Komisi VII DPR Minta Menhut Kaji Ulang Izin IUPSWA dan Zonasi Taman Nasional Komodo

Komisi VII DPR Minta Menhut Kaji Ulang Izin IUPSWA dan Zonasi Taman Nasional Komodo



loading…

Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty meminta Kemenhut mengkaji ulang pemberian Izin di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Foto/SindoNews

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengkaji ulang pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA) di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Sebab hal itu dinilai tidak sejalan dengan prinsip konservasi, pembangunan pariwisata berkelanjutan, serta berpotensi merugikan masyarakat lokal.

Pernyataan ini disampaikan Evita menanggapi protes dari masyarakat adat, organisasi masyarakat sipil, DPRD setempat, dan berbagai pihak lainnya terhadap rencana pembangunan resort dengan 619 fasilitas wisata oleh PT Kencana Watu Lestari (PT KWT) di Pulau Padar, serta oleh perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di dalam kawasan TNK. PT KWT disebut memiliki konsesi selama 55 tahun di kawasan tersebut.

“Kita menyadari pentingnya dukungan infrastruktur pariwisata, terutama di destinasi super prioritas seperti Labuan Bajo dan sekitarnya. Namun, jika pembangunan resort dan infrastruktur dilakukan secara masif di Pulau Padar, Pulau Rinca, dan pulau-pulau lain di dalam kawasan TNK, maka hal itu harus dihentikan apabila bertentangan dengan semangat konservasi. Apalagi hal ini berpotensi merusak Outstanding Universal Value (OUV) TNK sebagaimana yang telah diingatkan oleh UNESCO. Bila ingin membangun, sebaiknya dilakukan di luar kawasan taman nasional,” tegas Evita di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Populasi Komodo Menurun? Ini Fakta Sebenarnya

Menurut Evita, permintaan untuk mengkaji ulang izin-izin tersebut, termasuk perubahan zonasi sejak 2012, adalah hal yang sangat wajar. Jika perubahan zonasi tersebut terbukti mengganggu habitat komodo, maka sudah seharusnya dikembalikan ke zonasi sebelumnya, yakni dari zona pemanfaatan menjadi zona inti atau zona rimba. Artinya, tidak boleh ada pembangunan resort atau fasilitas wisata dalam kawasan taman nasional, dan seluruh aktivitas semestinya diarahkan ke luar kawasan.

“Komodo adalah satwa liar yang bergerak bebas tanpa mengenal batas zonasi. Jika pembangunan dilakukan secara masif di dalam kawasan, maka ruang hidup komodo akan semakin terdesak karena peningkatan aktivitas manusia. Oleh karena itu, penataan ruang harus dilakukan secara cermat dan tidak boleh sembarangan diubah-ubah. Kita mendengar bahwa UNESCO sangat prihatin terhadap perubahan zonasi tahun 2012 tersebut,” lanjut Evita.

Terapkan Format Liga Tertutup Musim 2025/2026, FFI Dorong Profesionalisme Klub dan Pertumbuhan Industri Futsal Nasional

Terapkan Format Liga Tertutup Musim 2025/2026, FFI Dorong Profesionalisme Klub dan Pertumbuhan Industri Futsal Nasional



loading…

Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menetapkan perubahan signifikan dalam truktur kompetisi futsal nasional melalui Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025 / Foto: MNC Media

Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menetapkan perubahan signifikan dalam struktur kompetisi futsal nasional melalui Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025. Peraturan ini akan mulai berlaku pada musim 2025/2026 untuk Pro Futsal League (PFL) dan pada musim 2026 untuk Women’s Pro Futsal League (WPFL).

Melalui kebijakan ini, sistem promosi dan degradasi yang selama ini menjadi bagian dari kompetisi resmi dihapuskan, dan digantikan oleh format liga tertutup berbasis lisensi partisipasi.

Perubahan ini merupakan bagian dari strategi besar FFI untuk memperkuat tata kelola olahraga futsal nasional, meningkatkan profesionalisme klub, serta mendorong terbentuknya ekosistem industri futsal yang lebih stabil dan bernilai secara ekonomi. Dalam sistem liga tertutup yang mulai diterapkan, keikutsertaan klub tidak lagi ditentukan berdasarkan hasil kompetisi semata, melainkan melalui proses evaluasi menyeluruh dan pemberian Lisensi Partisipasi oleh FFI.

Baca Juga: Debut Justin Hubner: Bikin Pemain Keturunan Vietnam Meringis Kesakitan, Fortuna Sittard Kalah

Skema ini dirancang untuk memastikan bahwa klub-klub yang berlaga di liga profesional benar-benar memenuhi standar kelayakan manajerial, finansial, teknis, dan legal yang telah ditetapkan.

Untuk musim 2025/2026, jumlah maksimal peserta PFL ditetapkan sebanyak 14 klub. Sepuluh klub teratas dari klasemen akhir PFL musim 2024/2025 akan otomatis memperoleh Lisensi Partisipasi.

Atasi Darurat Sampah Nasional melalui Waste Crisis Center

Atasi Darurat Sampah Nasional melalui Waste Crisis Center



loading…

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq. Foto/Istimewa

JAKARTA – Upaya mengatasi darurat pengelolaan sampah yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia terus dilakukan pemerintah. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq pun meresmikan Waste Crisis Center (WCC) sebagai pusat layanan percepatan pengelolaan sampah nasional.

“Kami berharap Waste Crisis Center (WCC) ini dapat menjadi jawaban atas segala permasalahan sampah di seluruh Indonesia, mulai dari hal terkecil di tingkat rumah tangga hingga tantangan besar di skala regional dan nasional,” ujar Menteri Hanif, Kamis (31/7/2025).

Peluncuran inisiatif strategis ini dipimpin Menteri Hanif dan dihadari jajaran pemerintah daerah, pakar lingkungan, dan mitra pembangunan yang hadir secara daring. Pembentukan WCC merupakan langkah konkret KLH/BPLH dalam menutup kesenjangan kapasitas pengelolaan sampah antar wilayah, mencakup infrastruktur, kelembagaan, pembiayaan, penegakan hukum, hingga partisipasi masyarakat. Sebagai simpul koordinasi nasional, WCC menjembatani kebijakan pusat dan pelaksanaan teknis di daerah dalam kerangka Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Targetkan Masalah Sampah Tuntas 2029

WCC mengemban empat fungsi utama. Pertama, sebagai think tank nasional yang menyusun rekomendasi strategis berbasis data lapangan. Kedua, sebagai tim manajemen proyek yang memastikan implementasi kebijakan berjalan konsisten. Ketiga, sebagai konsultan teknis bagi pemerintah daerah. Keempat, sebagai command center yang melakukan pengawasan dan peringatan dini berbasis sistem data real-time.

29 Siswa Terbaik Kalsel Ikuti LKS Dikmen 2025, Target Lima Besar Nasional

29 Siswa Terbaik Kalsel Ikuti LKS Dikmen 2025, Target Lima Besar Nasional



loading…

Puluhan siswa dari berbagai provinsi, salah satunya dari SMK Marabahan, Barito Kuala, Kalsel, mengikuti lomba Administrasi Jaringan TI dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Dikmen 2025 di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Depok, Jawa Barat. FOTO/IST

JAKARTA – Sebanyak 29 siswa-siswi terbaik dari berbagai sekolah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dikirim mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Pendidikan Menengah (Dikmen) 2025. Lomba tingkat nasional yang digelar untuk ke-33 kalinya ini digelar di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Depok, Jawa Barat, Senin (28/7/2025) hingga Jumat (1/8/2025).

Ketua Kontingen LKS Kalsel, Paurina mengatakan, pada LKS Dikmen 2025, Kalsel mengikuti 25 bidang dari 37 cabang yang dilombakan. Cabang yang diikuti meliputi 3D Game Art, Teknologi Otomotif, Konstruksi Bata, Pembuatan Kabinet, CAD Bangunan, Komputasi Awan, Keamanan Siber, Instalasi Listrik, Elektronika, dan Teknologi Busana.

Selain itu, Kalsel juga mengikuti cabang Perikanan, Perawatan Kesehatan dan Sosial, Desain Grafis, Alat Berat, Administrasi Jaringan TI, Pemasangan Jaringan Informasi, Solusi Perangkat Lunak untuk Bisnis, CAD Teknik Mesin, Lanskap dan Pertamanan, Sepeda Motor, Layanan Restoran, Farmasi, Pemasangan Dinding dan Lantai, Pengelasan, serta Teknologi Web.

“Kami melihat pesaing, tapi target kami masuk lima besar nasional,” kata Paurina yang juga menjabat staf Seksi Peserta Didik dan Pembinaan Karakter SMK pada Disdik Kalsel ini, Rabu (30/7/2025).

Target tersebut, kata Paurian, merupakan harapan yang ingin dicapai agar bisa lebih baik dari tahun lalu. Pada LKS Dikmen 2024, Kalsel masuk peringkat 9 besar nasional. Untuk mencapai target tersebut, Paurina berpesan kepada para siswa-siswi dari Kalsel untuk fokus dan terus menunjukkan prestasi terbaik.

MNC Insurance Business Group dan BRI Gelar Cek Kesehatan Gratis di Museum Nasional

MNC Insurance Business Group dan BRI Gelar Cek Kesehatan Gratis di Museum Nasional



loading…

MNC Insurance Business Group berkolaborasi dengan BRI menggelar cek kesehatan gratis di Museum Nasional Indonesia, Senin (28/7/2025). FOTO/Tangguh Yudha

JAKARTA – MNC Insurance Business Group, yang terdiri dari PT MNC Life Assurance, PT MNC Asuransi Indonesia, dan PT MNC Insurance Broker di bawah naungan PT MNC Kapital Indonesia Tbk, berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) di Museum Nasional Indonesia pada Senin (28/7/2025).

Program yang bertajuk “Harmoni Sehat & Lestari: Sinergi untuk Kesehatan dan Lingkungan” ini menghadirkan seminar kesehatan, edukasi lingkungan melalui program penukaran sampah rumah tangga, serta penyediaan layanan kesehatan gratis. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta, termasuk pegawai Museum dan Cagar Budaya yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Selain menekankan aspek kesehatan dan lingkungan, program ini juga berfungsi sebagai wadah literasi keuangan, memperkenalkan pentingnya perlindungan diri melalui asuransi. Para peserta diberikan pemahaman mengenai manfaat asuransi jiwa dan asuransi umum dalam menjaga stabilitas finansial pribadi dan keluarga.

Baca Juga: MNC Insurance Business Group Gelar SPARK 2025 Dorong Gaya Hidup Sehat dan Cerdas Finansial

Risye Dillianti, Managing Director Insurance Business Group dan President Director MNC Life, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial korporat. Ia menambahkan bahwa program ini juga mendukung peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan yang bijak sebagai bagian dari ketahanan sosial dan ekonomi.

Impact 33 Challenge 2025 Resmi Ditutup, Sidoarjo Magnet Baru Basket Nasional

Impact 33 Challenge 2025 Resmi Ditutup, Sidoarjo Magnet Baru Basket Nasional


Impact 3×3 Challenge 2025 Resmi Ditutup, Sidoarjo Magnet Baru Basket Nasional
Impact 3×3 Challenge 2025, bola basket(Dok.Istimewa)

TURNAMEN basket bergengsi Impact 3×3 Challenge 2025 ditutup dengan gemilang di lantai RF Lippo Plaza Sidoarjo, Minggu malam (27/7). Event yang berlangsung sejak 14 Juni 2025 dan diikuti lebih dari 200 tim dari berbagai kelompok umur, menjadikan Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), sebagai magnet baru basket nasional. 

Turnamen tersebut mengusung standar internasional dari FIBA dan telah mendapatkan pengakuan resmi dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Hal ini menjadikan Impact 3×3 Challenge sebagai salah satu kompetisi yang paling dinanti para pegiat basket di Jatim.

“Ini bukan sekadar turnamen, tapi ruang tumbuh bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat, semangat sportivitas, dan gaya hidup sehat,” kata Mall Director Lippo Plaza Sidoarjo Erick Richardo. 

Erick menjelaskan, turnamen ini digelar untuk mencari bakat dan talenta pemain basket yang bisa masuk pelatnas serta menjadi salah satu arahan dari Perbasi Jawa Timur dan Indonesia.

Turnamen ini menampilkan 7 kelompok usia yakni KU-8 Mix, KU-10 Mix, KU-12, KU-14, KU-16, KU-18, dan KU-19+. Pertandingan berlangsung tiap akhir pekan hingga final, dengan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp50 juta.

“Ini event yang sangat beda ya, karena pihak Lippo benar-benar mau capek. Jadi bukan sekadar punya uang lalu bikin, tapi ada jiwanya, ada kecintaannya di bola basket, turnamen ini juga sebagai ajang dari kami untuk mencari potensi atlet basket nasional,” kata Yamin M dari DPP Perbasi bidang basket 3×3.

Menurut Yamin, Impact 3×3 Challenge adalah langkah strategis untuk mendorong potensi basket di daerah. Sidoarjo dipilih sebagai tempat perdana karena dekat dengan Surabaya dan sangat potensial untuk menyamai perkembangan basket di ibukota provinsi. 

“Saya yakin event ini akan menjalar ke seluruh Indonesia, khususnya di kota-kota yang punya Lippo Mall,” kata Yamin didampingi Frans Oentoro, founder Basketyuk.id, dan Herry Wijaya dari Management Positif Impact Management. (E-2) 

 

IDAI Sulsel dan TP PKK Provinsi Gaungkan Gerakan Cinta Buku KIA dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025

IDAI Sulsel dan TP PKK Provinsi Gaungkan Gerakan Cinta Buku KIA dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025


IDAI Sulsel dan TP PKK Provinsi Gaungkan Gerakan Cinta Buku KIA dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sulsel menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Membangun Generasi Emas”.(MI/HO)

DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 2025, Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sulsel menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Membangun Generasi Emas”.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesadaran keluarga, khususnya para ibu, terhadap pentingnya pemanfaatan Buku KIA sebagai alat utama untuk memantau tumbuh kembang anak sejak usia dini.

Gerakan ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional 2025, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam penurunan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Selatan.

Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah menyasar kelompok ibu dengan anak usia bawah dua tahun (Baduta), dengan target partisipasi minimal 100 orang per kabupaten/kota di Sulsel.

Gerakan Membaca Buku KIA juga menjadi strategi dalam mendorong peningkatan minat baca dan literasi di kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan keluarga, meliputi peran Ayah, Ibu, serta tenaga kesehatan.

Acara yang digelar di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan ini juga diisi dengan sesi edukasi langsung kepada para ibu. Mereka dibimbing untuk memahami isi Buku KIA dan dilatih mengisi data tumbuh kembang anak secara digital melalui platform yang disediakan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Buku KIA ditegaskan bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi bagian integral dari sistem deteksi dini terhadap gangguan tumbuh kembang anak.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen lintas sektor dalam membangun fondasi kesehatan anak secara berkelanjutan, melalui sinergi TP PKK, IDAI, Dinas Kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh daerah.

Sebagai bagian dari upaya penguatan intervensi, dilakukan pula survei melalui Google Form kepada 2.625 ibu yang tersebar di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Hasilnya menunjukkan bahwa 59,5% ibu jarang atau hanya membaca Buku KIA sekali dalam sebulan. 

Dari total responden, sebanyak 71,2% merupakan ibu rumah tangga, dan 36,4% berpendidikan terakhir SMA. Sementara itu, 39,6% suami bekerja sebagai wiraswasta. 

Sebanyak 63,3% ibu juga memilih memberikan ASI sebagai sumber nutrisi utama bagi anaknya yang berusia di bawah enam bulan.

Melalui gerakan ini, diharapkan pemanfaatan Buku KIA semakin optimal dan menjadi budaya dalam keluarga untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas. (RO/Z-1)

Lindungi Anak dari DBD Wujudkan Generasi Sehat di Hari Anak Nasional 2025

Lindungi Anak dari DBD Wujudkan Generasi Sehat di Hari Anak Nasional 2025



loading…

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli, PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kumparan menyelenggarakan talk show CegahDBD. Foto/istimewa

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli, PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kumparan menyelenggarakan talk show CegahDBD bertajuk “Science Heroes – Pahlawan Cilik Cegah DBD” dalam rangkaian acara Festival Hari Anak oleh KumparanMom pada 26–27 Juli 2025. Talk show ini bertujuan mengedukasi orang tua dan keluarga mengenai bahaya dengue dan pentingnya pencegahan secara menyeluruh untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang mengancam nyawa seperti dengue.

Data global menunjukkan bahwa selama 30 tahun, anak-anak memiliki insiden dengue yang lebih tinggi dan Disability-Adjusted Life Years (tahun-tahun kehidupan yang hilang akibat kematian atau akibat disabilitas yang disebabkan penyakit/DALYs) dari seluruh populasi. Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban DALYs tertinggi akibat dengue pada tahun 2021. Tidak hanya itu, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat dalam tiga tahun terakhir (2021-2024), kelompok yang paling rentan terhadap infeksi dengue adalah mereka yang berusia 15-44 tahun. Sedangkan kasus kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir tertinggi terjadi pada anak-anak dan remaja usia 5-14 tahun. Hal ini menempatkan anak-anak dan remaja sebagai kelompok yang paling berisiko terhadap dampak terparah dari penyakit dengue.

dr. Atilla Dewanti, SpA(K), Dokter Spesialis Anak – Konsultan Neurologi, menyampaikan “Dengue itu bukan penyakit musiman, virusnya ada sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja, di mana saja, tanpa memandang usia atau gaya hidupnya. Gejalanya bisa mirip flu: demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, hingga ruam di kulit. Tapi yang berbahaya, kalau tidak dikenali dan ditangani sejak awal, dengue bisa berkembang menjadi dengue shock syndrome (DSS), kondisi serius yang ditandai dengan perdarahan hebat dan penurunan tekanan darah yang drastis, bahkan bisa berujung fatal. Ini kasusnya juga banyak terjadi pada anak-anak.”

dr. Atilla menambahkan, seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali karena virus dengue memiliki empat serotipe berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4). “Seseorang itu bisa terkena dengue lebih dari satu kali. Artinya, saat seseorang sembuh dari satu jenis virus dengue, dia hanya kebal terhadap serotipe itu saja. Kalau nanti terinfeksi dengan serotipe lain, risikonya justru bisa lebih berat. Itu yang menyebabkan infeksi kedua atau ketiga bisa jauh lebih parah dari yang pertama. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati dengue, karena pengobatan dengue lebih kepada untuk meredakan gejala. Untuk itu, yang dapat kita lakukan sekarang adalah dengan langkah-langkah pencegahan, termasuk melakukan 3M Plus secara konsisten dan mempertimbangkan penggunaan metode inovatif seperti vaksinasi. Di mana saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, seseorang perlu mendapatkan dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter,” paparnya.

Tasya Kamila, seorang ibu yang juga public figure, membagikan pengalaman pribadinya sebagai orang tua dalam melindungi anak-anak dan keluarganya dari dengue. “Saya punya dua anak kecil di rumah, dan jujur, dengue itu salah satu penyakit yang paling saya khawatirkan. Bukan hanya karena bahayanya, tapi juga karena kita nggak pernah tahu kapan atau dari mana virus itu datang. Kita bisa merasa sehat, padahal sebenarnya sedang terinfeksi dan tidak sadar, apalagi kalau gejalanya ringan atau tidak muncul sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, kita bisa menjadi sumber penularan tidak langsung, karena nyamuk yang menggigit kita bisa menularkan virus ke orang lain, termasuk anak-anak kita sendiri.” Menurutnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa anak-anaklah yang justru paling berisiko mengalami dampak serius jika terinfeksi. “Angka kematian akibat dengue tertinggi justru terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini bukan cuma soal data kesehatan, tapi soal nyawa anak-anak kita. Dan sebagai orang tua, kita tidak bisa hanya pasrah atau menunggu sampai anak sakit. Kita harus proaktif.”