Dillian Whyte Dijanjikan Mega-duel Jika Kalahkan Moses Itauma, Derek Chisora Jadi Lawan
JAKARTA – Pertarungan Dillian Whyte melawan Moses Itauma akhir pekan ini bisa menjadi pintu menuju laga besar lain. Jika mampu mengalahkan Itauma, Whyte berpeluang menjalani duel trilogi melawan rival lamanya, Derek Chisora.
Meski demikian, jalan menuju sana tidak mudah. Whyte, yang dijuluki The Bodysnatcher, hanya melawan dua petinju level bawah dalam tiga tahun terakhir dan performanya dianggap menurun. Namun, ia diyakini tengah dalam kondisi prima untuk menghadapi tantangan Sabtu ini.
Di sisi lain, Moses Itauma, 20 tahun, tengah naik daun sebagai prospek kelas berat. Dari 12 kemenangan yang ia kantongi, 10 di antaranya diraih lewat kemenangan KO cepat. Ketajaman dan agresivitas Itauma membuat duel ini disebut sebagai ujian berat bagi Whyte.
Menariknya, Derek Chisora sudah lebih dulu melempar tantangan. Kepada The Sun Sport, Chisora menyatakan siap kembali naik ring menghadapi Whyte jika sang rival lama berhasil menundukkan Itauma.
“Kalau dia menang kali ini, mungkin satu kali lagi. Kalau dia bisa melewati ini, saya akan lawan dia,” kata Chisora.
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengatakan akan melakukan rotasi pemain untuk melawan Uzbekistan. Tujuannya untuk memberikan menit bermain dan melihat perkembangan para pemain setelah melakukan pemusatan latihan (TC).
Pertemuan kedua tim itu dalam lanjutan Piala Kemerdekaan 2025. Laga itu akan berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Jumat (15/8/2025).
Nova Ariantomemastikan seluruh pemain dalam kondisi bugar dan hampir separuh komposisi tim akan dirotasi. Namun, dia tidak bisa bicara detail terkait pemain-pemain yang akan dirotasi nanti.
“Puji Tuhan, semua pemain dalam kondisi baik dan siap untuk tampil besok. Kami akan lihat siapa yang siap diturunkan, dan semoga hasilnya bisa maksimal,” ujar Nova dilansir dari laman Kita Garuda, Jumat (15/8/2025).
Mantan pemain Timnas Indonesia itu akan memaksimalkan Piala Kemerdekaan untuk membangun kekuatan Timnas Indonesia U-17. Hal itu dikarenakan ajang tersebut adalah satu satu rangkaian mereka menatap Piala Dunia U-17.
Juara tinju delapan divisi, Manny Pacquiao, resmi mengonfirmasi akan kembali naik ring pada Desember mendatang—tepat di bulan ulang tahunnya yang ke-47. Meski usianya tak lagi muda dan karier profesionalnya sudah dimulai sejak 1995, Pacquiao membuktikan dirinya masih layak diperhitungkan di level dunia.
Hanya beberapa pekan lalu, petinju berjuluk Pac-Man itu tampil mengejutkan saat menahan imbang juara dunia WBC kelas welter, Mario Barrios. Banyak yang bahkan menilai Pacquiao layak menang pada duel tersebut. Performa impresif itu membuat namanya kembali jadi magnet besar di dunia tinju.
Saat ini, Pacquiao tengah menikmati liburan di Italia. Dalam wawancara singkat dengan jurnalis tinju Dyan Castillejo, ia menegaskan rencana comeback-nya. “Tahun ini… di bulan Desember,” ujarnya singkat namun penuh keyakinan.
Baca Juga: Duel Ulang Manny Pacquiao vs Mayweather usai Imbangi Mario Barrios
Lantas, siapa yang akan menjadi lawan sang juara dunia delapan divisi ini? Opsi pertama tentu saja rematch melawan Mario Barrios. Banyak penggemar yakin Pacquiao bisa tampil lebih tajam dan meraih kemenangan di pertemuan kedua.
PELATIH Tottenham Hotspur Thomas Frank mengakui bahwa timnya mengalami “kombinasi buruk dalam pertandingan melawan Bayern Munchen. “Bayern bermain dalam level terbaiknya, dan kami tidak mampu melakukan hal yang sama,” kata dia.
Juara Bundesliga itu mencetak empat gol impresif tanpa balas di Allianz Arena – dan sebenarnya bisa saja mencetak lebih banyak gol – sehingga pertandingan berakhir dengan skor 4-0.
Menurut Frank, pertandingan tersebut berakhir mengecewakan mengingat secara umum timnya bermain selama pramusim dengan memetik hasil yang positif. Frank menegaskan bahwa ia ingin melihat lebih banyak energi dari para pemain pada malam itu.
Baca juga : Tottenham Tunjuk Thomas Frank sebagai Pelatih Baru
“Kami jelas bermain melawan tim yang sangat bagus malam ini,” ujarnya kepada SPURSPLAY.
Bayern, menurut dia. adalah salah satu tim yang mungkin difavoritkan untuk memenangkan Liga Champions. “Mereka bermain bagus, sementara kami tidak, itu kombinasi yang buruk, tetapi kami pasti akan belajar dari kekalahan ini. Saya sudah mendapatkan beberapa jawaban yang akan kami pertimbangkan dan kami akan merenungkannya dengan tenang setelah pertandingan dan menelaahnya. Selain itu, sepertinya kami kekurangan energi yang perlu kami temukan – tidak ada tim yang bisa bermain tanpa energi itu,” jelas dia.
Saat ini, timnya mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan Piala Super UEFA melawan Paris Saint-Germain pada hari Rabu pekan depan.
Baca juga : Thomas Frank Kantongi Sejumlah Nama Jika Son Heung-Min Hengkang
“Kami akan 100 persen siap untuk pertandingan itu, saya tidak ragu tentang itu,” tambah dia.
“Masih ada enam hari ke depan, kami akan menjalani pekan yang normal untuk pertama kalinya dalam dua pekan terakhir, jadi dengan segalanya – hanya beristirahat, mengurangi perjalanan, memberi energi kepada para pemain, tiga atau empat sesi latihan yang bagus – maka kami akan siap melawan PSG.”
Hasil pertandingan di Jerman adalah kekalahan pertama Tottenham Spur di musim panas. Frank menggarisbawahi pentingnya konsistensi saat timnya menuju awal musim kompetisi.
Menilai pramusim secara umum, ia berkata: “Secara keseluruhan, dari awal hingga sekarang, saya pikir secara keseluruhan hasilnya positif. Performa dan hasil hari ini memang negatif, tetapi secara keseluruhan ada beberapa penampilan yang sangat positif – melawan Arsenal, kami cukup puas dengan banyak hal di pertandingan melawan Newcastle.”
Ia menyoroti pentingnya konsistensi yang ingin dia tanamkan pada para pemain. “Memang butuh sedikit waktu untuk mencapai level konsistensi yang kami inginkan, tetapi saya yakin kami akan mencapainya,” pungkasnya. (H-2)
Dricus du Plessis membuat pengakuan mengejutkan tentang lawan terbaik yang pernah ia hadapi justru menuai pro dan kontra dari para penggemar / Foto: MMA Mania
Juara bertahan kelas menengah UFC , Dricus du Plessis, dikenal dengan gaya bertarungnya yang unik dan efektif. Meskipun kerap dicibir, Stillknocks kini dianggap sebagai salah satu petarung pound-for-pound terbaik. Namun, pengakuan terbarunya tentang lawan terbaik yang pernah ia hadapi justru menuai pro dan kontra dari para penggemar.
Dalam wawancara dengan Betway Afrika Selatan, du Plessis mengejutkan banyak pihak saat menyebut Israel Adesanya sebagai lawan terbaiknya sejauh ini. Padahal, ia mengalahkan Adesanya dengan relatif mudah melalui submission di ronde keempat pada UFC 305. Kemenangan itu adalah salah satu pertarungan UFC-nya yang paling nyaman, berbanding terbalik dengan duel sengit melawan Sean Strickland atau pertarungan berat melawan Darren Till.
Meski menang meyakinkan, du Plessis mengakui bahwa pertarungan melawan Adesanya adalah yang paling membuatnya gugup. Hal ini dikarenakan kehebatan Adesanya dalam striking dan kemampuannya untuk menghukum lawan dengan mudah.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Sebut Muhammad Ali sebagai GOAT
“Harus saya akui, mungkin Adesanya adalah petarung terbaik yang pernah saya hadapi di area spesifiknya,” kata du Plessis. “Itu mungkin pertarungan yang paling membuat saya gugup, mengingat betapa hebatnya dia. Dia bisa menyerang Anda dengan apa pun, kapan pun. Saya selalu mengagumi dan mempelajarinya, karena dialah patokan. Mengetahui kemampuannya, saya pikir dia petarung terbaik yang pernah saya hadapi.”
Bobot Terence Crawford Lebih Berat Lawan Canelo, Ryan Garcia: Kecepatannya Hilang?/The Sun
Bobot Terence Crawford makin berat melawan Saul Canelo Alvarez dipertanyakan Ryan Garcia apakah kecepatan pukulannya menghilang. Ryan Garcia mempertanyakan apakah Terence Crawford dapat menambah berat badannya tanpa harus memperlambatnya dalam pertarungannya melawan juara dunia kelas 76,2 kilogram Saul Canelo Alvarez pada 13 September mendatang.
“Itulah kesepakatannya. Bagaimana dia akan bereaksi terhadap berat badan yang baru? Terkadang Anda lebih lambat. Jadi, akan menarik untuk melihat bagaimana Crawford menyesuaikan diri, dan seberapa cepat tangannya bergerak, karena itu adalah salah satu aset besar Crawford. Kecepatan dan ketepatan waktu tangannya. Ketika Anda sedikit lebih berat,” kata Ryan Garcia di media sosial, mempertanyakan apakah kenaikan berat badan Terence Crawford akan berdampak negatif pada penampilannya saat melawan Canelo Alvarez pada tanggal 13 September.
Baca Juga: Strategi Kemenangan Saul Canelo Alvarez Mengalahkan Terence Crawford
Crawford memiliki tubuh ramping alami yang dimaksudkan untuk kelas yang lebih ringan, dan dia mendorong dirinya untuk menambah berat badan dalam pertarungan terakhirnya di kelas 69,8 kf. Kita melihat dalam pertarungannya melawan Israil Madrimov, ia telah kehilangan banyak kecepatan, tanpa menambah kekuatan, dan terlihat menua.
Untuk pertarungan melawan Alvarez (63-2-2, 39 KO) ini, ia terlihat telah menambah berat badannya sebanyak 10 hingga 15 kilogram, dan berpikir bahwa itu akan membantunya menghadapi bintang Meksiko yang bertubuh kekar itu. Kemungkinan besar tidak. Itu akan memperlambatnya dan berdampak pada kardionya.
DOKTER spesialis ortopedi dari Universitas Padjajaran Kiki Novito mengatakan pengurangan massa tulang dan otot yang dapat memengaruhi kemandirian di masa tua dapat dilawan dengan terus aktif serta melakukan diet dengan nutrisi tepat.
“Kunci menjaga kesehatan tulang adalah tetap terus aktif, olahraga yang memberikan load ke tulang dan diet yang terukur. Tujuannya untuk melawan pengurangan masa tulang dan otot yang akan berlanjut lebih tajam pada usia tua,” kata Kiki, Kamis (31/7).
Kiki mengatakan kualitas tulang yang baik sudah harus dipersiapkan sedari muda agar bisa menjadi ‘tabungan’ yang bisa digunakan saat memasuki usia tua.
Baca juga : Tiga Peran Otot dan Manfaat Myokine bagi Demensia
Melakukan aktivitas fisik sejak muda dengan memberikan beban ke tulang melalui jogging, penguatan inti tubuh (body core strengthening), dan latihan beban dapat mendukung deposisi kalsium ke tulang.
“Perlu diingat bahwa massa tulang dan otot akan mencapai puncaknya pada usia sekitar 30 tahun. Massa tulang kemudian akan berkurang sejak usia 50 tahun, sedang massa otot akan berkurang sejak usia 30 tahun tersebut, jika tidak dijaga dengan baik,” katanya.
Kiki mengatakan nutrisi yang tepat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Konsumsi rutin makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan produk turunannya, ikan, sayuran hijau, telur dan kacang-kacangan khususnya kedelai, serta aktif di luar ruangan untuk membantu pembentukan vitamin D.
Baca juga : Hobi Lari, Ini Panduan Asupan Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh
Juga perlu menghindari gaya hidup yang dapat menghambat kepadatan tulang seperti merokok, penyalahgunaan obat atau zat terlarang, dan alkohol.
“Khusus vitamin D perlu memperhatikan aktivitas fisik di luar ruangan untuk paparan sinar matahari ke kulit. Makanan seperti minyak ikan dan jamur mungkin jarang ditemui, sehingga perlu makanan yang diperkaya misalnya susu dengan vitamin D atau suplemen vitamin D,” ujar Kiki.
Sementara lansia yang ingin tetap menjaga kebugaran dan kesehatan tulang, juga dapat melakukan aktivitas fisik dengan olahraga berdampak ringan.
Aktivitas yang dapat dilakukan di antaranya aerobik (menggunakan oksigen untuk pembakaran), aktivitas yang memberikan load ke tulang, memberikan beban pada otot dan mempertahankan gerak sendi.
Ia menyarankan bagi lansia hindari kegiatan yang bersifat anaerobic (misalnya lari sekencang-kencangnya), adanya gerakan mendadak atau refleks dan lompatan-lompatan mendadak tanpa kesiapan topangan tubuh yang baik.
“Untuk menjaga kualitas tulang dan otot alat gerak atas, penting untuk bermain beban dengan terukur. Bagi para lansia, penting sekali untuk rutin memeriksakan kesehatan dan kesiapan system jantung, pernapasan, aliran darah serta kondisi sendi secara rutin,” pungkas Kiki. (Ant/Z-1)
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.