Hijrah ke Liga Malaysia, Ramadhan Sananta Bertekad Curi Perhatian Patrick Kluivert
RAMADHAN Sananta bermain untuk DPMM FC di Liga Super Malaysia2025/2026. Dia pun bertekad menampilkan performa terbaiknya disana agar bisa mencuri perhatian Patrick Kluivert demi panggilan Timnas Indonesia di FIFA Matchday periode September 2025.
Sananta mengambil keputusan abroad ke Liga Super Malaysia bukan tanpa sebab. Eks pemain Persis Solo itu ingin menambah pengalaman di usianya yang masih sangat muda.
Menurutnya, Liga Super Malaysia memiliki kualitas yang bagus bagi seorang pemain untuk berkembang. Karena itulah Sananta mencoba tantangan baru dengan bergabung DPMM FC.
“Di usia masih 22 tahun mungkin yang begitu masih muda, saya pengen mencoba hal yang baru,” kata Sananta, dilansir dari kanal YouTube Harimau Malaya, Sabtu (16/8/2025).
“Karena Malaysia memiliki liga yang kompetititf, bagus. Jadi, kenapa tidak saya mencoba hal yang bagus,” sambungnya.
Pemain Rangers Lyall Cameron melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Viktoria Plzen di laga leg kedua putaran ketiga kualifikasi Liga Champions.(X @RangersFC)
RANGERS melaju ke babak playoff Liga Champions tetapi hanya setelah mengandalkan keberuntungan mereka melawan Viktoria Plzen yang tampil dominan di Rep Ceko.
Gol penyeimbang Lyall Cameron di babak kedua akhirnya menjadi penentu bagi the Gers, yang tertinggal terlebih dahulu dan kembali kebobolan menjelang laga berakhir dalam pertandingan yang menegangkan ketika Viktoria menyia-nyiakan banyak peluang.
Setelah melewati ujian berat melawan Panathinaikos di babak sebelumnya, keunggulan tiga gol Rangers di leg pertama tampaknya cukup untuk mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Baca juga : Rangers vs Viktoria Plzen, Djedi Gassama Cetak Dua Gol, The Gers Menang Telak
Namun, melawan tim yang tampil satu level di bawah Panathinaikos, ini terbukti jauh lebih sulit daripada yang mungkin terjadi bagi klub Liga Skotlandia tersebut.
Pelatih Rangers Russell Martin mengatakan kepada BBC Skotlandia bahwa lolos ke babak berikutnya, “Adalah satu-satunya hal baik yang perlu benar-benar difokuskan”.
“Ada beberapa momen bagus, tetapi saya kecewa dengan jumlah tembakan dan peluang yang mereka miliki dan sebagian besar karena kesalahan mereka sendiri,” katanya. “Kami masih punya banyak hal untuk diperbaiki, tapi kami sudah lolos.”
Baca juga : Fenerbahce vs Feyenoord, Bangkit di Laga Leg Kedua, Sari Kanaryalar Melaju ke Playoff Liga Champions
Kualitas permainan kedua tim memang kurang terasa di 30 menit pertama, tetapi keinginan untuk mengambil inisiatif sepenuhnya ada di tangan tuan rumah, dan mereka akhirnya merespons.
Upaya Lukas Cerv berhasil diselamatkan dengan apik oleh Jack Butland dan Prince Adu berhasil mengungguli James Tavernier sebelum melepaskan tembakan melebar, tetapi Rangers gagal mengindahkan peringatan tersebut.
Permainan lemah Jefte membuat Viktoria menyerbu kotak penalti dan Amar Memic melepaskan tembakan melintasi kotak penalti yang disambut Rafiu Durosinmi untuk membawa tim tuan rumah unggul di menit 41.
Skor 1-0 untuk keunggulan Viktoria Plzen atas Rangers bertahan hingga jeda.
Viktoria terus menekan sepanjang babak kedua, tetapi Rangers selalu tahu satu gol kemungkinan besar akan mengakhiri pertandingan dan itu datang di saat yang tepat.
John Souttar memberikan umpan kepada Mohamed Diomande, yang kemudian menarik kembali bola untuk Danilo. Tembakannya yang kurang sempurna jatuh sempurna ke arah Lyall Cameron yang mencetak gol penyama kedudukan di menit 61..
Namun, permainan terus memanas seiring berjalannya babak kedua, dengan sejumlah ancaman di akhir pertandingan.
Butland melakukan penyelamatan gemilang dari Adu, lalu lagi dari sundulan jarak dekat Milan Havel. Namun, dia tidak berdaya ketika Svetozar Markovic mencetak gol dari sundulan di menit 93.
Skor 2-1 untuk kemenangan Viktoria Plzen atas Rangers bertahan hingga laga usai.
Meski kalah, Rangers memastikan tempat di babak playoff Liga Champions berkat kemenangan agregat 4-2 usai menang 3-0 di laga leg pertama. (bbc/Z-1)
Penjaga gawang Barcelona Marc-Andre ter Stegen(AFP/Cesar Manso)
BARCELONA dikabarkan siap mengambil tindakan hukum terhadap kapten mereka sendiri, Marc-Andre ter Stegen, setelah penjaga gawang itu menolak memberikan informasi medisnya. Aksi Ter Stegen itu berpotensi merepotkan Barcelona di musim La Liga mendatang.
Ter Stegen, yang mulai kehilangan posisinya di bawah mistar gawang Barcelona, sebelumnya telah diragukan statusnya sebagai pilihan utama oleh perekrutan Joan García di musim panas sebelum ia mengalami cedera punggung serius selama pramusim. Lamanya absennya Ter Stegen sangatlah penting.
Menurut aturan La Liga, masa pemulihan empat bulan atau lebih memastikan bahwa cedera tersebut diklasifikasikan sebagai “cedera jangka panjang”.
Baca juga : Marc-Andre ter Stegen Bantah Hubungannya dengan Barcelona Memburuk
Dalam skenario khusus ini, peraturan La Liga mengizinkan klub untuk menggunakan 80% dari gaji pemain yang cedera untuk menutupi gaji anggota skuad lainnya, meskipun mereka melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).
Hal ini akan memungkinkan Barcelona untuk segera mendaftarkan García dan membuatnya bermain untuk pertandingan pembuka musim La Liga.
Saat ini, Ter Stegen yang cedera dan Inaki Pena, yang terbuang adalah satu-satunya kiper yang bisa diandalkan Hansi Flick karena Wojciech Szcz?sny juga belum terdaftar setelah membiarkan kontrak terakhirnya berakhir sebelum menandatangani kontraknya yang sekarang pada Juli lalu.
Baca juga : Marc-Andre Ter Stegen Naik Meja Operasi
Namun, Ter Stegen mengambil pendekatan yang tidak lazim, tidak terduga, dan tidak resmi dengan mengonfirmasi bahwa ia hanya akan absen selama tiga bulan di media sosial. Hal itu berarti penjaga gawang itu hanya mengalami cedera jangka pendek sehingga Barcelona tidak akan dapat menggunakan celah keuangan untuk mendaftarkan García.
La Liga tidak mendasarkan diagnosis mereka pada unggahan di X dan sebagai gantinya meninjau laporan medis resmi yang diajukan oleh klub.
Di sinilah konflik muncul. Ter Stegen menjadi pemain pertama dalam sejarah kompetisi yang menolak menandatangani formulir persetujuan untuk merilis data medisnya, seperti yang diungkapkan Mundo Deportivo.
Riwayat medis setiap pemain tentu saja bersifat pribadi, sehingga Ter Stegen secara teoritis berhak menolak akses La Liga. Namun, Barcelona konon meyakini bahwa karyawan mereka memiliki “kewajiban kepada entitas yang membayar mereka dan harus mematuhi aturan yang berlaku”.
Situasi yang digambarkan semakin “pahit” ini telah menyebabkan klub menggunakan jasa hukum mereka dengan ancaman proses disipliner dan sanksi internal yang diajukan.
Belum ada tindakan dramatis yang diambil. Marca mengklaim bahwa Barcelona “tetap tenang” dan merencanakan pertemuan dengan Ter Stegen minggu ini dengan harapan ia akan berubah pikiran.
Komentar publik sang kiper mengenai topik ini terbatas dan tajam. “Bagaimana punggung saya?” jawabnya ketika ditanya di tengah bandara Barcelona. “Nah, ketika Anda perlu menjalani operasi, itu berarti kondisinya tidak sempurna.”
Mengenai hubungannya dengan klub, Ter Stegen mengecam: “Semuanya baik-baik saja, selalu berjalan lancar.” (si.com/Z-1)
Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menetapkan perubahan signifikan dalam truktur kompetisi futsal nasional melalui Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025 / Foto: MNC Media
Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menetapkan perubahan signifikan dalam struktur kompetisi futsal nasional melalui Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025. Peraturan ini akan mulai berlaku pada musim 2025/2026 untuk Pro Futsal League (PFL) dan pada musim 2026 untuk Women’s Pro Futsal League (WPFL).
Melalui kebijakan ini, sistem promosi dan degradasi yang selama ini menjadi bagian dari kompetisi resmi dihapuskan, dan digantikan oleh format liga tertutup berbasis lisensi partisipasi.
Perubahan ini merupakan bagian dari strategi besar FFI untuk memperkuat tata kelola olahraga futsal nasional, meningkatkan profesionalisme klub, serta mendorong terbentuknya ekosistem industri futsal yang lebih stabil dan bernilai secara ekonomi. Dalam sistem liga tertutup yang mulai diterapkan, keikutsertaan klub tidak lagi ditentukan berdasarkan hasil kompetisi semata, melainkan melalui proses evaluasi menyeluruh dan pemberian Lisensi Partisipasi oleh FFI.
Baca Juga: Debut Justin Hubner: Bikin Pemain Keturunan Vietnam Meringis Kesakitan, Fortuna Sittard Kalah
Skema ini dirancang untuk memastikan bahwa klub-klub yang berlaga di liga profesional benar-benar memenuhi standar kelayakan manajerial, finansial, teknis, dan legal yang telah ditetapkan.
Untuk musim 2025/2026, jumlah maksimal peserta PFL ditetapkan sebanyak 14 klub. Sepuluh klub teratas dari klasemen akhir PFL musim 2024/2025 akan otomatis memperoleh Lisensi Partisipasi.
Operator liga sepak bola Indonesia, I League, mendapat kepercayaan dari jenama global(Dok.HO)
OPERATOR liga sepak bola Indonesia, I League (sebelumnya Liga Indonesia Baru), kembali mendapat kepercayaan dari jenama global jelang penyelenggaraan kompetisi musim baru Super League 2025/2026. I League secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Oppo sebagai official smartphone partner untuk periode 2025 hingga 2027.
Kerja sama tersebut diumumkan dalam peluncuran resmi yang digelar di Jakarta pada Kamis (31/7).
Kesepakatan itu menandai masuknya Oppo sebagai mitra resmi melengkapi dukungan sebelumnya dari Adidas yang telah lebih dulu menjalin kerja sama sebagai penyedia bola pertandingan resmi dan seragam wasit.
Baca juga : Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
“Kami berterima kasih banyak dengan kepercayaan dari brand internasional kepada I League dan BRI Super League untuk 2025-2026. Pada musim yang baru ini kami mendapatkan dua kepercayaan besar dari dua brand internasional,” kata Direktur Komersial dan Bisnis I League, Sadikin Aksa.
“Yang pertama kami bekerja sama official matchball dan official jersei wasit dengan Adidas dan sekarang kami mendapatkan brand baru yang sudah berkecimpung juga dengan sepak bola yaitu Oppo menjadi official smartphone di BRI Super League 2025/2026 dan 2026/2007,” imbuhnya.
Menurut Sadikin Aksa, menggandeng dua merek internasional sekaligus menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap perkembangan industri sepak bola di Indonesia, khususnya terhadap pengelolaan kompetisi oleh I League.
Baca juga : BRI Salurkan Kredit Rp1.416 Triliun, UMKM Jadi Andalan
Kolaborasi dengan mitra smartphone tersebut akan berlangsung selama dua tahun. Mereka akan menyuplai kebutuhan untuk memperkuat aktivitas media klub dan penyelenggara di lapangan melalui penggunaan perangkat terbaru.
Dukungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi digital klub-klub peserta liga, khususnya media internal yang tersebar di berbagai daerah.
“Ini merupakan kebanggaan juga dan kepada media klub di daerah juga berterima kasih dengan adanya bantuan dan kerjasama ini,” imbuh Sadikin Aksa.
Peresmian kemitraan itu juga dihadiri VP Oppo Indonesia Patrick Owen, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, serta Sekjen PSSI Yunus Nusi.
I League turut menyatakan jumlah sponsor yang telah bergabung sudah cukup untuk menjamin kelangsungan kompetisi musim depan. Selain memberikan kepastian operasional liga, dukungan sponsor juga krusial dalam mendorong peningkatan kualitas kompetisi secara keseluruhan.
“Ini merupakan kepercayaan buat kami di I League dan menjadi semangat buat kami untuk memperbaiki kompetisi ke depan dan menaikkan nilai liga di Indonesia,” imbuh Sadikin. (M-3)
Bintang Timur Surabaya (BTS) mencatatkan gelar keempat Liga Futsal Profesional setelah menjadi juara edisi 2025-2026. Kepastian itu setelah mereka menang atas Black Steel dengan skor 7-4 (2-0) dalam final leg kedua di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (27/7/2025) malam WIB.
Kemenangan itu membuat BTS mendapatkan tambahan 1 poin, yakni menjadi 2 poin. Dalam leg pertama, kedua tim bermain imbang 2-2, tetapi BTS mendapatkan satu poin karena berdasarkan peringkat di papan klasemen lebih baik ketimbang Black Steel FC.
Sebelumnya, BTS berhasil menjadi juara dalam edisi 2023-2024, 2022-2023, dan 2021-2022. Tentunya, prestasi itu bukti konsistensi tim asal Surabaya tersebut.
BTS dan Black Steel FC bermain cukup ngotot dengan tempo tinggi dalam babak pertama. Pasalnya, kedua tim ingin mencetak gol cepat agar semakin percaya diri.
Seiring berjalannya waktu, BTS mendominasi permainan atas lawan. Hal tersebut dikarenakan, mereka dapat mencetak gol demi gol untuk memimpin atas Black Steel.
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.