Denpasar Kembali Raih Penghargaan Kota Layak Anak Katagori Utama

Denpasar Kembali Raih Penghargaan Kota Layak Anak Katagori Utama


Denpasar Kembali Raih Penghargaan Kota Layak Anak Katagori Utama
Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati usai menerima Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama(Dok: Pemkot Denpasar)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) kembali menganugerahkan Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama kepada Pemerintah Kota Denpasar. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Jumat (8/8) malam di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat.

 

Wali Kota Jaya Negara menyampaikan, Kota Denpasar terus konsisten menjamin pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. Pihaknya juga berkomitmen dalam penanganan masalah anak dengan mengoptimalkan kerja sama hingga sinergitas seluruh pihak.

“Apapun program yang dijalankan, jika suasana kota tidak ramah anak, maka anak-anak tidak akan bisa bermain dan menikmati fasilitas publik dengan nyaman. Karena itu, Pemkot Denpasar memberikan perhatian besar pada pembangunan demi mewujudkan kota layak anak,” ujar Jaya Negara dalam rilisnya yang diterima Sabtu (9/8).

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan, Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kesungguhan para kepala daerah beserta jajarannya dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara untuk memenuhi seluruh hak anak, memberikan perlindungan, serta menghargai pandangan mereka. 

“Sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi melalui berbagai peraturan perundang-undangan,” ujar Arifatul Choiri.

Menteri Arifatul juga menjelaskan, proses penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak dimulai dari evaluasi mandiri oleh masing-masing daerah, kemudian diverifikasi kembali oleh pemerintah provinsi sebelum diajukan ke Kementerian PPPA. Proses ini berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun yang melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

“Dari 464 kabupaten/kota yang mengikuti tahapan verifikasi, sebanyak 355 kabupaten/kota berhasil meraih kategori layak anak,” ungkap Menteri Arifatul.

Menurut Arifatul, capaian ini bukanlah akhir, melainkan dorongan untuk terus memperjuangkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. “Saya berharap daerah berprestasi dapat menjadi inspirasi dan membagikan praktik baik kepada daerah lain yang masih berproses menuju predikat Kabupaten/Kota Layak Anak,” pungkasnya.(M-2)

Mereka Harus Dapat Pendidikan Layak

Mereka Harus Dapat Pendidikan Layak



loading…

Anggota legislatif Partai Perindo atau dikenal dengan Partai Kita, Marthen Luther Adji, menunjukkan kepeduliannya yang besar terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Foto/Istimewa

SIKKA – Anggota legislatif Partai Perindo atau dikenal dengan Partai Kita, Marthen Luther Adji, menunjukkan kepeduliannya yang besar terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Pada Rabu (30/7/2025) siang, dia mendatangi SDI Watugong di Desa Gong Bekor, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka , Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengantarkan buku dan alat tulis kepada 12 anak asuhnya.

Dari 12 anak tersebut, 10 bersekolah di SDI Watugong dan 2 di SMPN Alok Timur. Mereka adalah anak-anak yatim, piatu dan miskin ekstrem yang sejak awal tahun ajaran telah dibantu biaya sekolah, uang komite dan seragamnya dengan dana pribadi Marthen.

“Ada 12 anak yang uang sekolah dan komitenya saya tanggung pakai uang pribadi, bukan pakai Pokir sebagai DPRD Sikka. Kemarin saat masuk sekolah saya beli seragam, lalu lunasi uang sekolah dan komite mereka,” ungkap Sekretaris Fraksi Partai Perindo DPRD Kabupaten Sikka ini.

Baca Juga: Partai Perindo Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Daerah, Fokus Kolaborasi dengan Pemkab Halmahera Selatan

Marthen tak sekadar datang memberi bantuan. Dia hadir membawa, membangun dan merawat harapan. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Muhammadiyah Kupang ini tidak ingin satu pun anak-anak di Sikka kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan hanya karena tidak mampu membeli buku atau seragam.

“Semua pakai uang pribadi saya. Saya hanya mau membantu mereka bisa tamat SD, SMP dan SMA. Mereka harus dapat perhatian biar dapat pendidikan yang layak,” kata pria yang 33 tahun mengabdi sebagai ASN sebelum terjun ke dunia politik ini.

Mardiono Dinilai Telah Buktikan Layak Melanjutkan Kepemimpinan PPP

Mardiono Dinilai Telah Buktikan Layak Melanjutkan Kepemimpinan PPP



loading…

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono dinilai telah membuktikan bahwa dirinya layak melanjutkan kepemimpinan di partai berlambang ka’bah tersebut. Foto/Istimewa

JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono dinilai telah membuktikan bahwa dirinya layak melanjutkan kepemimpinan di partai berlambang ka’bah tersebut. Kader PPP Rahmat Hidayat mengakui Pemilu 2024 meninggalkan catatan pahit bagi PPP.

“Tidak tercapainya ambang batas parlemen tentu menjadi alarm serius yang tidak bisa diabaikan. Evaluasi harus dilakukan. Tetapi evaluasi yang bijak menuntut keseimbangan antara kritik dan apresiasi, antara emosi dan akal sehat,” kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/7/2025).

Di tengah riuhnya tuntutan pembaruan, kata dia, satu nama terus disebut Muhamad Mardiono, Pelaksana Tugas Ketua Umum. Dia mengungkapkan, sebagian menilai beliau gagal, sebagian lain melihatnya sebagai tokoh yang justru paling berkontribusi dalam menjaga PPP tetap hidup.

Baca juga: Muswilub PPP Dibatalkan, Ketua DPP: Kedudukan Mahkamah Dijamin UU dan Wajib Dipatuhi

“Maka pertanyaannya bukan sekadar ‘siapa yang salah?’, melainkan: ‘siapa yang tetap bertahan ketika yang lain memilih pergi?’,” kata Pemerhati Hukum Partai Politik ini.