Kris Dayanti mengungkap arti namanya yang ternyata diambil dari ajaran Katolik. Foto/Instagram Kris Dayanti.
JAKARTA – Kris Dayanti mengungkap arti namanya yang ternyata diambil dari ajaran Katolik . Bahkan, wanita 50 tahun itu memiliki momen spesial ketika dirinya lahir.
Diakui istri Raul Lemos itu, namanya diberikan oleh sang ayah yang dahulu merupakan penganut Katolik. Kehidupan subkultur sang ayah membuat Kris Dayanti tumbuh menjadi seniman yang sukses dikenal publik selama 30 tahun terakhir.
Baca juga: Lulusan SMA, Krisdayanti Buktikan Bisa Jadi Anggota DPR 5 Tahun Tanpa Masalah
“Namanya saya udah komersil dari lahir, Kris spasi Dayanti. Jadi dulu Papa keluarga Katolik, terus dia memang pelukis, dia subculture,” kata Kris Dayanti dikutip dari YouTube Comic 8 Revolution, Selasa (19/8/2025).
Lebih jauh, pelantun Menghitung Hari itu kemudian mengungkap momen spesial saat dirinya lahir. Dia menyebut, saat itu sang ayah tengah melukis patung salib ketika ibunda KD menjalani proses persalinan.
Dari lukisannya sendiri, ayah KD terinspirasi untuk memberikan nama sang anak dengan makna salib.
“Pas saya lahir itu dia lagi ngelukis patung salib. Jadi Kris Dayanti itu, Yanti kan perempuan, jadi daya kekuatan dari perempuan,” jelasnya.
Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan kembali menghibur pemirsa MNCTV dengan program seru menghadirkan tawa, hiburan, dan cerita yang mengharukan. Foto/MNC Media
JAKARTA – Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan kembali menghibur pemirsa MNCTV dengan program seru menghadirkan tawa, hiburan, dan cerita yang mengharukan. Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan tayang setiap Kamis pukul 21.00 WIB
Dipandu oleh Ruben Onsu dan Vega Darwanti, serta penilaian dari juri ternama Beniqno, Selvi Kitty, dan Happy Asmara, acara ini menyajikan aksi karaoke dadakan yang penuh kejutan dan menghangatkan hati pemirsa.
Kisah inspiratif datang dari pasangan Riki dan Fitri. Riki mengungkapkan rasa syukurnya memiliki istri yang selalu mendukung, menerima segala kekurangan, dan tak pernah membuatnya merasa terpuruk. “Hidup itu mau kecil disyukurin, mau besar juga disyukurin, karena sudah ada masing-masing rejeki. Saya selalu support dia, saya nggak mau buat dia down,” ujar Riki sambil menahan haru.
Baca Juga: Dangdut 24 Karat Karoke Dadakan Ketika Lagu, Tawa dan Air Mata Bersatu di Satu Panggung
Fitri pun dianggap sosok hebat karena mampu menerima suaminya apa adanya, bahkan ketika menikah dengan Riki yang sudah membawa anak. Saat ini Riki bekerja sebagai driver online dengan mobil sewaan. Ia berharap suatu saat bisa membeli motor bekas dan beralih menjadi ojek online demi meringankan beban keluarga.
Dea Fatrika, seorang mahasiswi asal Sanggau, Kalimantan Barat penerima manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia, termasuk para mahasiswa yang merantau jauh dari rumah. Dea Fatrika, seorang mahasiswi asal Sanggau, Kalimantan Barat, menjadi salah satu saksi nyata betapa berharganya program ini dalam menopang kesehatannya.
Dea sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2014, berkat ayahnya yang bekerja sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU) di sebuah perusahaan kelapa sawit. Pengalaman sejak kecil ini memberinya ketenangan, terutama ketika ia harus pindah ke luar kota untuk melanjutkan pendidikan. “Sebagai anak yang sudah mendapatkan jaminan kesehatan sejak dini, saya merasakan manfaat besar, terutama saat saya merantau,” ungkapnya.
Dengan kartu JKN, Dea bisa mengakses layanan medis tanpa cemas soal biaya. Saat sakit di tanah rantau, ia bisa berobat dengan tenang, karena tahu seluruh perawatannya sudah terjamin. Pengalamannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas dan klinik selalu berjalan lancar. “Pelayanan di FKTP sangat responsif dan efisien. Prosesnya mudah dan tanpa hambatan,” puji Dea.
Namun, ia juga memberikan masukan konstruktif. Dea berharap pelayanan administrasi di rumah sakit bisa lebih ditingkatkan, seperti di RS Untan. “Bagian administrasi surat sebaiknya diperbaiki agar prosesnya bisa lebih cepat dan nyaman bagi pasien,” ujarnya.
Meskipun lebih sering digunakan untuk pengobatan ringan seperti maag atau flu, pengalaman paling berkesan bagi Dea adalah saat ia dirawat inap di RSUD M.Th. Djaman, Sanggau. Ia harus dirawat selama lima hari karena demam berdarah dan tipes. Dea bersyukur, seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Presiden Prabowo Subianto menganugerahi Tanda Kehormatan Bintang Sakti kepada Letda Purn Darius Bayani. Foto/SindoMNews
JAKARTA – Sosok Letda Purn Darius Bayani mencuri perhatian saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer diPusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ya, eks prajurit Korps Baret Merah Kopassus asal Papua ini menjadi salah satu orang yang menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Sakti dari Presiden Prabowo Subianto.
Bintang Sakti sendiri merupakan penghargaan yang diberikan negara kepada prajurit yang menunjukkan keberanian, keperwiraan, dan jasa luar biasa dalam pertempuran atau operasi militer strategis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pemberian tanda kehormatan kepada Letda Purn Darius Bayani oleh Presiden Prabowo bukan tanpa alasan. Sebagai mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Presiden Prabowo pernah menjadi atasan Letda Darius Bayani dan mengetahui betul bagaimana loyalitas dan keberanian anak buahnya tersebut.
Baca juga: Deretan Tokoh Penerima Pangkat Jenderal Kehormatan dan Bintang Sakti
Prabowo dalam bukunya berjudul, “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto” menceritakan sosok Letda Purn Bayani yang saat itu masih menyandang pangkat Serka.
Bagi Prabowo, Letda Darius Bayani merupakan salah satu kunci keberhasilan di medan operasi. Termasuk dalam operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua pada 8 Januari 1996 silam.
Sebagai pimpinan tertinggi dalam operasi tersebut, Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus bertanggung jawab terhadap keselamatan 26 sandera yang kebanyakan Warga Negara Asing (WNA).
Cecep Suhandi berhasil menyelesaikan pendidikan Magister dan Doktor di Fakultas Farmasi Unpad hanya dalam waktu tiga tahun. Foto/Unpad.
JAKARTA – Mahasiswa Unpad Cecep Suhandi berhasil menyelesaikan pendidikan Magister dan Doktor di Fakultas Farmasi Unpad hanya dalam waktu tiga tahun. Lebih istimewa lagi, capaian ini diraih pada usia muda, 26 tahun.
Keberhasilan Cecep tak lepas dariBeasiswa Unggulan Pascasarjana Padjadjaran (BUPP) yang dibiayai Universitas Padjadjaran (Unpad) yang ia raih.
Pada 29 Juli 2025, Cecep mempertahankan disertasinya berjudul “Hydrogel Film-Forming Spray Formulation Containing Propolis-Based Nanostructured Lipid Carriers of α-Mangostin for Diabetic Wound Repair” dalam Sidang Promosi Doktor di Ruang Rapat Pleno Fakultas Farmasi Unpad, Jatinangor.
Baca juga: Kisah Dava Adila, di Usia 19 Tahun Sudah Lulus S1 Kedokteran Unpad
Penelitian tersebut dilatarbelakangi minimnya obat yang dapat digunakan secara mandiri untuk mengobati luka diabetes di Indonesia. Di bawah bimbingan Prof. Nasrul Wathoni, Cecep berharap riset ini menjadi solusi alternatif dengan memanfaatkan kekayaan bahan alam Indonesia.
NOWHERE adalah film bergenre survival asal Spanyol yang dirilis di platform Netflix pada tahun 2023.
Film berdurasi 1 jam 49 menit ini diperankan oleh Anna Castillo sebagai Mia, Mariam Torres sebagai Lucia, Tamar Novas sebagai Nico dan Tony Corvillo sebagai Gil.
Berikut Sinopsis Film Nowhere
Berlatar masa depan distopik di Spanyol yang telah dikuasai oleh rezim totaliter gejolak global seperti krisis sumber daya, kelangkaan, dan represi membuat banyak warga, terutama perempuan hamil dan anak-anak, terusir atau dibunuh
Mia, seorang perempuan hamil, dan suaminya Nico merencanakan pelarian ke Irlandia menggunakan kapal kargo.
Namun, mereka terpisah saat berada dalam kontainer berbeda dan kontainer Mia jatuh ke laut akibat badai hebat.
Terombang-ambing di laut, Mia harus bertahan hidup di dalam kontainer yang bolong sementara air laut terus masuk.
Dalam kondisi ekstrem, Mia bahkan harus menjalani proses persalinan melahirkan sendiri sang bayi di dalam kontainer.
Nowhere adalah perjalanan dramatis tentang ketangguhan dan naluri seorang ibu untuk bertahan hidup menghadapi ketakutan ekstrem, keterasingan, dan tanggung jawab mengejutkan demi anak yang baru lahir. (Z-4)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah puncak dari perjuangan panjang rakyat. Di balik pembacaan teks oleh Ir Soekarno, terdapat banyak sosok penting yang harus diketahui. Mereka bekerja dalam diam, tetapi memiliki peran besar dalam sejarah.
Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi
Sayuti Melik diberikan tugas untuk mengetik ulang dokumen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia ditunjuk langsung Ir Soekarno dan Moh. Hatta.
Pengetikan dilakukan di kediaman Soekarno setelah teks ditulis dengan tangan. Sayuti melakukan beberapa perubahan pada redaksional. Ia mengubah kata “tempoh” menjadi “tempo”. Ia mengganti kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.
Baca juga : Merah Putih, Warisan Majapahit yang Menjadi Bendera Nasional
Penyuntingan itu dilakukan Sayuti menggunakan mesin tik milik Kepala Kantor Perwakilan Jerman. Mesin tersebut dipinjam dari Mayor Laut Dr Hermann Kandeler.
Alex Mendur dan Frans Mendur adalah dua fotografer yang merekam momen proklamasi. Keduanya bekerja di Kantor Berita Domei pada waktu itu. Tugas mereka dilakukan dalam situasi yang berisiko tinggi.
Mereka mengambil gambar di Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Salah satu foto terkenal adalah ketika Soekarno membacakan teks proklamasi.
Baca juga : Paskibraka 2025: Syarat, Proses Seleksi, dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
Mereka harus menyembunyikan film negatif agar tidak dirampas tentara Jepang. Foto-foto tersebut sekarang menjadi bagian dari arsip sejarah nasional. Tanpa kontribusi mereka, tidak akan ada dokumentasi visual resmi saat proklamasi.
Fatmawati Soekarno, Penjahit Sang Saka Merah Putih
Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi dijahit Fatmawati Soekarno. Ia menggunakan kain katun biasa dan menjahitnya secara manual. Proses menjahit dilakukan di rumahnya, beberapa hari sebelum proklamasi.
Fatmawati menggabungkan dua kain polos, merah dan putih. Ia menjahitnya dengan sederhana tetapi penuh semangat. Bendera itu lalu dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Kini, bendera tersebut dikenal sebagai Bendera Pusaka. Simbol perjuangan ini menjadi warisan bersejarah Indonesia.
Wage Rudolf Soepratman, Pencipta Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya resmi dinyanyikan untuk pertama kalinya pada 17 Agustus 1945. Lagu yang ditulis Wage Rudolf Soepratman ini dikenal sejak 1928.
Pada hari proklamasi, lagu tersebut dinyanyikan tanpa alat musik pengiring. Meskipun sederhana, lagu itu mampu membangkitkan semangat para hadirin. Suasana khidmat menyelimuti momen bersejarah tersebut. Sejak saat itu, Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan resmi Republik Indonesia.
Peristiwa proklamasi bukan hanya hasil dari perjuangan tokoh-tokoh utama. Terdapat kontribusi dari pihak-pihak yang tidak berada di pusat sorotan. Sayuti Melik, Mendur Bersaudara, dan Fatmawati Soekarno adalah bagian penting dari momen itu.
Peran mereka menunjukkan kemerdekaan dicapai melalui berbagai cara. Ada yang mengetik, menjahit, memotret, atau menyanyi. Semua berkontribusi untuk perjuangan bangsa ini dengan cara mereka masing-masing.
Generasi saat ini patut mengenal tokoh-tokoh ini. Penghormatan terhadap sejarah dimulai dengan mengetahui siapa saja yang terlibat di dalamnya. (Universitas Narotama/Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI/Pemerintah Provinsi Jawa Tengah/Wikipedia/Z-2)
Kisah cinta kerajaan paling kontroversial menjadi sorotan publik dan media internasional. Apalagi jika melibatkan skandal, perlawanan terhadap tradisi. Foto/Stars Insider
JAKARTA – Kisah cinta kerajaan paling kontroversial menjadi sorotan publik dan media internasional. Apalagi jika melibatkan skandal, perlawanan terhadap tradisi, hingga pengorbanan besar demi pasangan.
Sepanjang sejarah, tak sedikit para bangsawan dari berbagai kerajaan di dunia yang memilih cinta dibandingkan kewajiban kerajaan. Bahkan rela meninggalkan gelar demi menikahi orang yang dicintai dan menjadi orang biasa.
Berikut kisah cinta kerajaan paling kontroversial yang menggemparkan dunia dan masih diperbincangkan hingga kini dilansir dari Stars Insider, Senin (11/8/2025).
10 Kisah Cinta Kerajaan Paling Kontroversial Sepanjang Sejarah
Baca Juga: Mengapa Keluarga Kerajaan Inggris Enggan Berdamai dengan Meghan Markle?
1. Raja Henry VIII dan Anne Boleyn
Foto/Stars Insider
Raja Henry VIII dikenal dengan keputusan dramatisnya untuk menceraikan Catherine dari Aragon demi menikahi Anne Boleyn. Gereja Katolik menolak permintaannya, sehingga ia mengeluarkan Undang-Undang Supremasi pada 1534 yang memutus hubungan Inggris dengan Paus dan menjadikannya Kepala Gereja Inggris. Langkah ini mengubah sejarah dan memungkinkan pernikahannya dengan Anne.
2. Edward VIII dan Wallis Simpson
Foto/Stars Insider
Edward VIII mencatat sejarah ketika turun takhta pada 1936 demi menikahi Wallis Simpson, seorang janda asal Amerika. Keputusannya yang hanya setahun setelah menjadi raja mengguncang monarki Inggris dan membuat ayah Ratu Elizabeth II naik takhta.
Tunggul Ametung mulai merasa resah selama masa pemerintahannya di akuwu Tumapel, sebelum Kerajaan Singasari berdiri. Foto/SindoNews
SEMARANG – Tunggul Ametung mulai merasa resah selama masa pemerintahannya di akuwu Tumapel, sebelum Kerajaan Singasari berdiri. Saat itu Tumapel mulai memiliki keyakinan kepemimpinannya tampak tinggal sebentar lagi berakhir. Ia sempat mengutarakan hal tersebut kepada istrinya Ken Dedes dan Dalung.
Tapi sosok Dalung inilah mungkin tak dijelaskan lebih detail. Saat itu hanya ketiga orang ini melakukan pembicaraan di Taman Larangan di kompleks istana akuwu Tumapel. Kala itu Tumapel masih menjadi dari Kerajaan Kediri, di bawah Raja Kertajaya.
Pada hari itu, Tunggul Ametung tengah pusing memikirkan bagaimana agar akuwu Tumapel yang dipimpinnya tetap kuat. Sayang para prajuritnya mulai habis dan berbalik kanan mendukung Ken Arok. Tunggul Ametung sadar betul bahwa para prajuritnya kini banyak yang tidak setia kepadanya.
Baca juga: Kisah Kaisar Khubilai Khan Gagal Kuasai Selat Malaka Akibat Singasari Tancapkan Kekuasaan
Sementara pada saat yang sama, kekuatan Ken Arok semakin bertambah kuat dan besar. Ketika di Taman Larangan itu, Tunggul Ametung meminta arak. Maka Ken Dedes pun langsung mengambilkan sebotol arak. Arak itu langsung ditenggak oleh Tunggul Ametung, dikutip dari “Hitam Putih Ken Arok : Dari Kejayaan hingga Keruntuhan”.
Beyond the Bar menjadi drama Korea terbaru yang mencuri perhatian sejak penayangan perdananya pada 2 Agustus 2025 di Netflix. Drama ini memadukan elemen hukum. Foto/Soompi
JAKARTA – Beyond the Bar menjadi drama Korea terbaru yang mencuri perhatian sejak penayangan perdananya pada 2 Agustus 2025 di Netflix. Tak hanya menghadirkan konflik ruang sidang yang menegangkan, drama ini memadukan elemen hukum, psikologis, dan dinamika hubungan kerja secara emosional dan realistis.
Dengan gaya penceritaan yang kuat dan pendekatan karakter yang mendalam, Beyond the Bar membedakan dirinya dari drama legal lainnya. Setiap episodenya membawa penonton ke dalam kasus hukum yang rumit sekaligus memperlihatkan pertumbuhan batin para karakter utama.
Ditulis oleh Park Mi-hyun, seorang pengacara praktisi, dan disutradarai oleh Kim Jae-hong, Beyond the Bar menghadirkan kasus hukum berkualitas tinggi yang terasa nyata. Drama ini tidak mengandalkan drama ruang sidang semata, melainkan menjadikan setiap kasus sebagai sarana refleksi dan penyembuhan.
Sinopsis Beyond the Bar
Drama ini mengikuti perjalanan Kang Hyo-min (Jung Chae-yeon), pengacara muda idealis yang baru bergabung di firma hukum elite Yullim. Di sana, ia bekerja langsung di bawah Yoon Seok-hoon (Lee Jin-wook), partner senior yang terkenal karena sifatnya yang kaku dan perfeksionis.
Baca Juga: Sinopsis The Winning Try, Kisah Kebangkitan Legenda Rugby Korea yang Terjerat Skandal
Foto/Soompi
Pertemuan pertama mereka langsung menciptakan kesan tak biasa, Hyo-min datang terlambat saat wawancara kerja dengan penampilan berantakan. Namun, kemampuan analisis hukumnya membuat Seok-hoon tak bisa menolaknya.