BAZNAS Perkuat Kemitraan CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat

BAZNAS Perkuat Kemitraan CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat


BAZNAS Perkuat Kemitraan CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat
Baznas ungkap potensi CSR di Indonesia mencapai Rp80 triliun. Potensi itu bisa memperkuat dana sosial keagamaan.(Baznas)

BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan besarnya potensi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp80 triliun. Potensi ini dapat diarahkan untuk memperkuat dana sosial keagamaan (ZIS-DSKL) dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan dalam BAZNAS Development Forum yang digelar di Gedung BAZNAS Institute, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., CFRM., Deputi I Bidang Pengumpulan, H. M. Arifin Purwakananta, Direktur Pengumpulan Badan, H. Faisal Qosim, serta Direktur Pengumpulan Perorangan, H. Fitriansyah Agus Setiawan.

Dalam sambutannya, Rizaludin Kurniawan menegaskan, BAZNAS hadir bukan sekadar meminta bantuan kepada perusahaan, melainkan menawarkan kemitraan strategis.

“Semangat kita adalah bagaimana BAZNAS bisa menjadi mitra terbaik perusahaan dalam menjalankan CSR. Kita bukan meminta-minta, tapi ingin hadir sebagai mitra bisnis yang memberikan pelayanan, pengalaman, dan perubahan nyata. Dari zakat, infak, sedekah, maupun CSR, orientasi kita adalah membantu perusahaan mencapai target sosialnya sekaligus memberikan dampak nyata bagi mustahik,” ujarnya.

Rizaludin juga menekankan, perusahaan memiliki banyak alasan untuk mempercayakan CSR maupun zakat perusahaannya melalui BAZNAS.

“Perusahaan melihat BAZNAS sebagai lembaga terpercaya, bereputasi, dengan jaringan luas di masyarakat. BAZNAS bisa membantu penetrasi ke konsumen muslim, memfasilitasi promosi, hingga meng-customize program sesuai kebutuhan perusahaan. Bahkan, logo Taat Zakat yang melekat pada produk bisa menjadi nilai tambah bagi brand mereka, sejajar dengan logo halal,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi I Bidang Pengumpulan, H. M. Arifin Purwakananta, menegaskan bahwa CSR merupakan peluang yang harus dijemput dengan serius oleh BAZNAS.

“CSR di perusahaan bisa kita pandang sebagai infak atau sedekah perusahaan. Karena itu, BAZNAS siap menjadi mitra terpercaya. Kita tidak sekadar menyalurkan dana, tapi juga punya kekuatan program, jaringan, serta kemampuan sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Inilah yang menjadikan CSR bersama BAZNAS lebih berdaya guna dan berkelanjutan,” tutur Arifin.

Arifin juga mengungkapkan bahwa BAZNAS tengah mengembangkan paradigma “GRID (Green, Resilient, Inclusive, and Durable)” yang akan diluncurkan pada Rakernas mendatang.

“Paradigma GRID akan memperkuat positioning BAZNAS dalam kemitraan CSR. Dengan pendekatan ini, setiap program tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pencapaian SDGs,” jelasnya.

Melalui sinergi CSR bersama perusahaan, BAZNAS berharap dana sosial yang besar di Indonesia dapat dikelola secara profesional, transparan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. (RO/Z-2)

Kami Ada untuk Melayani Masyarakat

Kami Ada untuk Melayani Masyarakat



loading…

Foto: Doc. Istimewa

TANGERANG – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) kembali lanjutkan bakti sosial, Kamis (14/8). Kali ini, Kabupaten Tangerang menjadi destinasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Aksi ini adalah rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sekaligus wujud nyata kepedulian sosial Kemenimipas kepada masyarakat. Sebelumnya, bakti sosial telah dilaksanakan di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.

Bantuan sosial kepada Masyarakat di sekitar area Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan merupakan salah satu 13 Program Akselerasi Menteri Imipas guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo. Menteri Agus menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan yang luar biasa untuk bisa turun langsung dan sedikit berbagi dengan masyarakat di beberapa kabupaten.

“Bakti sosial ini kecil bila dibandingkan dengan program-program besar yang dicanangkan oleh Bapak Presiden. Kami, Menteri, kan harus ikut membantu menyukseskan program-program kerakyatan Presiden,” ujar Menteri Agus.

Presiden telah menetapkan Asta Cita sebagai program nasional, sementara menteri mengubah arahan tersebut menjadi kebijakan konkret dan langkah nyata di setiap sektor. Dalam sambutannya, Menteri Agus juga mengecek pelaksanaan program prioritas nasional Presiden Prabowo seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, dan 3 Juta Rumah. Pengecekan ini merupakan uapaya Menteri Agus untuk mengawal kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

“Program Makan Bergizi Gratis Bapak Presiden kalau tidak salah sudah lebih dari 15 juta penerima manfaat. Silakan pemerintah daerah ajak saja teman-teman yang ada di Imigrasi dan Pemasyarakatan. Mungkin ada lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan oleh swasta yang punya modal,” tutur Menteri Agus.

Pemerintah bakal Beri Izin Masyarakat Kelola Sumur Minyak Tua

Pemerintah bakal Beri Izin Masyarakat Kelola Sumur Minyak Tua


Pemerintah bakal Beri Izin Masyarakat Kelola Sumur Minyak Tua
Ilustrasi(Antara)

Pemerintah bakal memberikan izin kepada masyarakat untuk mengelola sumur-sumur tua. Setidaknya 25 ribu hingga 30 ribu sumur akan diberikan izin kelolanya agar masyarakat dapat mendukung perputaran ekonomi.

“Total sumur yang kita kasih izin nanti puncaknya itu 25 ribu hingga 30 ribu sumur,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kepada pewarta di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8).

Dia menerangkan, sumur-sumur tua yang akan dikelola oleh masyarakat itu masih mampu menghasilkan minyak mentah di rentang 1-5 barel per hari. Sumur tua dengan produksi paling rendah diperkirakan menghasilkan minyak 1-3 barel per hari.

Untuk satu sumur, kata Bahlil, lapangan kerja yang dibutuhkan ialah sebanyak 10 orang. Dengan asumsi-asumsi tersebut, pendapatan daei satu sumur diperkirakan berkisar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta.

Pemberian izin pengelolaan sumur minyak kepada masyarakat juga disebut sebagai upaya pemerintah mendorong pemerataan ekonomi. “Selama ini kan minyak bumi dipersepsikan (untuk) bisnis para konglomerat-konglomerat,” tutur Bahlil.

“Dengan peraturan menteri yang baru, UMKM, BUMD dan koperasi bisa mengelola sumur-sumur, tetapi sumur yang sudah lama yang sudah terjadi di masa lampau. Tujuannya apa? agar mereka bisa kelola dan lakukan perputaran ekonomi daerah,” tambahnya.

Lebih jauh, Bahlil turut menyampaikan realisasi lifting minyak bumi terus menunjukkan tren positif. Pada semester I 2025, lifting minyak tercatat rerata mencapai 608 ribu barel per hari, lebih tinggi dari asumsi di APBN 2025 yang sebesar 605 ribu barel per hari.

“Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini target APBN pertama yang bisa kita realisasikan di lifting. Selama ini sejak 2008-2024 lifting itu tidak pernah sampai capai target APBN sekarang alhamdullilah sudah 608 ribu,” pungkas Bahlil. (E-3)

Masyarakat dan Mahasiswa Minta KPK Usut Izin Perusahaan Tambang di Halmahera Timur

Masyarakat dan Mahasiswa Minta KPK Usut Izin Perusahaan Tambang di Halmahera Timur



loading…

Ratusan orang yang terdiri atas mahasiswa, tokoh masyarakat, dan masyarakat peduli lingkungan meminta KPK usut izin tambang di Halmahera Timur. Foto/SindoNews,

JAKARTA – Ratusan orang yang terdiri atas mahasiswa, tokoh masyarakat, dan masyarakat peduli lingkungan mendatangi Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, hari ini. Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas izin tambang di Halmahera Timur.

Koordinator aksi, Reza Syadik mengatakan bila aksi ini menuntut agar KPK mengusut tuntas izin tambang di Halmahera Timur dan meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah tegas.

“Berdasarkan temuan lapangan, dokumen resmi, serta kesaksian masyarakat, kami menilai kuat adanya indikasi pelanggaran serius yang melibatkan penyelenggara negara, mulai dari tingkat daerah hingga pusat, yang memberikan atau membiarkan keluarnya izin tambang yang cacat hukum, sarat konflik kepentingan, dan merugikan rakyat serta lingkungan,” katanya, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Unjuk Rasa di Kementerian ESDM, BEM DKJ Desak Usut Tuntas Dugaan Tambang Ilegal di Halmahera Timur

Selain itu cacat prosedur dan tata kelola, lanjut Reza, pihaknya menduga ada tanda tangan pejabat publik dalam dokumen yang memuluskan proses tanpa partisipasi publik yang memadai.

Masyarakat Sepak Bola pun Punya Hati

Masyarakat Sepak Bola pun Punya Hati


Masyarakat Sepak Bola pun Punya Hati
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

KOMPETISI sepak bola di Eropa segera kembali bergulir. Di Inggris, musim kompetisi dimulai dengan pertandingan community shield yang akan mempertemukan juara Liga Primer Liverpool dengan juara Piala FA Crystal Palace.

Pertandingan akan digelar di Stadion Wembley pada Minggu (10/8). Para pecinta sepak bola menyambut baik datangnya kembali musim kompetisi karena menjadi hiburan di tengah tekanan ekonomi yang dihadapi Inggris.

Inggris dihadapkan pada situasi ekonomi yang sangat berat. The National Institute of Economic and Social Research memperkirakan, pada musim gugur yang akan datang anggaran negara bakal mengalami defisit sekitar 50 miliar pound sterling. Untuk menutupi itu, pemerintah tidak punya pilihan lain kecuali menaikkan pajak pendapatan, premi asuransi karyawan, atau pajak pertambahan nilai.

Padahal, Perdana Menteri Keir Starmer dalam kampanyenya selalu mengatakan tidak akan membebani masyarakat. Pemerintahan Partai Buruh yang dipimpinnya akan memperbaiki ekonomi tanpa membebani rakyat.

Dalam wawancara dengan wartawan, Starmer menegaskan fokus yang dilakukan pemerintahannya ialah memperbaiki standar hidup masyarakat. Selain menaikkan gaji minimum, pemerintah berupaya menurunkan tingkat suku bunga perbankan.

“Sudah empat kali dalam setahun tingkat suku bunga diturunkan. Sekarang pasti semua merasakan bahwa uang yang ada di dompet mereka jauh lebih banyak,” kata PM Inggris.

Starmer tidak mau berspekulasi dengan keharusan pemerintah untuk mendapatkan penerimaan tambahan sebesar 40 miliar pound sterling guna menutupi defisit yang ada. Ia mengatakan pemerintahannya akan memikirkan masalah bujet untuk tahun mendatang dan sekarang akan fokus untuk terus memperbaiki kehidupan rakyat.

Tingkat kemiskinan di Inggris saat ini sangat memprihatinkan. Orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal tidur di jalan-jalan utama di Inggris seperti di Hyde Park atau Oxford Street. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

 

PUNYA EMPATI

Masyarakat sepak bola di Inggris ikut merasakan kesulitan hidup yang dihadapi sebagian masyarakat Inggris. Oleh karena itu, mereka ikut terpanggil untuk mengurangi beban yang dihadapi kelompok yang kurang beruntung.

Empati dibangun atas dasar kebersamaan. Ada dua kelompok masyarakat yang sangat aktif, yakni Klub Masyarakat Wembley dan Brent. Yayasan Stadion Wembley mendapatkan 1% dari pendapatan pada setiap pertandingan di Wembley untuk kegiatan sosial, termasuk dari hasil pendapatan Community Shield, besok.

Sejak dibentuk, yayasan sudah menyalurkan bantuan sekitar 5 juta pound sterling ke seluruh Inggris. Bagian terbesar disalurkan di wilayah Brent di London, yakni 3 juta pound sterling yang dipakai untuk membantu anak-anak keluarga miskin mendapatkan peralatan bermain sepak bola.

Belum lama ini, kelompok sosial di Brent membentuk Memory Cafe, yakni perkumpulan bagi penderita alzheimer dan demensia. Masyarakat yang menderita penyakit itu bisa saling berbagi pengalaman di samping mengundang para ahli.

Sekarang ini bahkan ada kegiatan yang disebut sebagai felix program. Kegiatan itu ditujukan untuk memberikan makan bagi sekitar 500 ribu warga di sekitar London setiap minggu. Persis seperti kegiatan Jumat berkah yang makin marak dilakukan masyarakat di Indonesia.

Community Shield Program ikut menyumbang 25 ribu pound sterling untuk memberikan makan bagi 65 ribu warga yang tinggal di wilayah Brent. Sekitar 50 staf yang bekerja di Stadion Wembley ikut menjadi sukarelawan yang membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan membangun empati yang kuat, sepak bola tidak hanya menjadi industri yang sekadar mengejar materi. Ia bisa menjadi lembaga sosial yang membantu sesama yang sedang berada dalam kesulitan.

 

TUKAR PEMAIN 

Menjelang pertandingan pembukaan kompetisi, Liverpool mencoba membangun tim yang baru. Tidak tanggung-tanggung the Red menyediakan anggaran sampai 300 juta pound sterling untuk membangun tim yang bisa diandalkan.

Bintang muda asal Jerman Florian Wirtz menjadi andalan baru Liverpool. Pemain asal Bayer Leverkusen itu bisa berperan sebagai penyerang sayap, tetapi juga mampu menjadi playmaker. Arne Slot berani membayar 100 juta pound sterling untuk mendapatkan penyerang berusia 22 tahun itu.

Konsekuensinya Liverpool harus melepas beberapa pemain agar bisa belanja pemain dengan anggaran besar. Setelah Trent Alexander-Arnold yang dilepas ke Real Madrid, Liverpool merelakan Luis Diaz ke Bayern Muenchen untuk mendapatkan pemasukan 75 juta pound sterling.

Slot juga mengizinkan ujung tombak Darwin Nunez untuk bergabung dengan Al Hilal, Arab Saudi, dengan bayaran 46,5 juta pound sterling. Ada dua pemain lain yang juga akan dilepas, yaitu Harvey Elliot dan Federico Chiesa. Dari pelepasan pemain-pemain itu, Liverpool mendapat pemasukan tambahan sekitar 150 juta pound sterling.

Dari serangkaian uji coba, Slot merasa puas dengan formasinya yang baru. Pemain asal Prancis Hugo Ekitike diharapkan membuat Liverpool mempunyai ujung tombak murni. Dengan Wirtz di kiri dan Mohamed Salah di kanan, serangan ‘tim Merah’ akan lebih menggigit.

Apalagi lapangan tengah nyaris tidak berubah. Trio Alexis Mac Allister menjadi jangkar didampingi Dominik Szoboszlai dan Ryan Gravenberch. Sementara itu, di belakang dua bek sayap baru Jeremie Frimpong dan Konstantinos Tsimikas menjaga soliditas pertahanan Liverpool.

Crystal Palace sendiri menghadapi musim yang baru dengan melakukan konsolidasi ke dalam. Palace lebih dikenal sebagai klub pemasok pemain daripada membeli pemain. Satu center-back yang diincar Arsenal ialah Marc Guehi.

Pelatih Palace Oliver Glasner mencoba melanjutkan kejutan yang ditorehkan pada musim lalu. Kemenangan 1-0 atas Manchester City di final menunjukkan bahwa Palace yang tanpa bintang besar bisa tetap meraih prestasi tinggi.

Kekuatan Palace untuk menghadapi Liverpool terletak pada dua gelandang mereka Eberechi Eze dan Jean Philippe Mateta. Palace akan mencoba mencuri gol terlebih dahulu untuk kemudian membuat frustasi lawan dengan pertahanan ketat mereka.

Inilah yang menarik untuk ditunggu dari pertandingan Minggu besok. Sejauh mana tim baru Liverpool mampu mengoyak pertahanan Palace. Atau Palace yang akan membuat frustasi tim mahal Liverpool dan mencuri Piala Community Shield. Kita tunggu bersama hasilnya.

 

 

Bupati Klaten Sebut Kader Posyandu Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat

Bupati Klaten Sebut Kader Posyandu Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat


Bupati Klaten Sebut Kader Posyandu Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan Jambore Kader Posyandu 2025.(MI/Djoko Sardjono)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan Jambore Kader Posyandu 2025. Kegiatan jambore ini dalam rangka memperkuat kapasitas dan kebersamaan kader posyandu, 

Penyelenggaraan jambore kader posyandu di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (7/8), diikuti jajaran kepala puskesmas dan ratusan kader posyandu dari seluruh 401 desa/kelurahan di Kabupaten Klaten.

Jambore Kader Posyandu 2025, dihadiri Bupati Klaten yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Slamet; Kepala Dinas Kesehatan Anggit Budiarto, Ketua Tim Penggerak PKK Fahrani Hamenang, dan Ketua Dharma Wanita Klaten Efi Jajang.

Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto, melaporkan penyelenggaraan Jambore Kader Posyandu Kabupaten Klaten 2025, dengan tema “Bangkit dan maju bersama kader posyandu untuk mewujudkan  masyarakat yang lebih sehat”. 

Adapun tujuan penyelenggaraan jambore untuk konsolidasi kader posyandu, dengan harapan melalui kegiatan ini bisa menambah pemahaman dan pengetahuan dalam menjalankan tugas sosial di masyarakat.

“Jadi, kegiatan jambore ini untuk meningkatkan peran serta dan aktualisasi para kader, sehingga kemampuan yang dimiliki kader posyandu sebagai pendamping masyarakat semakin baik dan sesuai harapan,” imbuhnya.

Dalam jambore kader posyandu, Dinas Kesehatan Klaten memberikan piala kepada pemenang lomba posyandu berprestasi dan kader posyandu berprestasi tingkat Kabupaten Klaten 2025.

Bupati Klaten dalam sambutan yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Slamet, mengatakan kader posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat.

Kader posyandu tidak hanya memberikan layanan di masyarakat, tetapi juga menjadi agen perubahan, penyambung informasi, dan sekaligus penggerak perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada kader posyandu, baik pelatihan, penyediaan sarana prasarana, maupun peningkatan insentif.

“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan rasa hormat kepada seluruh kader posyandu Kabupaten Klaten. Terima kasih atas pengabdian yang telah diberikan dengan penuh cinta dan tulus,” ujarnya.

 

Masyarakat Adat Belum Dilibatkan secara Penuh dalam Pembangunan Nasional

Masyarakat Adat Belum Dilibatkan secara Penuh dalam Pembangunan Nasional


Masyarakat Adat Belum Dilibatkan secara Penuh dalam Pembangunan Nasional
Ilustrasi(Dok AMAN)

DIREKTUR Advokasi Kebijakan, Hukum dan Hak Asasi Manusia AMAN/ Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Muhammad Arman menilai masyarakat adat dalam konteks pembangunan nasional hari ini belum dilibatkan untuk berpartisipasi secara mudah dan efektif. Salah satu contohnya dalam pembentukan peraturan perundangan. 

Akibatnya adalah ketika proses pembangunan di wilayah, masyarakat adat dan negara itu bertemu dalam keadaan konflik, karena proses-proses pembentukan hukum tidak mampu mengakomodasi realitas di lapangan masyarakat adat.

“Cara pandang yang ada di masyarakat adat berbeda dengan cara pandang pembangunan hari ini. Jadi seolah semua hal bisa dilakukan tanpa kemudian memperhatikan aspek keterhubungan antara satu identitas yang kita sebutkan dengan wilayah adat dan juga hubungannya dengan wilayah tersebut,” kata Arman  dalam diskusi Denpasar 12 secara daring, Rabu (6/8).

Tahun ini RUU Masyarakat Adat masuk lagi dalam Prolegnas 2025. RUU Masyarakat Adat menjadi sangat penting. Pertama kita ingin memastikan bahwa masyarakat adat diakui sepenuhnya sebagai warga negara.

“Caranya dengan melakukan proses-proses pengakuan atau menjadi proses pengakuan yang dilindungi jadi mudah. Cukup dengan proses pengakuan kesejahteraan kemudian hasilnya legal dan juga mendapatkan legitimasi,” ujanya.

RUU ini juga harus bisa menjawab penyelesaian konflik terkait dengan hak-hak masyarakat adat. Selain itu juga harus mampu mengharmonisasikan antara beberapa bagian keterhubungan yang mengatur masyarakat adat, kurang lebih ada 30 undang-undang yang mengatur tentang masyarakat adat yang punya kriteria atau cara pandang yang berbeda-beda dan objek-objek yang diatur juga beragam.

“Sesungguhnya tidak lagi pembangunan tetapi, masyarakat adat ingin menjadi bagian dari bangsa ini, sebagai warga yang dihormati, yang memiliki hak utuh yang dipenuhi oleh negara,” pungkasnya. (H-2)

Jawab Kritik Negatif Masyarakat, Polri Luncurkan Dua Buku Tentang Polisi

Jawab Kritik Negatif Masyarakat, Polri Luncurkan Dua Buku Tentang Polisi



loading…

Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Edy Murbowo menerbitkan buku tentang polisi. Foto/SindoNews

JAKARTA – Polri meluncurkan dua buku bertema Polisi Baik. Buku yang disusun Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Edy Murbowo itu untuk menjawab keresahan publik tentang institusi Polri tanpa memandang sisi positifnya.

“Saya agak terusik manakala kebaikan-kebaikan yang dilakukan anggota Polri itu ketutup oleh berita-berita yang negatif. Ini masalah viralistas, kebaikan-kebaikan yang dilakukan anggota kita itu nyata, itu real, dilakukan oleh mereka,” ujarnya, di Museum Mabes Polri, Rabu (6/8/2025).

Menurut Edy, buku tersebut disusun berdasarkan keresahan atas kritik negatif dari masyarakat terhadap institusi Bhayangkara tanpa memandang sisi positifnya selama ini. Bahkan, masyarakat dapat dengan mudah melabeli Polri secara negatif tanpa pandang bulu meski nyatanya banyak anggota Polri yang melakukan kebaikan di masyarakat, tapi tidak terpublikasi.

Baca juga: Jabat Karomulmed Polri, Kombes Pol Ade Ary Naik Pangkat Jadi Brigjen Pol

Dia menerangkan, sejatinya terdapat ratusan anggota Polri baik yang sudah melebihi tugas dan tanggung jawabnya, contohnya anggota Bhabinkamtibmas yang dekat dengan masyarakat. Mereka selalu bekerja dengan keikhlasan.

Pengamat Tuding Pertumbuhan Ekonomi versi BPS tak Cerminkan Kondisi Masyarakat

Pengamat Tuding Pertumbuhan Ekonomi versi BPS tak Cerminkan Kondisi Masyarakat


Pengamat Tuding Pertumbuhan Ekonomi versi BPS tak Cerminkan Kondisi Masyarakat
ilustrasi(Dok.MI)

KETUA Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan. 

BPS mencatat  pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga pertengahan tahun 2025 mencapai angka 5,12%. Di atas kertas, kata Tulus, capaian ini terlihat menggembirakan dan seolah menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Namun, angka tersebut justru melampaui berbagai estimasi dari banyak pemangku kepentingan di sektor ekonomi, yang sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5%

“Dari sisi pelaku ekonomi dan masyarakat konsumen, angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS tersebut sungguh tidak mencerminkan kondisi riil masyarakat,” tegas Tulus dalam keterangan yang diterima, Rabu (6/8).

Ia menyoroti  daya beli masyarakat saat ini justru tengah mengalami tekanan yang sangat dalam. Fenomena yang terjadi di lapangan menunjukkan pelemahan konsumsi rumah tangga yang signifikan, yang seharusnya menjadi indikator utama dalam menilai pertumbuhan ekonomi nasional. Para pelaku usaha juga merasakan kelesuan ekonomi, tercermin dari penurunan transaksi di pusat-pusat perbelanjaan.

Merujuk pada data dari Trading Economics yang bersumber dari Bank Indonesia, penjualan ritel Indonesia pada April 2025 mengalami kontraksi 0,3 persen secara tahunan (yoy). Meskipun pada Mei sempat tumbuh tipis 1,9% yoy, namun secara bulanan (month-to-month), penjualan ritel mengalami kontraksi berturut-turut sebesar 5,1% di April dan 1,3% di Mei. Kondisi ini mengindikasikan lemahnya pertumbuhan konsumsi masyarakat di pertengahan tahun.

Tak hanya sektor ritel, industri otomotif juga mencatatkan tren penurunan penjualan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) mobil pribadi per Juni 2025 tercatat hanya 57.760 unit. Angka ini turun tajam 22,6% dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 74.615 unit. Penurunan juga terjadi secara bulanan, yaitu sebesar 4,7% dibandingkan Mei 2025.

“Ini menandakan konsumen dari kalangan kelas menengah pun sedang mengalami penurunan daya beli. Padahal, kelas menengah adalah motor penggerak utama roda perekonomian,” tegas Tulus.

Ia pun mempertanyakan validitas data pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS, dan menuding angka tersebut seperti melegitimasi adanya kebohongan statistik. 

“Kita berharap data yang dirilis BPS tersebut bukan report yang sifatnya ABS atau asal bapak senang,” pungkasnya.(H-4)

Masyarakat Didorong Lebih Kritis terhadap Sumber Air Minum Isi Ulang

Masyarakat Didorong Lebih Kritis terhadap Sumber Air Minum Isi Ulang


Masyarakat Didorong Lebih Kritis terhadap Sumber Air Minum Isi Ulang
Sanitarian Ahli Muda dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Wuhgini.(Dok.Istimewa)

 

AIR yang tampak jernih belum tentu layak untuk diminum. Pesan inilah yang kembali ditegaskan oleh Yayasan Jiva Svastha Nusantara dalam kegiatan edukasi publik yang diselenggarakan di kantor Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Indonesia Sehat Mulai dari Air Bermutu 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait bahaya air minum isi ulang yang tidak memenuhi standar sanitasi.

Sebagian besar masyarakat di wilayah perkotaan mengandalkan depot isi ulang sebagai sumber air konsumsi harian. Namun, praktik operasional banyak depot masih jauh dari standar yang seharusnya diterapkan. Air baku yang diambil dari sumber tidak resmi, galon bermerek yang digunakan tanpa izin, hingga tidak adanya uji laboratorium berkala adalah sederet persoalan yang luput dari perhatian konsumen.

Sanitarian Ahli Muda dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Wuhgini, hadir sebagai narasumber dan mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam memastikan air yang dikonsumsi benar-benar aman. Ia menekankan bahwa depot air minum wajib melakukan uji mikrobiologi setiap bulan serta pengujian fisika dan kimia minimal enam bulan hingga satu tahun sekali, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

“Masyarakat jangan ragu bertanya ke depot air minum isi ulang, apakah airnya sudah diuji di laboratorium atau belum. Banyak depot hanya tes sekali waktu buka, padahal itu tidak cukup,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa beberapa depot masih membeli air baku dari sumber yang tidak memiliki izin dan tidak menguji kualitas airnya secara berkala. Lebih lanjut, depot juga dilarang menyimpan stok air dalam jumlah besar karena berpotensi meningkatkan risiko kontaminasi.

“Galon bermerek yang digunakan depot juga bermasalah secara hukum. Penggunaan merek tanpa izin itu pelanggaran. Depot seharusnya hanya menyediakan wadah polos atau tanpa merek dagang,” tambah Wuhgini.

DAMPAK KESEHATAN

Selain aspek legal dan teknis, kegiatan ini juga menekankan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari konsumsi air terkontaminasi. Surya Putra, Kepala Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, menjelaskan bahwa air yang tidak layak konsumsi dapat menjadi jalur penularan berbagai penyakit, salah satunya hepatitis A.

“Hepatitis A menular melalui makanan dan minuman yang tercemar, dan air dari depot yang tidak higienis bisa menjadi salah satu mediumnya,” ungkap Surya.

Ia menambahkan bahwa hepatitis A bukan hanya menimbulkan gejala ringan seperti mual atau demam, tetapi juga bisa berdampak serius pada kesehatan ibu hamil dan janin. Risiko ini semakin besar apabila infeksi terjadi bersamaan dengan gangguan pencernaan seperti diare, yang juga sering kali berasal dari konsumsi air yang tidak aman.

“Kita bicara tentang bahaya yang langsung menyentuh keluarga. Diare akibat air kotor mengganggu penyerapan nutrisi, dan itu bisa berujung pada stunting. Ini bukan sekadar masalah sanitasi, tapi juga masalah masa depan generasi,” tegasnya.

Yayasan Jiva Svastha Nusantara mendorong masyarakat untuk menjadi konsumen yang kritis dan berdaya. Literasi mengenai air minum yang aman harus dimulai dari rumah tangga, terutama di kalangan ibu rumah tangga dan pengelola air dalam keluarga. Kampanye ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam membentuk ekosistem air minum yang lebih sehat, aman, dan adil. (E-2)