Belum Dikirim ke Medan Perang, Tentara Bayaran 4 Negara Ini Tewas Dirudal Rusia

Belum Dikirim ke Medan Perang, Tentara Bayaran 4 Negara Ini Tewas Dirudal Rusia



loading…

Tentara bayaran dari empat negara tewas dirudal Rusia. Foto/X

MOSKOW – Serangan Rusia pada akhir Juli memberikan pukulan telak bagi tentara bayaran asing di Ukraina. Itu terjadi ketika sebuah rudal menghantam sebuah kamp pelatihan yang didirikan oleh intelijen militer Ukraina.

The New York Times melaporkan militer Rusia menyerang kamp tersebut, yang terletak di dekat kota Kropivnitsky, Ukraina tengah, pada 21 Juli ketika para pejuang asing sedang berkumpul untuk makan siang.

Setidaknya 15 rekrutan tewas dalam serangan itu dan lebih dari 100 orang terluka, menurut seorang pejuang Amerika, yang berbicara kepada surat kabar tersebut dengan syarat anonim.

Warga negara Amerika, Kolombia, dan Denmark, serta pejuang dari Taiwan, termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Pemimpin Eropa Ini Klaim Rusia Sudah Memenangkan Perang Ukraina

Angkatan Darat Ukraina dan intelijen militer, yang jarang mengakui keberhasilan serangan Rusia di lokasi militer, mengonfirmasi bahwa serangan itu memang terjadi dan menimbulkan beberapa korban, tetapi menolak memberikan angka spesifik, menurut NYT.

Kementerian Pertahanan Rusia memang menyebutkan serangan terhadap posisi pasukan Ukraina, unit nasionalis, dan tentara bayaran asing di total 142 lokasi dalam pengarahannya pada 21 Juli, tetapi tidak menyebutkan kamp di dekat Kropivnitsky secara spesifik.

Kisah Keberanian Letda Purn Bayani di Medan Operasi, Prajurit Kopassus Penerima Bintang Sakti dari Presiden

Kisah Keberanian Letda Purn Bayani di Medan Operasi, Prajurit Kopassus Penerima Bintang Sakti dari Presiden



loading…

Presiden Prabowo Subianto menganugerahi Tanda Kehormatan Bintang Sakti kepada Letda Purn Darius Bayani. Foto/SindoMNews

JAKARTA – Sosok Letda Purn Darius Bayani mencuri perhatian saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus , Batujajar, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ya, eks prajurit Korps Baret Merah Kopassus asal Papua ini menjadi salah satu orang yang menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Sakti dari Presiden Prabowo Subianto.

Bintang Sakti sendiri merupakan penghargaan yang diberikan negara kepada prajurit yang menunjukkan keberanian, keperwiraan, dan jasa luar biasa dalam pertempuran atau operasi militer strategis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pemberian tanda kehormatan kepada Letda Purn Darius Bayani oleh Presiden Prabowo bukan tanpa alasan. Sebagai mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Presiden Prabowo pernah menjadi atasan Letda Darius Bayani dan mengetahui betul bagaimana loyalitas dan keberanian anak buahnya tersebut.

Baca juga: Deretan Tokoh Penerima Pangkat Jenderal Kehormatan dan Bintang Sakti

Prabowo dalam bukunya berjudul, “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto” menceritakan sosok Letda Purn Bayani yang saat itu masih menyandang pangkat Serka.

Bagi Prabowo, Letda Darius Bayani merupakan salah satu kunci keberhasilan di medan operasi. Termasuk dalam operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua pada 8 Januari 1996 silam.

Sebagai pimpinan tertinggi dalam operasi tersebut, Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus bertanggung jawab terhadap keselamatan 26 sandera yang kebanyakan Warga Negara Asing (WNA).

Robot Anjing Turki yang Dilengkapi Peluncur Rudal Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang

Robot Anjing Turki yang Dilengkapi Peluncur Rudal Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang



loading…

Robot anjing Turki dilengkapi peluncur rudal. Foto/TRT World

ISTANBUL – Robot tampak seperti anjing. Berjalan seperti anjing. Apakah itu anjing? Sebenarnya, robot ajing merupakan simbol kecerdikan dan inovasi militer Turki . Namanya Koz.

Koz, anjing robot pertama di dunia yang mampu meluncurkan rudal berpemandu, yang dikembangkan oleh produsen pertahanan terkemuka Turki, Roketsan.

Melansir TRT World, debut Koz di Pameran Industri Pertahanan Internasional yang baru saja berakhir di Istanbul telah dipuji sebagai momen transformatif dalam evolusi sistem tempur darat nirawak, dengan potensi untuk mengubah paradigma peperangan modern.

Robot Anjing Turki yang Dilengkapi Peluncur Rudal Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang

1. Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang

Laksamana Muda Purnawirawan Cihat Yayci, yang kini menjadi profesor madya di Universitas Topkapi di Istanbul, menggambarkan Koz sebagai “pengubah permainan” untuk operasi tempur modern.

“Yang membuat Koz revolusioner bukan hanya teknologinya, tetapi juga dampaknya terhadap kehidupan manusia,” ujar Yayci kepada TRT World.

“Robot dirancang untuk menggantikan manusia dalam tugas-tugas berbahaya. Dengan Koz, kita dapat membersihkan gua, gedung, dan zona perkotaan yang dipenuhi penembak jitu tanpa mempertaruhkan nyawa seorang prajurit pun. Ini bukan sekadar inovasi taktis—ini inovasi kemanusiaan.”

Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?

2. Bukan Hanya Sekadar Robot

Murat Ikinci, CEO Roketsan, menggambarkan Koz sebagai “bukan sekadar robot” tetapi sebuah “revolusi”.

“Koz dapat mengakses area berbahaya yang tidak akan pernah kami gunakan untuk mengirim tentara. Sistem ini mendeteksi ancaman dan melakukan serangan presisi, memungkinkan angkatan bersenjata kami menyelesaikan misi kritis tanpa membahayakan nyawa manusia,” ujarnya kepada TRT World.