Lalu Lintas di Cawang Macet usai Libur Panjang, Perjalanan Transjakarta Terhambat

Lalu Lintas di Cawang Macet usai Libur Panjang, Perjalanan Transjakarta Terhambat



loading…

Lalu lintas di kawasan Cawang Jakarta mengalami kemacetan pagi ini. Imbasnya, sejumlah perjalanan Transjakarta mengalami keterlambatan. Foto/SindoNews

JAKARTA – Lalu lintas di kawasan Cawang Jakarta mengalami kemacetan pagi ini. Imbasnya, sejumlah perjalanan Transjakarta mengalami keterlambatan.

Dilihat dari foto yang diunggah PT Transjakarta dalam akun X-nya Selasa (19/8/2025), tampak lalu lintas di Cawang macet parah. Bus Transjakarta bahkan mengantre panjang dan tidak bergerak.

Terlihat kendaraan roda empat dan roda dua berjejer panjang karena kemacetan itu. Para pengendara juga terlihat memakai jas hujan, diketahui cuaca Jakarta saat ini sedang diguyur hujan.

Baca juga: Koridor Langit 13 Padat Dikeluhkan Pengguna, Transjakarta Buka Suara

“Koridor 7, 9, 10, Rute 5C, 7C, 7D, 7P, 7W, 9A, 9C, B41, D11, dan JAK75 mengalami keterlambatan kedatangan dikarenakan kepadatan lalu lintas di sekitar Cawang Sentral arah Tanjung Priok,” tulis keterangan di akun X Transjakarta, Selasa (19/8/2025).

Catat! Lokasi Pengalihan Arus Lalu Lintas saat Upacara HUT Ke-80 RI Besok

Catat! Lokasi Pengalihan Arus Lalu Lintas saat Upacara HUT Ke-80 RI Besok



loading…

Ditlantas Polda Metro Jaya mengumumkan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan saat Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Negara, Jakarta, besok, Minggu (17/8/2025). Foto: Dok Sindonews

JAKARTA – Ditlantas Polda Metro Jaya mengumumkan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan saat Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Negara, Jakarta, besok, Minggu (17/8/2025). Hal itu sebagaimana termuat dalam unggahan akun Instagram @tmcpoldametro.

“Akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas yang bersifat situasional mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai,” tulis akun Instagram @tmcpoldametro yang dilihat Sabtu (16/8/2025).

Baca juga: Prabowo Sebut Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka Digelar Sederhana

Berikut daftar lokasinya:

1. Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Barat (sisi timur)
2. Jalan Majapahit (sisi timur)
3. Jalan Ir Juanda
4. Jalan Veteran Raya

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Cegah Intoleransi dan Radikalisme

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Cegah Intoleransi dan Radikalisme



loading…

Dialog Kebangsaan Bersama Ormas Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat yang digelar di Pendopo Kabupaten Temanggung, Kamis (7/8/2025). FOTO/IST

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mencegah tumbuhnya intoleransi dan radikalisme.

Hal tersebut disampaikan Eddy dalam acara Dialog Kebangsaan Bersama Ormas Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat yang digelar di Pendopo Kabupaten Temanggung, Kamis (7/8/2025). Dialog Kebangsaan ini turut menghadirkan sejumlah narasumber, seperti mantan petinggi Jamaah Islamiyah Tatag Lusiantoro, Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris, serta tokoh agama Islam KH Muhammad Furqon, Katolik MR Surip Irianto, dan Buddha Suranto. Hadir pula Deputi Pencegahan BNPT Mayjen TNI Sudaryanto dan Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Cpl Hendro Wicaksono.

“Dialog ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata sinergi antara BNPT dan Komisi XIII DPR. Pencegahan ekstremisme membutuhkan keterlibatan lintas sektor,” kata Komjen Eddy.

Ia menekankan bahwa riset Setara Institute 2023 menunjukkan minimnya ruang dialog sebagai salah satu pemicu utama intoleransi. Karena itu, forum seperti ini harus terus diperluas agar menjadi sarana edukasi, diskusi, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam paparannya, Komjen Eddy menyebut toleransi sebagai proses kesadaran kolektif yang memerlukan pengorbanan dan sikap saling menghormati. Ia juga mengaitkan toleransi dengan prinsip dalam UUD 1945 Pasal 29 yang menjamin kebebasan beragama, dan menyebut Indonesia sebagai negara yang menjadi rujukan dunia dalam pengelolaan keberagaman.

Eddy menyampaikan bahwa moderasi beragama terdiri atas tiga pilar utama: komitmen kebangsaan, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap kearifan lokal. Ia menyoroti tiga lingkungan penting dalam mencegah intoleransi: keluarga, lembaga pendidikan, dan media sosial. Untuk itu, BNPT telah membentuk Duta Damai Dunia Maya di setiap provinsi dan memperkuat kurikulum toleransi di sekolah serta pesantren.

Komjen Eddy juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat, termasuk Anggota Komisi XIII DPR Vita Ervina, Wakil Bupati Temanggung drg. Nadia Muna, Forkopimda, tokoh agama, pemuda, serta mitra deradikalisasi. “Mari kita jaga Temanggung dan Indonesia agar tetap aman, damai, dan bermartabat,” katanya.