Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI

Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI


Ratusan Pendaki ke Gunung Ciremai sudah Mendaftar untuk Rayakan Kemerdekaan RI
Ilustrasi(MI/NURUL HIDAYAH)

RATUSAN orang sudah mendaftar secara online untuk melakukan pendakian ke Gunung Ciremai. Mereka hendak melakukan penanjakan ke puncak untuk merayakan hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. 

Ketua Koperasi Rimba Cipta Sejahtera selaku mitra pengelola jalur pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Ndun Abdulah, menjelaskan bahwa kuota pendaki melalui jalur tersebut masih tersedia cukup banyak. 

“Berdasarkan data pemesanan online, hingga 13 Agustus 2025 pukul 17.44 WIB, untuk pendakaian pada 16 hingga 17 Agustus 2025 baru ada 153 pendaki. Padahal kuotanya  sebanyak 450 pendaki,” tutur Ndun, Jumat (15/8). 

Biasanya, lanjut Ndun, kuota pendakian sudah penuh beberapa hari sebelum 16 Agustus. Ndun pun mengakui jika dilihat dari data yang ada, antusiasme pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Ciremai melalui jalur Palutungan tahun ini belum terlihat. “Bahkan tahun ini relatif sepi,” tutur Ndun. 

Kemungkinan masih banyaknya kuota pendakian ke Gunung Ciremai khususnya yang melalui jalur Palutungan disebabkan kendala cuaca. “Mungkin karena terkendala cuaca, kalau mau dibilang aneh ya aneh sih. Soalnya kalau Agustus itu biasanya kemarau itu bener-bener kemarau, kalau sekarang hujan masih ada,” ungkap Ndun. 

Meski masih terpantau sepi, Ndun mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan untuk menyambut pendaki yang akan datang nanti. Persiapan yang dilakukan diantaranya membersihkan jalur hingga menyiapkan personil untuk berjaga. “Kita juga ada tim relawan yang bersiap di jalur pendakian,” tutur Ndun. 

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah tiket di jalur pendakian Linggarjati misalnya, masih tersisa 167 tiket, di jalur Linggasana, 200 tiket dan jalur Sadarehe 169 tiket. Satu-satunya jalur pendakian ke puncak Gunung Ciemai pada tanggal tersebut yang sudah terjual habis hanya di jalur Apuy Majalengka. 

Selanjutnya Ndun juga mengimbau kepada pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI nanti untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum melakukan pendakian. Seperti persiapan fisik, mental dan peralatan untuk pendakian. “Kami juga mengimbau agar para pendaki selalu mematuhi rambu dan aturan yang sudah ditetapkan. Naik dan turun selalu bersama-sama rombongan, saling menjaga satu sama lain,” pesannya. 

BTNGC Lakukan Pengawasan di Jalur Pendakian 

Sementara itu  Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) akan melakukan pengawasan di seluruh jalur pendakian resmi menjelang peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Ciremai. 

“Pengawasan ini bukan hanya untuk pendaki namun juga untuk mitra pengelola jalur pendakian Gunung Ciremai,” tutur penyuluh Kehutanan BTNGC, Nisa Syachera Febriyanti. Dijelaskan Nisa, pengawasan dilakukan di seluruh jalur pendakian resmi mulai 15 Agustus hingga 19 Agustus 2025. 

Dijelaskan Nisa, petugas dari BTNGC akan berjaga di setiap jalur pendakian untuk memastikan mitra pendakian dan calon pendaki mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan disahkan oleh kepala balai. “Pengawasan ini bertujuan untuk kelancaran dan keselamatan pendaki di momen hari Kemerdekaan RI ke 80,” tutur Nisa. Pengawasan ini juga dilakukan karena pada momen ini banyak pendaki yang tidak melakukan pendaftaran secara online, mendaki di luar waktu yang telah ditetepkan, hingga pendaki tektok. 

Khusus untuk pendaki tektok, menurut Nisa BTNGC tidak melarang untuk beraktivitas di Gunung Ciremai, namun harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. “Enggak (dilarang) tapi ada persyaratannya,” tuturnya. 

Nisa pun berpesan kepada pendaki yang akan mendaki Gunung Ciremai di momen HUT RI 17 Agustus nanti agar melakukan persiapan dan mengikuti aturan. “Pendakian itu bukan kayak jalan-jalan ke mall, harus dipersiapkan mental dan fisik, ikuti aturan yang berlaku,” tutur Nisa. (H-2)

Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana

Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana


Harga Tiket dan Estimasi Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri menuju Alun-alun Suryakencana
Pesona matahari terbit di alun-alun Surya Kencana Gunung Gede, Jawa Barat(Doc MI)

ALUN-ALUN Suryakencana yang berada di Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, menjadi salah satu destinasi wisata alam terfavorit di Jawa Barat.

Indah sesuai nama dan letaknya, berada di ketinggian 2.750 MDPL (Meter di Bawah Permukaan Laut) Alun-alun Suryakencana merupakan sabana edelweis terluas di Jawa Barat dengan daratan lembah 50 hektare. 

Tak heran, banyak pendaki gunung dan pencinta alam yang menjadikan Alun-alun Suryakencana sebagai destinasi wisatanya.

Untuk menuju ke Alun-alun Suryakencana, wisatawan dapat melintasi dua akses atau jalur pendakian, yakni via Gunung Putri dan Selabintana.

Terdapat tiga jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, yakni via Cibodas dan via Gunung Putri Kabupaten Cianjur, serta via Selabintana Kabupaten Sukabumi.

Masing-masing dari ketiga jalur pendakian ini memiliki estimasi waktu dan tujuan yang berbeda. Namun untuk jalur pendakian terfavorit adalah via Gunung Putri.

Gunung Gede via Gunung Putri

Jalur pendakian ini berada di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Lokasinya yang berada di pedesaan membuat pos gerbang pendakian tersebut tampak asri.

Suasana dan udaranya pun sangat sejuk. Desa Cipendawa merupakan desa yang berada di dataran tinggi, lokasinya berada di atas perbukitan.

Sepanjang jalan di Desa Cipendawa hingga pos simaksi Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) via Gunung Putri terlihat banyak hamparan perkebunan sayuran hingga basecamp basecamp untuk para pendaki.

Pertama-tama, sebelum mendaki Gunung Gede, wisatawan perlu registrasi atau mengisi simaksi online terlebih dahulu melalui website boking.gedepangrango.

Ketentuan dan persyaratan pendaki pun tertulis jelas dalam website tersebut. Untuk harga tiket Gunung Gede pada awal pekan sebesar Rp72 ribu dan akhir pekan Rp92 ribu per orangnya. 

Lalu, harga tiket masuk Gunung Gede pelajar sebesar Rp52 ribu untuk awal pekan dan Rp62 ribu pada akhir pekan. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp435 ribu per orangnya.

Jalur Pendakian

Perjalanan dimulai dari basecamp pendakian, yang di mana akan dilakukan pengecekan berkas, seperti simaksi hingga peralatan pendaki.

Setelah semuanya lengkap, pendaki akan langsung menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 30 menit perjalanan. Pada perjalanan tersebut pendaki akan melewati hamparan kebun sayur dan hutan pinus.

Estimasi waktu untuk sampai ke Pos 1 dari basecamp simaksi kurang lebih membutuhkan waktu selama satu jam perjalanan. Jalurnya, masih terbilang tidak terlalu ekstrem. Pendaki akan melewati jalanan berbatu, tanah, hingga pohon tumbang. 

Di Pos 1, terdapat sebuah shelter dan beberapa toilet untuk pendaki. Namun, sayangnya kondisi Pos 1 tidak sebagus seperti dahulu, karena wilayah tersebut sempat diguncang gempa Cianjur.

Lalu, estimasi waktu dari Pos 1 menuju Pos 2 kurang lebih selama dua jam perjalanan. Jalurnya akan lebih ekstrem dari sebelumnya. Jalan bebatuan, pohon tumbang dan tanah masih terlihat di jalur pendakian, namun akan lebih padat dan rindang dari sebelumnya.

Selanjutnya, dari Pos 2 ke Pos 3 estimasi waktunya kurang lebih selama dua setengah jam pendakian. Jalurnya akan lebih ekstrem dari sebelumnya. Kali ini jalur pendakiannya akan terlihat berbeda dari sebelumnya.

Jalur pendakian menuju Pos 3 ini lebih curam dan ekstrem dari sebelumnya. Pendaki pasti akan melewati banyak tanjakan berbatu yang curam. Selain itu, sepanjang jalur pendakian tersebut banyak ditemukan warung yang menyediakan, minuman hingga makanan.

Lalu, estimasi waktu pendakian dari Pos 3 menuju Pos 4 kurang lebih selama dua jam setengah. Jalurnya lebih ekstrem dari sebelumnya, pendaki akan melewati banyak tanjakan curam berbatu dan tanah.

Jalur menuju Pos 4 ini adalah yang aing sulit diantara lainnya. Pohon tumbang di jalur ini jarang terlihat, namun pendaki akan banyak menemukan akar-akar pohon yang melintang di jalur pendakian. 

Di Pos 4 ini terdapat warung yang menyediakan berbagai minuman dan makanan ringan. Pendaki bisa beristirahat di Pos 4 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Alun-alun Suryakencana. 

Selanjutnya untuk estimasi waktu dari Pos 4 menuju Alun-alun Suryakencana kurang lebih selama dua jam perjalanan. Trek pendakian masih cukup sulit yang di mana terdapat beberapa tanjakan curam hingga akhirnya menemukan jalan landai.

Setelah dua jam melintasi jalanan terjal, pendaki akan melihat sebuah jalanan setapak yang landai. Jalur tersebut akan dipenuhi oleh pohon yang membentuk seperti lorong jalan.

Setelah melewati jalan tersebut, pendaki langsung disuguhkan dengan savana edelweis yang berada di Alun-alun Suryakencana. Alun-alun Suryakencana ini adalah lokasi untuk pendaki mendirikan tenda. Untuk total estimasi waktu pendakian dari pos simaksi menuju Alun-alun Suryakencana kurang lebih selama delapan jam perjalanan. 

Alun-alun Suryakencana berada di ketinggian 2.750 MDPL Gunung Gede. Tempat kemah favorit pendaki ini memiliki luas sekitar 50 hektare yang sebagiannya dipenuhi oleh bunga edelweis.

Dari Alun-alun Suryakencana, pendaki bisa melihat sunrise dan hamparan bintang di malam hari. Selain itu, di sini juga terdapat shelter yang disediakan oleh TNGGP untuk kondisi darurat pendaki. Lalu ada juga mata air yang berada di ujung Alun-alun Suryakencana, tepatnya di ujung jalur pendakian Selabintana.

Syarat Pendakian Gunung Gede Pangrango

Untuk mendaki Gunung Gede Pangrango atau hanya ke Alun-alun Suryakencana, pendaki harus memenuhi beberapa syarat dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Dalam satu kelompok, minimal diisi dengan tiga orang pendaki. Untuk biaya pendakian atau simaksi harga awal pekan dan akhir pekannya berbeda.

Untuk wisatawan lokal di awal pekan sebesar Rp72 ribu, dan Rp92 ribu pada awal pekan per orangnya.

Lalu, untuk pelajar atau mahasiswa dikenakan biaya Rp52 ribu di awal pekan dan Rp62 ribu saat akhir pekan per orangnya. Syarat lainnya untuk pelajar minimal lima orang pendaki dan memiliki kartu pelajar atau mahasiswa.

Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya simaksi sebesar Rp435 ribu untuk awal dan akhir pekan. Lalu pendaki juga wajib menyertakan surat sehat yang dibuat pada pagi hari di Klinik Edelweis TNGGP.

Biaya tiket tersebut sudah termasuk asuransi pendaki. Sebelum memulai pendakian dan saat pulang, pendaki wajib melapor kepada pos simaksi taman nasional.

Pos simaksi Gunung Gede Pangrango ini buka setial harinya dari pukul 07.30 sampai 14.00 WIB saat awal pekan dan pukul 07.00 sampai 16.00 WIB dinakhir pekan.

Untuk lapor keluar pendaki dari pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Untuk booking pendakian Gunung Gede Pangrango, wisatawan bisa mendaftarnya melalui website resmi TNGGP dengan tiga pilihan jalur pendakian, yakni Gunung Putri, Cibodas dan Selabintana. (Z-4)

Salju Tarik 18.402 Wisatawan Kunjungi Gunung Bromo selama 5 Hari

Salju Tarik 18.402 Wisatawan Kunjungi Gunung Bromo selama 5 Hari



loading…

Fenomena salju di Wisata Gunung Bromo membuat ribuan wisatawan berkunjung. Foto/Avirista Midaada.

MALANG – Fenomena salju di Wisata Gunung Bromo membuat ribuan wisatawan berkunjung. Tercatat selama lima hari ini sebanyak 18.402 wisatawan sejak hari Sabtu (26/7/2025) masuk ke kawasan Gunung Bromo, baik turis asing maupun domestik.

Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Hendra menuturkan, fenomena salju yang diakibatkan embun upas atau frost itu membuat wisatawan berdatangan. Apalagi cuaca di Gunung Bromo juga mendukung dengan tidak banyak diguyu hujan.

Baca juga: Salju Gunung Bromo Bikin Penasaran, Ini Penampakannya

“Total selama lima hari ada 18.402 wisatawan yang masuk. Itu sejak Sabtu 26 Juli 2025 hingga Rabu ini. Terbanyak kunjungan wisatawan di hari Minggu mencapai 5.565 orang,” kata Hendra, dikonfirmasi pada Rabu (30/7/2025).

Rinciannya jumlah wisatawan di hari Minggu itu terdiri dari 5.272 wisatawan domestik dan 293 wisatawan asing. Sementara satu hari sebelumnya tepatnya di hari Sabtu (26/7/2025) sebanyak 4.148 wisatawan domestik dan 243 wisatawan asing, dengan total 4.391 wisatawan berkunjung.

Baca juga:Dua Wajah Embun Upas Bromo: Anugerah Bagi Pariwisata, Tantangan bagi Petani Tangguh Tengger