Trump Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan AS ke Ukraina, Hanya Buka Opsi Dukungan Udara

Trump Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan AS ke Ukraina, Hanya Buka Opsi Dukungan Udara


Trump Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan AS ke Ukraina, Hanya Buka Opsi Dukungan Udara
Presiden AS Donald Trump tegaskan tidak kirim pasukan darat ke Ukraina. Tapi membuka kemungkinan berikan dukungan udara.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menegaskan Washington tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan dalam potensi kesepakatan damai dengan Rusia. Namun, ia membuka kemungkinan memberikan dukungan udara untuk menegakkan perjanjian tersebut.

“Ya, saya pastikan. Amerika tidak akan menurunkan pasukan di Ukraina, dan saya presiden,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, merespons kekhawatiran kelompok pendukungnya yang menganut kebijakan isolasionis America First.

Meski menolak opsi pengerahan militer, Trump menyebut AS bersedia membantu melalui jalur udara. Sementara negara-negara Eropa yang tergabung dalam koalisi diharapkan menyediakan pasukan darat jika gencatan senjata atau perjanjian damai tercapai. “Akan ada bentuk keamanan tertentu. Tidak bisa NATO. Mereka (Eropa) siap menurunkan pasukan, kami siap membantu terutama lewat udara,” ujarnya.

Gedung Putih melalui juru bicara Karoline Leavitt mengonfirmasi baik Vladimir Putin maupun Volodymyr Zelensky telah menyatakan kesiapan untuk bertemu. Sejumlah opsi lokasi termasuk Hungaria dan Jenewa tengah dibahas.

Namun, Kremlin sejauh ini baru menyebut siap “meningkatkan level delegasi” dalam perundingan dengan Ukraina, tanpa menyebut apakah Putin bersedia bertemu langsung dengan Zelensky. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menegaskan pertemuan semacam itu harus dipersiapkan “sangat hati-hati”.

Sementara itu, Eropa mendorong Trump agar bersikap lebih tegas terhadap Moskow. Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, hingga Presiden Dewan Eropa António Costa terlibat dalam rangkaian diplomasi yang bertujuan memperkuat jaminan keamanan bagi Kyiv.

Jaminan Keamanan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan jaminan keamanan adalah “isu utama” menuju akhir perang. Ia berharap komitmen itu dapat diformalisasi dalam waktu dekat. Namun, Kyiv menolak syarat Rusia yang menghendaki pengurangan kekuatan militer maupun penyerahan wilayah.

Hingga kini, masih ada jurang besar antara tuntutan Rusia dan posisi Ukraina. Meski Trump dan sekutu Eropa menyampaikan optimisme, sejumlah pengamat menilai kemajuan yang dicapai masih minim. Gérard Araud, mantan duta besar Prancis untuk AS, bahkan menyebut hasil pembicaraan terbaru sebagai “kemenangan dari kekosongan—janji tanpa makna.” (The Guardian/Z-2)

Hanya Meja Kecil dan Kasur Lantai, Inilah Sel Penjara Mantan Ibu Negara Korea Selatan

Hanya Meja Kecil dan Kasur Lantai, Inilah Sel Penjara Mantan Ibu Negara Korea Selatan



loading…

Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee ditempatkan di sel penjara dengan fasilitas hanya meja kecil dan kasur lantai di Pusat Penahanan Nambu. Foto/News Bytes

SEOUL – Mantan Ibu Negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon Hee, telah menghabiskan hari pertamanya di penjara pada hari Rabu di sel yang sangat mirip dengan sel yang ditempati suaminya; mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Hanya ada meja kecil dan kasur di lantai sebagai fasilitas di sel penjara tersebut.

Jaksa penuntut terus mengincar pasangan yang dulunya berprestasi tinggi itu dalam penyelidikan kriminal yang semakin meluas.

Kim secara resmi ditahan di Pusat Penahanan Nambu di tepi barat Ibu Kota Korsel, Seoul. Itu merupakan fasilitas lembaga pemasyarakatan yang relatif baru, yang dibuka 11 tahun lalu dan salah satu dari sedikit yang dikelola oleh sipir perempuan.

Dia diperlakukan sama seperti narapidana lain, tetapi akan menerima sedikit penyesuaian dalam rutinitas hariannya mengingat statusnya sebagai tokoh penting. Demikian disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga: Skandal Paling Memalukan! Mantan Ibu Negara Korea Selatan Susul Suaminya di Penjara

Kim dipenjara setelah pengadilan menyetujui surat perintah penangkapannya pada Selasa malam dengan alasan bahwa dia mungkin akan menghilangkan barang bukti di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung atas tuduhan penyuapan, penipuan saham, dan “perdagangan pengaruh”.

Pengacara Kim telah membantah tuduhan terhadap kliennya dan menepis laporan berita tentang beberapa hadiah yang diduga diterimanya sebagai imbalan atas bantuannya. Menurut pihak pengacara, tuduhan merupakan spekulasi yang tidak berdasar.

Kisah Cecep Suhandi Raih Gelar Magister dan Doktor Unpad Hanya 3 Tahun di Usia 26 Tahun

Kisah Cecep Suhandi Raih Gelar Magister dan Doktor Unpad Hanya 3 Tahun di Usia 26 Tahun



loading…

Cecep Suhandi berhasil menyelesaikan pendidikan Magister dan Doktor di Fakultas Farmasi Unpad hanya dalam waktu tiga tahun. Foto/Unpad.

JAKARTAMahasiswa Unpad Cecep Suhandi berhasil menyelesaikan pendidikan Magister dan Doktor di Fakultas Farmasi Unpad hanya dalam waktu tiga tahun. Lebih istimewa lagi, capaian ini diraih pada usia muda, 26 tahun.

Keberhasilan Cecep tak lepas dariBeasiswa Unggulan Pascasarjana Padjadjaran (BUPP) yang dibiayai Universitas Padjadjaran (Unpad) yang ia raih.

Pada 29 Juli 2025, Cecep mempertahankan disertasinya berjudul “Hydrogel Film-Forming Spray Formulation Containing Propolis-Based Nanostructured Lipid Carriers of α-Mangostin for Diabetic Wound Repair” dalam Sidang Promosi Doktor di Ruang Rapat Pleno Fakultas Farmasi Unpad, Jatinangor.

Baca juga: Kisah Dava Adila, di Usia 19 Tahun Sudah Lulus S1 Kedokteran Unpad

Penelitian tersebut dilatarbelakangi minimnya obat yang dapat digunakan secara mandiri untuk mengobati luka diabetes di Indonesia. Di bawah bimbingan Prof. Nasrul Wathoni, Cecep berharap riset ini menjadi solusi alternatif dengan memanfaatkan kekayaan bahan alam Indonesia.

Peneliti Akui Emas Dapat Dibuat Hanya dengan Miliki 2 Hal ini

Peneliti Akui Emas Dapat Dibuat Hanya dengan Miliki 2 Hal ini


Peneliti Akui Emas Dapat Dibuat Hanya dengan Miliki 2 Hal ini
Berikut Cara Membuat Emas(freepik)

SEJUMLAH ilmuwan menyatakan bahwa emas sebenarnya bisa diciptakan. Salah satu sumber daya tak terbarukan ini dapat dibentuk dengan memenuhi beberapa kondisi, seperti melalui reaksi nuklir, penggunaan akselerator partikel, atau terjadinya ledakan supernova.

Sebagian besar emas yang ada di Bumi berasal dari luar angkasa. Ketika bintang-bintang raksasa meledak dalam peristiwa supernova atau saat bintang neutron bertabrakan, energi dahsyat yang dilepaskan menyebabkan unsur-unsur ringan menyatu menjadi logam berat seperti emas.

Emas dalam bentuk atom ini tersebar di seluruh alam semesta, terperangkap dalam proses pembentukan Bumi, dan akhirnya muncul ke permukaan untuk bersinar.

1. Reaksi Nuklir

Berkat kemajuan teknologi modern, para ilmuwan kini dapat menciptakan efek serupa di laboratorium, memungkinkan pembentukan emas dari unsur lain.

Namun, proses ini membutuhkan energi dalam jumlah luar biasa besar, sehingga sangat tidak efisien dan secara praktis dianggap tidak berguna.

Setiap atom emas memiliki inti dengan 79 proton. Secara teori, menghilangkan satu proton akan mengubahnya menjadi platinum (nomor atom 78), sementara menambahkan satu proton akan menghasilkan merkuri (nomor atom 80).

Sayangnya, hal ini tidak semudah yang dibayangkan. Emas merupakan unsur kimia yang hampir tidak reaktif dan termasuk salah satu yang paling stabil. 

Atom-atomnya sangat kuat dan tahan terhadap berbagai upaya atau gaya yang mencoba mengubahnya.

Salah satu cara untuk menemukan kelemahan emas adalah melalui reaksi nuklir, yakni proses yang mengubah inti atom dengan menambahkan atau mengurangi jumlah proton. 

Sebuah eksperimen pada tahun 1941 menunjukkan bahwa ketika merkuri ditembak dengan neutron dalam kondisi tertentu, atomnya bisa kehilangan satu proton dan berubah menjadi emas.

Memang, yang dihasilkan adalah isotop emas yang bersifat radioaktif, namun secara teknis tetap saja, benda tersebut emas.

Hal serupa juga bisa terjadi pada platinum. Melalui reaksi nuklir, platinum dapat menyerap satu proton dan membentuk emas radioaktif.

2. Akselerator Artikel

Metode lain untuk menghasilkan emas dilakukan dengan memanipulasi atom menggunakan akselerator partikel. Di Large Hadron Collider milik CERN, para fisikawan berhasil menciptakan emas dengan cara menabrakkan inti atom timbal (dengan nomor atom 82) satu sama lain.

Tabrakan berenergi sangat tinggi antara inti timbal ini menghasilkan plasma kuark-gluon, yaitu bentuk materi yang sangat panas dan padat, yang diyakini pernah memenuhi alam semesta sekitar satu juta sepersekian detik setelah Big Bang.

Saat inti-inti tersebut hampir bersentuhan namun tidak benar-benar bertabrakan, mereka menghasilkan gelombang kuat dalam medan elektromagnetik yang mampu melepaskan tiga proton dan membentuk emas.

Sama halnya dengan reaksi nuklir, proses ini sangat menguras energi dan hanya mampu menghasilkan jumlah emas yang sangat kecil dan bersifat sementara, meskipun energi yang digunakan sangat besar.

Singkatnya, dibutuhkan peralatan dan energi senilai jutaan dolar hanya untuk menghasilkan emas sintetis yang nilainya mungkin hanya beberapa dolar saja. Bahkan, untuk beberapa metode, biayanya bisa jauh lebih tinggi.

Sumber: IFLScience