Jepang Luncurkan Video Dahsyatnya Letusan Gunung Fuji Meletus dengan AI

Jepang Luncurkan Video Dahsyatnya Letusan Gunung Fuji Meletus dengan AI



loading…

Video letusan gunung Fuji. FOTO/ Japan Times

TOKYO – Pemerintah Metropolitan Tokyo telah merilis video simulasi letusan Gunung Fuji yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mempersiapkan warga menghadapi kemungkinan bencana besar yang dapat melanda ibu kota.

Tokyo merilis video AI berdurasi tiga menit yang menunjukkan Gunung Fuji meletus dan abu tebal menyelimuti kota, sebagai peringatan visual bagi warga.
Abu diperkirakan akan tiba dalam 1-2 jam setelah letusan, yang akan memengaruhi transportasi, listrik, dan kesehatan lebih dari 37 juta orang di wilayah metropolitan tersebut.

Warga diimbau untuk menyimpan persediaan dasar dan menghindari keluar rumah selama hujan abu; video tersebut telah dipuji sebagai media edukasi, tetapi beberapa orang khawatir hal itu dapat memicu kepanikan.

Video berdurasi tiga menit tersebut menggambarkan pemandangan dramatis; awan debu kelabu mengepul dari Gunung Fuji, diikuti oleh abu vulkanik, menyelimuti cakrawala Tokyo, menenggelamkan bangunan dan jalan dalam kabut tebal.

Pemerintah Jepang Rilis Video AI Simulasi Letusan Gunung Fuji

Pemerintah Jepang Rilis Video AI Simulasi Letusan Gunung Fuji


Pemerintah Jepang Rilis Video AI Simulasi Letusan Gunung Fuji
Pemerintah Jepang merilis video simulasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperingatkan warga tentang potensi bahaya jika Gunung Fuji meletus.(AI)

PEMERINTAH Tokyo merilis video simulasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperingatkan warga tentang potensi bahaya jika Gunung Fuji meletus. Gunung berapi ikonik Jepang itu terakhir kali meletus pada 1707, lebih dari tiga abad lalu, namun masih dikategorikan aktif.

Dalam video yang dirilis Minggu (25/8), digambarkan awan pekat dan abu vulkanik mengepul dari puncak Fuji sebelum akhirnya mencapai Tokyo dalam waktu dua jam. Narasi dalam video menegaskan, “Momen itu bisa datang tanpa peringatan.” Abu diperkirakan dapat menimbulkan risiko kesehatan sekaligus melumpuhkan listrik, transportasi, serta distribusi pangan di ibu kota berpenduduk 20 juta jiwa.

Dua hari setelahnya, bertepatan dengan Hari Pencegahan Bencana Gunung Berapi, pemerintah pusat juga merilis simulasi tambahan. Warga diimbau untuk membayangkan skenario nyata agar lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Jepang, yang berada di Cincin Api Pasifik, kerap dilanda gempa dan aktivitas vulkanik. Pemerintah semakin gencar meningkatkan kewaspadaan publik, terlebih setelah peringatan awal tahun ini soal potensi gempa besar di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan.

Simulasi letusan Fuji memperkirakan akan ada 1,7 miliar meter kubik abu vulkanik, dengan hampir 500 juta meter kubik menumpuk di jalan dan bangunan. Tumpukan abu dapat merobohkan rumah kayu, memutus jaringan listrik, membuat jalan tak bisa dilalui, hingga menghentikan layanan kereta. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai 2,5 triliun yen (Rp 270 triliun).

Sebagian warga menyambut baik upaya pemerintah, meski ada juga yang menilai pendekatan ini terlalu menakut-nakuti. “Hanya membayangkan abu vulkanik melumpuhkan transportasi Tokyo saja sudah mengerikan,” tulis seorang pengguna media sosial. (CNN/Z-2)