Jenderal Bos Intelijen Pertahanan AS Dipecat karena Berani Melawan Trump

Jenderal Bos Intelijen Pertahanan AS Dipecat karena Berani Melawan Trump



loading…

Pentagon pecat kepala Badan Intelijen Pertahanan Jenderal Jeffrey Kruse. Jenderal itu terkenal karena berani melawan klaim Presiden Donald Trump soal dampak serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran. Foto/NDTV

WASHINGTON – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth telah memecat Letnan Jenderal Jeffrey Kruse, kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Pentagon, dan dua perwira senior lainnya. Kruse terkenal karena berani melawan klaim Presiden Donald Trump soal dampak serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran pada Juni lalu.

Selain Kruse, dua perwira lain yang dipecat adalah Kepala Cadangan Angkatan Laut AS Wakil Laksamana Nancy Lacore, dan Komandan Komando Perang Khusus Angkatan Laut Laksamana Muda Milton Sands. Pemecatan mereka terjadi pada Jumat lalu.

Baca Juga: Menhan AS Pecat Kepala Badan Intelijen Militer, Apa Pemicunya?

Ketiga perwira Pentagon itu mengatakan mereka tidak tahu mengapa mereka dipecat.

Pemecatan tersebut dilakukan setelah temuan awal DIA terkait serangan AS terhadap Iran bertentangan dengan klaim Presiden Trump.

Penilaian badan tersebut pada bulan Juni menyatakan bahwa serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran hanya menyebabkan kerusakan terbatas. Namun, Trump mengeklaim bahwa fasilitas-fasilitas tersebut telah hancur total.

Pentagon dan Gedung Putih mengonfirmasi pemecatan Kruse, tetapi mereka tidak menyebutkan alasan di balik keputusan tersebut.

Menhan AS Pecat Kepala Badan Intelijen Militer, Apa Pemicunya?

Menhan AS Pecat Kepala Badan Intelijen Militer, Apa Pemicunya?



loading…

Menhan AS pecat kepala badan intelijen militer Pentagon. Foto/X/@PiQSuite

WASHINGTON – Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memecat kepala badan intelijen Pentagon, hanya beberapa minggu setelah Gedung Putih menegur sebuah laporan yang menilai dampak serangan Amerika terhadap Iran . Letnan Jenderal Jeffery Kruse tidak akan lagi menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA). Dua komandan militer senior lainnya juga telah dipecat oleh Pentagon.

Departemen Pertahanan belum memberikan penjelasan langsung tentang pemecatan tersebut.

Pada bulan Juni, Presiden Donald Trump telah membantah keras laporan DIA yang bocor yang menemukan bahwa serangan terhadap Iran hanya memperlambat program nuklirnya selama beberapa bulan. Gedung Putih menyatakan penilaian badan tersebut “sangat salah”.

Trump telah menyatakan situs nuklir di Iran “hancur total”, dan menuduh media “berupaya meremehkan salah satu serangan militer paling sukses dalam sejarah”.

Berbicara di KTT NATO saat itu, Hegseth mengatakan bahwa laporan tersebut dibuat berdasarkan “informasi intelijen yang rendah” dan bahwa FBI sedang menyelidiki kebocoran tersebut.