15 Lagu Nasional Terbaik untuk HUT Ke-80 RI, Bangkitkan Semangat Kemerdekaan!

15 Lagu Nasional Terbaik untuk HUT Ke-80 RI, Bangkitkan Semangat Kemerdekaan!



loading…

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, berbagai lagu nasional kembali digaungkan. Foto/SINDOnews.

JAKARTA – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, berbagai lagu nasional kembali digaungkan untuk membangkitkan rasa cinta Tanah Air dan semangat perjuangan.

Lagu-lagu ini tidak hanya sarat makna sejarah, tetapi juga mampu menyatukan semangat rakyat Indonesia dalam memperingati hari kemerdekaan.

Baca juga: Lirik Lagu 17 Agustus Hari Merdeka untuk Dinyanyikan di HUT RI

Untuk memeriahkan HUT Ke-80 RI, berikut daftar 15 lagu nasional yang paling cocok diperdengarkan saat upacara bendera, perlombaan 17-an, dan berbagai acara peringatan kemerdekaan di seluruh Indonesia.

15 Lagu Nasional Terbaik untuk HUT Ke-80 RI

1. Indonesia Raya – W.R. Supratman

Sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia, Indonesia Raya wajib dinyanyikan dan diperdengarkan pada setiap momen peringatan kemerdekaan. Lagu ini menjadi simbol kemerdekaan dan jati diri bangsa Indonesia.

2. Bagimu Negeri – Kusbini

Lagu yang menggambarkan pengabdian total kepada tanah air ini kerap dinyanyikan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan rasa cinta terhadap Indonesia.

Baca juga: Heboh Timnas Indonesia Diminta Royalti Lagu Nasional, Begini Respons PSSI

3. Hari Merdeka (17 Agustus 1945) – H. Mutahar

Lagu ini identik dengan momen perayaan kemerdekaan. Liriknya penuh semangat dan menggambarkan suka cita rakyat setelah meraih kemerdekaan.

4. Bangun Pemudi Pemuda – Alfred Simanjuntak

Lagu ini mengajak generasi muda untuk lebih berjuang dalam membangun bangsa Indonesia agar lebih maju, cerdas, dan berdaya saing.

Baca juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Kemerdekaan 17 Agustus 1945

5. Tanah Airku – Ibu Sud

Dengan nada yang menyentuh, lagu ini menggambarkan rasa rindu dan cinta pada tanah air, terutama bagi mereka yang jauh dari Indonesia.

6. Ibu Pertiwi – Ismail Marzuki

Lagu ini menggambarkan pengorbanan besar Ibu Pertiwi dan menjadi pengingat agar masyarakat Indonesia tetap mencintai dan menjaga Tanah Air.

7. Satu Nusa Satu Bangsa – L. Manik

Lagu ini menekankan pentingnya persatuan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

8. Berkibarlah Benderaku – Ibu Sud

Lagu ini mengajarkan kebanggaan kepada Sang Merah Putih sebagai lambang kemerdekaan dan martabat bangsa.

9. Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki

Lagu ini memuja keindahan tanah air Indonesia sebagai warisan pusaka yang harus dijaga dan dilestarikan.

10. Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki

Lagu ini menyampaikan keindahan alam Indonesia dengan nuansa romantis dan penuh kebanggaan.

11. Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak

Lagu penuh semangat perjuangan ini cocok diperdengarkan saat momen-momen patriotik karena mengajarkan untuk pantang menyerah.

12. Gugur Bunga – Ismail Marzuki

Lagu ini menghormati jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia. Biasanya dinyanyikan saat upacara kenegaraan.

13. Syukur – H. Mutahar

Lagu ini menyuarakan rasa syukur atas rahmat Tuhan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Cocok untuk refleksi kebangsaan.

14. Padamu Negeri – Kusbini

Lagu ini menyampaikan pesan kesetiaan kepada Tanah Air dan rasa cinta yang mendalam sebagai warga negara Indonesia.

15. Tanah Tumpah Darahku – Ibu Sud

Lagu ini membangkitkan rasa nasionalisme, kebanggaan, dan cinta terhadap tanah kelahiran Indonesia.

(nnz)

Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI

Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI


Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI
Ilustrasi(MI/NURUL HIDAYAH)

RATUSAN orang sudah mendaftar secara online untuk melakukan pendakian ke Gunung Ciremai. Mereka hendak melakukan penanjakan ke puncak untuk merayakan hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. 

Ketua Koperasi Rimba Cipta Sejahtera selaku mitra pengelola jalur pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Ndun Abdulah, menjelaskan bahwa kuota pendaki melalui jalur tersebut masih tersedia cukup banyak. 

“Berdasarkan data pemesanan online, hingga 13 Agustus 2025 pukul 17.44 WIB, untuk pendakaian pada 16 hingga 17 Agustus 2025 baru ada 153 pendaki. Padahal kuotanya  sebanyak 450 pendaki,” tutur Ndun, Jumat (15/8). 

Biasanya, lanjut Ndun, kuota pendakian sudah penuh beberapa hari sebelum 16 Agustus. Ndun pun mengakui jika dilihat dari data yang ada, antusiasme pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Ciremai melalui jalur Palutungan tahun ini belum terlihat. “Bahkan tahun ini relatif sepi,” tutur Ndun. 

Kemungkinan masih banyaknya kuota pendakian ke Gunung Ciremai khususnya yang melalui jalur Palutungan disebabkan kendala cuaca. “Mungkin karena terkendala cuaca, kalau mau dibilang aneh ya aneh sih. Soalnya kalau Agustus itu biasanya kemarau itu bener-bener kemarau, kalau sekarang hujan masih ada,” ungkap Ndun. 

Meski masih terpantau sepi, Ndun mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan untuk menyambut pendaki yang akan datang nanti. Persiapan yang dilakukan diantaranya membersihkan jalur hingga menyiapkan personil untuk berjaga. “Kita juga ada tim relawan yang bersiap di jalur pendakian,” tutur Ndun. 

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah tiket di jalur pendakian Linggarjati misalnya, masih tersisa 167 tiket, di jalur Linggasana, 200 tiket dan jalur Sadarehe 169 tiket. Satu-satunya jalur pendakian ke puncak Gunung Ciemai pada tanggal tersebut yang sudah terjual habis hanya di jalur Apuy Majalengka. 

Selanjutnya Ndun juga mengimbau kepada pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI nanti untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum melakukan pendakian. Seperti persiapan fisik, mental dan peralatan untuk pendakian. “Kami juga mengimbau agar para pendaki selalu mematuhi rambu dan aturan yang sudah ditetapkan. Naik dan turun selalu bersama-sama rombongan, saling menjaga satu sama lain,” pesannya. 

BTNGC Lakukan Pengawasan di Jalur Pendakian 

Sementara itu  Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) akan melakukan pengawasan di seluruh jalur pendakian resmi menjelang peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Ciremai. 

“Pengawasan ini bukan hanya untuk pendaki namun juga untuk mitra pengelola jalur pendakian Gunung Ciremai,” tutur penyuluh Kehutanan BTNGC, Nisa Syachera Febriyanti. Dijelaskan Nisa, pengawasan dilakukan di seluruh jalur pendakian resmi mulai 15 Agustus hingga 19 Agustus 2025. 

Dijelaskan Nisa, petugas dari BTNGC akan berjaga di setiap jalur pendakian untuk memastikan mitra pendakian dan calon pendaki mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan disahkan oleh kepala balai. “Pengawasan ini bertujuan untuk kelancaran dan keselamatan pendaki di momen hari Kemerdekaan RI ke 80,” tutur Nisa. Pengawasan ini juga dilakukan karena pada momen ini banyak pendaki yang tidak melakukan pendaftaran secara online, mendaki di luar waktu yang telah ditetepkan, hingga pendaki tektok. 

Khusus untuk pendaki tektok, menurut Nisa BTNGC tidak melarang untuk beraktivitas di Gunung Ciremai, namun harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. “Enggak (dilarang) tapi ada persyaratannya,” tuturnya. 

Nisa pun berpesan kepada pendaki yang akan mendaki Gunung Ciremai di momen HUT RI 17 Agustus nanti agar melakukan persiapan dan mengikuti aturan. “Pendakian itu bukan kayak jalan-jalan ke mall, harus dipersiapkan mental dan fisik, ikuti aturan yang berlaku,” tutur Nisa. (H-2)

Perayaan HUT ke-79 ke HUT ke-80 Transformasi Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia

Perayaan HUT ke-79 ke HUT ke-80 Transformasi Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia


Perayaan HUT ke-79 ke HUT ke-80: Transformasi Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia
Ilustrasi(freepik)

SETIAP tahun, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) memiliki kekhususannya masing-masing. Tidak terkecuali tahun ini. Perayaan tahun ini memiliki logo, tema, dan lokasi perayaan yang berbeda.

Logo

Tahun ini, HUT RI memasuki perayaan ke-80. Logo dirancang dengan angka 80 yang dipadukan garis dinamis, merepresentasikan persatuan, kedaulatan, kesejahteraan rakyat, serta kemajuan Indonesia.

Pada perayaan HUT-79, logo tampil berbeda. Visual logo yang mencakup tujuh konsep, negara kepulauan, lambang negara, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, ekonomi hijau, persatuan dan harapan, serta kesetaraan. 

Tema

Tema resmi HUT ke-80 RI adalah “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang menjadi dasar filosofi. Tema ini bermakna rasa semangat yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang selalu menjunjung tinggi kerukunan antar warga. 

Sedangkan makna “Rakyat Sejahtera”, merefleksikan komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyejahterakan rakyatnya melalui 8 Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win). 

Tema HUT ke-79 adalah “Nusantara Baru Indonesia Maju”.  Tema ini dipilih untuk menggambarkan transisi kepindahan ibu kota negara dan kepemimpinan bangsa. 

Lokasi Upacara

Lokasi upacara peringatan HUT RI ke-80 tahun ini kembali dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta. Berbeda dengan tahun lalu, di mana upacara peringatan HUT RI ke-79 dilaksanakan di dua tempat, yakni Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agenda yang membedakan dari tahun sebelumnya yakni proses kirab pengiriman bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Monas ke IKN, serta arsip pameran kepresidenan. Tahun ini, pelaksanaan kembali terbatas di Jakarta.

Perbedaan perayaan HUT RI tahun ini dan tahun lalu tidak semata ajang seremonial. Tetapi bagaimana kita sebagai rakyat Indonesia mampu merefleksikan makna kemerdekaan itu sendiri. 

Tidak hanya melalui logo atau agenda perayaan, namun dapat berperan aktif sebagai bangsa yang menjaga persatuan, kesatuan, tanggung jawab untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tentu saja dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara. (setneg/indonesia.go.id/Z-2)

 

Daftar Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan di Piala Kemerdekaan 2025

Daftar Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan di Piala Kemerdekaan 2025



loading…

DELI SERDANG Timnas Indonesia U-17 telah mengumumkan susunan pemain yang akan diturunkan menghadapi Tajikistan U-17 pada laga Piala Kemerdekaan 2025, Selasa (12/8/2025). Pertandingan dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang, mulai pukul 19.30 WIB.

Ajang Piala Kemerdekaan 2025 bukan sekadar bagian dari perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan penting bagi skuad asuhan Nova Arianto menjelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Meski bermain di kandang, laga kontra Tajikistan diperkirakan tidak akan berjalan mudah. Lawan kali ini dikenal memiliki deretan pemain muda berbakat yang sebelumnya tampil impresif di Kualifikasi Piala Asia U-17.

Baker Perkuat Lini Belakang, Mierza Jadi Tumpuan di Depan

Di bawah mistar, Nova mempercayakan posisi kiper utama kepada Dafa Al Gasemi, dengan Nur Ihsan serta Rendy sebagai pelapis.

Kobarkan Semangat Kemerdekaan, Polantas Bagikan 214 Ribu Bendera dan 10 Ribu Mawar

Kobarkan Semangat Kemerdekaan, Polantas Bagikan 214 Ribu Bendera dan 10 Ribu Mawar



loading…

Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, Aksi Gerakan Polantas Menyapa pada 4–10 Agustus 2025 sukses digelar. Foto/Dok. SindoNews

JAKARTA – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) polda dan jajaran di seluruh Indonesia sukses menggelar Aksi Gerakan Polantas Menyapa pada 4–10 Agustus 2025. Kegiatan ini untuk menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI .

Kegiatan yang berlangsung serentak di berbagai daerah ini menjadi wujud nyata kedekatan dan kepedulian Polantas kepada masyarakat pengguna jalan, sekaligus mengobarkan semangat nasionalisme. Polantas membagikan 214.477 lembar bendera Merah Putih kepada pengemudi angkutan barang dan komunitas kendaraan roda empat, serta 10.604 tangkai bunga mawar untuk komunitas sepeda motor dan pengemudi ojek online. Baca juga: Korlantas Polri Mulai Terapkan BPKB Elektronik untuk Mobil Baru, Begini Bentuknya

Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan, kegiatan ini menjadi simbol sapaan hangat Polantas kepada seluruh pengguna jalan. “Menyapa masyarakat, membagikan bendera Merah Putih, dan setangkai bunga mawar adalah wujud nyata Polantas peduli. Kami berharap kegiatan ini menumbuhkan rasa nasionalisme, kebersamaan, dan kegembiraan menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI,” katanya, Senin (11/8/2025).

Gerakan Polantas Menyapa akan terus dijalankan di berbagai momentum. Bukan hanya untuk memperingati hari besar, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara Polantas dan masyarakat serta mendorong budaya tertib berlalu lintas di seluruh Indonesia.

(poe)