Bahas Transformasi Bisnis di Era Agentic AI, Multipolar Technology Gelar Data & AI Forum

Bahas Transformasi Bisnis di Era Agentic AI, Multipolar Technology Gelar Data & AI Forum



loading…

Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial. Foto/Dok

SEMARANG – Di tengah upaya percepatan adopsi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) berbagai sektor industri yang begitu masif, muncul gelombang baru yang menggeser paradigma dari sekadar insight ke action. Alih-alih hanya memberikan rekomendasi seperti yang ditawarkan GenAI, gelombang baru yang dinamakan Agentic AI itu bahkan mampu mengeksekusi dan mengambil keputusan sesuai tujuan secara otomatis tanpa campur tangan manusia.

Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial. Atas dasar itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (MLPL) yang bergerak di bidang integrasi sistem bisnis berbagai perusahaan di Tanah Air, menggelar Data & AI Forum 2025.

Baca Juga: Integrasikan Teknologi AI ke Dalam Ekosistem Bisnis

Mengusung tema “Unlock Unprecedented Business Transformation with Agentic AI Advantage” acara tersebut,digelar di Hotel Tentrem, Semarang, pada Rabu-Jumat (6-8/8). Hadir dalam forum ini para pemimpin lintas industri, termasuk mereka yang memegang peran strategis dalam transformasi digital dan pengembangan bisnis itu.

Director Account Management Multipolar Technology, Yugi Edison menyatakan, bahwa keberhasilan transformasi bisnis perusahaan sangat bergantung pada strategi yang tepat. Ia menekankan, bahwa di era data dan AI, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang lebih cerdas dan terukur untuk tetap relevan dan kompetitif.

Menurut dia, ada tiga kunci yang harus diperhatikan dalam melakukan transformasi bisnis di era Agentic AI, antara lain data, platform, dan keamanan. “Artinya data yang jumlahnya sangat banyak (big data) dan terus bertambah dari waktu ke waktu harus dikelola menggunakan platform atau solusi yang baik serta aman dari ancaman penjahat siber,” katanya saat memberikan opening speech acara tersebut.

Senior Vice President Multipolar Technology, Achmad Fakhrudin lantas memberi contoh salah satu solusi yang dirancang mampu menyimpan, menganalisis, memproses, dan memvisualisasikan data yang dibutuhkan dalam upaya transformasi bisnis perusahaan adalah VisionAnalytics.

Rieke Diah Pitaloka Minta PPATK Bongkar Permainan Data Bansos Fiktif

Rieke Diah Pitaloka Minta PPATK Bongkar Permainan Data Bansos Fiktif



loading…

Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka meminta PPATK membongkar permainan data bantuan sosial (Bansos) fiktif. Foto/istimewa

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membongkar permainan data bantuan sosial ( Bansos ) fiktif. Sebab data bansos fiktif telah merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Dalam unggahan di media sosial pribadinya @riekediahp, Rieke mengungkap data mencengangkan terkait jumlah penerima bansos fiktif yang menyebabkan potensi kerugian negara mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. “Tak ada pembangunan yang lahirkan kesejahteraan jika basisnya data fiktif negara” kata Rieke Diah Pitaloka, Kamis (7/8/2025).

Rieke menyebut pada 2021, tercatat sekitar 52,5 juta data penerima bansos diduga fiktif, dengan estimasi kerugian negara mencapai Rp126 triliun per tahun. Jika data penerima bansos fiktif, maka indikasi kuat dana bansos disalurkan ke rekening fiktif.

Baca juga: 3 Fakta Penyimpangan Rekening Nganggur: Dana Bansos Mengendap Rp2,1 Triliun

“Saat itu diyatakan data fiktif dihapus. Pertanyaannya, kemana dana bansos yang dialokasikan berbasis data fiktif tersebut? Saya mengapresiasi Presiden Prabowo yang mendukung penuh kepada PPATK untuk membongkar adanya indikasi permainan data bansos fiktif yang terkorelasi dengan Tindak Pidana Pencucian Uang, korupsi dana bansos yang diendapkan di beberapa rekening,” ujarnya.

Pada Sabtu, 5 Juli 2025, PPATK mengumumkan 10 juta data fiktif penerima bansos. Kemudian pada Senin, 7 Juli 2025 PPATK kembali mengumumkan 571.410 data penerima bansos terindikasi terlibat pinjol, judol, bisnis narotika, dan terorisme.

Baca juga: Mensos Cabut Bantuan bagi 200.000 Penerima Bansos karena Main Judol

Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona

Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona


Tolak Izinkan Data Medisnya Dibuka ke La Liga, Marc-Andre ter Stegen Terancam Digugat Barcelona
Penjaga gawang Barcelona Marc-Andre ter Stegen(AFP/Cesar Manso)

BARCELONA dikabarkan siap mengambil tindakan hukum terhadap kapten mereka sendiri, Marc-Andre ter Stegen, setelah penjaga gawang itu menolak memberikan informasi medisnya. Aksi Ter Stegen itu berpotensi merepotkan Barcelona di musim La Liga mendatang.

Ter Stegen, yang mulai kehilangan posisinya di bawah mistar gawang Barcelona, sebelumnya telah diragukan statusnya sebagai pilihan utama oleh perekrutan Joan García di musim panas sebelum ia mengalami cedera punggung serius selama pramusim. Lamanya absennya Ter Stegen sangatlah penting.

Menurut aturan La Liga, masa pemulihan empat bulan atau lebih memastikan bahwa cedera tersebut diklasifikasikan sebagai “cedera jangka panjang”. 

Dalam skenario khusus ini, peraturan La Liga mengizinkan klub untuk menggunakan 80% dari gaji pemain yang cedera untuk menutupi gaji anggota skuad lainnya, meskipun mereka melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

Hal ini akan memungkinkan Barcelona untuk segera mendaftarkan García dan membuatnya bermain untuk pertandingan pembuka musim La Liga. 

Saat ini, Ter Stegen yang cedera dan Inaki Pena, yang terbuang adalah satu-satunya kiper yang bisa diandalkan Hansi Flick karena Wojciech Szcz?sny juga belum terdaftar setelah membiarkan kontrak terakhirnya berakhir sebelum menandatangani kontraknya yang sekarang pada Juli lalu.

Namun, Ter Stegen mengambil pendekatan yang tidak lazim, tidak terduga, dan tidak resmi dengan mengonfirmasi bahwa ia hanya akan absen selama tiga bulan di media sosial. Hal itu berarti penjaga gawang itu hanya mengalami cedera jangka pendek sehingga Barcelona tidak akan dapat menggunakan celah keuangan untuk mendaftarkan García.

La Liga tidak mendasarkan diagnosis mereka pada unggahan di X dan sebagai gantinya meninjau laporan medis resmi yang diajukan oleh klub. 

Di sinilah konflik muncul. Ter Stegen menjadi pemain pertama dalam sejarah kompetisi yang menolak menandatangani formulir persetujuan untuk merilis data medisnya, seperti yang diungkapkan Mundo Deportivo.

Riwayat medis setiap pemain tentu saja bersifat pribadi, sehingga Ter Stegen secara teoritis berhak menolak akses La Liga. Namun, Barcelona konon meyakini bahwa karyawan mereka memiliki “kewajiban kepada entitas yang membayar mereka dan harus mematuhi aturan yang berlaku”.

Situasi yang digambarkan semakin “pahit” ini telah menyebabkan klub menggunakan jasa hukum mereka dengan ancaman proses disipliner dan sanksi internal yang diajukan.

Belum ada tindakan dramatis yang diambil. Marca mengklaim bahwa Barcelona “tetap tenang” dan merencanakan pertemuan dengan Ter Stegen minggu ini dengan harapan ia akan berubah pikiran.

Komentar publik sang kiper mengenai topik ini terbatas dan tajam. “Bagaimana punggung saya?” jawabnya ketika ditanya di tengah bandara Barcelona. “Nah, ketika Anda perlu menjalani operasi, itu berarti kondisinya tidak sempurna.”

Mengenai hubungannya dengan klub, Ter Stegen mengecam: “Semuanya baik-baik saja, selalu berjalan lancar.” (si.com/Z-1)

Pengelolaan Data Bantu Lembaga Keuangan Ambil Keputusan Lebih Cerdas


Pengelolaan Data Bantu Lembaga Keuangan Ambil Keputusan Lebih Cerdas
Ilustrasi(Dok Ist)

PENGELOLAAN data oleh inovasi teknologi hendaknya bukan sekadar alat bantu, tapi juga menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.

“Kami percaya data bukan hanya alat bantu. Dengan kemajuan teknologi, data menjadi fondasi untuk memberdayakan lembaga keuangan dengan alat pengambilan keputusan yang lebih presisi, prediktif, dan inklusif,” ungkap Direktur Utama Credit Bureau Indonesia (CBI) Anton K Adiwibowo dalam diskusi bertajuk AI Models to Assess Customer Creditworthiness, Predict Defaults, and Competitor Insights pada ajang Bravo 500 Summit 2025, di Jakarta.

Dalam sesi itu, Anton memaparkan bagaimana CBI memanfaatkan teknologi machine learning serta data yang diperkaya yakni lebih dari 500 fitur perilaku dan demografis untuk meningkatkan akurasi deteksi risiko dan menyempurnakan pemodelan skor kredit.

Model-model ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan risk appetite dan kebutuhan masing-masing lembaga keuangan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan lebih baik dalam proses akuisisi, pemantauan, hingga collection.

“Tujuan kami membantu lembaga, baik bank, fintech maupun multifinance, untuk mengambil keputusan lebih cepat dan cerdas melalui pemanfaatan insight real time yang diperkaya. Kami terus mendorong batas inovasi AI (artificial intelligence) dalam sektor keuangan secara bertanggung jawab,” tambah Anton.

Pada kesempatan itu, CBI turut dianugerahi penghargaan Best Innovation in Data-Driven Finance dalam ajang Bravo 500 Summit 2025, sebuah forum bergengsi yang membentuk arah masa depan ekonomi digital dan inovasi keuangan Indonesia.

Diselenggarakan oleh XLSmart, perusahaan telekomunikasi hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, Bravo 500 Summit menghadirkan para pengambil keputusan, regulator, dan pimpinan teknologi terkemuka dari berbagai sektor.

“Penghargaan ini bukti kerja keras semua tim kami dan kepercayaan para mitra. Penghargaan ini juga bentuk pengakuan atas komitmen kami dalam mendorong transformasi digital dan ekosistem keuangan lewat kecerdasan data dan inovasi yang bertanggung jawab,” pungkas Anton.

Sebelumnya, CBI menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam peluncuran layanan CBI SME Bureau.

Layanan itu sebagai inisiatif kolaborasi yang menandai langkah penting dalam memperluas pemanfaatan layanan informasi perkreditan UMKM secara daring yang kredibel dan terintegrasi. Sekarang ini, UMKM di Indonesia menyumbang 61,8% atas PDB serta menyerap tenaga kerja 97% tenaga kerja nasional. (H-2)

MK Kabulkan Permohonan tentang UU Pelindungan Data Pribadi

MK Kabulkan Permohonan tentang UU Pelindungan Data Pribadi



loading…

Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan yang mempersoalkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Foto/Dok.SindoNews

JAKARTAMahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Eric Cihanes dan Garin Arian Reswara terkait Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Adapun pemohon mempersoalkan Pasal 53 ayat (1) dalam UU tersebut.

“Amar putusan, mengadili, mengabulkan permohonan para pemohon untuk seluruhnya,” ucap Ketua MK Suhartoyo di ruang sidang, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Data Warga RI Ditukar Tarif Impor Trump, Begini Penjelasannya

Sekedar informasi, pemohon mempersoalkan frasa “dan” pada akhir kalimat butir b dalam pasal a quo terkait ketentuan kewajiban pengendali data pribadi dan prosesor data pribadi menunjuk pejabat atau petugas yang melaksanakan fungsi pelindungan data pribadi.

Pasal 53 ayat (1) UU PDP selengkapnya berbunyi, “Pengendali Data Pribadi dan Prosesor Data Pribadi wajib menunjuk pejabat atau petugas yang melaksanakan fungsi Pelindungan Data Pribadi dalam hal:

Raksasa Asuransi Ungkap Mayoritas Data Nasabah AS Dicuri dalam Serangan Siber

Raksasa Asuransi Ungkap Mayoritas Data Nasabah AS Dicuri dalam Serangan Siber



loading…

Serangan siber disebutkan telah mencuri data informasi pribadi dari sebagian besar 1,4 juta pelanggan perusahaan asuransi Allianz Life di Amerika Utara. Foto/Dok BBC

JAKARTASerangan siber disebutkan telah mencuri data informasi pribadi dari sebagian besar 1,4 juta pelanggan perusahaan asuransi Allianz Life di Amerika Utara. Perusahaan induk mengungkap, terjadinya kebocoran data pribadi nasabah akibat dari serangan hacker.

“Pada 16 Juli 2025, seorang oknum jahat berhasil mengakses sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America ( Allianz Life ),” kata Allianz dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

Perusahaan induk asal Jerman itu menambahkan, bahwa para peretas “dapat memperoleh data yang dapat diidentifikasi secara pribadi terkait dengan sebagian besar pelanggan Allianz Life, profesional keuangan, dan sejumlah karyawan Allianz Life, dengan menggunakan teknik rekayasa sosial”.

Baca Juga: Kebocoran Data Marak, Kominfo Tekankan Pentingnya Enkripsi Data

Pelanggaran data ini hanya terkait dengan Allianz Life, menurut perusahaan tersebut. Raksasa asuransi ini mengungkapkan, pelanggaran data tersebut telah dilaporkan ke jalur hukum kepada jaksa agung di negara bagian Maine, AS.