loading…
Keberkahan ilmu yang dimiliki seseorang akan terlihat dari akhlak dan perilaku orang berilmu tersebut, bahkan menjadikannya sebagai hamba Allah yang semakin taat. Foto ilustrasi/ist
Menurut pengasuh kajian As-Sunnah di Jakarta, Ustadz Najmi Umar Bakkar, menukil dari kalam ulama, ciri-ciri orang yang mendapat keberkahan ilmu , antara lain :
1. Ia terlihat semakin tulus ikhlas dalam beribadah kepada Allah, dan semakin sesuai dengan syariat & sunnah Nabi Sshallallahu alaihi wa sallam dalam mempelajari dan mengamalkan ilmu, mendakwahkan dan mempertahankan ilmu.
Imam al-Barbahari Rahimahullah berkata :
“Dan ketahuilah semoga Allah merahmatimu, bahwasanya (keberkahan) ilmu itu bukanlah dengan banyaknya (hafalan) riwayat serta kitab2. Hanyalah (dikatakan) seorang yang ‘alim itu adalah siapa yang telah mengikuti (mengamalkan) ilmu dan sunnah2, sekalipun sedikit ilmu dan kitab2nya. Dan barangsiapa menyelisihi al-Quran dan as-Sunnah, maka dia adalah pelaku bid’ah, sekalipun banyak ilmu dan kitab2nya” (Kitab Syarhus Sunnah).
2. Ilmu itu semakin menumbuhkan rasa takutnya seseorang kepada Allah Ta’ala.
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَ لۡوَانُهٗ كَذٰلِكَ ؕ اِنَّمَا يَخۡشَى اللّٰهَ مِنۡ عِبَادِهِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ غَفُوۡرٌ
“……..Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (ahli ilmu)” (QS. Fathir : 28)
Siapa yang takut kepada Allah, maka dialah ‘alim, yaitu seorang yang berilmu. Dan siapa yang bermaksiat kepada Allah, maka dialah jahil (orang yang jauh dari ilmu).
3. Ilmu tersebut mendorong seseorang untuk semakin semangat dalam melakukan ketaatan dan semakin semangat menjauhi berbagai kemaksiatan .
4. Ilmu itu akan mengantarkan seseorang pada sifat qana’ah (selalu merasa cukup) dan zuhud pada dunia.
Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah berkata : “Zuhud itu terbagi tiga : (1). meninggalkan yang haram, maka itu ialah zuhudnya orang yg awam. (2). tidak berlebihan dari sesuatu yang halal, & itu zuhudnya dari orang yang khusus. (3). meninggalkan setiap hal yang menyibukkan serta menjauhkan dari Allah, maka itu zuhudnya al-arifin (yaitu orang yang berma’rifat kepada Allah)” (kitab Mawaa’izh Imam Ahmad).
5. Ilmu tersebut akan menjadikan pada diri seseorang semakin tawadhu’ (rendah hati). Menjadikan hati tunduk dan khusyuk kepada Allah Ta’ala, merasa hina di hadapan-Nya dan semakin mudah untuk menerima kebenaran dari siapa pun.