Bintang Timur Surabaya (BTS) mencatatkan gelar keempat Liga Futsal Profesional setelah menjadi juara edisi 2025-2026. Kepastian itu setelah mereka menang atas Black Steel dengan skor 7-4 (2-0) dalam final leg kedua di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (27/7/2025) malam WIB.
Kemenangan itu membuat BTS mendapatkan tambahan 1 poin, yakni menjadi 2 poin. Dalam leg pertama, kedua tim bermain imbang 2-2, tetapi BTS mendapatkan satu poin karena berdasarkan peringkat di papan klasemen lebih baik ketimbang Black Steel FC.
Sebelumnya, BTS berhasil menjadi juara dalam edisi 2023-2024, 2022-2023, dan 2021-2022. Tentunya, prestasi itu bukti konsistensi tim asal Surabaya tersebut.
BTS dan Black Steel FC bermain cukup ngotot dengan tempo tinggi dalam babak pertama. Pasalnya, kedua tim ingin mencetak gol cepat agar semakin percaya diri.
Seiring berjalannya waktu, BTS mendominasi permainan atas lawan. Hal tersebut dikarenakan, mereka dapat mencetak gol demi gol untuk memimpin atas Black Steel.
Hokky Caraka Minta Dukungan Suporter demi Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025. Foto: SINDOnews
PemainTimnas Indonesia U-23 Hokky Caraka ingin suporter terus memberikan dukungan untuk timnya dalam Piala AFF U-23. Sebab, timnya akan melawan Vietnam dalam final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Skuad Garuda Muda -julukan Timnas Indonesia U-23 lolos ke final usai menang atas Thailand 1-1 (7-6). Sementara itu, Vietnam menaklukan Filipina dengan skor 2-1.
Hokky Caraka mengakui dukungan suporter memang sangat penting untuk Timnas Indonesia U-23. Pasalnya, dukungan dari suporter akan membuat semangat pemain menjadi berlipat ganda dalam berusaha mencapai target yang ditetapkan, yakni juara.
“Terus dukung kami supaya bisa angkat piala di Indonesia,” kata Hokky di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Baca Juga: Jelang Final AFF U-23, Frank van Kempen Waspadai Kualitas Vietnam
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan)/Muhammad Shohibul Fikri (kiri).(PBSI )
GANDA putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil meraih gelar juara di ajang bergengsi BWF World Tour Super 1000 China Open (Tiongkok Terbuka) 2025.
Mereka menundukkan pasangan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam laga final yang digelar di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Tiongkok, Minggu (27/7).
Fajar/Fikri tampil meyakinkan sejak awal laga dan menyelesaikan pertandingan dalam dua gim langsung, 21-15 dan 21-14, hanya dalam 34 menit.
Baca juga : Jadwal Final China Open: Fajar/Fikri Siap Tampil Habis-habisan
Pada gim pertama, mereka langsung unggul jauh 9-1 dan mempertahankan keunggulan hingga interval 11-2.
Meski lawan sempat mendekat di angka 13-16, pasangan Indonesia tetap mengontrol permainan dan mengamankan gim pertama.
Pola serupa terjadi di gim kedua, di mana Fajar/Fikri terus mendominasi dengan strategi agresif dan koordinasi solid, hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan.
Baca juga : Tiongkok Terbuka 2025: Fajar/Fikri Tundukan Wakil Malaysia
Setelah pertandingan, Fajar menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua turnamen ini dengan hasil yang lumayan baik,” kata Fajar dalam keterangannya Minggu (27/7).
“Semoga dengan kemenangan ini bisa menambah kepercayaan diri kami berdua ke depannya,” ucapnya.
Dia juga mempersembahkan gelar ini untuk Indonesia, PBSI, para pelatih, serta pendukung yang terus memberi semangat. Secara khusus, Fajar mendedikasikan kemenangan ini untuk mendiang Kang Iie Sumirat, legenda bulu tangkis Indonesia asal Bandung yang baru saja wafat.
Mengenai permainan, Fajar menilai strategi mereka tidak banyak berubah sejak babak awal hingga final, dengan fokus pada permainan depan karena kondisi lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cepat.
Sementara itu, Fikri menyebut kunci kemenangan mereka adalah kepercayaan diri, komunikasi dengan Fajar dan pelatih, serta persiapan yang matang.
“Saya tidak menyangka bisa juara, tidak tahu mau bicara apa,” ungkapnya.
Menariknya, Fajar dan Fikri merupakan pasangan baru dalam turnamen ini. Mereka dipasangkan karena partner masing-masing tidak dapat bertanding.
Fajar tak didampingi Rian Ardianto karena urusan keluarga, sementara Fikri menggantikan Daniel Marthin yang masih dalam masa pemulihan cedera.
Kemenangan ini menjadi satu-satunya gelar yang berhasil dibawa pulang Indonesia dari turnamen Tiongkok Terbuka 2025, sekaligus menjadi trofi Super 1000 pertama bagi pasangan Fajar/Fikri sepanjang musim ini. (Fer/I-1)