
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri. Upaya ini dinilai penting untuk memperkaya wawasan global sekaligus memperkuat daya saing kampus dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi yang semakin kompetitif.
Rektor UTB, Muchammad Naseer, menekankan bahwa pengalaman internasional akan memberi nilai tambah yang signifikan bagi pengembangan kampus. Menurutnya, dosen yang pernah menempuh pendidikan atau riset di luar negeri akan memiliki perspektif baru yang lebih luas dalam pengajaran, riset, maupun kolaborasi akademik. “Kami ingin tenaga pengajar tidak hanya kuat secara akademis, tetapi juga mampu menghadirkan gagasan segar dari pengalaman global,” ujar Naseer melalui keterangannya, Jumat (22/8).
Selain mendorong dosen berkuliah di luar negeri, UTB juga menunjukkan komitmen terhadap akses pendidikan melalui berbagai beasiswa. Pada 2021, kampus ini berhasil memberikan kesempatan kuliah gratis kepada 500 mahasiswa. Kebijakan ini menjadi bukti nyata bagaimana perguruan tinggi bisa menjaga keseimbangan antara peningkatan kualitas akademik dan inklusivitas pendidikan.
Dorongan internasionalisasi juga sejalan dengan visi UTB untuk menjadi socio creativepreneur university. Perguruan tinggi ini ingin menjadi pusat inovasi yang tidak hanya menghasilkan riset akademis, tetapi juga mampu melahirkan terobosan yang bisa diterapkan langsung oleh masyarakat. Dengan demikian, manfaat pendidikan tinggi dapat dirasakan lebih luas dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
Pengalaman internasional sendiri bukan hal baru bagi Muchammad Naseer. Ia pernah mengikuti program pertukaran pelajar di Prancis, yang memberinya pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana perguruan tinggi berperan dalam ekosistem global. Bekal itu kini ia terapkan dalam memimpin UTB agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Perjalanan Singkat
Muchammad Naseer lahir di Denpasar, Bali. Ia memulai karier akademiknya sebagai Kepala Program Studi di ITB STIKOM Bali, lalu dipercaya menjadi Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) di usia 28 tahun. Di bawah kepemimpinannya, STTB bertransformasi menjadi Universitas Teknologi Bandung (UTB) pada 2024. Kini, sebagai rektor, ia membawa UTB menuju kampus yang adaptif, berorientasi global, dan siap mencetak generasi kreatif masa depan. (M-3)