Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!

Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!



loading…

Sugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Jokowi menantang sejumlah pendukung untuk menunjukkan ijazah asli Jokowi. Foto/iNews TV

JAKARTASugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang sejumlah pendukung Jokowi untuk menunjukkan ijazah asli yang dipersoalkan. Tantangan dilayangkan agar para pendukung bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Tantangan itu dilontarkan Gus Nur, sapaan akrabnya dalam program Rakyat Bersuara bertajuk “Terpidana Ijazah Jokowi Diampuni Prabowo, Bagaimana Nasib Roy Suryo Cs?” yang ditayangkan oleh iNews TV, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Pitra Romadoni Sentil Kubu Roy Suryo Cs: Burung Berkicau Terus Sudah Saatnya Ditempatkan di Kandang

Mulanya, Gus Nur menyampaikan telah bebas bersyarat menjalani hukuman penyiaran berita bohong terkait ijazah Jokowi pada 25 April 2025. Gus Nur mengaku, dirinya telah bersumpah akan mencium kaki jaksa jika bisa menghadirkam ijazah Jokowi saat di pengadilan 2023 silam.

“Saya sudah di pengadilan, dan saya sudah bersumpah mencium kaki jaksa kalau nisa menghadirkan ijazah aslinya. Dan tidak bisa hadir dan tetap saya di penjara,” tutur Gus Nur.

Kendati belum melihat wujud ijazah Jokowi, Gus Nur pun menantang tiga narasumber lain yang merupakan pendukung Jokowi. Ia menantang agar bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Jordi Amat Senang kalau Timnas Indonesia Main di JIS, Tapi Rumput Harus Ditingkatkan

Jordi Amat Senang kalau Timnas Indonesia Main di JIS, Tapi Rumput Harus Ditingkatkan



loading…

Jordi Amat menjalani debut resminya yang gemilang bersama Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS) / Foto: Tangkapan layar Instagram Jordi Amat (@jordiamat5)

Jordi Amat menjalani debut resminya yang gemilang bersama Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS). Dalam pertandingan melawan Persita Tangerang, Minggu (10/8/2025), Persija berhasil menang telak 4-0 tanpa kebobolan, berkat performa solid di lini belakang yang dikawal oleh Jordi dan Rizky Ridho.

Meski menikmati atmosfer stadion megah berkapasitas 82.000 penonton itu, Jordi memiliki satu harapan besar sekaligus kritik konstruktif untuk JIS. Ia sangat berharap Timnas Indonesia bisa bermain di sana, namun ada satu hal krusial yang harus diperbaiki terlebih dahulu: kualitas rumput.

“Tentu saja, itu akan sangat menyenangkan (Timnas bermain di JIS). Satu hal yang perlu ditingkatkan adalah rumputnya,” ujar Jordi.

Baca Juga: Nestapa Kurnia Meiga, Mantan Kiper Timnas Indonesia: Jualan Kerupuk untuk Bertahan Hidup

Pemain yang sarat pengalaman di Eropa ini menilai rumput JIS mudah terkelupas, sehingga mengganggu jalannya pertandingan. Menurutnya, kondisi ini harus segera dicarikan solusi terbaik agar stadion bisa menjadi kandang yang ideal bagi Timnas Indonesia.

Kalau Berjiwa Kstaria Sebut Saja Siapa

Kalau Berjiwa Kstaria Sebut Saja Siapa



loading…

Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar meminta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkap orang besar yang dianggap bekingi isu ijazah palsu. Foto/SindoNews

JAKARTA – Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar meminta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berjiwa ksatria dengan mengungkap orang besar yang dianggap bekingi isu ijazah palsu. Bila tak menyebut sosok orang besar itu, Rismon menilai Jokowi pengecut.

Hal itu diungkap Rismon dalam program Interupsi bertajuk “Sebut Ada Orang Besar, Jokowi di Somasi,” yang disiarkan iNews Tv, Kamis (7/8/2025).

Rismon menilai, Jokowi bukan hanya terkenal sebagai pemimpin tukang bohong, tetapi juga pemgecut. “Kalau dia mantan Presiden dan jiwa ksatrianya ada, sebutkan saja siapa gitu loh. Jangan pendukungnya yang jadi ribut untuk klarifikasi. Orang besar itu siapa, sebutkan nama! Gitu saja kok repot,” ujar Rismon.

Baca juga: Bantah Jokowi Ada Orang Besar Jadi Beking di Kasus Ijazah Palsu, Roy Suryo: Bekas Presiden Kok Celometan

Selain itu, Rismon menilai, Jokowi merupakan Presiden RI terkorup. Hal itu dilandasi dari nominasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Rismon menilai, isu orang besar bekingi ijazah palsu sengaja digulirkan agar publik tak fokus.