Marc Marquez Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2025 di Mandalika?

Marc Marquez Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2025 di Mandalika?



loading…

Perdiksi mengejutkan datang dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat / Foto: Motorsport

Perdiksi mengejutkan datang dari pengamat MotoGP , Carlo Pernat . Ia memperkirakan bahwa pembalap andalan Ducati Lenovo, Marc Marquez, bisa mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 lebih cepat dari yang diperkirakan, tepatnya saat seri balapan di Indonesia pada 5 Oktober 2025.

Prediksi ini didasarkan pada performa luar biasa Marquez yang terus konsisten sepanjang musim. Hingga seri ke-13, pembalap berjuluk “The Baby Alien” itu kokoh di puncak klasemen dengan 418 poin, unggul jauh 142 poin dari pesaing terdekatnya, Alex Marquez, dari tim Gresini Racing.

“Kami baru saja kembali dari liburan, tapi tidak ada yang berubah. Marc terus tampil mengejutkan, dan keunggulannya di klasemen begitu besar,” kata Carlo Perna seperti dilansir dari Motosan, Selasa (19/8/2025).

Baca Juga: Francesco Bagnaia Kecewa Status Raja Sirkuit Red Bull Ring Direbut Marc Marquez

Menurut Perna, keunggulan poin yang signifikan ini membuat Marquez sangat berpeluang besar untuk menjadi juara dunia sebelum kompetisi berakhir. “Sebelumnya, kejuaraan dunia diperkirakan akan ditentukan di Australia, tetapi hari ini kemungkinan besar kejuaraan dunia akan berakhir di Indonesia, dengan lima Grand Prix tersisa,” tambahnya.

Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Austria 2025

Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Austria 2025



loading…

Dominasi Marc Marquez di balapan sprint kembali berlanjut. Pembalap Ducati Lenovo ini berhasil mengunci kemenangan di sprint race MotoGP Austria 2025 yang digelar di Red Bull Ring, Sabtu (16/8/2025) malam WIB. Kemenangan ini menjadi yang ke-12 bagi The Baby Alien musim ini.

Marquez menunjukkan performa luar biasa, terutama di paruh kedua balapan dengan mengasapi adiknya, Alex Marquez, dan rookie sensasional, Pedro Acosta.

Start balapan langsung diwarnai kejutan. Alex Marquez (Gresini Ducati) dengan sigap mencuri posisi terdepan, menyalip peraih pole position Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) dan sang kakak, Marc Marquez. Alex memimpin balapan hingga lima lap pertama, sementara Marc terus menempel ketat di belakangnya, mencari celah untuk menyalip.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Austria 2025: Marco Bezzecchi Raih Pole Position Asapi Marc Marquez dan Bagnaia!

Di sisi lain, juara bertahan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) justru kesulitan. Ia tak mampu menembus 10 besar dan tertahan di posisi ke-14 hingga pertengahan balapan.

Titik balik terjadi di lap ke-10. Dengan manuver cerdas dan mulus, Marc Marquez berhasil mengambil alih posisi pertama dari adiknya. Setelah itu, ia tak terkejar hingga garis finis. Alex Marquez finis di posisi kedua, sementara Pedro Acosta dari Red Bull KTM melengkapi podium.

Baca Juga: MotoGP Austria 2025: Marc Marquez Tatap Rekor 100 Kemenangan

Kemenangan ini menegaskan kembali status Marc Marquez sebagai “Raja Sprint”, memberinya momentum penting untuk menghadapi balapan utama esok hari.

(yov)

Moh Zaki Ubaidillah Juara Asia Junior Championships (AJC) 2025, PB Djarum Berikan Bonus

Moh Zaki Ubaidillah Juara Asia Junior Championships (AJC) 2025, PB Djarum Berikan Bonus



loading…

Moh Zaki Ubaidillah Juara Asia Junior Championships (AJC) 2025, PB Djarum Berikan Bonus

JAKARTA – Moh Zaki Ubaidillah atau kerap disapa Ubed berhasil menjuarai Asia Junior Championships (AJC) 2025. PB Djarum selaku klub yang menaungi Ubed memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi.

Ubed mengulang sejarah sebagai tunggal putra Indonesia ketiga yang menjuarai AJC. Pebulu tangkis berusia 18 tahun itu tampil luar biasa dalam ajang yang digelar di GOR Manahan, Solo pada 18 – 22 Juli 2025 lalu.

Ubed mengawali turnamen dengan mulus, menundukkan lawan-lawan tangguh dari Thailand, Vietnam, Korea Selatan, dan China. Di semifinal, Ubed sempat bertemu dengan kompatriotnya, Fardhan Rainanda Joe.

Dia berhasil mengalahkan Fardhan dengan skor 21-16, dan 21-17. Kemenangan ini membawanya ke partai final, di mana Ubed berhasil mengalahkan wakil kuat dari China, Liu Yang Ming Yu dengan skor 21-12, dan 21-17.

Torehan ini membuat Ubed jadi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia ketiga yang meraih juara AJC setelah Taufik Hidayat pada 1997 dan Ardiansyah pada 2011. Atas pencapaian manis ini, PB Djarum memberikan bonus kepada Ubed.

10 Juara Dunia Tinju yang Pensiun Melawan Godaan Kembali ke Ring

10 Juara Dunia Tinju yang Pensiun Melawan Godaan Kembali ke Ring



loading…

10 Juara Dunia Tinju yang Pensiun Melawan Godaan Kembali ke Ring/World Boxing News

Inilah 10 juara dunia tinju yang pensiun melawan godaan untuk kembali ke ring tinju dari Laila Ali hingga Floyd Mayweather Jr. Setiap tahun, kita akan menyaksikan seorang petinju muda bertarung dan tak terelakkan mengalahkan juara yang meredup sebagai tanda pergantian kepemimpinan. Menyingkirkan yang lama dan menyambut yang baru, hal ini merupakan bagian penting dari perjalanan seorang mantan juara maupun calon juara, sehingga mudah untuk menerima dan berdamai dengannya.

Namun, seolah-olah hal itu kini membosankan, baru-baru ini kita melihat versi baru dari tradisi ini dan cara-cara baru untuk mengeksploitasi para lansia. Misalnya, kita telah melihat petinju pemula seperti Jake Paul memanggil Mike Tyson, di usia 58 tahun, untuk keluar dari masa pensiunnya dalam delapan ronde yang menggiurkan di Netflix.

Manny Pacquiao (46) bertinju untuk memperebutkan gelar juara dunia lainnya, dan Oliver McCall (60) terus berlaga di Texas Troubadour. Semua ini adalah upaya untuk melawan proses penuaan, dan beberapa di antaranya tentu akan lebih masuk akal daripada yang lain. Masalahnya, karena para petarung kini dapat bertarung lebih lama daripada sebelumnya, ada dorongan tiba-tiba dari para petarung muda yang aktif untuk memanfaatkan ketakutan akan penuaan ini dan menyalahgunakannya.

Baca Juga: Devin Haney vs Brian Norman Jr: Aku Ingin Jadi Versi Terbaik Diriku

Contohnya: akhir pekan lalu Claressa Shields kembali menegaskan minatnya untuk melawan Laila Ali, putri dari “The Greatest”, dan dunia hanya mengangkat bahu. Kita menerimanya; mengharapkannya. Kita tahu bahwa meskipun pertarungan ini lebih menarik bagi Shields daripada siapa pun, itu tidak akan menghentikan orang-orang yang terlibat untuk berusaha mewujudkannya. Lagipula, mereka tahu apa yang berhasil di tahun 2025. Mereka tahu bahwa usia hanyalah angka dan nama – nama-nama besar – adalah hal yang benar-benar penting.

Akibatnya, kini banyak nama besar di luar sana yang rela mengabaikan batasan usia mereka dan justru memimpikan air yang mampu membuat mereka lebih muda. Mereka tidak melihat promotor yang kejam, melainkan orang-orang Antarean. Mereka menganggap diri mereka sebagai alien, bukan manusia. Mereka melihat hidup mereka sebagai sebuah film, dengan akhir yang bahagia.

Laila Ali
Usia: 47
Alasan kembali: Laila Ali, putri GOAT dan GWOAT sebelum tinju wanita menjadi lebih baik dan ada banyak GWOAT lainnya, belum bertinju sejak Februari 2007. Ia juga tak terkalahkan, memenangkan semua 24 pertarungan profesionalnya, dan pemegang banyak sabuk, kebanyakan di kelas menengah super.

Karena Ali tidak pernah kalah, dan karena nama belakangnya, akan selalu ada minat untuk kembali ke ring, terutama dengan tinju wanita yang sekarang berkembang pesat dan terlihat sangat berbeda dari masanya. Sekarang ada seseorang seperti Claressa Shields yang melihat nilai dalam pertarungan melawannya dan dilaporkan menawarkan USD15 juta untuk mewujudkannya.

Itulah angka yang menurut Ali perlu ia dengar untuk mempertimbangkan comeback, dan Shields, dengan tawarannya, mungkin telah menggertaknya. Bagi Shields, tentu saja, pertarungan melawan Ali akan mewakili satu hal yang kurang ia miliki akhir-akhir ini: pertarungan yang menarik melawan nama besar yang mampu menarik perhatian penonton arus utama.

Shannon Briggs
Usia: 53
Alasan kembali: Shannon Briggs sudah pernah melakukan comeback antara tahun 2014 dan 2016, yaitu ketika ia berkeliling berteriak “Ayo, Juara!” dan berharap kepribadiannya saja akan memberinya pertarungan yang menguntungkan. Ia pernah mengejar Wladimir Klitschko, lalu akhirnya memilih David Haye. Namun, keduanya tidak pernah berbagi ring dengannya, dan karena itu Briggs menyaksikan kariernya meredup di bawah bayang-bayang kontroversi obat peningkat performa.

Sekarang, hampir 10 tahun kemudian, ada pembicaraan tentang Briggs yang akan kembali, tampaknya terinspirasi oleh aktivitas Oliver McCall, rekan senegaranya di Amerika. McCall sibuk bertarung di acara Country Box (“Where Music Meets Boxing”) di Nashville, dan Briggs tampaknya telah menyatakan minatnya untuk melakukan hal yang sama guna membangun kembali dirinya. Tujuannya selanjutnya, menurut laporan, adalah bertarung melawan Deontay Wilder, mantan juara kelas berat WBC. Ayo pulang, Champ.

Chris Eubank
Usia: 58
Alasan kembali: Mengingat trauma dan masalah yang dihadapi Eubank baru-baru ini, sangat sedikit ucapan atau tindakannya yang perlu ditanggapi serius, termasuk pembicaraan tentang kembali ke ring. Hal itu memang telah ia sampaikan beberapa kali akhir-akhir ini, cukup mengkhawatirkan, meskipun tak seorang pun menduga ancamannya – dan memang begitulah adanya – akan berdampak.

Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF U-23, Erick Thohir Singgung Persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF U-23, Erick Thohir Singgung Persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026



loading…

Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF U-23. Foto: SINDOnews-Aldhi Chandra Setiawan

JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tetap memberikan apresiasi atas perjuangan Timnas Indonesia U-23 meski gagal meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025. Ia menegaskan bahwa pengalaman dari turnamen ini akan menjadi bekal penting menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September mendatang.

Garuda Muda harus mengakui keunggulan Vietnam 0-1 dalam laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam. Gol tunggal Nguyen Cong Phuong di menit ke-36 cukup untuk membuat Vietnam kembali menjadi juara, sementara Indonesia harus puas sebagai runner-up.

Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, Erick menilai skuad muda Indonesia sudah tampil maksimal. Ia pun menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pemain, pelatih, ofisial, dan juga dukungan luar biasa dari para suporter.

“Terima kasih untuk pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Indonesia U-23 yang sudah bekerja keras dalam ASEAN U-23 Championship 2025. Dan tentunya terima kasih juga suporter yang selalu setia berdiri mendukung Timnas U-23,” tulis Erick dalam unggahan di akun Instagram resminya.

“Apapun hasil yang diraih, kami akan selalu mendukung.”

Erick juga menyoroti pentingnya refleksi dan pembenahan usai kegagalan ini. Ia menegaskan, target besar sesungguhnya ada di depan mata, yaitu Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang digelar September.

Kadek Arel Minta Maaf Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025

Kadek Arel Minta Maaf Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025



loading…

Kadek Arel Minta Maaf Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025. Foto: SINDOnews-Aldhi Chandra Setiawan

JAKARTA – Bek Timnas Indonesia U-23 , Kadek Arel, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia usai Garuda Muda gagal meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam, Indonesia kalah tipis 0-1 dari Vietnam dalam laga final.

Gol semata wayang dicetak oleh Cong Phuong Nguyen pada menit ke-36. Ia memanfaatkan celah di lini belakang Indonesia dan sukses menjebol gawang Muhammad Ardiansyah. Kekalahan ini membuat Indonesia harus puas menjadi runner-up, sementara Vietnam mempertahankan gelar dan mencatat hattrick juara secara beruntun.

Kadek Arel, yang tampil sebagai starter dan mendapat kartu kuning di menit ke-13, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia mengakui Vietnam tampil lebih efektif dan mengucapkan selamat atas keberhasilan lawan menjadi kampiun.

“Tentu sangat kecewa ya. Tidak bisa menang dan gagal menjadi juara,” kata Kadek usai pertandingan.

Baca Juga: Vietnam Juara AFF U-23 2025, Timnas Indonesia Gagal Angkat Trofi

“Pertama, selamat untuk Vietnam yang telah menjadi juara di turnamen ini.”

Kadek juga menekankan bahwa ini adalah awal dari perjalanan timnas U-23, dan berharap hasil ini bisa jadi pelajaran berharga menuju kompetisi yang lebih besar, termasuk Kualifikasi Piala Asia.

Indonesia vs Vietnam Gerald Vanenburg Targetkan Garuda Muda Juara Piala AFF U-23 2025

Indonesia vs Vietnam Gerald Vanenburg Targetkan Garuda Muda Juara Piala AFF U-23 2025


Indonesia vs Vietnam: Gerald Vanenburg Targetkan Garuda Muda Juara Piala AFF U-23 2025
Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg (tengah) memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya, Komplek GBK, Senayan, Jakarta.(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

PELATIH timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg mengungkapkan bahwa dirinya memiliki target juara untuk Garuda Muda di piala AFF U-23 2025 ini.

Garuda Muda sendiri akan menghadapi Vietnam U-23 pada pertandingan final Piala AFF U-23 2025 malam ini di Stadion Gelora Bung Karno pukul 20:00 WIB.

Menurutnya, timnas Indonesia U-23 diharap bisa unggul dan menang menghadapi Vietnam dalam waktu normal 90 menit. Untuk itu, kata Gerald Vanenburg Garuda Muda perlu berjuang penuh di dua babak tersebut.

“Ini adalah pertandingan yang sudah kita tunggu. Sejak awal turnamen, tujuan kita adalah mencapai final. Sekarang ini momen terakhir, dan kita akan bermain sepenuhnya untuk memenangkannya,” katanya, dikutip dari kutagaruda.

Untuk official training sendiri, menurutnya sudah selesai pada Senin (28/7) kemarin. Tetapi, Gerald Vanenburg masih melihat kondisi beberapa pemain timnas Indonesia U-23.

Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengatakan, untuk line up yang diturunkan adalah pemain dengan kondisi yang benar-benar fit dan sudah siap.

“Kami akan selalu menurunkan pemain yang siap dan fit. Malam ini kita akan melihat kondisi semua pemain, dan besok pagi masih ada sedikit pelatihan di hotel bersama tim. Setelah itu baru kami tentukan siapa yang siap untuk tampil sejak awal,” jelasnya.

Untuk pertandingan Indonesia U-23 vs Vietnam U-23 malam ini, Gerald Vanenburg menargetkan agar Garuda Muda bisa menang dalam waktu 90 menit. Gerald Vanenburg khawatir dengan kondisi mental dan fisik pemainnya jika harus duel adu penalti.

Menurutnya, kemenangan adu penalti menghadapi Thailand di semifinal kemarin adalah keberuntungan. Gerald Vanenburg mengungkapkan bahwa mental pemainnya luar biasa bisa menghadapi tekanan saat adu penalti.

“Kami ingin menang dalam 90 menit. Tapi jika sampai penalti, mental pemain akan sangat berpengaruh, selain faktor keberuntungan. Di semifinal kemarin, keberuntungan berpihak pada kami dan mental anak-anak luar biasa bagus,” ungkapnya.

Namun, walaupun pertandingan Indonesia vs Vietnam nanti hingga adu penalti, Gerald Vanenburg masih optimistis untuk bisa memenangkannya. Ia mengatakan, timnya sudah berlatih keras untuk menghadapi segala sesuatunya di atas lapangan.

“Jadi kita tidak akan khawatir bila menghadapi adu penalti di final nanti. Yang pasti, kita tidak hanya berlatih, tapi kita akan memenangkannya,” pungkasnya. (Z-4)

Rekor Menang 16-0, Bruce Carrington Buru Juara WBO Rafael Espinoza

Rekor Menang 16-0, Bruce Carrington Buru Juara WBO Rafael Espinoza



loading…

Rekor Menang 16-0, Bruce Carrington Buru Juara WBO Rafael Espinoza/Top Rank/Boxing News 24

Rekor menang 16-0, Bruce Carrington bersedia melawan juara kelas bulu WBO Rafael Espinoza dalam pertarungan selanjutnya. Bruce Carrington yang memiliki rekor (16-0, 9 KO) yakin Rafael Espinoza datang ke pertarungannya melawan Mateus Heita Sabtu malam lalu untuk menarik perhatian dan “menilai” performanya. Ia bersedia menghadapinya selanjutnya.

Bruce tampak ketakutan sepanjang pertarungan melawan Heita. Ia terus dibuntuti dan dipukul keras sepanjang malam oleh petarung Namibia yang kuat itu. Yang mengejutkan adalah betapa kuatnya Heita dibandingkan dirinya.
Menjelang pertarungan, Carrington memiliki reputasi memiliki kekuatan yang besar, tetapi Heita-lah yang memiliki keunggulan besar di area itu. Itulah salah satu alasan mengapa Carrington menghindarinya sepanjang malam.

Baca Juga: Gervonta Davis Tamat! Pilih Manny Pacquiao, Tolak Shakur Stevenson

Ia merasa tidak nyaman dipukul olehnya. Carrington memenangkan gelar kelas bulu interim WBC dengan mengalahkan Heita (14-1, 9 KO) melalui keputusan mutlak 12 ronde dengan skor 119-109, 119-109, dan 120-108 di Madison Square Garden Theater, New York City.

”Dia datang ke pertarungan saya. Saya merasa Anda datang ke sana bukan hanya untuk menonton. Anda datang ke sana untuk mencari perhatian. Ya,” kata Bruce Carrington kepada saluran Ring Magazine, berbicara tentang juara kelas bulu WBO Rafael Espinoza yang muncul di pertarungannya melawan Mateus Heita Sabtu malam lalu di Madison Square Garden Theater.

Top Rank pasti mengundang Espinoza ke pertarungan itu karena dia tidak akan datang sendiri jika tidak diminta. Mungkinkah Top Rank menginginkan Rafael sebagai rencana cadangan jika Carrington tidak bisa mendapatkan kesempatan perebutan gelar melawan juara kelas bulu WBC Stephen Fulton?

Luar Biasa! Harumkan Nama Indonesia, Albert Januarta Raih Gelar Juara Dunia Biliar Junior 2025

Luar Biasa! Harumkan Nama Indonesia, Albert Januarta Raih Gelar Juara Dunia Biliar Junior 2025



loading…

Pebiliar muda asal Bintan, Kepulauan Riau, Albert Januarta kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia / Foto: MNC Media

Pebiliar muda asal Bintan, Kepulauan Riau, Albert Januarta kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia. Ia sukses mempertahankan gelar juara dunia di ajang Saudi Arabia Junior Open 2025.

Kemenangan ini melengkapi dua gelar internasional sebelumnya, yakni Indonesia International Junior Open 2024 yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), serta Hanoi Junior Open 2024.

Kemenangan di Arab Saudi menjadi penutup manis sebelum Albert resmi naik ke level senior. “Ini pertandingan terakhir Albert di kelas junior. Sekarang, fokus kami adalah menyiapkan Albert untuk kejuaraan dunia kelas senior,” ujar Ketua Bidang Marketing & Promosi PB POBSI, Hendra Kurniawan.

Baca Juga: POBSI Dukung Turnamen Selebriti Billiard Indonesia Vol 2 Tahun 2025

Hendra, yang juga Founder & CEO Carabao Billiards Indonesia, mendampingi Albert selama hampir satu minggu di Jeddah. Ia menyaksikan langsung perjuangan atlet muda itu hingga berhasil mengalahkan wakil Jerman, Pius Baier, dengan skor 9–5 di partai final.

“Saat pertandingan, Albert tampil sangat dominan karena persiapannya sudah sangat matang. Tapi dia juga sempat merasa pressure karena ini adalah pertandingan terakhirnya di kelas junior,” lanjut Hendra.

Wout Van Aert Menangi Etape Terakhir Tour de France, Tadej Pogacar Juara Umum

Wout Van Aert Menangi Etape Terakhir Tour de France, Tadej Pogacar Juara Umum


Wout Van Aert Menangi Etape Terakhir Tour de France, Tadej Pogacar Juara Umum
Pembalap Visma-Lease a Bike Wout van Aert melakukan selebrasi saat memasuki finis etape pamungkas Tour de France.(AFP/Anne-Christine POUJOULAT)

PEMBALAP Belgia Wout van Aert (Visma-Lease a Bike) memenangi etape terakhir Tour de France 2025 di Paris, setelah mengalahkan Tadej Pogacar (UAE Team Emirates-XRG) di tanjakan terakhir Cote de la Butte Montmartre yang basah akibat hujan ringan, Minggu (27/7).

Karena jalan licin akibat hujan, panitia penyelenggara memutuskan, dengan kesepakatan komiser UCI, tim, dan pembalap, bahwa waktu dihentikan pada lintasan keempat garis finis, sebelum tiga putaran melalui Cote de la Butte Montmartre.

Van Aert, yang terakhir kali memenangi etape di Tour de France pada 2022, melancarkan serangan balik 300 meter menjelang puncak pendakian terakhir dan melaju sendirian ke garis finis di Champs-Elysees. Ia mencatatkan waktu 3 jam 7 menit 30 detik untuk menyelesaikan etape ke-21.

Kemenangan ini menjadi kemenangan etape ke-10 bagi Van Aert sepanjang kariernya di Tour de France.

Pogacar finis di posisi keempat, namun ia tetap mengunci gelar juara umum Tour de France untuk keempat kalinya setelah sukses memimpin sejak awal lomba. Pogacar total mencatatkan waktu 76 jam 4 menit 56 detik.

Pembalap Slovenia itu juga memenangi klasifikasi pendaki (King of the Mountains) untuk ketiga kalinya setelah 2020 dan 2021.

Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike) menempati posisi pada kedua klasemen akhir, dengan catatan waktu 76 jam 4 menit 56 detik, disusul pebalap muda Florian Lipowitz (Red Bull-Bora-Hansgrohe) di posisi ketiga yang sekaligus merebut kaus putih. (Ant/Z-1)