Hanya Meja Kecil dan Kasur Lantai, Inilah Sel Penjara Mantan Ibu Negara Korea Selatan

Hanya Meja Kecil dan Kasur Lantai, Inilah Sel Penjara Mantan Ibu Negara Korea Selatan



loading…

Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee ditempatkan di sel penjara dengan fasilitas hanya meja kecil dan kasur lantai di Pusat Penahanan Nambu. Foto/News Bytes

SEOUL – Mantan Ibu Negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon Hee, telah menghabiskan hari pertamanya di penjara pada hari Rabu di sel yang sangat mirip dengan sel yang ditempati suaminya; mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Hanya ada meja kecil dan kasur di lantai sebagai fasilitas di sel penjara tersebut.

Jaksa penuntut terus mengincar pasangan yang dulunya berprestasi tinggi itu dalam penyelidikan kriminal yang semakin meluas.

Kim secara resmi ditahan di Pusat Penahanan Nambu di tepi barat Ibu Kota Korsel, Seoul. Itu merupakan fasilitas lembaga pemasyarakatan yang relatif baru, yang dibuka 11 tahun lalu dan salah satu dari sedikit yang dikelola oleh sipir perempuan.

Dia diperlakukan sama seperti narapidana lain, tetapi akan menerima sedikit penyesuaian dalam rutinitas hariannya mengingat statusnya sebagai tokoh penting. Demikian disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga: Skandal Paling Memalukan! Mantan Ibu Negara Korea Selatan Susul Suaminya di Penjara

Kim dipenjara setelah pengadilan menyetujui surat perintah penangkapannya pada Selasa malam dengan alasan bahwa dia mungkin akan menghilangkan barang bukti di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung atas tuduhan penyuapan, penipuan saham, dan “perdagangan pengaruh”.

Pengacara Kim telah membantah tuduhan terhadap kliennya dan menepis laporan berita tentang beberapa hadiah yang diduga diterimanya sebagai imbalan atas bantuannya. Menurut pihak pengacara, tuduhan merupakan spekulasi yang tidak berdasar.

Ketua KPK Ungkap Agen Travel Besar hingga Kecil Diduga Raup Untung dari Korupsi Kuota Haji

Ketua KPK Ungkap Agen Travel Besar hingga Kecil Diduga Raup Untung dari Korupsi Kuota Haji


Ketua KPK Ungkap Agen Travel Besar hingga Kecil Diduga Raup Untung dari Korupsi Kuota Haji
Ketua KPK Setyo Budiyanto.(MI/SUSANTO)

KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengungkap adanya sejumlah pihak yang diduga meraup keuntungan dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. Ia menyebut, pihak-pihak tersebut seperti agen travel, mulai dari skala kecil hingga besar.

Temuan ini terkuak setelah penyidikan kasus dugaan korupsi dana dan kuota haji resmi dimulai. Menurut Setyo, keterlibatan perusahaan tidak hanya dari kelompok usaha besar, tetapi juga menengah dan kecil. Namun, ia enggan membeberkan detail identitas perusahaan yang dimaksud.

“Karena terkait masalah keuntungan apa semuanya. Memang ada beberapa travel,” kata Setyo Budiyanto di FakultasHukum Universitas Gadjah Mada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (12/8).

Setyo menyebut setidaknya ada sekitar 10 agen travel yang terlibat.  “Iya, lebih kurang. Lebih kurang sekitar segitu lah (10 agen travel),” katanya.

KPK sudah meminta Direktorat Jenderal Imigrasi mencegah tiga orang bepergian ke luar negeri terkait dugaan korupsi kuota haji. 

Mereka ialah mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, mantan stafsus Menag Ishfah Abidal Aziz dan bos travel Maktour Fuad Hasan Masyhur.

Tambahan kuota sebanyak 20 ribu anggota jemaah, sesuai dengan undang-undang, seharusnya dibagi 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus. Namun, sejumlah pihak justru membaginya sama rata: 10 ribu untuk reguler dan 10 ribu untuk haji khusus.

Sejumlah pejabat Kemenag dan pelaku usaha travel umrah telah dimintai keterangan, termasuk Ustaz Khalid Basalamah. Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun telah diperiksa pada Kamis (7/8).

“Alhamdulillah saya berterima kasih akhirnya saya mendapatkan kesempatan, mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segala hal, terutama yang terkait dengan pembagian kuota tambahan pada proses haji tahun 2024 yang lalu,” kata Yaqut usai pemeriksaan. (P-4)

 

Royalti kecil dan Diduga Salah Transfer, Ari Lasso Pertanyakan Cara Kerja WAMI

Royalti kecil dan Diduga Salah Transfer, Ari Lasso Pertanyakan Cara Kerja WAMI


loading…

Ari Lasso meluapkan kekecewaannya kepada Wahana Musik Indonesia (WAMI) usai menerima royalti yang dinilai terlalu kecil dan diduga salah transfer ke pihak lain. Foto/Instagram Ari Lasso

JAKARTA Ari Lasso meluapkan kekecewaannya kepada Wahana Musik Indonesia (WAMI) usai menerima royalti yang dinilai terlalu kecil dan bahkan diduga salah transfer ke pihak lain. Ia pun secara terbuka mempertanyakan profesionalitas dan transparansi WAMI dalam mengelola hak para musisi.

Terlebih, jika mengingat ketuanya saat ini adalah Adi Adrian dari grup musik Kla Project, yang sangat ia kagumi. Melalui Instagram, Ari Lasso menegaskan bahwa kesalahan WAMI tidak hanya merugikan dirinya, tetapi juga ratusan musisi lain yang bergantung pada royalti sebagai sumber penghasilan utama.

“Dear @wami.id bagaimana cara Anda mengelola organisasi Anda? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla @adiadrian22. Mohon pencerahan,” tulis Ari dikutip dari Instagram @ari_lasso, Selasa (12/8/2025).

Foto/Instagram @ari_lasso

Baca Juga: Geger! Ari Lasso Ngamuk ke WAMI Gegara Royalti Nyasar ke Nama Lain

Royalti hanya Ratusan Ribu dari Puluhan Juta

Ari mengatakan bahwa laporan distribusi royalti periode 2025-2-B (Juli) menunjukkan angka yang jauh dari ekspektasi. Dana yang diterima dari platform ATLAS hanya sebesar Rp765.594 setelah dipotong pajak 15 persen, atau sekitar Rp135.105.

Menurutnya, nominal ini tidak masuk akal jika dibandingkan dengan frekuensi pemutaran lagu-lagunya di berbagai platform digital maupun di acara-acara publik.