Doa Turunkan Hujan Bacaan, Arti, dan Keutamaannya untuk Umat Islam

Doa Turunkan Hujan Bacaan, Arti, dan Keutamaannya untuk Umat Islam


Doa Turunkan Hujan: Bacaan, Arti, dan Keutamaannya untuk Umat Islam
Doa minta turun hujan.(Freepik)

MUSIM kemarau yang panjang sering kali membuat kita berharap turunnya hujan sebagai rahmat dari Allah SWT. Dalam Islam, terdapat doa khusus untuk memohon hujan, yang dikenal sebagai doa turunkan hujan. Doa ini diambil dari ajaran Rasulullah SAW dan memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an serta Hadits. Artikel ini akan menjelaskan bacaan doa turunkan hujan, teks Arab, Latin, arti, serta keutamaannya, dengan bahasa yang mudah dipahami.

Apa Itu Doa Turunkan Hujan?

Doa turunkan hujan adalah doa yang dipanjatkan umat Islam untuk memohon rahmat Allah berupa hujan, terutama saat musim kemarau atau ketika air sangat dibutuhkan. Doa ini biasanya dibaca dalam salat Istisqa, yaitu salat sunnah yang dilakukan secara berjamaah untuk meminta hujan. Selain itu, doa ini juga bisa dibaca secara pribadi dengan penuh harap dan tawakal kepada Allah SWT.

Bacaan Doa Turunkan Hujan

Berikut adalah bacaan doa turunkan hujan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits shahih:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ

Teks Latin:

Allahumma sqinaa ghaytsan mughiitsan marii’an marii’an naafi’an ghayra dhaarrin ‘aajilan ghayra aajilin.

Arti:

Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat, menyegarkan, lebat, dan tidak membahayakan, segera dan tidak ditunda.

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 1169) dan dinilai shahih. Doa ini memohon hujan yang bermanfaat dan tidak menyebabkan bencana, seperti banjir atau tanah longsor.

Landasan Al-Qur’an tentang Doa Turunkan Hujan

Al-Qur’an menyebutkan bahwa hujan adalah rahmat dari Allah SWT. Dalam Surah Asy-Syura ayat 28, Allah berfirman:

Teks Arab:

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

Teks Latin:

Wa huwa alladzii yunazzilu al-ghaytsa min ba’di maa qanathuu wayansyuru rahmatahu, wa huwa al-waliyyu al-hamiid.

Arti:

Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Pelindung lagi Maha Terpuji.

Ayat ini menegaskan bahwa hujan adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, terutama saat mereka dalam kondisi sulit.

Cara Mengamalkan Doa Turunkan Hujan

Berikut adalah langkah-langkah mengamalkan doa turunkan hujan:

  1. Berwudhu: Pastikan Anda dalam keadaan suci sebelum berdoa.
  2. Salat Istisqa: Jika memungkinkan, lakukan salat Istisqa secara berjamaah, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.
  3. Membaca Doa: Bacalah doa turunkan hujan dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan.
  4. Berdoa dengan Sungguh-sungguh: Panjatkan doa dengan hati yang tulus, memohon rahmat Allah SWT.
  5. Bertaubat: Sebelum berdoa, dianjurkan untuk bertaubat atas dosa-dosa, karena dosa dapat menghalangi terkabulnya doa.

Keutamaan Membaca Doa Turunkan Hujan

Membaca doa turunkan hujan memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Mendekatkan Diri kepada Allah: Berdoa menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah sebagai satu-satunya pemberi rezeki.
  • Mengundang Rahmat: Hujan yang turun adalah rahmat Allah yang membawa kehidupan bagi makhluk-Nya.
  • Mengikuti Sunnah Rasulullah: Doa ini adalah bagian dari ajaran Rasulullah SAW, sehingga mengamalkannya adalah bentuk ibadah.

Kapan Waktu Terbaik Membaca Doa Ini?

Doa turunkan hujan dapat dibaca kapan saja, terutama saat musim kemarau atau ketika air sangat dibutuhkan. Waktu-waktu mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam terakhir, setelah salat, atau saat turun hujan, juga sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Carilah waktu mustajab untuk berdoa, yaitu saat bertemu dua pasukan, menjelang salat, dan ketika hujan turun.” (HR. Abu Dawud).

Kesimpulan

Doa turunkan hujan adalah wujud keimanan kita kepada Allah SWT sebagai pengatur alam semesta. Dengan membaca doa ini, kita memohon rahmat berupa hujan yang bermanfaat dan tidak membahayakan. Bacaan doa ini mudah dihafal dan dapat diamalkan kapan saja, baik secara pribadi maupun dalam salat Istisqa. Mari kita panjatkan doa ini dengan hati yang tulus agar Allah SWT mengabulkan permohonan kita. (Z-10)

Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi


Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025: Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi
Berikut prakiraan cuaca hari ini(freepik)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca pada Senin, 18 Agustus 2025, dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi yang meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi di sejumlah perairan.

Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi menjadi siklon kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Hasil analisis menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera Barat dan Selat Makassar, membentang dari perairan Barat Lampung hingga Bengkulu, serta di perairan selatan Banten hingga Lampung.

Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin (konvergensi) memanjang dari Vietnam hingga Laut Cina Selatan, dan sistem ini bergerak ke arah barat barat laut dan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah. 

Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Selat Kalimantan hingga Jambi, mencakup Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, serta Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah.

Di Sulawesi, konvergensi meliputi wilayah Tenggara hingga Barat, termasuk Sulawesi Utara hingga Gorontalo, serta di Laut Sulawesi dari Laut Seram hingga Laut Maluku.

Sementara itu, di Papua, daerah konvergensi terbentang dari Selatan hingga Papua Barat Daya.

Kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah. 

Selain itu, potensi Hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob di beberapa wilayah:

  • Pesisir Jawa Tengah
  • Pesisir Papua Selatan 
  • Pesisir Maluku. 

Selain itu, potensi gelombang tinggi akibat peningkatan kecepatan angin permukaan lebih dari 25 knot terjadi di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia Selatan, Banten hingga barat daya Lampung, perairan utara Australia, dan Laut Arafuru

Melalui kanal resmi BMKG, Rain Celada Manik, prakirawan BMKG, menyampaikan prakiraan cuaca di kota-kota besar Indonesia:

Wilayah Pulau Sumatera

  • Berawan: Banda Aceh dan Medan
  • Berawan Tebal: Pekanbaru dan Padang
  • Potensi Hujan Ringan: Palembanv
  • Potensi Hujan Sedang: Pangkalpinang
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Jambi, Bengkulu, dan Bandar Lampung

Wilayah Pulau Jawa

  • Berawan Tebal: Jakarta, Serang, dan Bandung
  • Potensi Hujan Ringan: Surabaya
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Semarang dan Yogyakarta

Wilayah Pulau Bali dan Nusa Tenggara

  • Cerah Berawan – Berawan: Kupang
  • Berawan: Denpasar
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Mataram

Wilayah Pulau Kalimantan

  • Potensi Hujan Ringan: Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Pontianak

Wilayah Pulau Sulawesi

  • Potensi Hujan Ringan: Makassar  Kendari, Palu, Gorontalo
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Manado

Wilayah Pulau Papua

  • Potensi Hujan Ringan: Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya
  • Potensi Hujan Petir: Ambon dan Merauke

BMKG juga memperingatkan suhu diprediksi 31-34 derajat celcius di Aceh, Medan, Jambi, Lampung, dan daerah sekitarnya. 

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi dan kanal resmi BMKG guna mengantisipasi perubahan kondisi cuaca secara cepat.

Sumber: YouTube BMKG

Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025 Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI

Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025 Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI


Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025: Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI
Ilustrasi(Medcom)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk periode Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI. Sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan, masih berada dalam musim kemarau dengan kondisi cuaca cerah hingga berawan.

Meski demikian, BMKG mengingatkan adanya potensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah daerah. Hal ini dipicu oleh dinamika atmosfer, termasuk sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera Barat serta sejumlah daerah konvergensi yang terbentuk di Sumatera, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, hingga Kepulauan Aru.

Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

BMKG menyebutkan, hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Papua Tengah. Sementara itu, angin kencang berpotensi melanda Aceh, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Untuk wilayah pesisir, gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Jawa. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku, dan Papua Selatan.

Suhu Panas di Kota-Kota Besar

Suhu udara relatif tinggi masih diperkirakan terjadi di beberapa kota besar, termasuk Pangkal Pinang, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, dengan suhu berkisar 32–33 derajat Celsius. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondisi tubuh, terutama yang beraktivitas di luar ruangan.

Prakiraan Cuaca Per Wilayah

  • Sumatera: Banda Aceh berawan, sementara Medan, Pekanbaru, Padang, dan Pangkal Pinang berpotensi hujan ringan. Bandar Lampung diprediksi berawan tebal.
  • Jawa: Serang, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta berawan tebal. Semarang berpotensi hujan ringan, sedangkan Surabaya berudara kabur.
  • Bali & Nusa Tenggara: Kupang dan Mataram cerah berawan, Denpasar berpotensi hujan ringan.
  • Kalimantan: Palangkaraya, Pontianak, dan Samarinda berpotensi hujan ringan, sedangkan Banjarmasin dan Tanjung Selor berpotensi hujan disertai petir.
  • Sulawesi: Makassar berawan tebal, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari hujan ringan. Mamuju berpotensi hujan petir.
  • Papua & Maluku: Manokwari dan Merauke berawan, Ternate, Jayapura, dan Jayawijaya hujan ringan. Ambon dan Nabire berpotensi hujan sedang, sementara Sorong berpotensi hujan disertai petir.

BMKG mengingatkan, informasi prakiraan ini bersifat umum. Untuk informasi lebih spesifik, masyarakat dapat memantau aplikasi Info BMKG atau situs resmi www.bmkg.go.id. (E-3)

 

Diguyur Hujan Deras, Permukiman di Kota Sukabumi Diterjang Banjir

Diguyur Hujan Deras, Permukiman di Kota Sukabumi Diterjang Banjir


Diguyur Hujan Deras, Permukiman di Kota Sukabumi Diterjang Banjir
Evakuasi korban banjir Sukabumi.(Dok. BPBD)

KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam. Akibatnya, sejumlah lokasi terdampak, terutama yang diakibatkan banjir luapan.

Lokasi terparah berada di Kampung Ciseureuh RT 01/01 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh. Di wilayah itu terdapat puluhan rumah terendam banjir meluapnya aliran Sungai Ciseureuh saat hujan deras.

‎Berdasarkan informasi, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga atau 60 jiwa yang terdampak. Ketinggian air sempat mencapai sepinggang lebih orang dewasa atau sekitar 60-100 sentimeter.

Warga terdampak pun terpaksa harus mengungsi. Hingga Minggu (10/8), upaya penanganan pascabanjir masih dilakukan yang melibatkan berbagai elemen berkompeten.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menuturkan banjir yang menerjang permukiman warga akibat tersumbatnya saluran air. Saat curah hujan tinggi, air dari Sungai Ciseureuh meluap.

‎”Penyumbatannya akibat sampah. Laporan di lapangan, sempat ada beberapa balita yang terjebak di dalam rumah. Semalam sudah bisa dievakuasi,” kata Novian, Minggu (10/8).

Data hingga Sabtu malam, ada 18 rumah yang terendam. Mereka terdiri dari 21 kepala keluarga dengan jumlah penghuni sekitar 60 jiwa.

“Sebagiannya balita sebanyak 8 orang dan lansia 4 orang,” tuturnya.

‎Petugas BPBD melakukan upaya penyurutan menggunakan alat penyedot. Upaya itu cukup efektif karena genangan air lambat laun mulai menyusut.

‎”Hingga tadi pagi (Minggu lagi), upaya pembersihan sampah dan lumpur dari dalam rumah warga masih dilakukan,” ungkap dia.

‎Novian menyayangkan masih ada oknum warga yang terus menerus membuang sampah ke aliran sungai. Fakta di lapangan bahkan ditemukan potongan batang pohon dan bambu yang turut menyumbat aliran air.

‎”Hasil analisa di lapangan, banjir limpasan karena mampet akibat sampah. Ini ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Bisa-bisanya membuang batang pohon dan sampah ke Sungai Ciseureuh,” pungkasnya.

Penanganan Darurat

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kampung Ciseureuh. Pemkot ingin memastikan penanganan darurat berjalan cepat.

‎”Alhamdulillah, semalam BPBD telah bergerak cepat dibantu Dinas Sosial dan unsur masyarakat. Kami juga sekaligus mendistribusikan bantuan,” kata Bobby.

‎Bantuan mencakup tempat tidur, selimut, beras, bahan makanan, serta perlengkapan khusus bagi balita. Bobby menjelaskan, saat ini proses pembersihan sudah mulai dilakukan di setiap rumah warga terdampak, termasuk penyiraman dan pembersihan lumpur sisa banjir.

‎”Penanganan masih dilakukan dengan cara pembersihan dan penyiraman,” ungkap Bobby.

Di lapangan, penyebab banjir akibat penumpukan sampah di hulu sungai. Sampah yang menumpuk antara lain potongan kayu, plastik, dan berbagai jenis material lain sehingga menghambat aliran air.

‎”Ini yang kami takutkan. Imbauan dari Pak Menteri Lingkungan Hidup, sampah menjadi prioritas utama penanganan  negara bersama seluruh kepala daerah,” pungkasnya. (H-3)



Hujan Lebat dan Petir Berpotensi Landa Bintan, Batam, Tanjungpinang, dan Lingga

Hujan Lebat dan Petir Berpotensi Landa Bintan, Batam, Tanjungpinang, dan Lingga


Hujan Lebat dan Petir Berpotensi Landa Bintan, Batam, Tanjungpinang, dan Lingga
ilustrasi(Dok.MI)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepulauan Riau mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kepri pada Sabtu (9/8). Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang diperkirakan terjadi mulai pukul 15.00 WIB.

Prakirawan Data dan Informasi BMKG Kepulauan Riau Nil mengatakan, wilayah yang berpotensi terdampak antara lain Kabupaten Bintan (Gunung Kijang, Bintan Timur, Toapaya), Kabupaten Karimun (Meral Barat), Kabupaten Lingga (Lingga, Senayang, Singkep Barat, Lingga Utara, Singkep Pesisir, Lingga Timur, Singkep Selatan, Kepulauan Posek), Kota Batam (Batu Ampar, Sekupang, Nongsa, Lubuk Baja, Sei Beduk, Bengkong, Batam Kota), dan Kota Tanjungpinang (Tanjung Pinang Timur, Bukit Bestari).

“Cuaca buruk ini juga dapat meluas ke wilayah Bintan Utara, Telok Sebong, sebagian Kabupaten Lingga, serta wilayah Sagulung dan Batu Aji di Kota Batam,” ujarnya dalam rilis resmi, Sabtu (9/8).

BMKG memprakirakan kondisi ini masih dapat berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi genangan air, pohon tumbang, serta gangguan aktivitas darat maupun laut.

Menanggapi ha tersebut, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepulauan Riau, Distrawandi, mengimbau para nelayan untuk menunda keberangkatan melaut jika cuaca memburuk.

“Kami minta nelayan mengutamakan keselamatan. Kalau sudah ada tanda-tanda hujan lebat dan angin kencang, sebaiknya jangan memaksakan diri. Keselamatan jauh lebih penting daripada hasil tangkapan,” katanya.

HNSI Kepri juga meminta pemerintah daerah membantu menyebarkan informasi cuaca ekstrem hingga ke tingkat desa nelayan. “Informasi BMKG harus cepat sampai, supaya nelayan punya waktu cukup untuk mengantisipasi,” tambahnya.(H-4)

Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya

Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya


Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya
Fenomena Hujan Meteor Parseid(Doc NASA)

HUJAN meteor Perseid merupakan salah satu hujan meteor paling aktif setiap tahunnya.

Fenomena ini berlangsung dari pertengahan Juli hingga akhir Agustus dan akan mencapai puncaknya pada malam 12 Agustus hingga menjelang fajar 13 Agustus 2025.

Bagi yang ingin melihat fenomena ini disarankan mulai memantau langit sekitar pukul 11 malam waktu setempat saat jumlah bintang jatuh mulai meningkat, dan dapat terus menyaksikannya hingga fajar. 

Sayangnya, puncak fenomena ini terjadi hanya tiga hari setelah bulan purnama. Hal tersebut lantaran cahaya bulan bisa membuat meteor yang lebih redup sulit terlihat.

Jadi, Kapan Kita Sebenarnya bisa Melihat Hujan Meteor Parseid?

Hujan meteor Perseid berlangsung dari 14 Juli hingga 24 Agustus, dengan puncak aktivitas terjadi pada 11-12 Agustus. 

Fenomena ini berasal dari Komet 109P/Swift-Tuttle dan memiliki Zenithal Hourly Rate (ZHR) sekitar 100, yakni jumlah meteor yang dapat dilihat oleh seorang pengamat dalam satu jam pada puncak aktivitasnya, jika langit gelap, cerah, dan titik radian berada tepat di zenit.

Bagaimana Hujan Meteor Ini Bisa Terjadi?

Perseid terjadi ketika Bumi melewati sisa-sisa puing, berupa bongkahan es dan batu yang ditinggalkan Komet Swift-Tuttle (terakhir kali mendekati Bumi pada 1992).

Fenomena ini mencapai puncaknya sekitar 11-13 Agustus, saat Bumi melintas di bagian paling padat dan berdebu dari jalur puing tersebut. Pada tahun-tahun tanpa cahaya bulan, jumlah meteor yang terlihat cenderung lebih banyak, misalnya pada tahun 2016 silam.

Menurut NASA, sebuah meteorid Perseid melaju dengan kecepatan sekitar 133.200 mph (214.365 kph) saat memasuki atmosfer Bumi, dan pada tahap ini disebut meteor. Sebagian besar Perseid berukuran sangat kecil, hanya seukuran butiran pasir. 

Hampir tidak ada fragmen yang mencapai permukaan Bumi, namun jika ada yang sampai jatuh, fragmen tersebut disebut meteorit.

Perseid memiliki suhu yang sangat panas, mencapai lebih dari 3.000 derajat Fahrenheit (1.650 derajat Celsius) saat setiap fragmennya melintas di atmosfer, menekan sekaligus memanaskan udara di depannya. 

Sebagian besar fragmen terlihat ketika berada sekitar 60 mil (97 kilometer) di atas permukaan Bumi.

Penyebab hujan meteor ini disebabkan oleh Komet Swift-Tuttle.Komet ini ditemukan secara terpisah oleh dua astronom, Lewis Swift dan Horace Tuttle, pada tahun 1862. 

Saat terakhir kali melintas dekat Bumi pada 1992, cahayanya terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. 

Perlintasan berikutnya, yang diperkirakan terjadi pada tahun 2126, kemungkinan akan membuatnya tampak seperti komet yang dapat dilihat langsung, dengan tingkat kecerahan mirip Komet Hale-Bopp pada 1997.

Sumber: Space.com

Hujan Mengguyur Belasan Daerah, Gelombang Tinggi dan Rob di Jawa Tengah Kamis 7 Agustus

Hujan Mengguyur Belasan Daerah, Gelombang Tinggi dan Rob di Jawa Tengah Kamis 7 Agustus


Hujan Mengguyur Belasan Daerah, Gelombang Tinggi dan Rob di Jawa Tengah Kamis 7 Agustus
Kawasan kawah Gunung Ungaran di Perbatasan Kabupaten Semarang-Kendal Kamis (7/8) pagi.(MI/AKHMAD SAFUAN)

HUJAN ringan-sedang kembali berpotensi mengguyur daerah di pegunungan tengah dan Pantura Jawa Tengah Kamis (7/8), gelombang tinggi di perairan selatan dan air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah juga masih berlangsung.

Cuaca daerah di Jawa Tengah pagi umumnya cerah dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mulai mengguyur sejumlah daerah terutama di kawasan pegunungan bagian tengah dan Pantura, sehingga diminta kepada warga di daerah itu untuk mewaspadai perubahan cuaca tersebut karena dapat berubah ekstrem.

Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah juga masih berlangsung dengan ketinggian 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap pelayaran dan air laut pasang (rob) di perairan utara dengan ketinggian maksimum 0,9 meter mengakibatkan banjir di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah. “Waspadai gelombang tinggi dan rob tersebut,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila.

Menurut Shafira Tsanyfadhila gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang, sedangkan air laut pasang (rob) meskipun tidak terlalu tinggi berdampak menimbulkan banjir di daerah Pantura seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati secara terpisah mengatakan hujan ringan-sedang kembali berpeluang mengguyur sejumlah daerah di Jawa Tengah bahkan dimungkinkan disertai angin kencang dan sambaran petir yakni Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kendal, Batang dan Kajen.

Sedangkan sejumlah lain, ungkap Farita Rachmawati, hanya mengalami hujan ringan seperti Banyumas, Purbalingga, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Ungaran, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal, Bumiayu dan Ambarawa. “Daerah selebihnya hanya berawan sepanjang hari,” tambahnya.

Angin pada umumnya bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, lanjut Farita Rachmawati, suhu udara berkisar 18-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 59-90 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara cukup landai berkisar 0,5-1,25 meter. (H-2)

Prakiraan Cuaca BMKG Selasa, 5 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia

Prakiraan Cuaca BMKG Selasa, 5 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia


Prakiraan Cuaca BMKG Selasa, 5 Agustus 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia
Berikut prakiraan cuaca hari ini(Freepik)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 5 Agustus 2025.

Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir yang akan meliputi wilayah:

Pulau Sumatera

  • Berawan Tebal: Banda Aceh, Pekanbaru
  • Hujan Ringan: Medan, Tanjung Pinang, Pangkalpinang, Palembang, Bandar Lampung
  • Hujan Petir: Padang, Jambi, Bengkulu

Pulau Jawa

  • Berawan: Surabaya
  • Hujan Ringan: Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta

Pulau Bali dan Nusa Tenggara

  • Cerah Berawan: Kupang, Mataram
  • Berawan: Denpasar

Pulau Kalimantan

  • Berawan Tebal: Banjarmasin
  • Hujan Ringan: Pontianak, Palangkaraya, Tanjung Selor, Samarinda

Pulau Sulawesi

  • Berawan Tebal: Makassar, Kendari
  • Hujan Ringan: Mamuju, Palu, Manado
  • Hujan Sedang: Gorontalo

Wilayah Timur Indonesia

  • Berawan: Jayapura
  • Hujan Ringan: Ambon, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, Merauke
  • Hujan Sedang: Ternate
  • Hujan Petir: Nabire

Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.

Sistem ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu.

Sirkulasi siklonik juga berada di Samudra Pasifik Timur Filipina, membentuk daerah konvergensi di Samudra Pasifik Utara Papua dan timur Filipina.

Daerah konvergensi lain diprediksi terbentuk di:

  • Pesisir barat Sumatera Barat
  • Brunei Darussalam
  • Laut Banda
  • Samudra Pasifik Utara Papua

Daerah konfluensi diprediksi terbentuk di Laut Cina Selatan. Kondisi atmosfer ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tersebut.

Waspadai ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter di:

  • Samudra Hindia Barat Aceh
  • Samudra Hindia Barat Nias
  • Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu
  • Samudra Hindia Barat Lampung
  • Samudra Hindia Selatan Banten hingga selatan Nusa Tenggara Timur

Waspada juga terhadap potensi banjir rob di pesisir Jakarta dan Jawa Barat.

Prakiraan cuaca ini merupakan gambaran umum. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik setiap jam, Anda dapat memantau aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store dan Play Store, atau kunjungi website resmi dan media sosial BMKG.

Sumber: BMKG