NTT Mulai Awasi Kejahatan Siber pada Transaksi Keuangan Digital

NTT Mulai Awasi Kejahatan Siber pada Transaksi Keuangan Digital


NTT Mulai Awasi Kejahatan Siber pada Transaksi Keuangan Digital
Kepala BI Perwakilan NTT Agus Sistyo Widjajati(Dok BI NTT)

BANK Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pengadilan Tinggi bersatu untuk memperkuat penegakan hukum, demi melindungi masyarakat dari kejahatan digital dalam sistem pembayaran.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati mengatakan, sistem pembayaran yang aman adalah fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi NTT.

“Sistem pembayaran yang andal memacu transaksi, memperluas akses keuangan, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong efisiensi, namun, kita tidak boleh lengah terhadap bahaya kejahatan digital yang terus mengintai,” ujarnya, Jumat (15/8).

 

Menurutnya, ancaman kejahatan digital dalam sistem pembayaran menjadi fokus utama dalam talkshow yang berlangsung di BI NTT sehari sebelumnya.

Talkshow dengan tema ‘Penguatan Penegakan Hukum terhadap Kejahatan Digital dalam Sistem Pembayaran’ ini, mempertemukan aparat penegak hukum, regulator, dan pelaku industri, yang diharapkan dapat memperkuat pencegahan dan penanganan kejahatan digital melalui sistem pembayaran, meliputi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) di NTT. 

Menurut Agus, BI NTT terus berkomitmen untuk menciptakan kosistem pembayaran yang aman, terpercaya, dan handal guna mendukung stabilitas ekonomi daerah. “Pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan II tercatat sebesar 5,44%, melampaui rata-rata nasional yang sebesar 5,12%. Capaian ini perlu kita jaga sekaligus tingkatkan,” jelasnya.

Dia mengatakan, satu kunci penguatan ekonomi adalah keberadaan sistem pembayaran yang andal. Sistem pembayaran yang andal tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga memperluas akses keuangan, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong efisiensi sehingga menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjut

Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Pontas Efendi mengatakan, aparat penegak hukum perlu memahami seluk-beluk sistem pembayaran modern untuk mencegah TPPU dan TPPT di daerah tersebut. 

Adanya sinergi antara Pengadilan Tinggi Kupang dan Bank Indonesia dapat meningkatkan kepastian hukum pada penanganan tindak pidana yang berkaitan dengan sistem pembayaran.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyebutkan  menyebutkan sistem pembayaran yang aman akan menarik investor dan memajukan dunia usaha di NTT. “Pertumbuhan ekonomi NTT perlu ditopang oleh sistem pembayaran yang lancar dan andal, sehingga mampu menarik investor dan memperkuat aktivitas pelaku usaha,” sebutnya. 

  

Para narasumber ahli, seperti Anton Daryono dan Safari Kasiyanto dari BI, serta perwakilan PPATK, Syahril Ramadhan, memberikan pandangan mendalam mengenai isu ini.

 

Safari Kasiyanto menjelaskan Undang-Undang Nomor4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) memberikan landasan hukum yang kuat bagi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengawasi sistem pembayaran.

 

Anton Daryono menekankan bahwa semua pihak, mulai dari regulator hingga masyarakat, harus berperan aktif dalam mengelola risiko dan manfaat sistem pembayaran digital.

 

Menurut Anton, digitalisasi sistem pembayaran menjadi kunci untuk mempercepat layanan dan menopang pertumbuhan ekonomi. Namun, di balik peluang tersebut terdapat risiko yang harus diantisipasi. Karena itu, peran regulator, aparat penegak hukum, industri jasa pembayaran, dan masyarakat menjadi krusial dalam memahami sekaligus mengelola manfaat dan risiko sistem pembayaran digital.

Adapun Syahril Ramadhan menyoroti jejak digital yang ditinggalkan oleh setiap transaksi. Jejak ini dapat menjadi bukti penting dalam mengungkap kasus TPPU dan TPPT.

 

“Karakteristik transaksi digital yang cepat, masif, lintas platform, sekaligus meninggalkan digital footprint, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai traceable evidence dalam pembuktian kasus TPPU dan TPPT, terutama jika dikombinasikan dengan data lain seperti profil nasabah, dokumen transaksi, saksi, maupun keterangan ahli,” tutupnya. (PO/E-4)

Lestari Moerdijat Dorong Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perempuan

Lestari Moerdijat Dorong Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perempuan


Lestari Moerdijat: Dorong Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perempuan
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat(dok.MI)

WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan literasi keuangan digital perempuan penting sebagai bagian dari upaya pemberdayaan untuk mewujudkan kesetaraan. 

“Kemampuan di sisi literasi keuangan digital merupakan salah satu peluang yang harus diambil perempuan untuk merealisasikan kesetaraan,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/8). 

Data Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2023 mencatat pengguna internet laki-laki mencapai 72,07%, sedangkan perempuan 66,35%. 

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan akses informasi, peluang ekonomi, dan stereotip gender yang menganggap perempuan kurang mampu mengelola layanan keuangan digital.

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meskipun 80,5% penduduk Indonesia sudah memiliki akses layanan keuangan, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan masih relatif rendah, yaitu sekitar 66%.

Menurut Lestari, kondisi tersebut harus benar-benar dicermati oleh para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan literasi keuangan digital bagi perempuan. 

Upaya pemberdayaan dari sisi kemudahan akses digital dan literasi keuangan digital, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus dilakukan secara konsisten. 

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, peningkatan literasi digital dan keuangan harus menjadi bagian dari upaya pemberdayaan di lingkungan masyarakat, termasuk pemberdayaan perempuan melalui literasi keuangan digital. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap political will para pemangku kebijakan dalam pemberdayaan perempuan melalui peningkatan literasi keuangan digital dapat konsisten dilakukan. 

Hal itu, tambah Rerie, demi mewujudkan kemandirian perempuan dan masyarakat secara luas di tengah gejolak ekonomi global dan nasional yang  terjadi saat ini. (RO/H-4)

Arti Last Chat Makna dan Pentingnya dalam Komunikasi Digital

Arti Last Chat Makna dan Pentingnya dalam Komunikasi Digital


Arti Last Chat: Makna dan Pentingnya dalam Komunikasi Digital
Ilustrasi.(Freepik)

Di era digital, komunikasi melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, atau media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Salah satu istilah yang sering muncul adalah last chat.

Tapi, apa sebenarnya arti last chat? Mengapa istilah ini begitu penting dalam komunikasi digital? Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang makna, pentingnya, dan dampak last chat dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Last Chat?

Arti last chat merujuk pada pesan terakhir yang dikirim atau diterima dalam sebuah percakapan digital. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan pesan penutup dalam obrolan, baik itu di aplikasi pesan, media sosial, atau platform lainnya. Misalnya, ketika kamu mengobrol dengan teman di WhatsApp dan pesan terakhir adalah “Oke, sampai jumpa besok!”, itulah yang disebut last chat.

Last chat biasanya menjadi penanda akhir dari sebuah percakapan. Namun, di balik kesederhanaannya, last chat sering kali menyimpan makna yang lebih dalam, tergantung pada konteks dan hubungan antar pengguna.

Makna Last Chat dalam Komunikasi Digital

Last chat bukan sekadar pesan terakhir, tetapi juga bisa mencerminkan suasana hati, niat, atau dinamika hubungan. Berikut adalah beberapa makna dari last chat:

  • Menunjukkan Status Hubungan: Jika last chat berisi pesan positif seperti “Terima kasih ya!” atau “Aku senang ngobrol sama kamu,” ini bisa menunjukkan hubungan yang baik. Sebaliknya, pesan singkat seperti “Ok” atau bahkan tanpa balasan bisa mengindikasikan ketegangan.
  • Menandakan Akhir Obrolan: Last chat sering menjadi penutup sementara sebuah percakapan. Misalnya, pesan seperti “Nanti kita lanjutin ya!” menunjukkan bahwa obrolan akan berlanjut di lain waktu.
  • Mencerminkan Kepribadian: Cara seseorang menulis last chat bisa mencerminkan kepribadian mereka. Ada yang suka menggunakan emotikon, ada pula yang lebih formal dengan kata-kata seperti “Sampai jumpa”.

Pentingnya Last Chat dalam Komunikasi Digital

Last chat memiliki peran penting dalam komunikasi digital karena bisa memengaruhi persepsi dan hubungan antar individu. Berikut adalah alasan mengapa arti last chat begitu signifikan:

  1. Membentuk Kesan Terakhir: Dalam komunikasi, kesan terakhir sangat penting. Last chat yang ramah dan jelas dapat meninggalkan kesan positif, sementara pesan yang ambigu atau dingin bisa memicu kesalahpahaman.
  2. Menjaga Hubungan: Last chat yang hangat, seperti “Semoga harimu menyenangkan!” dapat mempererat hubungan, baik itu dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
  3. Mengatur Ekspektasi: Pesan terakhir sering kali memberikan petunjuk apakah percakapan akan berlanjut atau berhenti. Misalnya, last chat seperti “Aku kabari nanti” menunjukkan adanya kelanjutan di masa depan.

Tips Membuat Last Chat yang Efektif

Agar last chat kamu meninggalkan kesan positif dan mendukung komunikasi yang sehat, berikut beberapa tips praktis:

  • Gunakan Nada Positif: Akhiri obrolan dengan nada ramah, seperti “Terima kasih atas infonya!” atau “Semoga sukses!”.
  • Jelaskan Langkah Selanjutnya: Jika percakapan akan dilanjutkan, beri tahu kapan atau bagaimana, misalnya, “Besok aku hubungi lagi ya!”.
  • Hindari Ambiguitas: Pesan yang terlalu singkat seperti “Ok” atau “Ya” bisa disalahartikan. Berikan konteks yang jelas untuk menghindari salah paham.
  • Sesuaikan dengan Konteks: Untuk obrolan formal, gunakan bahasa yang sopan. Untuk teman dekat, emotikon atau bahasa santai bisa membuat last chat lebih hangat.

Kesalahan Umum dalam Last Chat

Meski terlihat sederhana, last chat bisa memicu masalah jika tidak diperhatikan. Beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Meninggalkan Pesan Tanpa Balasan: Tidak membalas pesan terakhir bisa membuat lawan bicara merasa diabaikan.
  • Pesan yang Terlalu Dingin: Pesan seperti “K” atau “Ok” sering dianggap kurang ramah, terutama dalam hubungan personal.
  • Tidak Menyesuaikan Konteks: Menggunakan bahasa santai dalam obrolan formal, atau sebaliknya, bisa membuat last chat terasa tidak tepat.

Kesimpulan

Arti last chat jauh lebih dari sekadar pesan terakhir dalam sebuah percakapan. Last chat mencerminkan emosi, niat, dan dinamika hubungan dalam komunikasi digital. Dengan memahami makna dan pentingnya last chat, kamu bisa menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitarmu. Mulai sekarang, perhatikan last chat kamu dan pastikan pesanmu meninggalkan kesan positif!

Bupati Cirebon Dukung Penuh Langkah Telkom Tingkatkan Kecakapan Digital Guru Lewat Program IDL 2025

Bupati Cirebon Dukung Penuh Langkah Telkom Tingkatkan Kecakapan Digital Guru Lewat Program IDL 2025



loading…

SM Regional SME Service Telkom Sonya Soraya, GM Telkom Priangan Timur Nugroho Setio Budi, Bupati Imron Rosyadi dan Kadisdik Prov. Jabar, Purwanto dalam acara Indonesia Digital Learning (IDL) 2025.

Program Indonesia Digital Learning (IDL) 2025 yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Regional II, memperoleh dukungan dari Bupati Cirebon Imron Rosyadi. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memperkuat transformasi digital di sektor pendidikan.

Mengusung tema “Guru Jabar Jago Digital”, pelatihan ini diikuti oleh 100 guru dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Kegiatan berfokus pada pelatihan Digital Deep Learning & Creative Teaching dengan pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran berbasis digital.

Dalam sambutannya, General Manager Telkom Priangan Timur Nugroho Setio Budi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Telkom dalam mendukung digitalisasi pendidikan dan pengembangan talenta digital. “Pelatihan ini diharapkan dapat memicu kreativitas guru dalam menciptakan pembelajaran inovatif yang relevan dengan kebutuhan generasi masa depan,” ujarnya.

IDL 2025 juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperoleh sertifikasi BNSP bertema teknologi digital, sejalan dengan program prioritas Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan kualifikasi dan kesejahteraan guru.

Kehadiran Bupati Cirebon bersama jajaran Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten, menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan industri dalam mendorong transformasi pendidikan yang inklusif dan berdaya saing.

(aik)

Unsil Bekali Siswa SMP Muhammadiyah Pangandaran Kompetensi Digital Digilokal

Unsil Bekali Siswa SMP Muhammadiyah Pangandaran Kompetensi Digital Digilokal


Unsil Bekali Siswa SMP Muhammadiyah Pangandaran Kompetensi Digital Digilokal
Universitas Siliwangi Tasikmalaya bekali siswa SMP Muhamadiyah Pangandaran melalui pengabdian masyarakat digilokal kompetensi digital diikuti oleh 50 siswa dan guru pendidik.(Dok Tim Pengabdian Unsil)

Tim Pengabdian Universitas Siliwangi melakukan pelatihan digilokal di SMP Muhamadiyah, Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (24/7). Pelatihan tersebut dilakukan melalui optimalisasi kompetensi digital untuk memberdayakan siswa dalam sinergi mendukung dan memperkaya implementasi kurikulum sekolah. 

Kegiatan pelatihan digilokal yang diikuti 50 siswa dan guru tersebut, dirancang selaras dengan tujuan pembelajaran abad 21. Dihadiri Kepala Bidang SD dan Kepala Seksi SMP Disdikpora Pangandaran, hal tersebut menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap inisiatif peningkatan kompetensi generasi muda.

Perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Darso mengungkapkan, kegiatan pelatihan melalui optimalisasi kompetensi digital di SMP Muhammadiyah sangat relevan dengan kebutuhan Pangandaran, terutama promosi wisata.

“Kami harap Tim Pengabdian Unsil dapat membagikan ilmunya agar siswa terbuka pemikiran, kreativitas untuk memajukan wisata melalui literasi digital. Disdikpora sangat mengapresiasi dan mendukung sinergi berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Sri Maryani mengatakan, program pelatihan digilokal bertujuan memberdayakan siswa berbasis potensi lokal. Kegiatan ini juga dirancang untuk membangun literasi media agar siswa kritis terhadap hoaks, beretika di ruang digital dan mengasah kemampuan public speaking siswa.

“Kami ingin menguatkan kompetensi digital siswa, khususnya dalam keterampilan teknis pembuatan konten kreatif promosi wisata bahari Pangandaran.” ujarnya.

Pelatihan yang berlangsung intensif tersebut menghadirkan tiga materi utama yaitu etika literasi media oleh Angga Yogaswara, pelatihan berbicara untuk konten kreasi oleh Siti Pitrianti, dan pelatihan desain grafis serta editing video oleh Sri Maryani dengan memberikan keterampilan praktis membuat konten visual menarik.

Hasil konkret dari pelatihan ini berupa portofolio digital karya siswa yang dapat diakses publik melalui website

“Portal ini tidak hanya menampilkan karya siswa, tapi juga berisi materi pembelajaran yang bisa terus diakses dan dimanfaatkan oleh peserta didik,” katanya.

Menurutnya, pelatihan digilokal di SMP Muhamadiyah Pangandaran yang didanai penuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Risbang Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025 diharapkan menjadi model pengabdian masyarakat yang efektif.

“Digilokal tidak hanya mencetak siswa SMP Muhammadiyah Pangandaran, tapi mereka juga menjadi kreator konten andal untuk promosi wisata lokal, memberikan kontribusi nyata dalam memperkaya sumber belajar dan menguatkan capaian kompetensi inti kurikulum sekolah dengan menjembatani teori di kelas hingga praktik pemberdayaan berbasis potensi daerah,” pungkasnya. (AD/E-4)