KU Culinary Atelier Hadir Sebagai Jantung Kreatif Syrco BASÈ

KU Culinary Atelier Hadir Sebagai Jantung Kreatif Syrco BASÈ


KU Culinary Atelier Hadir Sebagai Jantung Kreatif Syrco BASÈ
JIWA kreatif dari c, pusat kuliner visioner di Ubud yang dipimpin oleh Chef Syrco Bakker, kini memiliki nama baru.(DOK. Syrco BASÈ)

JIWA kreatif dari Syrco BASÈ, pusat kuliner visioner di Ubud yang dipimpin oleh Chef Syrco Bakker, kini memiliki nama baru. Sebelumnya dikenal sebagai KU, kini hadir kembali sebagai KU culinary atelier, sebuah restoran fine dining independen yang terletak di tengah kehijauan kawasan Syrco BASÈ. 

Lebih dari sekadar pergantian nama, transformasi ini mencerminkan komitmen yang lebih dalam terhadap filosofi memasak intuitif, bersantap yang penuh kesadaran, dan pengalaman kuliner yang intim dan menggugah indera.

Diambil dari bahasa Prancis atelier yang berarti lokakarya, KU culinary atelier menjadi ruang eksplorasi kreativitas dan ketelitian, tempat teknik bertemu dengan emosi, dan setiap hidangan menjadi narasi tentang tanah, manusia, dan tujuan. Di sinilah nilai-nilai yang menjadi dasar Syrco BASÈ, yakni traceability, nature, dan transparency, paling murni diwujudkan oleh Chef Syrco.

“KU culinary atelier adalah pusat kreativitas kami. Disinilah kami memperlambat ritme, memperhatikan detail, dan mengeksplorasi apa yang bisa menjadi makna sejati dari makanan ketika diperlakukan dengan rasa niat dan hormat,” papar Chef Syrco.

Transformasi ini hadir di tengah pengakuan nasional yang semakin meluas. Syrco BASÈ baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu dari 30 Restoran Terbaik di Indonesia versi Prestige Gourmet Awards, sebuah ajang bergengsi yang merayakan destinasi kuliner dan talenta terbaik di Indonesia.

Format baru

Dengan hanya 12 kursi dan menu 11 sajian yang menghadirkan berbagai teknik dalam setiap hidangan, KU culinary atelier memberikan pengalaman bersantap intim di Bali. Setiap hidangan disiapkan dan disajikan hanya beberapa langkah dari tamu, menghapus batas antara dapur dan meja makan, antara koki dan penikmat.

Format transparan ini tak hanya menampilkan teknik yang halus, tetapi juga membangun koneksi yang lebih dalam, menyentuh setiap elemen yaitu bahan-bahannya, kisah yang mengiringi, hingga sosok-sosok seperti petani, nelayan, dan pengrajin yang membuat semuanya terwujud. Pengalaman ini mengundang tamu untuk hadir secara utuh, merenung, dan menikmati setiap sajian dengan penuh makna.

Makna baru kemewahan

Di dunia yang sering menyamakan kemewahan dengan segala yang berlebihan, KU culinary atelier menawarkan narasi baru yakni kemewahan yang berakar pada kesadaran, keintiman emosional, dan penghormatan mendalam terhadap asal-usul. Ruangannya hangat, estetik, dan mengundang, menghadirkan sesuatu yang personal, bukan sekadar pertunjukan.

Pengalaman farm to table ini memanfaatkan keanekaragaman hayati dan tradisi budaya Bali, seraya merayakan keahlian kontemporer dan keberlanjutan. Dari sayuran yang tumbuh di tanah vulkanik hingga bahan-bahan warisan upacara, setiap sajian menjadi penghormatan kepada tanah dan mereka yang merawatnya.

Syrco BASÈ mencakup berbagai konsep—termasuk Syrco BASÈ Restaurant, Syrco BASÈ Bar, dan Syrco BASÈ Shop—KU culinary atelier berdiri sebagai flagship dan jiwa kreatifnya, tempat filosofi sang chef diwujudkan dengan paling murni. Inilah ruang tempat eksplorasi kuliner terjadi secara langsung, tempat warisan bertemu inovasi, dan setiap sajian bukan sekadar produk, melainkan proses.

Komitmen terhadap inovasi dan koneksi ini baru-baru ini ditampilkan dalam Ubud Food Festival 2025, saat KU culinary atelier menggelar dua sesi Four Hands Dinners yang dinanti-nantikan. Kolaborasi pertama mempertemukan Chef Syrco dengan Chef Kevin Wong dari restoran Michelin Seroja di Singapura, peringkat No. 40 Asia’s 50 Best Restaurants 2025, untuk eksplorasi emosional kuliner Melayu dan Indonesia. 

Sesi kedua menampilkan kolaborasi antara Chef Syrco dan Vallian Gunawan dari Kindling Jakarta, menyajikan perjalanan 12 sajian langsung dari dapur yang dipandu oleh kenangan, teknik, dan lanskap Indonesia.

Dari pencarian akan restoran terbaik di Ubud hingga keinginan menjelajahi rasa yang jujur dan penuh makna, KU culinary atelier menawarkan pengalaman bersantap dengan seluruh indera. 

“Segala yang kami lakukan di KU culinary atelier adalah tentang koneksi dengan musim, tanah, budaya, dan satu sama lain. Ini adalah ekspresi hidup dari siapa kami dan apa yang kami yakini sebagai makna sejati dari makanan,” tutup Chef Syrco. (E-1)

 

Memprihatinkan, Fahmi Bo Kini Harus Merangkak setelah Kena Serangan Jantung

Memprihatinkan, Fahmi Bo Kini Harus Merangkak setelah Kena Serangan Jantung


loading…

Kabar kurang mengenakkan datang dari artis Fahmi Bo. Usai mengalami serangan jantung, ia mengungkapkan tubuhnya mengalami penurunan fungsi yang signifikan. Foto/YouTube Intens Investigasi

JAKARTA – Kabar kurang mengenakkan datang dari artis Fahmi Bo yang kini tengah berjuang melawan kondisi kesehatan serius. Usai mengalami serangan jantung, ia mengungkapkan bahwa tubuhnya mengalami penurunan fungsi yang signifikan.

Bahkan, untuk sekadar berjalan atau berdiri, Fahmi harus dibantu oleh dua orang. Dalam kondisi tertentu, ia terpaksa merangkak jika ingin pergi ke kamar mandi sendirian.

“Aku sekarang melangkah sudah nggak bisa. Berdiri pun harus dibopong dua orang. Jadi kalau kamar mandi, aku merangkak ya kalau mau sendiri sendiri,” kata Fahmi dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (13/8/2025).

Meski begitu, Fahmi mengaku sudah terbiasa menjalani hidup mandiri sejak berpisah dari pasangannya hampir enam tahun lalu. Ia menjelaskan bahwa selama ini sudah terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.

Baca Juga: Fahmi Bo Menangis Cerita Diusir dari Kosan, Merasa Dapat Mukjizat Allah lewat Nikita Mirzani

Foto/YouTube Intens Investigasi

Karena itulah, meskipun situasi sekarang sangat sulit, artis 52 tahun tersebut mencoba menerima dengan lapang dada. Kebiasaan hidup mandiri membuatnya sedikit lebih siap menghadapi kenyataan, meski tetap diiringi rasa sedih dan keprihatinan mendalam.

“Aku mah emang udah terbiasa sendiri ya. Selama pisah udah mau jalan enam tahun ini aku apa-apa sendiri kan. Apa-apa sendiri, jadi ya udah nggak perlu kaget sih. Maksudnya udah terbiasa,” jelasnya.