Hijrah ke Liga Malaysia, Ramadhan Sananta Bertekad Curi Perhatian Patrick Kluivert

Hijrah ke Liga Malaysia, Ramadhan Sananta Bertekad Curi Perhatian Patrick Kluivert



loading…

Hijrah ke Liga Malaysia, Ramadhan Sananta Bertekad Curi Perhatian Patrick Kluivert

RAMADHAN Sananta bermain untuk DPMM FC di Liga Super Malaysia 2025/2026. Dia pun bertekad menampilkan performa terbaiknya disana agar bisa mencuri perhatian Patrick Kluivert demi panggilan Timnas Indonesia di FIFA Matchday periode September 2025.

Sananta mengambil keputusan abroad ke Liga Super Malaysia bukan tanpa sebab. Eks pemain Persis Solo itu ingin menambah pengalaman di usianya yang masih sangat muda.

Menurutnya, Liga Super Malaysia memiliki kualitas yang bagus bagi seorang pemain untuk berkembang. Karena itulah Sananta mencoba tantangan baru dengan bergabung DPMM FC.

“Di usia masih 22 tahun mungkin yang begitu masih muda, saya pengen mencoba hal yang baru,” kata Sananta, dilansir dari kanal YouTube Harimau Malaya, Sabtu (16/8/2025).

“Karena Malaysia memiliki liga yang kompetititf, bagus. Jadi, kenapa tidak saya mencoba hal yang bagus,” sambungnya.

Mahasiswa Malaysia Jelajahi Ragam Kuliner dan Budaya Indonesia

Mahasiswa Malaysia Jelajahi Ragam Kuliner dan Budaya Indonesia



loading…

BINUS University resmi menyelenggarakan program internasional bertajuk Fantastic Culinary. Foto/BINUS University.

JAKARTABINUS University , melalui Faculty of Digital Communication and Hotel & Tourism (FDCHT), resmi menyelenggarakan program internasional bertajuk Fantastic Culinary pada 4–9 Agustus 2025 di BINUS @Kemanggisan, BINUS @Alam Sutra, dan BINUS @Bekasi.

Program ini merupakan kolaborasi strategis dengan Fantastic Pastry Academy, Malaysia, yang menghadirkan mahasiswa dan dosen dari negeri jiran untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner dan budaya Indonesia.

Kegiatan Fantastic Culinary dirancang tidak hanya berfokus pada praktik memasak, tetapi juga mencakup pembelajaran komunikasi, budaya, dan industri pariwisata.

Baca juga: Peraih Nobel Brian Schmidt: Ekosistem Sains dan Teknologi Kunci Masa Depan Indonesia

Mahasiswa Fantastic Pastry Academy mengikuti sesi cooking class bersama chef profesional BINUS University untuk mempelajari berbagai resep dan teknik memasak khas Indonesia. Selain itu, mereka mengunjungi destinasi wisata dan budaya di Jabodetabek, termasuk museum, pasar tradisional, dan landmark budaya, guna memahami keragaman cita rasa dan tradisi lokal.

Jurusan Communication BINUS University turut mengajarkan strategi promosi dan bisnis kuliner, sementara mahasiswa dari jurusan Event and Travel Business berperan sebagai liaison officer dan perencana perjalanan. Mahasiswa Communication juga memproduksi konten digital seperti vlog, foto kuliner, dan video promosi sebagai bagian dari kegiatan ini.

Baca juga: ITB Ciptakan TAMBORA ROV, Robot Bawah Laut Canggih untuk Pantau PLTS Terapung

Indonesia Namai Ambalat, Malaysia Sebut Laut Sulawesi, Mana yang Benar?

Indonesia Namai Ambalat, Malaysia Sebut Laut Sulawesi, Mana yang Benar?



loading…

Malaysia menolak istilah Ambalat yang dipakai Indonesia dalam menamai wilayah sengketa. Malaysia menamainya dengan Laut Sulawesi. Foto/Wikimedia Commons

JAKARTA – Malaysia telah menegaskan kembali klaim kedaulatannya atas wilayah sengketa Blok ND-6 dan ND-7, yang oleh Indonesia dinamai sebagai Blok Ambalat. Kuala Lumpur menolak menggunakan istilah “Ambalat” dan menamainya dengan “Laut Sulawesi”.

Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Mohamad Hasan. Diplomat yang juga dikenal sebagai Tok Mat itu mengatakan bahwa klaim Indonesia yang merujuk pada Ambalat mencakup sebagian Laut Sulawesi.

“Malaysia menegaskan bahwa Blok ND-6 dan ND-7 berada dalam wilayah kedaulatan Malaysia dan hak kedaulatan negara berdasarkan hukum internasional, yang didukung oleh putusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 2002,” katanya.

Baca Juga: Ketika Indonesia Kerahkan Sistem Rudal KHAN di Tengah Sengketa Ambalat dengan Malaysia

“Oleh karena itu, istilah yang lebih akurat untuk wilayah yang dimaksud yang sejalan dengan posisi Malaysia adalah Laut Sulawesi, bukan Ambalat,” ujarnya kepada Dewan Rakyat atau Parlemen Malaysia.

Ketika Indonesia Kerahkan Sistem Rudal KHAN di Tengah Sengketa Ambalat dengan Malaysia

Ketika Indonesia Kerahkan Sistem Rudal KHAN di Tengah Sengketa Ambalat dengan Malaysia



loading…

Indonesia kerahkan sistem rudal KHAN ke Kalimantan Timur. Ini terjadi ketika sengketa wilayah Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat. Foto/Facebook/ASEAN Defense Studies

JAKARTA Indonesia telah mengerahkan sistem rudal balistik taktis KHAN di Kalimantan Timur. Momen ini terjadi ketika sengketa wilayah Ambalat dengan Malaysia kembali mencuat.

Foto-foto sistem rudal KHAN, yang diproduksi oleh produsen Turki, Roketsan, telah dipublikasikan di halaman Facebook Sahabat Keris sejak Jumat pekan lalu.

Foto-foto itu dilaporkan diambil dari fasilitas Raipur A milik TNI Angkatan Darat di Kalimantan Timur.

Rudal balistik adalah rudal berpeluncur roket yang dapat membawa hulu ledak nuklir atau pun konvensional.

Baca Juga: Malaysia Sebut Blok Ambalat Laut Sulawesi, DPR Minta Pemerintah Klarifikasi demi Cegah Konflik

Rudal KHAN sepanjang 7,1 meter memiliki diameter 610 mm dan jangkauan hingga 280 km, menurut situs web Roketsan. Beratnya 2.500 kg dan dipersenjatai dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi 470 kg.

“Rudal ini memiliki akurasi probabilitas kesalahan melingkar di bawah 10 m, memberikan daya tembak yang akurat dan efektif terhadap target strategis di medan perang,” kata pihak Roketsan.

Target potensialnya termasuk sistem artileri dan pertahanan udara, lokasi radar, dan fasilitas logistik.

Dasco Dukung Malaysia Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Thailand dan Kamboja

Dasco Dukung Malaysia Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Thailand dan Kamboja


Dasco Dukung Malaysia Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Thailand dan Kamboja
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.(Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez )

WAKIL Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dukung upaya perdamaian yang dilakukan Thailand dan Kamboja. Rencananya, Malaysia menjadi tuan rumah dalam perundingan perdamaian kedua negara yang tengah berseteru itu.

“Sehingga inisiasi dari mungkin Perdana Menteri Malaysia untuk mempertemukan Thailand dan Kamboja itu patut kita apresiasi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/7).

Dasco berharap upaya perundingan itu berujung hasil terbaik. Hal ini penting untuk menjaga persaudaraan di kawasan ASEAN.

“Ya, kita harapkan di kawasan ASEAN ini kan tidak terjadi sesuatu yang lebih mengkhawatirkan karena persaudaraan ASEAN ini kan sesungguhnya kuat,” ujar Dasco.

Sebelumnya, pemimpin Thailand dan Kamboja dikabarkan akan melakukan perundingan di Malaysia hari ini, Senin (28/7). Hal ini guna tercapainya gencatan senjata di perbatasan kedua negara.