Real Madrid Masih Kesulitan di Lini Depan

Real Madrid Masih Kesulitan di Lini Depan


Real Madrid Masih Kesulitan di Lini Depan
Para pemain Real Madrid(X @realmadriden)

REAL Madrid berhasil meraih tiga poin penuh setelah menundukkan Osasuna 1-0 pada pertandingan pembuka La Liga musim 2025/2026 di Santiago Bernabeu, Rabu (20/8) WIB. Meski hasil akhir positif, sang pelatih Xabi Alonso menilai timnya masih kurang dalam urusan ketajaman.

Pada laga tersebut, Alonso menurunkan trisula Vinicius Junior, Kylian Mbappe, dan Brahim Diaz sebagai starter. Gol tunggal kemenangan tercipta di babak kedua lewat penalti. Memasuki menit ke-50, Mbappe dijatuhkan di kotak terlarang dan dirinya sendiri sukses menuntaskan eksekusi penalti untuk membawa Madrid unggul 1-0. Penyerang asal Prancis itu tampil gemilang sebagai man of the match dengan torehan satu gol, dua peluang tercipta, serta delapan kali melewati lawan.

Meski begitu, Madrid gagal menambah gol hingga laga usai. Vinícius justru menuai sorotan karena hanya mampu melepaskan satu tembakan yang melenceng dan mencatat satu kali dribel sukses. Alonso puas atas kemenangan tersebut tapi tidak dengan caranya. Dia mengakui timnya masih kesulitan membongkar pertahanan rapat lawan.

“Ada beberapa aspek yang sudah baik dan ada juga yang masih harus diperbaiki. Jalan masih panjang, tapi kami bermain terorganisir. Kami kurang vitalitas di sepertiga akhir lapangan dan kesulitan menciptakan peluang nyata,” kata Alonso dilansir Sportingnews.

“Saya yakin tim akan terus berkembang dan menemukan ritmenya kembali. Saat ini kami masih dalam fase penyetelan, namun kemenangan memberi ketenangan,” ujar Alonso.

Secara defensif, Los Blancos tampil solid dengan hanya membiarkan Osasuna melepaskan dua tembakan sepanjang laga.

Alonso menilai masalah utama justru berada di lini depan, terutama saat menghadapi blok rendah yang diterapkan lawan. Ia juga menyebut Madrid belum punya cukup waktu untuk beradaptasi dalam skema serangan menghadapi pertahanan rapat seperti yang dilakukan Osasuna.(M-2)

Momen Prabowo Batuk saat Sampaikan Pidato RUU APBN 2026 di Depan Wakil Rakyat

Momen Prabowo Batuk saat Sampaikan Pidato RUU APBN 2026 di Depan Wakil Rakyat



loading…

Presiden Prabowo Subianto batuk saat menyampaikan pidato Pengantar RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto/Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tampil bersemangat saat menyampaikan pidato Pengantar RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Saking semangatnya, di tengah pidato Prabowo sempat terbatuk-batuk.

Mulanya Prabowo membeberkan bahwa kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76% di Februari 2025, dari 4,82% tahun lalu, dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan.

Tingkat kemiskinan, kata Prabowo, dapat ditekan menjadi 8,47%, terendah sepanjang sejarah. “Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4% sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu,” kata Prabowo.

Setelah itu, Prabowo terbatuk-batuk. Prabowo kemudian mengambil saputangan yang ada di podium. “Maaf, tadi pagi agak semangat pidato saya,” ujar Prabowo merujuk pidato sebelumnya dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD.

Baca Juga: Prabowo Sebut Anggaran Pendidikan 2026 Rp757,8 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah NKRI

Prabowo pun melanjutkan pidatonya bahwa inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan maka mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia tinggi. Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang sangat tidak pasti.

Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan

Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan



loading…

Program Makan Bergizi Gratis menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting dan gizi buruk di Papua Selatan. Foto/istimewa

PAPUA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Putri Papua Selatan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Inpres Gudang Arang Merauke. Peluncuran ini menjadi komitmen nyata dalam meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting serta gizi buruk di wilayah Papua Selatan.

Ketua Yayasan SPPG Putri Papua, Maria Doloros Liu, menyampaikan harapan agar Program MBG memberi dampak positif signifikan, terutama dalam pencegahan stunting dan perbaikan status gizi anak-anak di kawasan selatan Papua.

Kepala Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi Regional dan Korwil Kabupaten Merauke Anisa Amalia, menjelaskan program ini menyasar 3.963 penerima manfaat. Sasaran utama mencakup siswa dari delapan sekolah, yaitu SD Gudang Arang sebanyak 246 siswa, SD Negeri 1 sebanyak 512 siswa, SD Negeri 2 sebanyak 597 siswa, SD Biankuk 284 siswa,

Baca juga: Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta

Selain itu, SD Yapis 1 sebanyak 531 siswa, SD Yapis 455 siswa, SMP Gudang Arang 217 siswa, dan SMA Negeri 2 sebanyak 1.086 siswa. Program ini juga menjangkau kelompok 3B yakni, ibu hamil, ibu bersalin, dan balita di Kelurahan Seringgu Jaya dan Kelurahan Samkai.

Fisika dan Teknologi Kuantum Saatnya Melompat ke Masa Depan

Fisika dan Teknologi Kuantum Saatnya Melompat ke Masa Depan


Fisika dan Teknologi Kuantum: Saatnya Melompat ke Masa Depan
(MI/Seno)

PERNYATAAN CEO Nvidia, Jensen Huang, baru-baru ini yang menyatakan pentingnya penguasaan ilmu fisika, ramai menjadi perbincangan di ruang publik. Ketika pemimpin perusahaan cip terbesar dunia menyerukan pentingnya fisika, Indonesia semestinya tidak tinggal diam. Apalagi jika masa depan peradaban digital dengan kecerdasan buatan sebagai motornya justru ditentukan oleh cabang sains yang selama ini dianggap terlalu teoretis.

Sejarah membuktikan bahwa loncatan teknologi terbesar dalam seratus tahun terakhir–dari semikonduktor yang sifat kelistrikannya dapat dikontrol hingga laser berupa cahaya dengan koherensi sangat tinggi–berakar pada fisika, khususnya fisika kuantum. Cabang inilah yang melandasi hadirnya teknologi modern, termasuk cip semikonduktor yang kini menjadi inti dari segala perangkat digital seperti prosesor yang menjadi otak sebuah komputer.

Kini, fisika kuantum melahirkan kembali revolusi baru: teknologi kuantum. Sebuah teknologi yang menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum untuk keperluan komputasi, komunikasi dan penginderaan. Teknologi ini, jika tidak segera kita kuasai, berpotensi mengancam keamanan dan kedaulatan nasional di masa depan.

Jika pada era permulaan berkembang pesatnya teknologi semikonduktor pada 70-an kita tertinggal, akankah kita kembali menjadi penonton ketika babak baru teknologi kuantum ini dimulai? Untuk menghindarinya, diperlukan kesadaran sejak dini dan inisiatif nasional yang terencana dan terukur serta melibatkan semua komponen bangsa.

 

FISIKA DAN TEKNOLOGI KUANTUM

Fisika kuantum dibangun di atas teori yang dirumuskan awal abad ke-20 oleh para fisikawan seperti W Heisenberg, E Schrodinger, PAM Dirac, dan lainnya, melanjutkan fondasi yang diletakkan oleh M Planck, N Bohr, dan A Einstein. Teori ini mampu menggambarkan dan memprediksi fenomena di skala mikroskopik, dari partikel elementer berukuran lebih kecil dari atom hingga nanomaterial yang berukuran satu meter dibagi satu miliar.

Signifikansi fisika kuantum bagi teknologi saat ini sangat nyata: desain prosesor dengan transistor tiga nanometer yang banyak dijumpai pada komputer terbaru saat ini, misalnya, menuntut pemahaman perilaku probabilistik elektron di dalam semikonduktor. Sementara itu, efisiensi luar biasa dalam proses fotosintesis tumbuhan diyakini melibatkan efek terobosan kuantum. Pemahaman ini membuka jalan bagi pengembangan material untuk sistem sel surya generasi baru terinspirasi alam (bioinspired solar-cell) yang jauh lebih efisien.

Tak hanya melahirkan material-material maju untuk aplikasi teknologi konvensional, fisika kuantum juga telah memberikan cakrawala baru teknologi kuantum yang membuka peluang bagi serangkaian terobosan revolusioner: komputer kuantum dengan kemampuan menyelesaikan perhitungan yang mustahil bagi komputer konvensional; komunikasi kuantum dengan enkripsi yang tak bisa diretas hingga penginderaan MRI kuantum dengan resolusi atomik, yang jauh mengungguli MRI konvensional. Adopsi teknologi kuantum secara global di bidang-bidang strategis seperti keuangan, kesehatan, dan pertahanan patut diduga segera menjadi keniscayaan dalam waktu dekat.

Jika teknologi semikonduktor saat ini komponen utamanya adalah cip semikonduktor yang berbasis transistor, inti dari teknologi kuantum ialah cip kuantum berbasis qubit yang dapat terbuat dari material titik-kuantum, superkonduktor ataupun foton.

Pada tahap awal perkembangan teknologi kuantum seperti yang kita saksikan saat ini, pendanaan yang besar dan jumlah kritis SDM bidang kuantum yang memadai mutlak diperlukan. Berbeda dengan teknologi semikonduktor yang saat ini praktis telah diambil alih oleh dunia industri swasta, secara global perkembangan teknologi kuantum relatif masih didominasi oleh negara.

 

PERKEMBANGAN PERSAINGAN GLOBAL DAN PELUANG INDONESIA

Potensi nilai ekonomi dari teknologi kuantum secara global diproyeksikan mencapai US$620 hingga 1.270 miliar per tahun sebelum 2035 (McKinsey, 2022). Seiring dengan itu, jumlah perusahaan rintisan di sektor ini meningkat tajam sejak 2015, menandai percepatan investasi dan inovasi di berbagai belahan dunia.

Menanggapi dinamika tersebut, Uni Eropa meluncurkan European Quantum Flagship pada 2017 dengan alokasi pendanaan sebesar US$1 miliar. Mereka berupaya mengejar dominasi riset yang telah lebih dahulu dimiliki Jepang, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Secara global, tak kurang dari US$40 miliar telah dialokasikan untuk riset kuantum. Ini menandai bukan sekadar tren teknologi, tetapi eskalasi kompetisi strategis antarnegara.

Di kawasan ASEAN, beberapa negara seperti Malaysia dan Vietnam juga telah merespons melalui pendanaan yang signifikan bagi pengembangan ekosistem riset serta telah memiliki sejumlah paten internasional teknologi kuantum. Sementara itu, Indonesia masih belum memiliki peta jalan nasional yang jelas di saat negara-negara tetangga sudah menancapkan benderanya di ajang kuantum global.

Indonesia masih tertinggal dalam memulai penguasaannya. Hal ini tecermin antara lain dari baru satu paten diberi internasional teknologi kuantum dari Indonesia yang terdaftar di World Intellectual Property Organization (WIPO, 2023) dan lima paten diberi nasional di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI). Sementara itu, berdasarkan data Scopus dengan kata kunci ‘quantum-key-distribution’, hanya ada 14 publikasi Indonesia dari 5.929 total publikasi global atau hanya 0.15% kontribusi.

Minimnya perhatian terhadap pengembangan SDM dan fasilitas riset kuantum dalam agenda riset nasional patut dicermati sebagai penyebab utama ketertinggalan tersebut. Tanpa langkah strategis dan eksplisit menjadikan riset kuantum sebagai prioritas di perguruan tinggi (PT) ataupun BRIN, Indonesia akan terus berada di luar arena pertarungan teknologi masa depan dan terus menjadi pengekor.

Sebagai respons awal, beberapa waktu lalu sekelompok fisikawan dan rekayasawan dari BRIN dan berbagai PT seperti Binus, IPB, ITB, ITS, UGM, UI dan lainnya mendeklarasikan Indonesia Quantum Initiative (IQI) di kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong. Inisiatif ini lahir dari akar rumput komunitas ilmiah Indonesia. IQI menyerukan pentingnya penguasaan dan pengembangan teknologi kuantum serta pembangunan ekosistem riset dalam negeri yang mendukungnya.

IQI berfokus pada dua hal mendasar. Pertama, penguatan SDM dengan mengirimkan putra-putri terbaik bangsa menempuh pendidikan dan riset di bidang kuantum, baik di dalam maupun luar negeri. Kedua, pembangunan infrastruktur riset yang layak dan berkelanjutan.

Target jangka pendek IQI adalah mengembangkan cip kuantum pertama buatan Indonesia. Ini sebuah milestone strategis. Sebab, dalam ekosistem teknologi kuantum, cip kuantum ialah inti: jika teknologi kuantum ialah kendaraan masa depan, cip ialah mesinnya.

Fabrikasi cip dapat diawali melalui kerja sama dengan fasilitas luar negeri, sementara desain dilakukan di dalam negeri. Target jangka menengah adalah penguasaan pembuatan qubit, baik dari titik-kuantum, superkonduktor maupun foton. Dalam jangka panjang, yaitu mewujudkan komputer kuantum pertama Indonesia melalui kolaborasi dengan dunia industri.

Namun, semua fokus dan target itu mustahil tanpa peta jalan nasional yang jelas: dengan tenggat, sasaran konkret, dan dukungan anggaran berkelanjutan. Inisiatif seperti National Quantum Mission (NQM) yang diluncurkan India untuk periode 2023-2031 layak dijadikan acuan. Pertanyaannya: akankah Indonesia membiarkan momentum ini berlalu begitu saja atau mulai melangkah secara terukur dan memanfaatkan peluang yang ada?

 

EFEK TEROBOSAN KUANTUM DAN LOMPATAN KE MASA DEPAN

Apakah Indonesia masih berpeluang mengejar ketertinggalan dalam teknologi kuantum? Dalam dunia kuantum, terdapat satu fenomena penting yang bisa menjadi inspirasi: efek terobosan kuantum yang mana partikel elementer seperti elektron berenergi rendah mampu menembus penghalang energi tinggi atau dapat diilustrasikan seperti sebuah kelereng yang dilemparkan dengan lambat dan berenergi rendah, tetapi bisa menembus tembok beton.

Pelajaran dari fenomena ini jelas: keterbatasan bukan alasan untuk menyerah. Hambatan fiskal, kelembagaan, atau infrastruktur tidak boleh dijadikan dalih. Justru di balik hambatan itulah peluang untuk melampaui batas dapat ditemukan.

Dengan semangat gotong royong–nilai budaya yang kerap menjadi penopang bangsa di saat krisis–kita bisa menciptakan efek terobosan nasional untuk mengejar ketertinggalan di bidang kuantum. Deklarasi IQI yang digagas dari Serpong adalah awal yang menjanjikan. Kini saatnya negara menyambut dan mewujudkannya dalam bentuk komitmen strategis jangka panjang.

Diperlukan kolaborasi erat antarelemen: ilmuwan, rekayasawan, industriawan, pemerintah, dan parlemen. Masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun ekosistem riset kuantum yang solid. Tanpa itu, Indonesia akan terus menjadi konsumen teknologi kuantum negara lain dengan segala risiko terhadap kedaulatan digital dan keamanan nasional yang menyertainya.

Bertepatan dengan Tahun Kuantum Internasional 2025 yang memperingati 100 tahun lahirnya mekanika kuantum, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) pada 10 Agustus kemarin, yang didahului Konvensi Sains, Teknologi & Industri Indonesia (KSTI) pada 7-9 Agustus 2025, selayaknya menjadi penanda awal dijadikannya penguasaan dan pengembangan teknologi kuantum sebagai agenda kebijakan negara. Bukan demi gengsi teknologi, mainkan demi martabat bangsa di tengah ekonomi masa depan yang makin digerakkan oleh inovasi teknologi berbasis sains. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Indonesia bisa–dan harus–melompat!

 

Green Innovation Camp Jadi Bekal Kejar Karier di Masa Depan

Green Innovation Camp Jadi Bekal Kejar Karier di Masa Depan


Green Innovation Camp Jadi Bekal Kejar Karier di Masa Depan
Green Innovation Camp 2025(PJI)

Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan. Pada babak final, ditampilkan sepuluh karya terbaik dari siswa SMA, SMK, dan MA di Banten dalam merancang inovasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika STEM untuk menjawab tantangan lingkungan. Kompetisi final ini menjadi puncak dari rangkaian program edukasi selama lima bulan yang melibatkan 444 siswa dari 61 sekolah.

Mereka mengikuti rangkaian pembelajaran yang mencakup lokakarya design thinking, penyusunan ide proyek, sesi konsultasi bersama mentor profesional dari ExxonMobil dan PJI, serta pengembangan prototipe solusi. Dari 77 proposal yang masuk, 27 tim terpilih ke tahap semifinal, dan 10 tim terbaik lolos mempresentasikan inovasi mereka.

Sejalan dengan semangat kurikulum nasional, para guru turut berperan sebagai fasilitator pembelajaran berbasis proyek yang membuka ruang eksplorasi dan penerapan teknologi secara nyata dan kontekstual di ruang kelas.

Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto, menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Green Innovation Camp membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, berinovasi, dan peduli terhadap keberlanjutan. Pendidikan yang bermakna tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menghubungkan ilmu pengetahuan dengan realita. Melalui program ini, siswa, guru, dan mitra industri berkolaborasi menciptakan solusi nyata atas tantangan lingkungan di sekitar mereka,” ujar Pribadi dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (9/8).

Menurut Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum, pemahaman tentang keberlanjutan dan isu lingkungan kini masuk ke daftar 10 besar keterampilan yang paling dibutuhkan di dunia kerja. Laporan ini juga memproyeksikan munculnya 170 juta pekerjaan baru hingga tahun 2030, di tengah pergeseran signifikan akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan yang akan menggantikan 92 juta pekerjaan lama. Temuan ini menegaskan bahwa masa depan dunia kerja tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kesadaran lingkungan dan kemampuan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Consumer Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI), Fiksi Sastrakencana, mengungkapkan Green Innovation Camp 2025 ini adalah indikasi bentuk dukungan ExxonMobil terhadap program pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya di wilayah operasi kami di Provinsi Banten.

“Harapan kami, program ini dapat mengembangkan pemikiran kritis dan meningkatkan kemampuan inovatif pelajar di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM),” tuturnya.

Peneliti Ungkap Gempa Bulan Ternyata Bisa Mengancam Misi dan Pangkalan Masa Depan di Bulan

Peneliti Ungkap Gempa Bulan Ternyata Bisa Mengancam Misi dan Pangkalan Masa Depan di Bulan


Peneliti Ungkap Gempa Bulan Ternyata Bisa Mengancam Misi dan Pangkalan Masa Depan di Bulan
Astronot Apollo 17, Harrison H. Schmitt, meneliti sebuah bongkahan batu di Stasiun 6, yang terletak di kaki North Massif di lembah Taurus-Littrow.(NASA/JSC/ASU)

SAAT memasuki era baru eksplorasi luar angkasa, Amerika Serikat bersama negara lain digemparkan melalui penelitian terbaru bahwa “moonquakes” atau yang disebut dengan gempa bulan dapat menimbulkan ancaman tak terlihat bagi pendarat, hunian, dan infrastruktur.

Dalam studi yang dipublikasikan pada 30 Juli di jurnal Science Advances, para ahli geofisika meneliti lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow di Bulan. Ini merupakan tempat terakhir kali astronot menginjakkan kaki pada 1972. 

Hal ini dilakukan untuk memahami bagaimana aktivitas seismik membentuk lanskapnya.

Menurut penelitian tersebut, kemungkinan terjadinya moonquakes yang merusak di dekat patahan aktif diperkirakan sekitar 1 banding 20 juta. Namun, angka ini perlu dipahami dalam konteks yang tepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bulan kuno, yang disebabkan oleh retakan besar di bawah permukaan, telah berkali-kali mengguncang area itu selama puluhan juta tahun. 

Retakan ini mungkin masih aktif sampai sekarang, sehingga bisa menjadi bahaya bagi misi ke depan, apalagi jika bangunan atau infrastruktur dibangun terlalu dekat.

Ahli geofisika, Nicholas Schmerr dari University of Maryland sekaligus salah satu penulis studi ini, mengatakan dalam pernyataannya bahwa jika astronot berada di sana hanya sehari, mereka akan benar-benar dalam bahaya.

“Jika astronot berada di sana selama sehari, mereka akan sangat sial jika terjadi peristiwa moonquakes,” Ujar Nicholas.

Namun, dalam jangka waktu misi bulan selama 10 tahun, risiko tersebut meningkat menjadi sekitar 1 banding 5.500, ujarnya.

“Perbandingannya seperti dari memenangkan lotre (peluanh kecil) menjadi layaknya mendapatkan empat kartu sejenis dalam permainan poker (peluanng lebih besar),” jelas Nicholas.

Risiko kumulatif tersebut menjadi semakin penting mengingat program Artemis NASA bertujuan membangun kehadiran manusia secara permanen di Bulan. 

Studi terbaru ini menunjukkan bahwa wahana antariksa generasi baru, seperti Starship Human Landing System, kemungkinan lebih rentan terhadap pergerakan tanah dibandingkan pendahulunya pada era Apollo.

“Kami ingin memastikan eksplorasi Bulan dilakukan dengan aman dan investasi dilakukan dengan pertimbangan matang,” ujar Schmerr dalam pernyataannya.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pembangunan sebaiknya tidak dilakukan tepat di atas tebing patahan atau patahan yang baru aktif, karena semakin jauh lokasinya dari patahan, semakin kecil tingkat risikonya.

Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak memiliki jaringan sensor seismik. Untuk memperkirakan kekuatan dan frekuensi gempa bulan di masa lalu, tim peneliti mengandalkan bukti visual seperti tanah longsor dan jejak batu besar.

Sumber: Space.com

NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo, Evaluasi Ulang dalam 1-2 Tahun ke Depan

NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo, Evaluasi Ulang dalam 1-2 Tahun ke Depan


NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo, Evaluasi Ulang dalam 1-2 Tahun ke Depan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.(MI/Lina Herlina)

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan dukungan penuh partainya kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia mengisyaratkan akan melakukan evaluasi terhadap dukungan tersebut dalam 1-2 tahun ke depan.

“Sejak 30 menit setelah KPU resmi mengumumkan Presiden Prabowo sebagai presiden yang terpilih, Nasdem telah memberikan sikapnya secara resmi memberikan dukungannya sepenuhnya atas pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo,” kata Surya Paloh usai membuka Rakernas I Partai NasDem, Jumat (8/8).

Surya Paloh menegaskan bahwa setelah 10 bulan berjalan, sikap NasDem tidak bergeser sedikit pun dalam mendukung pemerintahan Prabowo. Partainya bahkan menginginkan agar capaian kemajuan dan keberhasilan bisa terus bergerak ke arah yang diinginkan bersama.

Apresiasi Program Strategis Pemerintah

Ketua Nasdem ini mengapresiasi program-program kebijakan yang dinilainya ‘super strategis’ dan extraordinary, terutama dalam hal kemandirian energi dan kemandirian pangan.

“Program kemandirian energi ini luar biasa. Kalau ini bisa tercapai, memang ini yang dibutuhkan negeri ini. Kita sekarang menjadi net importer terbesar dalam hal BBM di seluruh negara yang ada di muka bumi ini,” ungkapnya.

Demikian pula dengan kemandirian pangan, Surya Paloh menyebut Indonesia sebagai negara agraris yang seharusnya mampu mencapai kemandirian pangan mengingat kontur, struktur tanah, dan iklim yang mendukung.

Meski memberikan dukungan penuh saat ini, Surya Paloh mengindikasikan akan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja pemerintahan Prabowo.

“Ini baru 10 bulan, 10 bulan kita mulai berbicara. Nanti Anda akan mendengar, kita lihat lagi 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun. Kalau kesempatan kita baru 10 bulan kerja, wajar sekali belum mencapai sesuatu yang cukup signifikan,” jelasnya.

“Tapi setelah ini berjalan mungkin tahun kedua, itu lain lagi suasananya,” sambungnya politisi senior tersebut.

Komitmen terhadap Stabilitas Nasional

Surya Paloh juga menekankan komitmen NasDem untuk menjaga stabilitas nasional. Ia menegaskan bahwa partainya akan mengingatkan dan berhadapan dengan siapa saja yang ingin mengganggu stabilitas nasional.

“NasDem ingin mengingatkan dan ingin berhadapan dengan siapa saja yang ingin mengganggu stabilitas nasional. Bukan kita ikut dalam barisan untuk mengganggu stabilitas nasional,” tegasnya.

Ia menyebut dukungan NasDem adalah dukungan yang totalitas dengan kejujuran dan ketulusan hati, sembari melihat kompleksitas permasalahan dan beratnya beban yang dihadapi Presiden Prabowo yang harus dibantu oleh seluruh komponen dan elemen publik. (LN/E-4)

Manchester United Fokus Belanja Lini Depan, Tapi Siapa yang Akan Main di Lini Tengah

Manchester United Fokus Belanja Lini Depan, Tapi Siapa yang Akan Main di Lini Tengah


Manchester United Fokus Belanja Lini Depan, Tapi Siapa yang Akan Main di Lini Tengah?
Manchester United mengamankan kesepakatan senilai £74 juta untuk merekrut striker RB Leipzig, Benjamin Sesko.(Media Sosial X)

MANCHESTER United telah mengamankan kesepakatan senilai £74 juta untuk merekrut striker RB Leipzig, Benjamin Sesko. Dengan kedatangan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo lebih dulu, total belanja lini depan Setan Merah musim panas ini sudah melampaui £200 juta.

Namun, di balik agresivitas belanja untuk lini serang, muncul satu pertanyaan besar: siapa yang akan mengisi lini tengah?

Pelatih kepala Ruben Amorim memang ingin meningkatkan produktivitas gol setelah musim lalu United hanya mencetak 44 gol di liga. Hal itu menjadi catatan terburuk mereka sejak degradasi di musim 1973-74. Tetapi kebutuhan akan gelandang tengah yang mumpuni kini menjadi perhatian utama.

Skema Amorim dan Tantangan Peran Baru Bruno Fernandes

Amorim dikenal dengan formasi yang mengandalkan dua gelandang bertahan, dua wing-back agresif, dua inside forward, dan satu penyerang tengah. Dengan Sesko sebagai target man, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo akan mengisi posisi di belakangnya.

Namun, skema ini memaksa kapten Bruno Fernandes menempati salah satu peran gelandang bertahan. Fernandes bukan tipe gelandang yang disiplin bertahan atau rajin melakukan sprint untuk menutup ruang. Ia lebih cocok berperan sebagai playmaker yang bebas bergerak mencari celah.

Amorim sempat membantah kekhawatiran ini saat ditanya dalam sesi media di Chicago. “Bruno punya daya tahan luar biasa. Dia cerdas dan banyak berlari. Fisik bukan masalah,” katanya.

Namun fakta bahwa United mulai mencari informasi soal gelandang Brighton, Carlos Baleba, menunjukkan adanya kekhawatiran internal terkait ketahanan lini tengah mereka.

Opsi Internal: Ugarte, Casemiro, atau Mainoo?

United sebenarnya punya beberapa opsi di posisi gelandang tengah. Manuel Ugarte, yang diboyong dari PSG seharga £50,8 juta, belum tampil meyakinkan. Bahkan, ia hanya duduk di bangku cadangan saat final Liga Europa melawan Tottenham.

Di laga uji coba melawan Everton di Atlanta, Ugarte melakukan blunder fatal yang berujung gol penyama kedudukan. Ia kehilangan bola di area pertahanan sendiri.

Casemiro punya pengalaman dan ketenangan, tapi usianya yang menginjak 33 tahun mulai membatasi mobilitasnya. Ia bukan lagi pemain dengan jangkauan luas seperti saat bermain bersama Modric dan Kroos di Real Madrid.

Sementara itu, Kobbie Mainoo dianggap sebagai pemain dengan karakteristik mirip Fernandes: eksplosif dan ofensif. Ia memang tampil impresif di Euro 2024 bersama Inggris, tetapi saat itu ia didampingi Declan Rice. Di United, tandem sekelas itu belum tersedia.

Toby Collyer, gelandang 21 tahun jebolan akademi Brighton, dinilai sebagai opsi paling sesuai untuk peran bertahan. Namun, ia diperkirakan akan dipinjamkan musim ini dan belum siap mengemban tanggung jawab besar di tim utama.

Apakah United Perlu Belanja Lagi?

Jika tidak ada solusi internal, maka transfer menjadi satu-satunya jalan keluar. Masalahnya, meskipun United masih aman dari batas Financial Fair Play hingga 30 Juni 2026, klub tetap harus menjual pemain untuk menjaga keseimbangan skuad dan neraca keuangan.

Saat ini, beberapa pemain seperti Alejandro Garnacho, Antony, Jadon Sancho, dan Tyrell Malacia masuk dalam “bomb squad”. Garnacho bahkan dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Chelsea.

Namun menjual semua pemain itu bukan perkara mudah, dan besar kemungkinan prosesnya baru rampung mendekati tenggat transfer pada 1 September.

Hal ini membuat transfer Baleba, yang dihargai sangat tinggi oleh Brighton, bahkan bisa mendekati angka £115 juta seperti kasus Moises Caicedo, menjadi sulit terwujud tanpa penjualan besar. (BBC/Z-2)

Sinergi Pegadaian dan UI Lahirkan Ruang Kreatif untuk Masa Depan

Sinergi Pegadaian dan UI Lahirkan Ruang Kreatif untuk Masa Depan



loading…

Foto: Doc. Istimewa

PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan Ruang Kreatif Pegadaian Kompak Guyub Bahagia di Universitas Indonesia (UI). Peresmian ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia industri dan akademik untuk mendorong lahirnya inovasi dari generasi muda.

Diresmikan langsung oleh Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU selaku Rektor Universitas Indonesia dan Damar Latri Setiawan selaku Direktur Utama PT Pegadaian, kehadiran fasilitas Ruang Kreatif ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi civitas akademika UI untuk berpikir kreatif, berinovasi, dan berkolaborasi.

Ruang Kreatif UI dirancang sebagai ekosistem yang mendorong civitas akademika untuk berpikir kreatif, berinovasi, dan berkolaborasi. Dengan fasilitas co-working space, ruang diskusi, serta teknologi pendukung, ruang ini diharapkan menjadi tempat bagi civitas akademika untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berdampak luas bagi masyarakat. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU memberikan apresiasi kepada Pegadaian dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan perusahaan.

Sementara itu, Damar Latri Setiawan, menegaskan bahwa Ruang Kreatif UI ini merupakan bagian dari komitmen Pegadaian dalam mendukung kolaborasi pentahelix Pegadaian bersama perguruan tinggi. “Ruang Kreatif yang kita resmikan hari ini sebagai simbol semangat kolaborasi dan kreativitas yang keberlanjutan. Dari sinilah harapannya ide-ide besar bisa lahir, gagasan-gagasan segar bisa ditumbuhkan, dan sinergi antara dunia akademik dan dunia usaha bisa diperkuat.”

Melalui inisiatif ini, Pegadaian turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 4, yakni Pendidikan Berkualitas. Pegadaian berharap Ruang Kreatif ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan proyek penelitian, kewirausahaan, dan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan.

Peresmian Ruang Kreatif Pegadaian Kompak Guyub Bahagia di Universitas Indonesia melengkapi jaringan The Gade Creative Lounge yang telah hadir di 22 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan adanya fasilitas ini, Pegadaian berharap dapat semakin memperkuat sinergi antara industri dan pendidikan tinggi, serta mendorong civitas akademika untuk menjadi inovator masa depan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Sebagai perusahaan yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, Pegadaian tidak hanya hadir sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

(aik)

Kejagung Jadwalkan Panggilan Ketiga untuk Rizal Chalid Pekan Depan

Kejagung Jadwalkan Panggilan Ketiga untuk Rizal Chalid Pekan Depan



loading…

Tersangka kasus korupsi impor minyak mentah Pertamina 2018-2023 M Riza Chalid (MRC) sudah dua kali mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung). Foto/SindoNews

JAKARTA – Tersangka kasus korupsi impor minyak mentah Pertamina 2018-2023 M Riza Chalid (MRC) sudah dua kali mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung ( Kejagung ). Korps Adhyaksa menjadwalkan panggilan ketiga untuk Rizal Chalid pada pekan depan.

“Riza Chalid diperkirakan minggu depan, sekitar tanggal 4 Agustus sepertinya. Panggilan ketiga,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).

Dia menuturkan, meski Riza Chalid berada di luar negeri, diharapkan datang memenuhi panggilan tersebut untuk diperiksa sebagai tersangka. Adapun soal pencabutan paspor Riza Chalid, dia belum mengonfirmasinya lebih lanjut.

Baca juga: Kejaksaan Diimbau Perlu Segera Kejar Riza Chalid

“Saya belum dapat informasi terkait dengan tersebut, yang jelas penyidik sudah melakukan pemanggilan nanti, yang ketiga untuk panggilan depan terhadap yang bersangkutan,” katanya.

Riza Chalid sudah dipanggil oleh tim penyidik Jampidsus Kejagung sebanyak 2 kali sebelumnya untuk diperiksa sebagai tersangka. Namun, dia tak kunjung hadir tanpa adanya konfirmasi apapun, baik dari pihak Riza Chalid maupun kuasa hukumnya.

(rca)