Asal Usul Warna Merah Putih, dari Mitologi hingga Jadi Panji Perang Pasukan Kerajaan Majapahit

Asal Usul Warna Merah Putih, dari Mitologi hingga Jadi Panji Perang Pasukan Kerajaan Majapahit



loading…

Bendera Merah Putih yang jadi bendera negara Indonesia konon diambil dari warna panji pasukan kerajaan di Nusantara dahulu. Termasuk pasukan Kerajaan Majapahit. Foto/Aldhi Chandra Setiawan

BENDERA Merah Putih yang jadi bendera negara Indonesia konon diambil dari warna panji pasukan kerajaan – kerajaan di Nusantara dahulu. Dari sekian pasukan kerajaan, pasukan Kerajaan Majapahit disebut-sebut juga menggunakan warna bendera ini.

Majapahit pula yang menyatukan Nusantara di abad 13 dari Sumpah Palapa yang dikumandangkan Maha Patih Gajah Mada yang terkenal dan melegenda hingga kini. Selain Majapahit ada beberapa pasukan kerajaan lain yang diidentifikasikan menggunakan warna merah dan putih.

Baca juga: Momen Prabowo Cium Bendera Merah Putih sebelum Dikibarkan Paskibraka

Penggunaan warna merah putih sebenarnya sudah ditemukan sumbernya pada Kakawin Pararaton yang menggambarkan kerajaan era Singosari dan Majapahit. Dari Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari.

Kisah Hubungan Kerajaan Sunda dan Majapahit Sebelum Perang Bubat

Kisah Hubungan Kerajaan Sunda dan Majapahit Sebelum Perang Bubat



loading…

Kerajaan Majapahit dan Sunda konon memiliki hubungan dekat sebelum Perang Bubat karena pendiri Majapahit, Raden Wijaya merupakan keturunan tanah Sunda. Foto/Ilustrasi/Ist

KERAJAAN Majapahit dan Sunda konon memiliki hubungan dekat yang baik sebelum Perang Bubat. Kedua kerajaan bahkan kerap berinteraksi dan memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan, karena pendiri Majapahit, Raden Wijaya konon merupakan keturunan tanah Sunda

Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu, Raja ke-24 Sunda memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan, Sunda. Berdasarkan penelusuran beberapa sumber sejarah, Rakryan Jayadarma merupakan menantu Mahisa Campaka dari Singhasari, dari Jawa Timur, karena ia menikah dengan putrinya yang bernama Dyah Lembu Tal.

Baca juga: Kisah Misteri Nasib Mahapatih Gajah Mada Setelah Perang Bubat

Pernikahannya dengan Dyah Lembu Tal, Rakryan Jayadarma memiliki putra bernama Nararya Sanggramawijaya, Dyah Wijaya atau Raden Wijaya, yang lahir di Pakuan.

Karena Jayadarma wafat dalam usia muda, Lembu Tal dan Nararya Sanggramawijaya kembali ke Singhasari.