Kemendikdasmen menetapkan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilaksanakan secara gratis. Foto/SINDOnews.
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ( Kemendikdasmen ) menetapkan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilaksanakan secara gratis. Murid dan orang tua tidak dibebankan biaya apa pun untuk mengikuti TKA.
TKA adalah program resmi pemerintah yang bertujuan untuk memetakan capaian akademik individu murid secara adil, terukur, dan kredibel. Semua murid berhak mengikutinya tanpa biaya, baik di jenjang SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, maupun SMA/MA/sederajat, dan SMK/MAK.
Baca juga: 22 Mata Pelajaran Wajib dan Pilihan yang Keluar di TKA 2025, Siswa Pelajari Ya
“Kami pastikan TKA tidak dipungut biaya. Dana pelaksanaan dibebankan kepada anggaran pemerintah. Satuan Pendidikan (sekolah/madrasah) dilarang membebankan biaya persiapan TKA kepada murid dan orang tua. Persiapan dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran, menggunakan sumber daya sekolah dan pemerintah,” ujarKepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, melalui siaran pers, Selasa (12/8/2025).
Materi serta kemampuan yang diukur pada TKA telah dipublikasikan melalui Peraturan Kepala BSKAP Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik jenjang SMA/MA/SMK sederajat serta Peraturan Kepala BSKAP nomor 47 tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik jenjang SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat.
Peluncuran sistem PJJ Kemendikdasmen.(Dok. Kemendikdasmen)
DALAM rangka memperluas akses layanan pendidikan yang bermutu, inklusif, dan adaptif untuk seluruh anak Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Vokasi PKPLK), meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Jenjang Pendidikan Menengah.
Selain untuk mengetahui model pelaksanaan pendidikan jarak jauh jenjang pendidikan menengah yang ideal, uji terap yang dilaksanakan pada sekolah terbuka di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) ini juga untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan menengah. Penyelenggaraan uji terap ini didukung oleh SMA Negeri 2 Padalarang, Jawa Barat sebagai pendamping penyelenggaraan uji terap PJJ.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa PJJ menjadi salah satu strategi sekaligus upaya afirmasi untuk menjangkau anak-anak Indonesia yang selama ini belum terlayani pendidikan, utamanya anak-anak yang tinggal di wilayah yang memiliki keterbatasan geografis maupun keterbatasan lainnya.
Baca juga : Pendidikan Jarak Jauh untuk Daerah 3T Kurang Tepat
“Kami menekankan bahwa pendidikan itu tidak hanya belajar di sekolah (schooling), tetapi juga learning atau belajar yang bisa dilakukan di mana saja. Dengan pendidikan jarak jauh, anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah yang secara geografis tidak mudah dijangkau atau mereka yang memiliki hambatan untuk mengakses sekolah tetap bisa tetap belajar,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (7/8).
Oleh karena itu, Abdul Mu’ti berharap dukungan semua pihak dalam membantu menyukseskan program pendidikan jarak jauh serta uji terap pendidikan jarak jauh jenjang pendidikan menengah yang saat ini sedang diimplementasikan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK).
“Pendidikan menengah ini punya peran penting untuk membentuk karakter, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, uji terap ini penting agar kita dapat model pelaksanaan PJJ jenjang pendidikan menengah yang sesuai untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua anak Indonesia,” lanjut Abdul Mu’ti.
Baca juga : Mendikdasmen Tegaskan tidak Ada Perubahan Kurikulum
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa uji terap penyelenggaraan pendidikan jarak jauh dilaksanakan di SIKK karena memiliki kesesuaian karakteristik sebagai daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Selama ini, sekolah yang berlokasi di Sabah, Malaysia ini melayani akses pendidikan formal bagi anak-anak Indonesia yang tinggal di wilayah Sabah dan Serawak, khususnya bagi anak-anak pekerja migran Indonesia yang banyak tinggal dan bekerja di perkebunan sawit.
“SIKK telah memiliki SMA Terbuka Jarak Jauh di Kota Kinabalu dan Tempat Kegiatan Belajar (TKB) berupa pusat layanan pendidikan (Community Learning Center/CLC), yang jumlahnya ada ratusan di wilayah perkebunan sawit dengan akses sulit di Sabah dan Serawak, Malaysia,” kata Tatang.
Oleh karena itu, lanjut Tatang, selain untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif terkait pelaksanaan PJJ yang ideal, uji terap ini juga diharapkan bisa memberikan harapan baru bagi anak-anak pekerja migran Indonesia yang selama ini kesulitan mengakses layanan pendidikan.
“Uji Terap Pendidikan Jarak Jauh di SIKK ini adalah perwujudan kehadiran negara dalam upaya memberikan layanan pendidikan bagi seluruh anak bangsa, utama anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang belum terlayani pendidikannya,” lanjut Tatang.
Kasmiati, salah satu murid PJJ dari SIKK, mengaku sangat senang dengan adanya program Pendidikan Jarak Jauh dari SIKK. Sebelumnya, Kasmiati yang tinggal di Felda Lahad Datu, Sabah, Malaysia ini tidak pernah menyangka bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut karena alasan sulitnya akses pendidikan.
“Jarak tempat tinggal saya ke SIKK itu bisa sembilan jam perjalanan. Belum lagi, saya juga harus membantu orang tua untuk bekerja di ladang sawit. Sulit sekali rasanya kalau harus sekolah tatap muka ke Kinabalu,” kata Kasmiati.
Dengan adanya Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Menengah dari SIKK ini, Kasmiati berharap bisa melanjutkan pendidikannya, tidak hanya jenjang menengah, tetapi juga bisa berlanjut ke perguruan tinggi.
“Tentu harapannya tidak hanya ingin jadi pekerja di perkebunan saja, tetapi bisa sukses, melanjutkan ke perguruan tinggi, dan kembali ke Indonesia,” tutup Kasmiati. (H-3)
Kemendikdasmen menginisisasi program Bina Talenta Indonesia 2025. Foto/BKHM.
JAKARTA – Kemendikdasmen menginisisasi program Bina Talenta Indonesia. Program ini diselenggarakan untuk menjawab tantangan menyiapkan SDM Unggul di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Koding, dan Kecerdasan Buatan dengan didukung penguatan karakter.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti, dalam sambutannya menegaskan bahwa tantangan utama pendidikan Indonesia bukan hanya akses, tetapi mutu khususnya dalam penguasaan keterampilan abad ke-21.
“Minat dan pengenalan murid terhadap STEM, Koding, Kecerdasan Buatan, dan pendidikan karakter ini perlu kita perkuat karena faktor yang masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Pendidikan Sugiono, ‘Anak Ideologis Prabowo’ Menlu dan Juga Sekjen Gerindra
Berdasarkan Data Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan bahwa mayoritas siswa Indonesia belum mencapai level kecakapan minimum dalam literasi membaca, matematika, dan sains. Atas dasar itu, ia juga menekankan pentingnya membina dan mengembangkan potensi anak-anak yang memiliki talenta unggul.
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.