loading…
Dalam sejarah tinju, nama Roy Jones, Jr. akan selalu dikenang sebagai salah satu petinju terhebat di masanya / Foto: Ottawa Citizen
Karier Jones dimulai di bawah bimbingan sang ayah, Roy Jones, Sr. Pada Olimpiade 1988 di Seoul, ia menjadi sorotan dunia karena kekalahan kontroversial di final medali emas kelas 71 kg. Meskipun mendominasi pertandingan, ia secara mengejutkan dinyatakan kalah dari petinju tuan rumah, Park Si Hun.
Namun, bakatnya tetap diakui dengan Penghargaan Val Barker sebagai petinju terbaik Olimpiade. Setelah debut profesional pada 6 Mei 1989, Jones dengan cepat menunjukkan talentanya. Ia dikenal dengan kecepatan, refleks luar biasa, dan kemampuan mengombinasikan pukulan dengan sempurna.
Baca Juga: Berapa Banyak Uang yang Diraup Anthony Joshua vs. Jake Paul?
Gelar mayor pertamanya diraih pada 22 Mei 1993, saat ia mengalahkan Bernard Hopkins untuk merebut sabuk kelas menengah International Boxing Federation (IBF). Seiring berjalannya waktu, Jones terus naik kelas dan berhasil memenangkan gelar di divisi menengah super dan kelas berat ringan.
Pencapaian paling monumental dalam kariernya terjadi pada 1 Maret 2003. Jones naik ke divisi kelas berat untuk menantang pemegang gelar World Boxing Association (WBA), John Ruiz. Kemenangan angka dalam 12 ronde menjadikannya petinju kelas berat ringan kedua, setelah Michael Spinks pada tahun 1985, yang berhasil memenangkan sabuk di divisi kelas berat.
Kemenangan ini juga menandai pertama kalinya sejak 1897 seorang mantan juara kelas menengah meraih gelar kelas berat. Meskipun sukses besar, Jones memutuskan kembali ke kelas berat ringan, sebuah keputusan yang menjadi titik balik.