
JIKA kamu pernah mendengar istilah Bank Pembangunan Daerah atau BPD, mungkin kamu bertanya-tanya, apa itu Bank Pembangunan Daerah? Bank ini memiliki peran khusus dalam mendukung pembangunan di berbagai daerah di Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana tentang sejarah, peran, jumlah, dan perbedaan BPD dengan bank konvensional agar mudah dipahami.
Apa Itu Bank Pembangunan Daerah?
Bank Pembangunan Daerah (BPD) adalah bank yang dimiliki oleh pemerintah provinsi di Indonesia. Tujuan utama BPD adalah membantu pembangunan daerah, terutama di wilayah yang sulit dijangkau oleh bank besar. BPD tidak hanya berfungsi sebagai bank biasa, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberikan layanan keuangan, seperti tabungan, deposito, dan kredit.
BPD didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan mendorong kesejahteraan di daerah. Misalnya, BPD membantu usaha kecil menengah (UKM) dengan pinjaman berbunga rendah. Dengan begitu, BPD menjadi jembatan antara masyarakat daerah dan layanan perbankan yang terjangkau.
Sejarah Bank Pembangunan Daerah
Sejarah BPD dimulai pada tahun 1960-an. BPD pertama, yaitu BPD Jawa Barat, berdiri pada 20 Mei 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33/1960. Tujuannya adalah menasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda, termasuk bank, untuk mendukung pembangunan nasional. BPD kemudian diatur lebih lanjut melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 dan Nomor 16 Tahun 1999.
Sejak itu, BPD berkembang di berbagai provinsi di Indonesia. Contohnya, BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara) mulai beroperasi pada 14 Oktober 1965. BPD terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman, bahkan beberapa di antaranya, seperti Bank BJB, kini menawarkan layanan syariah selain layanan konvensional.
Peran Penting Bank Pembangunan Daerah
BPD memiliki peran besar dalam perekonomian daerah. Berikut beberapa peran utama BPD:
- Mendorong Ekonomi Lokal: BPD memberikan kredit dengan bunga rendah untuk UKM, membantu menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Menyediakan Layanan Keuangan: BPD menawarkan tabungan, deposito, dan pinjaman yang mudah diakses oleh masyarakat daerah.
- Mendukung Pembangunan Daerah: BPD mengelola dana pemerintah daerah dan mendanai proyek-proyek lokal, seperti infrastruktur.
- Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal: BPD membantu pengusaha lokal melalui pembiayaan dan layanan perbankan yang aman.
Dengan peran ini, BPD menjadi tulang punggung ekonomi di daerah-daerah Indonesia.
Jumlah Bank Pembangunan Daerah di Indonesia
Hingga kini, terdapat 27 BPD di seluruh Indonesia, satu untuk setiap provinsi atau gabungan provinsi. Beberapa contoh BPD yang terkenal adalah:
- BPD DKI Jakarta
- BPD Jawa Barat (Bank BJB)
- BPD Jawa Tengah
- BPD Jawa Timur
- BPD Sumatera Utara
Beberapa BPD juga memiliki anak perusahaan berupa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dikelola oleh pemerintah kabupaten atau kota. Pada Desember 2020, terdapat lebih dari 1.500 BPR di Indonesia, yang mendukung layanan keuangan di tingkat lokal.
Perbedaan Bank Pembangunan Daerah dengan Bank Konvensional
Meskipun BPD dan bank konvensional sama-sama menyediakan layanan perbankan, ada beberapa perbedaan utama:
Aspek | Bank Pembangunan Daerah | Bank Konvensional |
---|---|---|
Kepemilikan | Dimiliki oleh pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota). | Dimiliki oleh swasta, pemerintah pusat, atau campuran. |
Tujuan | Mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal. | Mencari keuntungan maksimal. |
Suku Bunga | Cenderung lebih rendah untuk mendukung UKM. | Biasanya lebih tinggi sesuai pasar. |
Cakupan Layanan | Fokus pada daerah tertentu. | Nasional atau internasional. |
Perbedaan ini membuat BPD lebih cocok untuk masyarakat yang ingin mendukung ekonomi lokal dengan layanan keuangan yang terjangkau.
Mengapa Memilih Bank Pembangunan Daerah?
BPD adalah pilihan tepat bagi kamu yang ingin mendukung pembangunan daerah. Dengan suku bunga kompetitif dan fokus pada kebutuhan lokal, BPD membantu masyarakat kecil dan menengah untuk berkembang. Selain itu, BPD sering kali memiliki produk yang dirancang khusus untuk daerah tertentu, seperti pinjaman untuk petani atau pedagang lokal.
Kesimpulan
Apa itu Bank Pembangunan Daerah? BPD adalah bank milik pemerintah daerah yang bertujuan mendukung pembangunan dan ekonomi lokal. Sejak didirikan pada 1960-an, BPD telah berkembang menjadi 27 bank di seluruh Indonesia, membantu UKM dan masyarakat dengan layanan keuangan terjangkau. Berbeda dengan bank konvensional, BPD fokus pada kesejahteraan daerah dengan suku bunga rendah dan kepemilikan pemerintah daerah.